Anda di halaman 1dari 4

SOP DISENTRI

No.Dokumen : SOP/ /Pusk.Selbar/ /

SOP No.Revisi : 00

Tanggal Terbit :

Halaman : 1/4

UPTD
PUSKESMAS
SELEMADEG dr.Wayan Arya Putra Manuaba

BARAT NIP.19721107 200501 1 008

1. Pengertian Disentri merupakan tipe diare yang berbahaya dan seringkali


menyebabkan kematian dibandingkan dengan tipe diare akut yang
lain. Penyakit ini dapat disebabkan oelh bakteri disentri basiler
yang disebabkan oleh shigellosis dan amoeba (disentri amoeba)`
2. Tujuan Sebagai acuan bagi pegawai untuk memiliki pedoman baku
minimum diagnosis dan penatalaksanaan disentri di UPTD
Puskesmas Selemadeg Barat
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Nomor
01/SK/Pusk.SelBar/VI/2023 tentang Penatalaksaan Disentri di
UPTD Puskesmas Selemadeg Barat

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun


2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat

5.Persiapan 1. Tensimeter
2. Stetoskop
3. Termometer
4. Timbangan
6.Prosedur/ 1. Petugas melakukan Anamnesia (Subjektive)
Langkah- Keluhan :
langkah a. Sakit perut terutama sebelah kiri dan buang air besar encer
secara terus menerus bercampur lendir darah
b. Muntah-muntah
c. Sakit kepala
d. Bentuk yang berat (fulminating cases) biasanya disebabkan
oleh S. Dysentriae dengan gejalanya timbul mendadak dan
berat, dan dapat meninggal bila tidak cepat ditolong.
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksan
sederhana ( Objektive)
Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan :
a. Febris.
b. Nyeri perut pada penekanan dibagian sbelah kiri.
c. Terdapat tanda-tanda dehidrasi.
d. Tenesmus.

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan tinja secara langsung terhadap kuman penyebab.
3. Penegakan diagnosis (Assement)
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesia, pemeriksaan
fisik, dan pemeriksaan penunjang.
4. Rencana penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan
a. Mencegah terjadinya dehidrasi
b. Tirah baring
c. Dehidrasi ringan sampai sedang dapat dikoreksi dengan
cairan rehidrasi oral
d. Bila rehidrasi oral tidak mencukupi dapat diberikan cairan
melalui infus
e. Diet, diberikan makanan lunak sampai frekuensi BAB
kurang dari 5kali/hari, kemudian diberikan makanan ringan
biasa bila ada kemajuan.
f. Farmakologis
1. Menurut pedoman WHO, bila telah terdiagnosis
shigelosis pasien diobati dengan antibiotik. Jika setelah
2 hari pengobatan menunjukkan perbaikan, terapi
diteruskan selama 5 hari. Bila tidak ada perbaikan,
antibiotik diganti dengan jenis yang lain.
2. Pemakaian jangka pendek dengan dosis tunggal
fluorokuinon seperti siprofloksasin atau makrolide
azithromisin ternyata berhasil baik untuk pengobatan
disentri basiler. Dosis siprofloksasin yang dipakai adalah
2x 500mg/hari selama 3 hari sedangkan azithromisin
diberikan 1 gram dosis tunggal dan sefiksim 400mg/hari
selama 5 hari. Pemberian siprofloksasin merupakan
kontraindikasi terhadap anak-anak dan wanita hamil.

2/4
3. Di negara- negara berkembang di mana terddapat
kuman S.dysentriae tipe 1 yang multitesisten terhadap
obat-obat, diberikan asam nalidiksik dengan dosis 3x1
gram/hari selama 5 hari. Tidak ada antibiotik yang
dianjurkan dalam pengobatan statium kcarrier
disentribasiler.
4. Untuk disentri amuba diberikan antibiotik metronidazole
500mg 3x sehari selama 3-5 hari.

Konseling dan edukasi


a. Penularan disentri amuba dan basiler dapat dicegah dan
dikurangi dengan kondisi lingkungan dan diri yang bersih
seperti membersihkan tangan dengan sabun, suplai air
yang tisak terkontaminasi, penggunaan jamban yang
bersih.
b. Keluarga ikut berperan dalam mencegah penularan dengan
kondisi lingkungan dan diri yang bersih seperti
membersihkan tangan dengan sabun, suplai air yang tidak
terkontaminasi, penggunaan jamban yang bersih.
c. Keluarga ikut menjaga diet pasien diberikan makanan lunak
sampai frekuensi berak kurang dari 5kali/hari, kemudian
diberikan makanan ringan biasa bila ada kemajuan.

5. Petugas memberikan rujukan pasien bila diperlukan


Pada pasien dengan kasus berat perlu dirawat intensif dan
konsultasi ke pelayanan sekunder (Spesialis penyakit dalam).
7.Bagan Alir
Petugas
Petugas melakukan
melakukan pemeriksaan fisik Penegakan
Anamnesia dan pemeriksan diagnosis
sederhana

Petugas Rencana penatalaksanaan


memberikan Komprehensif

rujukan pasien
bila diperlukan

3/4
8.Hal-hal - Waktu : jika perjalanan penyakit dapat digolongkan kepada
yang perlu kondisi kronis atau melewti Golden Time standar
diperhatikan - Usia : Jika usia pasien masuk dalam kategori yang dikhawatirkan
meningkatkan resiko komplikasi serta resiko kondisi penyakit
lebih berat
- komplikasi : jika komplikasi yang ditemui dapat memperberat
kondisi pasien
- keluhan : jika terdapat keluhan atau gejala penyakit lain yang
memperberat kondisi pasien.

9.Unit terkait - poli umum


10.Dokumen - Rekam medis pasien
Terkait - buku Registrasi
11.Rekaman No. Yang dirubah Isi Tanggal mulai
Historis perubahan diberlakukan
Perubahan

4/4

Anda mungkin juga menyukai