Anda di halaman 1dari 3

OBSERVASI PASIEN GAWAT

: PKM Kencong/C/
No. Dokumen REV.SOP- /20

SOP No. Revisi : 02


Tanggal Terbit : 06 Maret 2020
Halaman : 1/3
UPT. PUSKESMAS dr. Erlina Hadi
KENCONG NIP. 19641201200312 2001

1. Pengertian Memantau keadaan pasien gawat


2. Tujuan Sebagai acuan pemantauan/ observasi penderita gawat agar
selamat jiwanya
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Kencong Nomor :
445/ /311.36/2020 tentang Kebijakan Pelayanan Klinis di
UPT. Puskesmas Kencong
4. Referensi 1. Permenkes 75 tahun 2014 tentang Puskesmas
2. Permenkes no 269 tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien
5. Alat dan Bahan 1. Alat dan Bahan
1.1. Stetoskope
1.2. Tensimeter
1.3. Thermometer
1.4. Stop watch/ jam
1.5. Senter
6. Langkah-langkah 1. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai jenis paparan dan
indikasi
2. Menjelaskan tujuan pada keluarga pasien
3. Membawa alat-alat ke dekat pasien
4. Mengobservasi kondisi pasien tiap 5 – 15 menit sesuai dengan
tingkat kegawatannya
Hal-hal yang perlu diobservasi :
1.1. Keadaan umum pasien
1.2. Kesadaran pasien
1.3. Kelancaran jalan nafas (air Way)
1.4. Kelancaran pemberian O2
1.5. Tanda-tanda vital :Tensi, Nadi, Respirasi / pernafasan dan
Suhu
1.6. Kelancaran tetesan infus
5. Apabila hasil observasi menunjukkan keadaan penderita semakin
tidak baik maka petugas harus lapor kepada Dokter yang sedang
bertugas (di luar jam kerja per telephone)

OBSERVASI PASIEN GAWAT


:PKM Kencong/C/
No. Dokumen REV.SOP- /20
UPT. PUSKESMAS
No. Revisi : 02
KENCONG SOP
Tanggal Terbit : 06 Maret 2020
Halaman : 2/3
6. Apabila kasus penyakitnya di luar kemampuan Dokter UGD maka
perlu dirujuk
7. Observasi dilakukan maksimal 2 jam, selanjutnya diputuskan
pasien bisa pulang atau rawat inap
8. Perkembangan pasien selama observasi dicatat dilembar
observasi
9. Setelah observasi tentukan apakah penderita perlu : rawat jalan /
rawat inap / rujuk
7. Bagan Alir
Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai jenis paparan dan indikasi

Menjelaskan tujuan pada keluarga pasien

Membawa alat-alat ke dekat pasien

Mengobservasi kondisi pasien tiap 5 – 15 menit sesuai dengan tingkat


kegawatannya

Apabila hasil observasi menunjukkan keadaan penderita semakin


tidak baik maka petugas harus lapor kepada Dokter yang sedang
bertugas (di luar jam kerja per telephone)

Apabila kasus penyakitnya di luar kemampuan Dokter UGD maka


perlu dirujuk

Observasi dilakukan maksimal 2 jam, selanjutnya diputuskan pasien


bisa pulang atau rawat inap

Perkembangan pasien selama observasi dicatat dilembar observasi

Setelah observasi tentukan apakah penderita perlu : rawat jalan / rawat


inap / rujuk

OBSERVASI PASIEN GAWAT


:PKM Kencong/C/
No. Dokumen REV.SOP- /20
UPT. PUSKESMAS
No. Revisi : 02
KENCONG SOP
Tanggal Terbit : 06 Maret 2020
Halaman : 3/3
8. Unit Terkait Rawat Inap
9. Dokumen Terkait 1. Lembar Observasi
2. Register Unit gawat darurat
3. Form Unit Gawat Darurat
4. Form Rujukan Rawat Inap
5. Form Rujukan ke Rumah Sakit

10. Rekaman Historis Perubahan

N Tanggal mulai
Yang Diubah Isi Perubahan
O diberlakukan

1. Tata naskah Diubah sesuai tata naskah yang 06 Maret 2017


terbaru
2. Kebijakan : Keputusan Kepala UPT. Puskesmas 06 Maret 2017
Kebijakan tentang Pelayanan Kencong Nomor :
Klinis di UPT. Puskesmas 440/ /311.36/2017 tentang
Kencong Nomor : Kebijakan Pelayanan Klinis di UPT.
440/ /414/2015 Puskesmas Kencong

3. Kebijakan : Keputusan Kepala UPT. Puskesmas 06 Maret 2020


Keputusan Kepala UPT. Kencong Nomor :
Puskesmas Kencong Nomor : 445/ /311.36/2020 tentang
440/ /311.36/2017 Kebijakan Pelayanan Klinis di UPT.
tentang Kebijakan Pelayanan Puskesmas Kencong
Klinis di UPT. Puskesmas
Kencong

Anda mungkin juga menyukai