Anda di halaman 1dari 4

EKSTRAKSI VACUM

No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal terbit :
SOP

Halaman : 1/2

UPTD Puskesmas
dr . Hilmi Ainul Yaqin
Kedungdung Kabupaten
NIP : 198809202015031005
Sampang
Suatu persalinan buatan janin dilahirkan dengan ekstraksi tenaga negatif
Pengertian
(vacum dikepalanya)
Tujuan Mempercepat kala II
Kebijakan -
Persiapan dan  PERSIAPAN SEBELUM TINDAKAN
Prosedur 1. Pasien
1. Cairan dan slang infus sudah terpasang, Perut bawah dan lipat
paha sudah dibersihkan dengan air dan sabun.
2. Uji fungsi dan perlengkapan perlatan ekstraksi vakum.
3. Siapkan alas bokong, sarung kaki dan penutup perut bawah.
4. Medikamentosa
1. Oksigen
2. Ergometrin
3. Prokain 1%
5. Larutkan antiseptik (Povidon lodin 10%)
6. Oksigen dengan regulator
7. Instrumen
1. Set partus : 1 set
2. Vakum ekstraktor : 1 setc. Klem ovum : 2
3. Cunam tampon : 1
4. Tabung 5 ml dan jarum suntik No. 23 (sekali pakai) : 2
5. Spekulum Sim's atau L dan kateter karet : 2 dan 1

2. Penolong (operator dan asisten)


1. Baju kamar tindakan, pelapis plastik, masker dan kacamata
pelindung : 3 set
2. Sarung tangan DTT/steril : 4 pasang
3. Alas kaki (sepatu/"boot" karet) : 3 pasang
4. Instrumen
1. Lampu sorot : 1
2. Monoaural stetoskop dan stetoskop, tensimeter : 1

3. Bayi
1. Instrumen
1. Penghisap lendir dan sudep/penekan lidah : 1 set
2. Kain penyeka muka dan badan : 2
3. Meja bersih, kering dan hangat (untuk tindakan) : 1
4. Inkubator : 1 set
5. Pemotong dan pengikat tali pusat : 1 set
6. Tabung 20 ml dan jarum suntik No. 23/ insulin (sekali
pakai) : 2
7. Kateter intravena atau jarum kupu-kupu : 2
8. Popok dan selimut : 1
9. Alat resusitasi bayi
2. Medikamentosa
1. Larutan Bikarbonas Natrikus 7,5% atau 8,4%
2. Nalokson (Narkan) 0,01 mg/kg BB
3. Epinefrin 0,01%
4. Antibiotika
5. Akuabidestilata dan Dekstrose 10%
3. Oksigen dengan regulator

 PENCEGAHAN INFEKSI SEBELUM TINDAKAN

TINDAKAN

1. Instruksikan asisten untuk menyipakan ekstraktor vakum


dan pastikan petugas dan persiapan untuk menolong bayi
telah tersedia.
2. Lakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan
terpenuhinya persyaratan ekstraksi vakum.

 Bila penurunan kepala di atas H IV (0/5), rujuk ke Rumah


Sakit.

1. Masukkan tangan ke dalam wadah yang mengandung larutan


klorin 0,5%, bersihkan darah dan cairan tubuh yang melekat
pada sarung tangan, lepaskan secara terbalik dan rendam
dalam larutan tersebut.
2. Pakai sarung tangan DTT/Steril yang baru.

PEMASANGAN MANGKOK VAKUM

 Masukkan mangkok vakum melalui introitus, pasangkan pada


kepala bayi (perhatikan agar tepi mangkok tidak terpasang
pada bagian yang tidak rata/moulage di daerah ubun-ubun
kecil).
 Dengan jari tengah dan telunjuk, tahan mangkok pada
posisisnya dan dengan jari tengah dan telunjuk tangan lain,
lakukan pemeriksaan di sekeliling tepi mangkok untuk
memastikan tidak ada bagian vagina atau porsio yang terjepit
di antara mangkok dan kepala.
 Setelah hasil pemeriksaan ternyata baik, keluarkan jari tanan
pemeriksaan dan tangan penahan mangkok tetap pada
posisinya.
 Instruksikan asisten untuk menurunkan tekanan (membuat
vakum dalam mangkok) secra bertahap.
 Pompa hingga tekanan skala 10 (silastik) atau -2
(Malmstroom) setelah 2 menit, naikkan hingga skala 60
(silastik) atau -6 (Malmstroom) dan tunggu 2 menit.
o Ingat : Jangan gunakan tekanan maksumal pada kepala bayi,
lebih dari 8 menit.)
 Sambil menunggu his, jelaskan pada pasien bahwa pada his
puncak (fase acme) pasien harus mengedan sekuat dan selama
mungkin. Tarik lipat lutut dengan lipat siku agar tekanan
abdomen menjadi lebih efektif.

PENARIKAN

1. Pada fase acme (puncak) dari his, minta pasien untuk


mengedan, secara simultan lakukan penarikan dengan
perineum yang baku) dilakukan pada saat kepala mendorng
perineum dan tidak masuk kembali.
2. Bila belum berhasil pada tarikan pertama, ulangi lagi pada
tarikan kedua. Episiotomi pada pasien dengan perineum yang
kaku) dilakukan pada saat kepala mendorong perineum dan
tidak masuk kembali.

 Bila tarikan ketiga dilakukan dengan benar dan bayi belum


lahir, sebaiknya pasien dirujuk (ingat : penatalaksanaan
rujukan).
 Apabila pada penarikan ternyata mangkuk terlepas hingga
dua kali, kondisi ini juga mengharuskan pasien dirujuk.

 Saat subosiput berada di bawah simfisis, arahkan tarikan ke


atas hingga lahirlah berturut-turut dahi, muka dan dagu.

MELAHIRKAN BAYI

1. Kepala bayi dipegang biparietal, gerakkan ke bawah untuk


melahirkan bahu depan, kemudian gerakkan ke atas untuk
melahirkan bahu belakang, kenudian lahirkan seluruh
tubuh bayi.
2. Bersihkan muka (hidung dan mulut) bayi dengan kain
bersih, potong tali pusat dan serahkan bayi pada petugas
bagian anak.

LAHIRKAN PLASENTA

1. Suntikkan oksigen, lakukan traksi terkendali, lahirkan


plasenta dengan menarik tali pusat dan mendorong uterus
ke arah dorsokranial.
2. Periksa kelengkapan plasenta (perhatikan bila terapat
bagian-bagian yang lepas atau tidak lengkap).
3. Masukkan plasenta ke dalam tempatnya (hindari percikan
darah).

EKSPLORASI JALAN LAHIR

1. Masukkan spekulum Sim's/L atas dan bawah pada vagina.


2. Perhatikan apakah terdapat robekan perpanjangan luka
episiotomi atau robekan pada dinding vagina di tempat
lain.
3. Ambil klem ovum sebanyak 12 buah, lakukan penjepitan
secara bergantian ke arah samping, searah jarum jam,
perhatikan ada tidaknya robekan porsio.
4. Bila terjadi robekan di luar luka episiotomi, lakukan
penjahitan dan lanjutkan ke langkah K.
5. Bila dilakukan episiotomi, lanjutkan ke langkah J.

PENJAHITAN EPISIOTOMI

1. Pasang penopang bokong (beri alas kain). Suntikan


prokain 1% (yang telah disiapkan dalam tabung suntik)
pada sisi dalam luka episiotomi (otot, jaringan, submukosa
dan subkutis) bagian atas dan bawah.
2. Uji hasil infiltrasi dengan menjepit kulit perineum yang
dianestasi dengan pinset bergigi.
3. Masukkan tampon vagina kemudian jepit tali pengikat
tampon dan kain penutup perut bawah dengan kocher.
4. Dimulai dari ujung luka episiotomi bagian dalam jahit otot
dan mukosa secara jelujur bersimpul ke arah luar
kemudian tautkan kembali kulit secara subkutikuler atau
jelujur matras.
5. Tarik tali pengikat tampon vagina secara perlahan-lahan
hingga tampon dapat dikeluarkan, kemudian kosongkan
kandung kemih.
6. Bersihkan noda darah, cairan tubuh dan air ketuban dengan
kapas yang telah diberi larutan antiseptik.
7. Pasang kasa yang dibasahi dengan Povidon lodin pada
tempat jahitan episiotomi.

DEKONTAMINASI

CUCI TANGAN PASCATINDAKAN

PERAWATAN PASCATINDAKAN

1. Periksa kembali tanda vital pasien, lakukan tindakan dan


beri instruksi lanjut bila diperlukan.
2. Catat kondisi pasien pascatindakan dan buat laporan
tindakan pada kolom yang tersedia dalam status pasien.
3. Tegaskan pada petugas yang merawat untuk melaksanakan
instruksi pengobatan dan perawatan serta laporkan segera
bila pada pemamntauan lanjutan terjadi perubahan-
perubahan yang harus diwaspadai.

Unit terkait PONED

Anda mungkin juga menyukai