Anda di halaman 1dari 5

EKSTRAKSI CUNAM FORCEPS

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman:


…………………… 01 1/5
RSD AERAMO
STANDAR Tanggal terbit: Disahkan oleh
PROSEDUR ………………. Direktur RSD Aeramo
OPERASIONAL

drg. Emerentiana Reni W. MHlth&IntDev


NIP. 19720123 200012 2 002
Pengertian Suatu persalinan buatan, janin dilahirkan dengan cunam yang dipasang
di kepalanya.
Tujuan Mempercepat persalinan kala II dengan mengurangi angka morbiditas
dan mortalitas ibu dan janin
Kebijakan 1. Undang – undang no. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
2. PerMenKes RI Nomor : 369/Menkes/SK/III/2007
TentangStandarProfesiBidan
3. Standar Pelayanan Medis, Tahun 2014
Prosedur kerja A. Persiapan
 Persiapan alat
1. Cunam forseps
2. Klem kocher 2 buah
3. ½ kocher 1 buah
4. Gunting episiotomi 1 buah
5. Gunting talipusat 1 buah
6. Kateter logam/nelaton 1 buah
7. Sarung tangan steril 2 pasang
8. Benang tali pusat 1 buah
9. Kasa steril secukupnya
10. Cucing 1 buah
11. Dispo 3 cc 1 buah
12. Larutan Algrin
13. Dopler / funandoskop 1 buah
14. Tensimeter dan stetoskop 1 buah
15. Tempat plasenta, pispot 1 buah
16. Handuk / kain 3 buah untuk selimut bayi dan alas bokong
17. Pakaian ibu, handuk, sarung, celana dalam, pembalut
18. Pakaian bayi lengkap, selimut dan bayi.
19. Tempat larutanklorin 0,5 %
20. Tempat larutan DTT
21. Tempat sampah medis dan non medis
22. Tempat pakaian kotor
23. Perlengkapan PI : masker, topi, skort, gogle, both
 Persiapan pasien
1. Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang maksud tujuan
dan prosedur tindakan yang akan dilakukan.
2. Menganjurkan pasien dan keluarga untuk
menandatangani surat persetujuan tindakan (SPT).
3. Menganjurkan pasien untuk tidur dengan posisi litotomi
 Persiapan lingkungan
a. Ruangan bersih, tertutup dan nyaman
b. Lampu sorot untuk penerangan
B. Langkah kerja
1. Menggunakan ala tpelindung diri
2. Mencuci tangan
3. Keringkan tangan dengan handuk bersih dan kering / tissue
4. Menggunakan sarung tangan steril
5. Lakukan tindakan antiseptic vulva dan vagina bagian luar
6. Kateterisasi kandung kemih (jika pasien tak bisa berkemih
spontan)
7. Lakukan pemeriksaan dalam untuk menentukan dilatasi,
presentasi, penurunan, denominator dan ukuran panggul
Instruksia system menyiapkan cunamforceps,.pastikan
petugas dan persiapan penolong tersedia
8. Asisten membantu memposisikan ibu dalam posisil itotomi
9. Operator berdiri di depan pasien dengan memegang cunam
obstetric dalam keadaan terkunci dan membayangkan
bagaimana cunamakan di pasang dalam jalan lahir
(“ghosting”)
10. Tangkai sendok kiri dipegang tangan kiri seperti memegang
pensil yaitu dengan ujung ibu jari dan jari telunjuk, pegangan
pada tangkai cunam dalam keadaan tegak lurus didepan vulva
11. Dua (atau lebih) jari tangan kanan operator dimasukkan pada
sisi kiri belakang vulva disamping kepala anak.
12. Ujung daun sendok kiridi masukkan vagina antara kepala
anak dan sisi palmar jari-jari tangankanan operator; dengan
dorongan ibu jari tangan kanan dan tuntunan jari-jari tangan
kanan melalui gerakan horizontal sendok cunam ditempatkan
disamping kiri kepala anak.
13. Tangan kanan dikeluarkan dan sendok kiri yang telah
terpasang dipegang oleh asisten.
14. Dengancara yang sama, daun sendok kanan ditempatkan
disamping kanan kepala anak.
15. Dilakukan reposisi sendok cunam bilamana diperlukan untuk
memudahkan penguncian Cunam.
16. Setelah pengucian, dilakukan pemeriksaan ulangan untuk
mengetahui apakah kedua daun cunam sudah dipasang secara
benar, terdapat bagian anak selain kepala atau jalan lahir ibu
yang terjepit.
17. Setelah cunam terpasang dan dikunci dengan benar dilakukan
traksi percobaan.
18. Setelah traksi percobaan menunjukkan bahwa pemasangan dan
penguncian cunam sudah dilakukan dengan benar, maka
tindakan ini dilanjutkan dengan traksi definitive
19. Traksi definitive diawali dengan tarikan horizontal secara
intermiten sampai perineum teregang. Episiotomi dikerjakan
saat perineum teregang.
20. Setelah oksiput meregang vulva, tangkai cunam dielevasi
dengan cara meletakkan empat jari tangan diatas permukaan
atas “pegangan cunam” dan dorongan ibu jari dan sisi belakang
permukaan bawah “pegangan cunam”.
Setelah vulva teregang dan dahi teraba pada perineum, lahirnya
kepala anak selanjutnya dapat dilakukan dengan cunam yang
masih terpasang atau cunam yang sudah dibuka (dilepas) dan
selanjutnya kepala anak dilahirkan dengan maneuver Ritgen
21. Persalinan tubuh anak seperti lebih lanjut dilakukan seperti
pertolongan persalinan presentasi belakang kepala biasanya
setelahbayilahir, dilakukanplasenta manual sambil melakukan
eksplorasi jalan lahir untuk melihat adanya cedera pada jalan
lahir.
22. Masukkan tangan kedalam larutan klorin 0,5 %, bersihkan
darah dan cairan tubuh yang melekat di sarung tangan.
23. Perawatan selanjutnya, bersihkanmuka (mulutlaluhidung) bayi
dengan kain bersih, potong tali pusat, serahkan bayi kepetugas
anak
24. Suntikan okxitosin, lakukan traksi terkendali lahirkan plasenta
dengan menarik talipusat dan mendorong uterus kedorsokranial
25. Perhatikan kelengkapan plasenta asukkan plasenta kedalam
tempatnya
26. Periksa laserasi pada jalan lahir (jika terdapat laserasi pada jalan
lahir, lakukan prosedur penjahitan perineum).
27. Bersihkan pasien, pastikan pasien aman atau tidak.
28. Dekontaminasi tempat tidur, bereskan peralatan yang telah
digunakan (SPO pasca penanganan peralatan medic
pascatindakan).
29. Cuci tangan 7 langkah lap kering dengan menggunakan handuk
bersih dan kering/tisu.
30. Dokumentasikan semua tindakan kedalam status pasien.
31. Sikap operator
a. Bekerja secara hati-hati
b. Cermat dan teliti
c. Sopan dan ramah
d. Menjag aprivasi pasien
Unit terkait IGD, VK, OK ( Dokter, Bidan, Perawat Poned )

Anda mungkin juga menyukai