Anda di halaman 1dari 2

OBSERVASI UGD

No. Dokumen : 226 /SOP/PKM-SL/AK-3/III/2018


No. Revisi : 00
SOP TanggalTerbit : 19 Maret 2018
Halaman : 1/2
UPT. PUSKESMAS dr. ERIZAL SYAFRI
SEI LEKOP NIP. 19720226 200502 1 001
1. Pengertian Memantau keadaan pasien gawat

2. Tujuan Sebagai acuan pemantauan/ observasi penderita gawat agar selamat


jiwanya .

3. Kebijakan Surat Kebijakan Kepala UPT Puskesmas Sei Lekop Nomor:


53/SK/PKM-SL/AK-3/III/2018 tentang pelayanan Klinis.

4. Referensi Undang-Undang RI No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.

Undang-Undang RI No.36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan.

5. Alat dan Bahan 1. Tensi meter

2. Termometer

3. Senter

4. Stestokop

5. jam

6. Prosedur 1. Penderita gawat harus di observasi


2. Observasi dilakukan setiap 5-15 menit sesuai tingkat kegawat
daruratan.
3. Observasi dilakukan oleh paramedis perawat, bila perlu oleh dokter.
4. Hal-hal yang perludiobservasi :
a. Keadaan umum penderita
b. Kesadaran penderita
c. Kelancaran jalan nafas (air Way).
d. Kelancaran pemberian O2
e. Tanda-tanda vital :
- Tensi
- Nadi
- Respirasi / pernafasan
- Suhu
f. Kelancaran tetesan infus
5. Apabila hasil observasi menunjukkan keadaan penderita semakin
tidak baik maka ias edic perawat harus lapor kepada Dokter yang
sedang bertugas (diluar jam kerja per telpon).
6. Apabila kasus penyakit nya diluar kemampuan Dokter UGD maka
perlu dirujuk
7. Observasi dilakukan maksimal 2 jam, selanjutnya diputuskan
penderita iam pulang atau rawat inap.
8. Perkembangan penderita selama observasi dicatat direkam medis.
9. Setelah observasi tentukan apakah penderita perlu : rawat jalan /
rawat inap / rujuk

Anda mungkin juga menyukai