Anda di halaman 1dari 5

DIABETES MELITUS

No.Dokumen : 039/C/VII/SOP/ IV /2017


No.Revisi :0
SOP Tanggal Terbit : 10 April 2017

Halaman : 1/3

UPT PUSKESMAS Asep Rudi Irawan


CIAWI NIP. 19640427 198703 1 008
1. Pengertian Diabetes melitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai kelainan
metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi
kronik pada mata, saraf, ginjal dan pembuluh darah.
2. Tujuan Agar petugas dapat menegakkan diagnosis diabetes melitus (DM) dan melakukan
pengobatan dan penyuluhan untuk pencegahan diabetes melitus.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas no. 800/171/A/VII/SK/4/2017 tentang kebijakan
pelayanan klinis UPT Puskesmas Ciawi
4. Referensi Pedomam Pengobatan Dasar di Puskesmas Tahun 2002 Hal 26-27, Kapita
Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 1, FKUI.
5. Prosedur 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut.
2. Petugas menulisi dentitas pasien di buku register
3. Petugas melakukanan amnesa pada pasien apakah pasien mengeluhkan gejala
klasik DM yang berupa poliuria (sering kencing), polidipsi (sering haus) dan
polifagi (sering lapar).
4. Petugas menanyakan pada pasien apakah terdapat keluhan lain seperti berat
badan turun tanpa penyebab yang jelas, kesemutan, gatal, mata kabur,
impotensi pada pria, pruritus vulva pada wanita, serta adakah luka yang tidak
kunjung sembuh.
5. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah
6. Petugas melakukan pemeriksaan nadi
7. Petugas melakukan pemeriksaans uhu
8. Petugas melakukan pemeriksaan fisik termasuk ekstremitas atas dan bawah
termasuk jari.
9. Bila diperlukan petugas membuat permintaan pemeriksaan gula darah atau
urin ke laboratorium.
10. Petugas menyerahkan surat permintaan kepada pasien untuk selanjutnya
pasien kelaboratorium
11. Petugas menerima hasil laboratorium dari pasien
12. Petugas membaca hasil laboratorium dan menegakan diagnose berdasarkan
hasil lab dan anamnesis, yaitu:
10.1 Gejala klasik DM +Glukosa darah sewatu ≥ 200 mg/dl (darah kapiler)
10.2 Gejala klasik DM +Glukosa darah puasa ≥ 100 mg/dl (darah kapiler)
10.3 Tanpa gejala kasik DM + kadar GDS ≥ 200 mg/dl atau GDP ulang ≥ 100
mg/dl (darah kapiler)
13. Petugas memberikan penatalaksanaan awal DM berupa terapi gizi medis
(TGM) dan latihan jasmani selama 2 – 4 minggu. Apabila kadar gula darah
belum mencapai sasaran dilakukan intervensi farmakologi dengan obat
hipoglikemik oral (OHO) dan atau suntikan insulin.

13.1 Obat hipoglikemik oral (OHO) dimulai dengan dosis kecil dan
ditingkatkan secara bertahap sesuai respons kadar glukosa darah, dapat
diberikan sampai dosis hampir maksimal. Pemberian OHO bersamaan dengan
pengaturan diit dan latihan jasmani, bila diperlukan dapat dilakukan
pemberian OHO tunggal atau OHO kombinasi. Terapi OHO kombinasi harus
dipilih dua macam obat dari kelompok yang mempunyai mekanisme kerja
berbeda

13.1.1 Golongan Biguanid: Metformin, dosis awal 500 mg dosis


maksimal 2500 mg diberikan 1-3 kali/hari

13.1.2 Golongan Sulfonilurea: Glibenklamid dosis awal 2.5 mg dosis


maksimal 15 mg/hr diberikan 15 – 30 menit sebelum mkan, 1-2
kali/hari.

13.1.3 Golongan Inhibitor α glukosidase: Acarbose dosis awal 50 mg


dosis maksimal 300 mg diberikan 1-3 kali/hari.

14. Petugas mengedukasi pasien tentang penyakit DM, perlunya pengendalian


dan pemantauan gula darah, penyulit DM dan resikonya serta bagaimana
mengatasi sementara keadaan gawat darurat akibat DM (rasa sakit dan
hipoglikemia).

15. Petugas mengedukasi pasien tentang terapi gizi medis (TGM)makanan yang
seimbang sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing
individu. Pentingnya keteraturan makan dalam hal jadwal makan, jenis dan
jumlah makanan.

16. Petugas mengedukasi pasien tentan latihan jasmani secara teratur 3 – 4 kali
seminggu selama kurang lebih 30 menit.
17. Petugas menulis resep.
18. Petugas menyerahkan resep kepada pasien
19. Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik, laboratorium, diagnose dan terapi
kedalam rekam medic pasien
20. Petugas menandatangani rekam medic
21. Petugas menulis diagnose kebuku register rawat jalan.

6. Diagram Alir
Melakukan Melakukan pemeriksaan
Memanggil fisik meliput TD, nadi,
anamnesa pada
pasien sesuai ekstremitas atas dan bawah
nomor urut pasien tentang
trias klasik DM
dan keluhan lain

Menerima hasil Pasien ke Membuat rujukan


laboratorium dari laboratorium untuk pasien untuk
pemeriksaan gula pemeriksaan gula
pasien
darah darah

Petugas Petugas Menyerahkan resep


menegakkan mengedukasi pasien kepada pasien
diagnosa
dan menulis resep
berdasarkan
anamnesa dan hasil
laboratorium
Menulis hasil
menulis pemeriksaan fisik,
diagnose ke laboratorium,
bukur gister diagnose dan terapi
rawat jalan. ke dalam rekam
medic pasien

7. Unit Terkait Rawat Inap, Laboratorium


8. DokumenTerkait Catatan medik, blanko rujukan, buku register, blanko resep
9. Rekaman Historis No. Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
Perubahan
DIABETES MELITUS Disahkan oleh Kepala
Puskesmas
No. Kode :
Terbitan :
DAFTAR TILIK No. Revisi :
Tgl. MulaiBerlaku :
Asep Rudi Irawan,
Halaman :
SKM
NIP. 19640427 198703
UPTD
1 008
PUSKESMAS DTP
CIAWI

Langkah Kegiatan Ya Tidak Tidak Berlaku


No
1 Apakah
Petugasmemanggilpasiessesuainomorurut.
2 Apakah
Petugasmenulisidentitaspasien di buku register
3 Apakah
Petugasmelakukananamnesapadapasienapakahp
asienmengeluhkan gejala klasik DM yang
berupa poliuria (sering kencing), polidipsi
(sering haus) dan polifagi (serng lapar).
5 Apakah
Petugas menanyakan pada pasien apakah
terdapat keluhan lain seperti berat badan turun
tanpa penyebab yang jelas, kesemutan, gatal,
mata kabur, impotensi pada pria, pruritus vulva
pada wanita, serta adakah luka yang tidak
kunjung sembuh.
6 Apakah
Petugasmelakukanpemeriksaantekanandarah
7 Apakah
Petugasmelakukanpemeriksaannadi
8 Apakah
Petugasmelakukanpemeriksaansuhu
9 Apakah
Petugasmelakukanpemeriksaanfisiktermasuk
ekstremitas atas dan bawah termasuk jari.
6 Apakah
Biladiperlukanpetugasmembuatpermintaan
pemeriksaan gula darah atau urin ke
laboratorium
7 Apakah Petugasmenyerahkansuratpermintaankepada
pasienuntukselanjutnyapasienkelaboratorium
8 Apakah Petugasmembacahasillaboratorium
danmenegakan diagnose berdasarkanhasil
lab dananamnesis, yaitu:
a. Gejala klasik DM +Glukosa darah
sewatu ≥ 200 mg/dl (darah kapiler)
b. Gejala klasik DM +Glukosa darah
puasa ≥ 100 mg/dl (darah kapiler)
c. Tanpa gejala kasik DM + kadar GDS ≥
200 mg/dl atau GDP ulang ≥ 100
mg/dl (darah kapiler).
9 Apakah
Petugas memberikan penatalaksanaan awal DM
berupa terapi gizi medis (TGM) dan latihan
jasmani selama 2 – 4 minggu. Apabila kadar
gula darah belum mencapai sasaran dilakukan
intervensi farmakologi dengan obat
hipoglikemik oral (OHO) dan atau suntikan
insulin.
10 Apakah
Petugas mengedukasi pasien tentang penyakit
DM, perlunya pengendalian dan pemantauan
gula darah, penyulit DM dan resikonya serta
bagaimana mengatasi sementara keadaan gawat
darurat akibat DM (rasa sakit dan hipoglikemia)
11 Apakah
Petugas mengedukasi pasien tentang terapi gizi
medis (TGM)makanan yang seimbang sesuai
dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing-
masing individu. Pentingnya keteraturan makan
dalam hal jadwal makan, jenis dan jumlah
makanan
12 Apakah
Petugas mengedukasi pasien tentan latihan
jasmani secara teratur 3 – 4 kali seminggu
selama kurang lebih 30 menit.
13 Apakah
Petugasmenulisresep
14 Apakah
Petugasmenyerahkanresepkepadapasien
15 Apakah
Petugasmenulishasilpemeriksaanfisik,
laboratorium,diagnosedanterapikedalamrekam
medic pasien
16 Apakah
Petugasmenandatanganirekam medic
17 Apakah
Petugasmenulis diagnose
kebukurgisterrawatjalan.

CR: …………………………………………%.

………………………………
Pelaksana/ Auditor

(………………………………)

Anda mungkin juga menyukai