Anda di halaman 1dari 2

DISENTRI

No. Dokumen : SOP/UGD/


PB/007
SOP
No. Revisi : 0
Tanggal Terbit : 05 januari
2017
Halaman : 1/3

PUSKESMAS SAEPUL NUR


PARUNGPONTENG CAHYADI,SKM,M.Si
NIP. 197406181994031003

1. Pengertian Tipe diare yang berbahaya dan seringkali menyebabkan kematian


dibandingkan dengan tipe diare akut yang lain.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pencegahan disentri


yang disebabkan oleh shigellosis dan amoeba.

3. Kebijakan a. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kab. Tasikmalaya No. ........, tgl.
..... tentang ....
b. Keputusan Kepala Puskesmas BANTARKALONG No. ......., tgl. .....
tentang .....

4. Referensi - Dokumen external penyusunan SPO ini: Buku Pedoman Praktik Klinis
Bagi Dokter Edisi Revisi Tahun 2014.

5. Prosedur a. Persiapan Bahan dan Alat :


1. Laboratorium untik pemeriksaan tinja.
b. Langkah – Langkah Prosedur :
1. Penatalaksanaan Disentri
a. Mencegah terjadinya dehidrasi.
b. Tirah baring.
c. Dehidrasi ringan sampai sedang dapat dikoreksi dengan cairan
rehidrasi oral.
d. Bila rehidrasi oral tidak mencukupi dapat diberikan cairan
melalui infus
e. Diet, diberikan makanan lunak sampai frekuensi BAB kurang
dari 5kali/hari, kemudian diberikan makanan ringan biasa bila
ada kemajuan.
2. Rencana tindak lanjut
Pasien perlu dilihat perkembangan penyakitnya karena
memerlukan waku penyembuhan yang lama berdasarkan berat
ringannya penyakit.
3. Konseling dan Edukasi
a. Penularan disentri amuba dan basiler dapat dicegah dan
dikurangi dengan kondisi lingkungan dan diri yang bersih
seperti membersihkan tangan denagn sabun , suplai air yang
tidak terkontaminasi serta penggunaan jamban yang bersih.
b. Keluarga ikut berperan dalam mencegah penularan dengan
kondisi lingkungan dan diri yang bersih seperti membersihkan
tangan dengan sabun, suplai air yang tidak terkontaminasi,
penggunaan jamban yang bersih.
Puskesmas Disentri No. Dokumen : No. Revisi Halaman :2/2
Parungponteng SPO/UGD/PB/… :0

c. Keluarga ikut menjagadiet pasien diberikan makanan


lunak sampai frekuensi BAB kurang dari 5 kali/hari,
kemudian diberikan makanan ringan biasa bila ada
kemajuan.
4. Kriteria Rujukan
Pada pasien dengan kasus berat perlu dirawat intensif dan
konsultasi ke palayanan kesehatan sekunder (spesialis
penyakit dalam).

6. Unit Terkait 1. Rawat Jalan


2. Rawat Inap
3. IGD
4. Poned
5. Laboratorium

7. Dokumen Buku Pedoman Praktik Klinis Bagi Dokter Edisi Revisi Tahun 2014.
Terkait

8. Rekaman
Historis NO YANG DI ISI PERUBAHAN TANGGAL
Perubahan UBAH MULAI
DIBERLAKUKAN

Anda mungkin juga menyukai