Anda di halaman 1dari 4

PEMERIKSAAN DIABETES MELITUS

No Dokumen : 440/ /434.203.200.05/SOP/2022

No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 3 Januari 2022

Halaman : 1/5

Zahruddin,
UPTD
PUSKESMAS S.Kep,Ns.,M.Kes
KEDUNGDUNG NIP.
KAB. SAMPANG 19700528193121001

1. Pengertian Diabetes melitus adalah keadaan hiperglikemia disertai


kronikemia berbagai kelainan metabolik akibat gangguan
hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada
mata, saraf, ginjal dan pembuluh darah.
2. Tujuan Agar petugas dapat menegakkan diagnosis diabetes melitus
melitus (DM) dan melakukan pengobatan dan penyuluhan untuk
pencegahan diabetes melitus dan sebagai pedoman bagi
petugas untuk mendiagnosa dan mengobati pasien
3. Kebijakan 1. SK Kepala Puskesmas Kedungdung no 440/

/434.203.200.05/SOP/2022 tentang Penyusunan Rencana Layanan


Medis Dan Rencana Layanan Terpadu
2. SK Kepala Puskesmas Kedungdung no no 440/

/434.203.200.05/SOP/2022 tentang Pedoman Pelayanan


Pemeriksaan Umum
4. Referensi 1. Pedomam Pengobatan Dasar di Puskesmas Puskesmas
Tahun 2002 Hal 26- 27, Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga
Jilid 1, FKUI.
2. Pedoman pengobatan dasar di Pedoman pengobatan dasar
di Puskesmas, Depkes RI ,d Puskesmas, Depkes RI ,dirjen
pelayanan pelayanan kefarmasian kefarmasian dan alat keseha
dan alat kesehatan 2002
5. Alat dan 1. Termometer Termometer
Bahan 2. Tensimete
6. Prosedur/ 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut.
Langkah- 2. Petugas menulis identitas pasien di buku register
langkah 3. Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah pasien
mengeluhkan gejala klasik DM yang berupa poliuria (sering
kencing), polidipsi (sering haus) dan polifagi (serng lapar).
lapar). 4. Petugas menanyakan pada pasien apakah terdapat
keluhan lain seperti berat badan turun tanpa penyebab yang
jelas, kesemutan, gatal, mata kabur, impotensi pada pria,
pruritus vulva pada wanita, serta adakah luka serta adakah luka
yang tidak kunjung sembuh. yang tidak kunjung sembuh.
5. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah
6. Petugas melakukan emeriksaan nadi
7. Petugas melakukan pemeriksaan suhu
8. Petugas melakukan pemeri kukan pemeriksaan fisik termasuk
ekstremitas atas dan bawah termasuk jemari.
9. Bila diperlukan petugas membuat petugas membuat
permintaan pemeriksaan gula darah atau urin darah atau urin ke
laboratorium. ke laboratorium.
10. Petugas menyerahkan surat permintaan kepada pasien
untuk pasien untuk selanjutnya pasien ke laboratoriu
11. Petugas menerima hasil laboratorium dari pasien
12. Petugas membaca hasil laboratorium dan meneg orium dan
menegakan diagnose akan diagnose berdasarkan hasil lab dan
berdasarkan hasil lab dan anamnesis anamnesis, yaitu: , yaitu:
a. Gejala klasik DM +Glukosa darah sewatu ≥ 200 mg/dl (darah
kapiler) b. Gejala klasik DM +Glukosa darah puasa ≥ 100 mg/dl
(darah kapiler) c. Tanpa gejala kasik DM + kadar GDS ≥ 200
mg/dl atau GDP ulang ≥ 100 mg/dl (darah kapiler)
13. Petugas memberikan penatalaksanaan awal DM berupa
terapi gizi medis (TGM) dan latihan jasmani selama 2 – 4
minggu. Apabila kadar gula darah belum mencapai sasaran
mencapai sasaran dilakukan intervensi farmakologi dengan obat
hipoglikemik oral (OHO) dan atau suntikan insulin. a. Obat
hipoglikemik oral (OHO) dimulai dengan dosis kecil dan
ditingkatkan secara bertahap sesuai respons kadar glukosa
darah, dapat diberikan sampai dosis hampir maksimal.
Pemberian OHO bersamaan dengan pengaturan diit dan latihan
jasmani, bila diperlukan dapat dilakukan pemberian OHO
tunggal atau OHO kombinasi. Terapi OHO kombinasi harus
dipilih dua macam obat dari kelompok yang mempunyai
mekanisme kerja berbeda b. Golongan Biguanid: Metformin,
dosis awal 500 mg dosis maksimal 2500 mg diberikan 1-3
kali/hari c. Golongan Sulfonilurea: Glibenklam Golongan
Sulfonilurea: Glibenklamid dosis id dosis awal 2.5 awal 2.5 mg
dosis mg dosis maksimal 15 mg/hr diberikan 15 – 30 menit
sebelum makan, 1-2 kali/hari.
14. Petugas Petugas mengedukasi pasien tentang penyakit DM,
per DM, perlunya pengendalian dan pemantauan gula darah,
penyulit DM dan resikonya serta bagaimana mengatasi
sementara keadaan gawat darurat akibat DM (rasa sakit dan
hipoglikemia).
15. Petugas mengedukasi pasien tentang terapi gizi terapi gizi
medis (TGM)) makanan yang seimbang sesuai dengan
kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing individu.
Pentingnya keteraturan makan dalam hal jadwal makan, jenis
dan jumlah makanan.
16. Petugas mengedukasi pasien tentan latihan jasmani secara
teratur 3 – 4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit.
17. Petugas menulis resep.
18. Petugas menyerahkan resep kepada pasien
19. Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik, laboratorium,
diagnose dan terapi kedalam rekam medic pasien.
20. Petugas menandatangani rekam medik
21. Petugas menulis diagnose ke etugas menulis diagnose ke
buku rgister rawat jalan buku rgister rawat jalan.
7. Bagan Alir

melakukan melakukan
memanggil anamnesa pada pemeriksaan
pasi en pasien tentang fisik meliput TD,
sesuai trias klasik DM nadi, ekstremitas
nomor urut dan keluhan lain atas dan bawah
Pasien ke
laboratorium
Menerima hasil untuk membuat rujukan
laboratorium dari pemeriksaan pasien untuk
pasien gula darah pemeriksaan gula darah

Petugas
menyerahkan
mengedukasi
resep kepada
Petugas menegakkan pasien dan menul
pasien
diagnosa berdasarkan pasien dan
anamnesa dan hasil menulis resep
laboratorium

menulis hasil pemeriksaan fisik,


menulis diagnose laboratorium,diag
ke buku register laboratorium,diagnose dan terapi
kedalam rekam medic pasien
rawat jalan
8.Hal-hal Melakukan anamnesa pada pasien
yang perlu
diperhatikan
9.Unit terkait 1. Pelayanan Pelayanan Pemeriksaan Pemeriksaan Umum dan
Kegawatda Kegawatdaruratan ruratan
2. Laboratorium
3. Apotik
10.Dokumen 1. Catatan Catatan Medik,
terkait 2. Blanko Rujukan, Rujukan,
3. Buku Register, Register,
4. Blanko Resep
11.Rekaman Tanggal Mulai
historis No Yang Diubah Isi Perubahan
Diberlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai