Anda di halaman 1dari 4

Nomor :

Revisi Ke :
BerlakuTgl :

SOP
( Standart Operasional Prosedur )

RABIES

PenanggungJawab
Disiapkan : Diperiksa Disahkan
Pokja UKP Ketua Tim Akreditasi Kepala Puskesmas

drg. Wita Seriani drg. Fero Munadri dr. H. Maladi


NIP. 197010282002121003

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGKA


PUSKESMAS SUNGAILIAT KECAMATAN SUNGAILIAT
Jln. Jendral Sudirman, Sungailiat, Bangka

Kode Pos: 33211 Telepon: (0717) 94440 –

RABIES
No. Dokumen :
No. Revisi :
TanggalTerbit :
Halaman :½
SOP

PUSKESMAS
SUNGAILIAT

1. Pengertian Rabies adalah penyakit infeksi akut sistem saraf pusat yang disebabkan oleh virus
rabies yang termasuk genus Lyssa-virus, family Rhabdoviridae dan menginfeksi
manusia melalui gigitan hewan yang terinfeksi (anjing, monyet, kucing, serigala,
kelelawar)

2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan Rabies di Puskesmas Sungailiat

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.

4. Referensi Permenkes No. 514 Tahun 2015

5. Prosedur/ Langkah- 1.Petugas menerima pasien dengan ramah,


Langkah 2.Petugas melakukan anamnesa,
3.Petugas mencuci tangan
4.Petugas melakukan vital sign,
5.Petugas mempersilahkan pasien ke ruang dokter,
6.Dokter melakukan pemeriksaan, dan menegakkan diagnosa,
7.Dokter melakukan edukasi kepada keluarga untuk ikut membantu dalam hal
penderita rabies yang sudah menunjukan gejala rabies untuk segera dibawa untuk
penanganan segera ke fasilitas kesehatan. Pada pasien yang digigit hewan
tersangka rabies, keluarga harus menyarankan pasien untuk vaksinasi.
8.Dokter melakukan tatalaksana awal berupa:
a. Membersihkan luka gigitan segera dengan air sabun (detergen) 5-10 menit
kemudian dibilas dengan air bersih, dilakukan debridement dan diberikan
desinfektan seperti alkohol 40-70%, tinktura yodii atau larutan ephiran, Jika
terkena selaput lendir seperti mata, hidung atau mulut, maka kawasan tersebut
dicuci dengan air lebih lama;
b. Dokter juga memberikan pencegahan rabies dengan pembersihan luka dan
vaksinasi. Vaksin yang diberikan berupa:
- Serum Anti Rabies (SAR) dosis 40 IU/ kgBB disuntikkan infiltrasi pada luka
sebanyak-banyaknya, sisanya disuntikkan secara IM,
- Vaksin Anti Rabies (VAR) pada hari pertama kunjungan, dalam waktu 10 hari
secara IM pada otot deltoid atau anterolateral paha dengan dosis 0,5 ml pada hari
0, 3, 7,14, 28 (regimen Essen atau rekomendasi WHO), atau pemberian VAR 0,5
ml pada hari 0, 7, 21 (regimen Zagreb/rekomendasi Depkes RI). Pada orang yang
sudah mendapat vaksin rabies dalam waktu 5 tahun terakhir, bila digigit binatang
tersangka rabies, vaksin cukup diberikan 2 dosis pada hari 0 dan 3, namun bila
gigitan berat vaksin diberikan lengkap.
c. Pada luka gigitan yang parah, gigitan di daerah leher ke atas, pada jari tangan dan
genitalia diberikan SAR 20 IU/kgBB dosis tunggal. Cara pemberian SAR adalah
setengah dosis infiltrasi pada sekitar luka dan setengah dosis IM pada tempat yang
berlainan dengan suntikan SAR, diberikan pada hari yang sama dengan dosis
pertama SAR.
9.Pasien yang sudah menunjukkan gejala rabies dirujuk ke fasilitas kesehatan
tingkat sekunder yang memiliki fasilitas rawat inap dan ruang isolasi untuk
menghindari ransangan-ransangan yang bisa menimbulkan spasme otot ataupun
untuk mencegah penularan
10.Petugas membereskan alat dan cuci tangan
11.Petugas melakukan pencatatan

Memanggil pasien sesuai nomor urut Melakukan Melakukan


anamnesa pada pemeriksaan fisik
pasien

Menulis hasil Menegakkan


anamnesa diagnosa
pemeriksaan dan berdasarkan hasil
diagnosa ke rekam pemeriksaan
medis

6. Diagram Alir
Membuat surat rujukan
dan mengirim pasien
Melakukan yang dirujuk
tindakan menggunakan ambulan
tatalaksana awal dengan pendampingan
dari tenaga medis

Menulis diagnosa pasien ke buku register

7. Unit Terkait Poli Umum, Ruang tindakan


RABIES
PUSKESMAS
SUNGAILIAT No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit :
Halaman : 1/2

8.Rekaman Historis Perubahan

No Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl. MulaiDiberlakukan

Anda mungkin juga menyukai