1. Pengertian Melakukan penilaian dan pengawasan kepada pasien yang sudah
diatasi kegawatdaruratannya. 2. Tujuan 1. Mencegah terjadinya perburukan kondisi pasien 2. Melakukan penilaian ulang kondisi pasien 3. Kebijakan a. Keputusan Kepala Puskesmas Bantarkalong No. 440/093/ PKM.BBR/I/2017 tgl. 05-01-2017 tentang Pendelegasian wewenang 1. Undang Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009. 4. Referensi 2. Kepmenkes RI No. 279/Menkes/SK/IV/2006. 3. Permenkes RI No. 269/Menkes/Per/III/2008 a. Persiapan Bahan dan Alat : 5. Prosedur 1. Tensi meter 2. Thermometer 3. Stetoskop 4. Pen Light 5. Alat pengukur nadi 6. O2 b. Langkah – Langkah Prosedur : 1. Dokter jaga memutuskan pasien yang memerlukan observasi 2. Observasi dilakukan oleh perawat dan dokter jaga. 3. Observasi dilakukan tiap 5-15 menit sesuai dengan tingkat kegawat daruratanya Hal-hal yang perlu diobservasi: - Keadaan umum pasien - Kesadaran pasien - Airway atau jalan napas - Tanda-tanda vital 4. Apabila dalam masa observasi keadaan pasien memburuk maka perawat yang melakukan observasi akan melaporkan kepada dokter jaga 5. Dokter jaga melakukan re-assesment terhadap kondisi pasien 6. Observasi kepada pasien diruang emergency dilakukan maksimal dalam waktu 8 (delapan)jam selanjutnya penderita dialihkan keruang rawat inap. Puskesmas OBSERVASI No. Dokumen : No. Revisi Halaman :2/2 Parungponteng SECARA UMUM SPO/UGD/PB/035 :0
6. Diagram Alir
6. Unit Terkait Ruang Rawat Inap dan IGD
7. Dokumen Medrek Pasien ( F-RMU 001)
Terkait Buku laporan Pasien
8. Rekaman Historis NO YANG DI ISI PERUBAHAN TANGGAL Perubahan UBAH MULAI DIBERLAKUKAN