No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
Vertigo adalah persepsi yang salah dari gerakan seseorang atau lingkungan
sekitarnya. Persepsi gerakan bisa berupa :
Vertigo vestibular adalah rasa berputar yang timbul pada gangguan vestibular
1. Pengetian Vertigo non vestibular adalah rasa goyang, melayang, mengambang yang timbul
pada gangguan system proprioseptif atau system visual
BPPV adalah gangguan klinis yang sering terjadi dengan karakteristik serangan vertigo
di perifer, berulang dan singkat.
2. Tujuan Sebagai kerangka acuan langkah-langkah untuk petugas dapat memahami dan
memberikan pengobatan yang tepat pada pasien vertigo.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No 441/01/pkm Pg R/VI/2016 Tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi PMK No. 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer
1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut.
2. Petugas mencocokan identitas pasien dengan rekam medik.
3. Petugas melakukan anamnesa pada pasien mengeluhkan sakit kepala, rasa goyang,
pusing berputar, rasa tidak stabil atau melayang, mual, muntah, keringat dingin,
gangguan pendengaran seperti tinnitus/tuli.
4. Petugas menanyakan apakah pasien mengkonsumsi obat streptomisin, gentamisin,
kemoterapi, riwayat penyakit DM, hipertensi, kelainan jantung.
5. Petugas melakukan pemeriksaan vital sign.
6. Petugas menegakan diagnosa berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Pada pemeriksaan Tes Romberg : jika dalam keadaan berdiri dengan kedua kaki
rapat dan mata terbuka pasien jatuh, kemungkinan kelainan pada serebelum. Jika
saat mata terbuka pasien tidak jatuh, tapi saat mata tertutup pasien cenderung jatuh
kesatu sisi, kemungkinan kelainan pada system vestibular atau propioseptif (Tes
Romberg positif).
7. Petugas memberikan farmakoterapi berdasarkan keluhan, berupa :
a. Antihistamin (loratadine 1x10mg)
5. Langkah-langkah b. Senyawa betahistin (suatu analog histamine) : betahistin mesylate dengan
dosis 1 mg, 3 kali sehari per oral
8. Petugas mengedukasi pasien:
a. Keluarga turut mendukung dengan memotifasi pasien dalam mencari
penyebab vertigo dan mengobatinya sesuai penyebab
b. Mendorong pasien untuk teratur melakukan latihan vestibular
c. Pada pasien BPPV karena gejala yang timbul hebat, pasien menjadi cemas dan
khawatir akan adanya penyakit berat seperti stroke dan tumor otak. Oleh karena
itu, pasien perlu diberikan penjelasan bahwa BPPV bukan sesuatu yang
berbahaya dan prognosisnya baik serta hilang spontan setelah beberapa waktu,
namun kadang-kadang dapat berlangsung lama dan dapat kambuh kembali
9. Petugas menulis resep.
10. Petugas menyerahkan resep kepada pasien
11. Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik, diagnose dan terapi kedalam rekam medik
pasien
12. Petugas menandatangani rekam medik.
13. Petugas menulis diagnosa ke buku register rawat jalan.
VERTIGO
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
UPTD PUSKESMAS Halaman :2/2
PUGUNG RAHARJO
Perawat menganamnesa
pasien
Dokter melakukan
pemeriksaan fisik
6. Bagan Alir
Dokter menegakkan
diagnosis
Pearawat menulis diagnosa &
terapi dalam RM
Halaman :
MONITORING KEPATUHAN Disahkan oleh
Kepala Puskesmas
TERHADAP SOP VERTIGO
No. Kode :
Terbitan :
……………………………………………
Pelaksana/auditor
………………………………………….....
NIP:……………………………………….