Anda di halaman 1dari 2

DIARE AKUT

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

PEMERINTAH KABUPATEN
MELAWI
RSUD MELAWI
1/2
JL. Kelakik KM.4, Nanga Pinoh
Tlp.(0568) 2020123 Melawi, 78672
TANGGAL TERBIT Ditetapkan
DIREKTUR RSUD MELAWI
PROSEDUR TETAP
dr. Sien Setiawan
NIP.19641215 200502 1 002

PENGERTIAN Diare akutadalah keadaan feses tinja yang cair atau lembek dengan
jumlah yang abnormal (banyak) dan berlangsung lebih dari 14 hari.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menegakan diagnosis


dan penatalaksanaan diare akut.

KEBIJAKAN SK Direktur No. ...... Tahun ....... Tentang SMF dalam Penyusunan
Standar Pelayanan Medis dan Standar Prosedur Operasional.

PROSEDUR I. Pelaksanaan : sepesialis penyakit dalam/dokter umum yang


mendapatkan mandat untuk melaksanakan pelayanan.
II. Tempat : di ruang rawat inap perawatan pasien penyakit dalam.
III. Waktu Pelaksanaan : sewaktu pelayanan pasien di ruang rawat
inap penyakit dalam.
IV. Langkah-langkah Prosedur :
1. Dokter beserta perawat mengunjungi pasien di ruang rawat
penyakit dalam.
2. Dokter dan perawat menyapa dengan salam sebelum dan
sesudah memeriksa pasien, serta memperkenalkan diri kepada
pasien.
3. Dokter berkomunikasi dengan pasien secara empati
menanyakan segala sesuatu tentang penyakitnya, memeriksa
keadaan fisik pasien, menjelaskan penyakit yang dideritanya,
rencana pengobatan serta pemeriksaan penujang yang akan
dilakukan. Pasien dan keluarga dipersilahkan menanyakan
segala sesuatu tentang penyakitnya.
4. Sewaktu visite, perawat ; mencatat keluhan-keluhan penyakit
pasien, obat-batan yang telah diresepkan sebelumnya dari UGD
dan instruksi dokter untuk tindak lanjut perawatan berikutnya.
5. Selesai pemeriksaan pasien, dokter dan perawat kembali ke
ruang Nurse Station. Dokter dan perawat mendiskusikan
keadaan pasien untuk selanjutnya mengisi status pasien tentang
anamnese, pemeriksaan fisik, diagnosa dan diagnosa banding,
pemeriksaan penunjang berupa : pemeriksaan tinja, darah
perifer lengkap, kadar elektrolit serum, fungsi ginjal, foto
rontgent abdomen.
Terapi:
a. Rehidrasi ; cairan rehidrasi dapat diberikan melalui oral,
enternal melalui selang nasogastrik atau intra vena.
Dehidrasi ringan/sedang diberi dengan cairan peroral atau
selang nasogastrik. Dehidrasi sedang/berat diberi cairan
melalui infuse pembuluh darah.

1
Prinsip pemberian jumlah cairan diberikan sesuai dengan
jumlah cairan yang keluar dari tubuh dengan metode
Daldiono berdasarkan skor klinis dengan rumus:


= 10% () 1
15

b. Diet ; minum sari buah, teh, minuman tidak bergas,


makanan mudah dicerna seperti pisang, nasi, keripik dan
sup.
c. Obat anti-diare ; derivat opioit misalnya loperamide,
difenoksilat,-atropin dan tinktur opium, bismut
supsalisilat, anti motilitas, obat yang mengeraskan tinja
(atapulgite), obat anti sekretorik 9hidrasec) juga dapat
diberikan seperlunya.
d. Obat anti mikroba ; golongan kuinolon (siprofloksasin
500 mg 2xperhari selama 5-7 hari). Obat alternatif lain
yaitu kotrimokazol 160/800 mg 2xperhari, atau eritromisin
250-500 mg 4xperhari, metronizadol 250 mg 3xperhari
selam 7 hari.
6. Dokter meresepkan obat-obatan yang diperlukan dan perawat
menyerahkan resep kepada keluarga pasien untuk pengambilan
obat di apotek.
7. Perawat melaksanakan instruksi dokter sesuai dengan yang
\ tertulis di status pemeriksaan.

Unit Gawat Darurat, Poli Penyakit Dalam, Bangsal Penyakit Dalam.


UNIT TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai