Anda di halaman 1dari 4

Nomor :

Revisi Ke :
BerlakuTgl :

SOP
( Standart Operasional Prosedur )

REAKSI GIGITAN SERANGGA

PenanggungJawab
Disiapkan : Diperiksa Disahkan
Pokja UKP Ketua Tim Akreditasi Kepala Puskesmas

drg. Wita Seriani drg. Fero Munadri dr. H. Maladi


NIP. 197010282002121003

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGKA


PUSKESMAS SUNGAILIAT KECAMATAN SUNGAILIAT
Jln. Jendral Sudirman, Sungailiat, Bangka

Kode Pos: 33211 Telepon: (0717) 94440 –

REAKSI GIGITAN SERANGGA


No. Dokumen :
No. Revisi :
TanggalTerbit :
Halaman :½
SOP

PUSKESMAS
SUNGAILIAT

1. Pengertian Reaksi gigitan serangga (insect bite reaction) adalah reaksi hipersensitivitas atau
alergi pada kulit akibat gigitan (bukan terhadap sengatan/stings), dan kontak
dengan serangga.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan reaksi gigitan serangga di Puskesmas


Sungailiat

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.

Buku Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FKUI, 2010


4. Referensi Kapita Selekta Kedokteran, 2014
Permenkes No. 514 Tahun 2015
1.Petugas menerima pasien dengan ramah,
2.Petugas melakukan anamnesa,
3.Petugas mencuci tangan
4.Petugas melakukan vital sign,
5.Petugas mempersilahkan pasien ke ruang dokter,
6.Dokter melakukan pemeriksaan, dan menegakkan diagnosa,
7.Dokter melakukan edukasi kepada pasien bahwa penyakit tersebut disebabkan
oleh gigitan serangga dan untuk pengobatannya pasien harus minum obat secara
teratur dan menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal, memakai baju
berlengan panjang dan celana panjang, pada beberapa kasus boleh memakai
mosquito repellent jika diperlukan, dan lain-lain agar terhindar dari gigitan
serangga.
8. Dokter melakukan penanganan keadaan akut terutama pada angioedema karena
dapat terjadi obstruksi saluran napas. Penanganan pasien dapat dilakukan di Unit
5. Prosedur/ Langkah- Gawat Darurat. Bila disertai obstruksi saluran napas diindikasikan pemberian
Langkah ephinefrin sub kutan. Dilanjutkan dengan pemberian kortikosteroid Prednison 60-
80 mg/hari selama 3 hari, dosis diturunkan 5-10 mg/hari.
9.Untuk pasien dengan kondisi stabil, dokter mempersilahkan pasien untuk menuju
ke ruang obat,
Obat yang dapat dipakai adalah:
Hidroksizin 2x25 mg per hari selama 7 hari; atau
Chlorpheniramine Maleat 3x4 mg selama 7 hari; atau
Loratadine 1x10 mg per hari selama 7 hari; dan
Krim mometasone furoat 0.1%; atau
Krim betametasone valerat 0.5% diberikan selama 2 kali sehari selama 7 hari.
10.Jika kondisi memburuk, yaitu dengan makin bertambahnya patch eritema,
timbul bula, atau disertai gejala sistemik atau komplikasi, maka pasien harus
dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat sekunder
11.Petugas membereskan alat dan cuci tangan
12.Petugas melakukan pencatatan

6. Diagram Alir
Memanggil pasien sesuai nomor urut Melakukan Melakukan
anamnesa pada pemeriksaan fisik
pasien

Menulis hasil Menegakkan


anamnesa diagnosa
pemeriksaan dan berdasarkan hasil
diagnosa ke rekam pemeriksaan
medis

Menulis diagnosa pasien ke buku register


Menyerahkan
resep ke pasien

7. Unit Terkait Poli Umum, Ruang Tindakan, Ruang Obat

REAKSI GIGITAN SERANGGA


PUSKESMAS No. Dokumen :
SUNGAILIAT No. Revisi :
SOP TanggalTerbit :
Halaman : 1/2

8.Rekaman Historis Perubahan

No Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl. MulaiDiberlakukan

Anda mungkin juga menyukai