Anda di halaman 1dari 9

LABORATORIUM KEPERAWATAN MATERNITAS

Nomor SOP 7.3/8.1.4.1.3.2.103/SOP- Asuhan Persalinan Normal


Kala II
Tgl Pembuatan 03 Desember 2016
Tgl Review 20 September 2018
PRODI D-III Tgl Efektif 01 Oktober 2018
KEPERAWATA
Dibuat oleh : Direview oleh: Disahkan oleh :
N Ka. Sub Unit Lab. Ka. Unit Lab. Poltekkes
WAIKABUBAK
POLITEKNIK
KESEHATAN
KEMENKES
KUPANG Ns. Kori Limbong, M.Kep Julianus Lende, S.Kep,Ns Dr. Christine J.K.
NIP. 19780202 200212 2 001 NIP. 198807252014031001 Ekawati,SSi.,Msi
NIP.197411202000032002
: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Nama SOP Asuhan Persalinan Normal Kala II
1. TUJUAN
a. Untuk mengetahui perubahan psikologis dan fisiologis persalinan kala II
b. Untuk mengetahui tanda dan gejala kala II persalinan
c. Mengetahui penatalaksanaan kala II persalinan
2. PENGERTIAN
Tahapan persalinan dimana janin dilahikan (dimulai dari dilatasi cerviks lengkap dan berakhir
dengan kelahiran bayi)
3. RUANG LINGKUP
Program Studi Keperawatan Waikabubak
4. ACUAN
a. May, A.M., &Mahlmeister, R.M., 1994. Maternal and Neonatal Nursing: Family- Centered
Care, Third Edision, J. B. Lippincott Company, Philadelphia
b. Buku Panduan Praktek dan Pencapaian Kompetensi Keperawatan Maternitas
5. TANGGUNG JAWAB
Ka. Sub Unit Lab, Dosen Pembimbing Praktek dan Mahasiswa Pengguna Laboratorium
6. ALAT DAN BAHAN
a. 1 duk bayi
b. 1 kateter logam
c. 2 arteri klem
d. 1 gunting tali pusat
e. 1 penghisapan slim/suction
f. 1 tempat betadin
g. 2 lidi kapas
h. 1 deper besar
i. 3 potong kain kasa
j. 1 duk persalinan
k. ½ koher
l. 1 gunting episiotomi
m. Minimal 2 pasang handscoen
n. Kapas sublimat dalam tempatnya
o. Heacting set (1 nailfeder, 1 pinset cirurgis, 1, jarum ototr/jarum kulit dan benang catgut)
p. Sertakan juga betadin dalam botol, obat induksi ( sitosin, 1matergin, 1 spuit 2,5 cc, kapas
alkohol pada tempatnya)
q. Untuk meja bagian bawah, letak 1 pispot, 1 tempat plasenta dan 2 bengkok

7. KETERKAITAN
a. SOP Peminjaman alat
b. SOP Pemakaian bahan
8. PERINGATAN
-
9. PENCATATAN DAN PENDATAAN
Disimpan sebagai data elektronik dan manual

PROSEDUR
PENANGGUNG
FLOWCHART KEGIATAN
JAWAB
1. Mahasiswa menyiapkan diri Mahasiswa
TAHAP
1 PRA INTERAKSI
2. Menyiapkan alat dan bahan Mahasiswa
a. 1 duk bayi
b. 1 kateter logam
c. 2 arteri klem
d. 1 gunting tali pusat
e. 1 penghisapan slim/suction
f. 1 tempat betadin
g. 2 lidi kapas
h. 1 deper besar
i. 3 potong kain kasa
j. 1 duk persalinan
k. ½ koher
l. 1 gunting episiotomi
m. Minimal 2 pasang handscoen
n. Kapas sublimat dalam tempatnya
o. Heacting set (1 nailfeder, 1 pinset
cirurgis, 1, jarum ototr/jarum kulit
dan benang catgut)
p. Sertakan juga betadin dalam
botol, obat induksi ( sitosin,
1matergin, 1 spuit 2,5 cc, kapas
alkohol pada tempatnya)
q. Untuk meja bagian bawah, letak 1
pispot, 1 tempat plasenta dan 2
bengkok Mahasiswa

TAHAP ORIENTASI 3. Menyiapkan pasien


2
a. Memberi salam
b. Memperkenakan diri
c. Menjelaskan tujuan
d. Kontrak
e. Meminta persetujuan
f. Menganjurkan ibu untuk
mengosongkan kandung kemih
TAHAP KERJA g. Menanyakan HPHT dan Mahasiswa
3 menentukan usia kehamilan serta
tafsiran partus
Tahap Kerja
1. Mengamati tanda dan gejala
persalinan kala dua
 Ibu mempunyai keinginan untuk
meneran
 Ibu merasakan tekanan yang
semakin meningkat pada rectum
atau vagina
 Perineum menonjol
 Vulva vagina dan spincter
terbuka
2. Menyiapkan peralatan persalinan dan
lingkungan:
 Memastikan perlengkapan,
bahan obat-obatan esensial siap
digunakan
 Mematahkan oksitosin 10 unit
 Menempatkan tabung suntik
steril sekali pakai dalam partus
set
 Siapkan penerangan
 Hangatkan handuk dan selimut
 Sediakan jam atau arloji
3. Mengenakan baju tertutup atau
celemek plastik yang bersih
4. Melepaskan semua perhiasan ang
dipakai dibawah siku. Mencuci
kedua tangan dengan sabun dan air
bersih yang mengalir dan
mengeringkan tangan dengan handuk
sat kali pakai/pibadi yang bersih
5. Memakai sarung tangan desinfeksi
tingkat tinggi atau steril
6. Menghisap oksitosin 10 unit ke
dalam tabung suntik (Dengan
memakai sarung tangan DTT atau
steril) dan meletakkannya kembali
dipartus set/wadah DTT/steril tanpa
mengkontaminasi tabung suntik
7. Membersihkan vulva dan perineum,
menyekanya dengan hati-hati dari
depan ke belakang dengan
menggunakan kapas atau kasa yang
dibasahi air DTT , jika mulut vagina,
atau perineum dan anus sudah
terkontaminasi dalam wadah yang
benar. Mengganti sarung tangan jika
terkontaminasi (meletakkan kedua
sarung tangan tersebut didalam
larutan dekontaminasi)
8. Dengan menggunakan teknik aseptik,
melakukakan pemeiksaan dalam
untuk memastikan bahwa
pembukaan serviks sudah lengkap,
bila selaput ketuban belum pecah,
sedang pembukaan sudah lengkap,
lakukan amnitomi
9. Mendekontaminasi sarung tangan
dengan mencelupkan sarung tangan
kedalam larutan klorin 0,5% dan
kemudian melepaskannya dalam
keadaan terbalik serta merendamnya
dalam larutan klorin 0,5% selama 10
menit, mencuci tangan.
10. Memeriksa DJJ setelah kontraksi
berakhir untuk memastikan dalam
batas normal(120-160 x/menit)
 Mengambil tindakan yang sesuai
jika DJJ tidak normal
 Mendokumentasikan hasil-hasil
pemeriksaan dalam, DJJ dan
semua hasil-hasil penilaian serta
asuhan lainnya pada partograf
11. Memberi tahu ibu bahwa pembukaan
sudah lengkap dan keadaan janin
baik, membantu ibu berada dalam
posisi yang nyaman sesuai dengan
keinginannya, tunggu ibu
mempunyai keinginan untuk
meneran
12. Meminta keluarga untuk menyiapkan
posisi ibu untuk meneran(pada saat
his, membantu ibu dalam posisi
setengah duduk dan pastikan ia
merasa nyaman)

13. Melakukan pimpinan meneran jika


ibu mempunyai dorongan yang kuat
untuk meneran:
 Membimbing ibu untuk meneran
saat ibu mempunyai kontraksi
keinginan untuk meneran
 Mendukung dan memberi
semangat atas usaha ibu untuk
meneran
 Membantu ibu mengambil posisi
yang nyaman sesuai dengan
pilihannya (tidak meminta ibu
untuk berbaring terlentang,
berbaring miring dan mengubah
posisi disela-sela kontraksi bila
dikehendaki ibu)
 Anjurkan ibu untuk istirahat
diantara kontraksi
 Anjurkan keluarga untuk
mendukung dan memberi
semangat
 Berikan asupan peroral
 Menilai DJJ setiap menit
14. Meletakkan handuk bersih diatas
perut ibu untuk mengeringkan bayi,
jika kepala bayi telah membuka
vulva dengan diameter 5-6 cm
15. Meletakkan kain yang bersih yang
dilipat 1/3 bagian, dibawah bokong
ibu
16. Membuka partus set
17. Memakai sarung tangan DTT atau
steril pada kedua tangan
18. Saat kepala bayi membuka vulva
dengan diameter 5-6 cm, melindungi
perineum dengan tangan kanan yang
dilapisi kain, sementara tangan kiri
menahan puncak kepala agar tidak
terjadi defleksi yang terlalu cepat
saat kepala lahir. Anjurkan ibu untuk
meneran perlahan atau bernafas cepat
dan dangkal

19. Memeriksa atau mengecek apakah


ada lilitan tali pusat pada leher
dengan seksama. Dan ambil tindakan
yang sesuai jika hal itu terjadi
a. Jika tali pusat melilit leher secara
longgar, lepaskan lewat bagian
atas kepala bayi
b. Jika tali pusat melilit leher secara
kuat, klem tali pusat di dua tempat
dan potong diantara 2 klem
tersebut
20. Menunggu hingga kepala janin
selesai melakukan putaran paksi luar
dan spontan
21. Setelah kepala melakukan putaran
saat kepala bayi, tempatkan kedua
tangan dimasing-masing muka bayi.
Menganjurkan ibu untuk meneran
saat kontraksi berikutnya. Dengan
lembut menariknya kearah bawah
dan kearah luar hingga bahu anterior
muncul dibawah arkuspubis dan
kemudian dengan lembut menarik
kearah atas dan kearah luar untuk
melahirkan bahu posterior
22. Setelah kedua bahu dilahirkan,
menelusurkan tangan mulai kepala
bayi yang berada dibagian bawah
dengan tangan kearah perineum,
membiarkan bahu dan lengan
posterior lahir ketangan tersebut.
Mengendalikan kelahiran siku dan
tangan bayi saat melewati perineum,
gunakan lengan bagian bawah untuk
menyangga tubuh bayi saat
dilahirkan. Menggunakan tangan
anterior (bagian atas) untuk
mengendalikan siku dan tangan
anterior bayi saat keduanya lahir
23. Setelah tubuh dan lengan lahir
menelusurkan lengan yang ada diatas
(anterior) dari punggung kearah kaki
bayi untuk menyangganya saat
punggung dan kaki lahir. Memegang
kedua mata kaki bayi dan dengan
hati-hati membantu kelahiran bayi
24. Menilai bayi dengan cepat:
a. Apakah bayi menangis kuat dan
atau bernapas tanpa kesulitan
b. Apakah bayi bergerak dengan
aktif
Jika bayi tidak menangis, tidak
bernapas atau megap-megap lakukan
langkah resusitasi
25. Mengeringkan tubuh bayi
Keringkan bayi mulai dari muka,
kepala dan bagian tubuh lainnya
kecuali bagian tangan tanpa
membersihkan verniks. Ganti handuk
basah dengan kain/handuk kering,
biarkan bayi diatas perut ibu
26. Memeriksa kembali terus untuk
memastikan tidak ada lagi bayi
dalam uterus (hamil tunggal)
27. Memberitahu ibu bahwa ia akan
disuntik oksitosin agar uterus dapat
berkontraksi dengan baik
28. Dalam waktu 1 menit setelah
kelahiran bayi, memberikan suntikan
oksitosin 10 unit IM di 1/3 paha
kanan atas ibu bagian luar, setelah
mengaspirasinya terlebih dahulu
29. Setelah 2 menit pasca persalinan
menjepit tali pusat menggunakan
klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi,
melakukan urutan pada tali pusat
mulai dari klem kearah ibu dan
memasang klem kedua 2 cm dari
klem pertama (kearah ibu)
30. Pemotongan dan pengikatan tali
pusat:
a. Memegang tali pusat dengan satu
tangan, melindungi perut bayi dari
gunting, kemudian memotong tali
pusat diantara kedua klem tersebut
b. Ikatkan tali pusat dengan benang
DTT atau steril pada satu sisi
kemudian melingkarkan kembali
benang tersebut dan mengikatnya
dengan simpul kunci pada sisi
lainnya
c. Lepaskan klem dan masukkan Mahasiswa
dalam wadah yang telah
disediakan
31. Meletakkan bayi didada ibu agar ada
kontak kulit ibu ke kulit bayi.
Letakkan bayi tengkurap didada ibu. Mahasiswa
Luruskan bahu bayi sehingga bayi
menempel didada atau perut ibu.
Usahakan kepala bayi berada
diantara payudara ibu dengan posisi
lebih rendah dari puting payudara
ibu.
32. Selimuti ibu dan bayi dengan kain
hangat dan pasang topi di kepala bayi
33. Mendekontaminasi daerah yang
digunakan untuk melahirkan dengan
larutan klorin 0,5% dan membilasnya
dengan air bersih
34. Mencelupkan sarung tangan kedalam
larutan klorin 0,5% membalikkannya
bagian dalam keluar dan rendam
kedalam larutan klorin tersebut
selama 10 menit

Tahap Terminasi
a. Rapikan klien
b. Kaji respon pasien
c. Bereskan alat-alat
d. Cuci tangan

Tahap Dokumentasi
a. Mencatat hari, tanggal, tahun,
dan jam dilakukan tindakan
b. Mencatat keadaan (kondisi)
terakhir setelah dilakukan
tindakan.
c. Mencatat nama perawat yang
melakukan diseratai paraf atau
tanda tangan

Anda mungkin juga menyukai