Anda di halaman 1dari 22

PROGRAM

DIREKTORAT BINA PELAYANAN KESEHATAN


JIWA

Dr. G. Pandu Setiawan, SpKJ


Direktur Bina Pelayanan Kesehatan Jiwa
Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik
DEPARTEMEN KESEHATAN RI
TERNATE , 7 Juni 2006
RENSTRA
DEPKES

RENSTRA
YANMED

PROGRAM
KESEHATAN JIWA
Visi
Masyarakat yang Mandiri
Untuk Hidup Sehat

Misi
Membuat Rakyat Sehat
dengan nilai-nilai
1. Berpihak pada rakyat,
2. Bertindak cepat dan tepat,
3. Kerjasama Tim,
4. Integritas yang tinggi dan
5. Transparan dan akuntabilitas.

Strategi
Menggerakkan dan memberdayakan
masyarakat untuk hidup sehat
• Depkes memfasilitasi percepatan pencapaian
derajat kesehatan setinggi-tingginya bagi
seluruh penduduk dengan mengembangkan
kesiap-siagaan di tingkat Desa
• Desa Siaga merupakan gambaran
masyarakat yang sadar, mau dan mampu
untuk mecegah dan mengatasi berbagai
ancaman terhadap kesehatan masyarakat
• Desa Sehat merupakan basis bagi
terwujudnya Indonesia Sehat.
Desa Siaga
PENGERTIAN
• mendekatkan pelayanan kesehatan dasar,
• menyiap-siagakan masyarakat menghadapi
ancaman dan masalah kesehatan,
• mengembangkan survailens dan sistem
informasi kesehatan yang berbasis
masyarakat,
• serta menciptakan perilaku hidup bersih dan
sehat.
Inti kegiatan Desa Siaga:
– memberdayakan masyarakat agar mau dan mampu
untuk hidup sehat sesuai dengan Sistem Kesehatan
Nasional khususnya Subsistem Pemberdayaan
Masyarakat
– Langkah-langkah yang diperlukan: pendekatan
edukatif, bukan pendekatan “instant” seperti instruksi.
– Kegiatan berbasis masyarakat yang ada (Posyandu,
Polindes, Pos Obat Desa, Dana Sehat, Siap-Antar-Jaga,
dan lain-lain) sebagai embrio atau entry point
POSISI KESWA
SEBELUM 2000 AKHIR 2005

YANMEDIK SETELAH 2000 BIN YAN MEDIK


URUSAN KURATIF URUSAN KURATIF
DAN REHABILITATIF DAN REHABILITATIF
RSJ BINKESMAS TANPA
Masalah penderita URUSAN PROMOTIF MENGABAIKAN
dan gangguan jiwa DAN PREVENTIF PROMOTIF DAN
Dinas Kesehatan PREVENTIF
Kabupaten/Kota RSJ/RSU dan Dinas
Masalah Kesehatan
perkembangan Kabupaten/Kota
manusia yang Masalah
harmonis, psikososial perkembangan
dan gangguan jiwa manusia yang
harmonis, psikososial
dan gangguan jiwa
MASALAH POKOK KESEHATAN JIWA

1. Status kesehatan jiwa dan faktor penentu


kesehatan jiwa
2. Kebijakan dan manajemen pembangunan
kesehatan jiwa
3. Kemitraan dalam Pembangunan Kesehatan
Jiwa
4. Advokasi, mobilitas sumber daya, dukungan
sosial, dan pemberdayaan masyarakat dalam
Pembangunan Keswa
Masalah Pokok Keswa
1. Status Kesehatan Jiwa dan Faktor
penentu Kesehatan jiwa 16

Hilangnya waktu produktif akibat 14


gangguan jiwa: 12
– 12,3% dari hari produktif (2000) 10
– 15% (Estimasi tahun 2020) 8
(Ggn jiwa: depresi, skizofrenia,
6
kecemasan, epilepsi, Alzheimer,
retardasi mental) 4
• Penyalahguna NAPZA. 2
• HIV/AIDS meningkat pada 0
pengguna NAPZA dengan jarum 1995 2000 2020
suntik
2. Masalah Kebijakan dan Manajemen
Pembangunan Kesehatan Jiwa
• Peraturan Perundang-undangan yang
menyerahkan urusan operasional kepada Pemda
• WHO (2001) masalah kesehatan jiwa merupakan
masalah kesehatan masyarakat
• Keberadaan, kapasitas dan kesiapan institusi
terkait dalam pelayanan keswa (RSJ dan Dinas
Kesehatan)
3. Masalah Kemitraan dalam
Pembangunan Kesehatan Jiwa
• Pem kab/kota: merencanakan, membiayai,
penyelenggaraan dan penilaian akuntabilitas
pembangunan keswa
• Peranserta aktif berbagai pihak DPR/D, Pemda,
LS terkait, LSM, profesi, Perg Tinggi, pengusaha,
donatur, konsumen keswa
4. Masalah advokasi, mobilitas sumber
daya, dukungan sosial, dan
pemberdayaan masyarakat dalam
Pembangunan Keswa
• Status keswa dipengaruhi oleh kemiskinan,
kebodohan, ketersediaan sumber daya, kualitas
lingkungan hidup, adat/kebiasaan, dan budaya
• Pentingnya advokasi ke berbagai pihak tersebut
di atas
• Provinsi yang belum mempunyai RSJ:
– Kepulauan Riau,
– Banten,
– Gorontalo,
– Maluku Utara,
– Nusa Tenggara Timur,
– Sulawesi Barat,
– Irian Jaya Barat dan
– Kalimantan Tengah.
• Balai Kesehatan Jiwa Masyarakat : Prov Kalimantan
Tengah.
FASILITAS Pelayanan Keswa
• Keswa Dasar
– Puskesmas (Perawatan, Pusk Pembantu, Puskel)
– RSU
• Keswa Rujukan
– RSJ
– RSKO
– RSU (Bagian, Klinik Psikiatri)
• Keswa Masyarakat
– Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat
(UKBM): Posyandu, Pos Upaya Kesehatan Kerja
(UKK)
– Tenaga:
• Psikiater: Terbatas dan
distribusi tidak merata (rasio
500 psikiater per 210 juta
penduduk, 0,24)
• Dokter umum
• Perawat psikiatri, perawat,
bidan
• Tenaga lain seperti psikolog,
pekerja sosial, terapis
okupasi belum terdata
dengan baik.
• Otonomi :
– Daerah : urusan operasional kesehatan
– Pusat :

Kebijakan
Pedoman
Regulasi upaya kesehatan
Fasilitasi
Standarisasi
UPAYA KESEHATAN JIWA
1. Upaya
Pelayanan
Kesehatan Jiwa
 Pelayanan keswa
rujukan
 Pelayanan keswa
dasar

2. Upaya
Kesehatan Jiwa
Masyarakat
Program Pelayanan Kesehatan Jiwa
1. Menjadikan rumah sakit jiwa
sebagai pusat rujukan dari
berbagai kegiatan
2. Menyediakan sarana dan
prasarana pelayanan kesehatan
jiwa yang memadai dan merata
termasuk di daerah terpencil dan
perbatasan;
3. Mengembangkan pelayanan
kesehatan jiwa mobilitas berbasis
rumah sakit;
4. Menerapkan standar pelayanan
kedokteran jiwa, keperawatan jiwa
dan penunjang kesehatan jiwa
lainnya di semua rumah sakit dan
sarana kesehatan lain
5. Menerapkan akreditasi rumah
sakit di rumah sakit jiwa dan
sarana kesehatan jiwa lainnya
6. Mengembangkan jejaring
pelayanan kesehatan jiwa rujukan
antar rumah sakit dan sarana
kesehatan lainnya;
7. Mengembangkan upaya
kesehatan jiwa promotif dan
preventif
7. Mengembangkan patient safety
assurance di semua rumah sakit.
8. Mengembangkan sistem informasi RSJ
dengan menggunakan Website Ditjen
Bina Pelayanan Medik
9. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas
pembiayaan pelayanan kesehatan di
RSJ

Anda mungkin juga menyukai