Anda di halaman 1dari 3

KONJUNGTIVITIS

No. Dokumen :

No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman : 1/2
Tanda Tangan
PUSKESMAS dr. Asridah Muis
MAPPAKASUNGGU NIP. 19751026 200604 2 014

1. Pengertian Konjungtivitis adalah radang konjungtiva yang dapat disebabkan oleh


mikroorganisme (virus, bakteri), iritasi atau reaksi alergi. Konjungtivitis
ditularkan melalui kontak langsung dengan sumber infeksi. Penyakit ini
dapat menyerang semua umur.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penegakan diagnosis


Konjungtivitis dan penatalaksanaannya.

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Mappakasunggu Nomor


001/MPS/A/SK/I/2017 tentang Jenis Pelayanan yang Disediakan

4. Referensi Permenkes RI no. 5 Tahun 2014 tentang panduan praktek klinis bagi dokter
di fasilitas pelayanan kesehatan primer.
5. Prosedur/ 1. Hasil Anamnesis(Subjective)
Langkah-Langkah Keluhan
Pasien datang dengan keluhan mata merah, rasa mengganjal, gatal dan
berair, kadang disertai sekret. Umumnya tanpa disertai penurunan tajam
penglihatan.
Faktor Risiko
1. Daya tahan tubuh yang menurun
2. Adanya riwayat atopi
3. Penggunaan kontak lens dengan perawatan yang tidak baik
4. Higiene personal yang buruk

2. Hasil Pemeriksaan Fisik dan penunjang sederhana (Objective)


Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan oftalmologi:
1. Tajam penglihatan normal
2. Injeksi konjungtiva
3. Dapat disertai edema kelopak, kemosis
4. Eksudasi; eksudat dapat serous, mukopurulen atau purulen tergantung
penyebab.
5. Pada konjungtiva tarsal dapat ditemukan folikel, papil atau papil
raksasa, flikten, membran dan pseudomembran.

Pemeriksaan Penunjang (bila diperlukan)


3. Penegakan diagnostik(Assessment)
Diagnosis Klinis
Konjungtivitis berdasarkan etiologi.
Penegakan diagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan
oftalmologi.
Klasifikasi Konjungtivitis
1. Konjungtivitis bakterial
- Konjungtiva hiperemis, secret purulent atau mukopurulen dapat disertai
membrane atau pseudomembran di konjungtiva tarsal.
2. Konjungtivitis viral
- Konjungtiva hiperemis, secret umumnya mukoserous, dan pembesaran
kelenjar preaurikular
3. Konjungtivitis alergi
- Konjungtiva hiperemis, riwayat atopi atau alergi, dan keluhan gatal.

Komplikasi
Keratokonjuntivitis
5. Penatalaksanaan komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan
 Usahakan untuk tidak menyentuh mata yang sehat sesudah menangani
mata yang sakit
 Sekret mata dibersihkan.
 Pemberian obat mata topikal
 Pada infeksi bakteri: Kloramfenikol tetes sebanyak 1 tetes 6 kali sehari
atau salep mata 3 kali sehari selama 3 hari.
 Pada alergi diberikan flumetolon tetes mata dua kali sehari selama 2
minggu.
 Pada konjungtivitis gonore diberikan kloramfenikol tetes mata 0,5-
1%sebanyak 1 tetes tiap jam dan suntikan pada bayi diberikan 50.000
U/kgBB tiap hari sampai tidak ditemukan kuman GO pada sediaan apus
selama 3 hari berturut-turut.
 Konjungtivitis viral diberikan salep Acyclovir 3% lima kali sehari selama
10 hari.
Pemeriksaan Penunjang Lanjutan
Tidak diperlukan
Konseling & Edukasi
Memberi informasi pada keluarga dan pasien mengenai:
1. Konjungtivitis mudah menular, karena itu sebelum dan sesudah
membersihkan atau mengoleskan obat, penderita harus mencuci
tangannya bersih-bersih.
2. Jangan menggunakan handuk atau lap bersama-sama dengan
penghuni rumah lainnya.
3. Menjaga kebersihan lingkungan rumah dan sekitar.
Kriteria rujukan
1. Pada bayi dengan konjungtivitis gonore jika terjadi komplikasi pada
kornea dilakukan rujukan ke spesialis mata.
2. Konjungtivitis alergi dan viral tidak ada perbaikan dalam 2 minggu rujuk
ke spesialis mata
3. Konjungtivitis bakteri tidak ada perbaikan dalam 1 minggu rujuk ke
spesialis mata

6. Bagan Alir
Petugas memanggil
Petugas menerima rekam Mencocokkan identitas
pasien sesuai urutan/
medik pasien
antrian.

Paramedis melakukan
Dokter melakukan Dokter melakukan
pengukuran tanda-tanda
pemeriksaan fisik anamnesis
vital

Dokter melakukan Dokter melakukan Dokter memberikan


pemeriksaan penunjang pemeriksaan penunjang terapi sesuai diagnosis.

Pasein yang
Membuatkan surat
memerlukan
keterangan sakit untuk Memberikan rujukan bila
penanganan dengan
pasien yang tidak mampu ditangani
tindakan dirujuk ke
memerlukan UGD.

Dokter menuliskan lengkap Mengembalikan rekam


. Dokter menuliskan dan
pemeriksaan dalam buku medic pasien ke loket
memberikan resep
rekam medik pasien

7. Unit Terkait Poli Umum, Rawat Inap, UGD,

Anda mungkin juga menyukai