Anda di halaman 1dari 2

DISENTRI BASILER

No. Dokumen : 188 / /434.203.200.04/SOP/2018


No. Revisi : 01
SOP :
Tanggal Terbit 24 Januari 2018
Halaman : 1–2
UPTD PUSKESMAS H.ROMSAH S.Kep.Ns.MM
TAMBELANGAN NIP. 196908171992031025
1. Pengertian Disentri basilar atau shigellosis adalah imfeksi yang mengakibatkan radang pada
kolon, yang disebabkan kuman genus shigella, yang ditandai gejala diare, adanya
lendir dan darah dalam tinja, serta nyeri perut dan tenesmus.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah petugas agar pasien terlayani sesuai
dengan kebutuhannya
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Tambelangan
No. 188/ /434.203.200.04/2018 tentang Pelayanan Klinis.
4. Referensi KMK 514 Tahun 2015 Tentang Panduan Praktek Klinik Dokter di Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama.
5. Langkah-Langkah 1. petugas melakukan anamnesa
2. petugas melakukan pemeriksaan fisik
3. tatalaksana :
a) mencegah terjadinya dehidrasi
b) tirah baring
c) dehidrasi ringan sampai sedang dapat dikoreksi dengan cairan rehidrasi
oral.
d) bila rehidrasi oral tidak mencukupi dapat diberikan cairan melalui infus
e) diet : diberikan makanan lunak sampai frekuensi bab kurang dari 5kali/hari,
kemudian diberikan makanan ringan biasa bila ada kemajuan.
f) farmakologis: 1. menurut pedoman who, bila telah terdiagnosis shigelosis
pasien diobati dengan antibiotik. jika setelah 2 hari pengobatan
menunjukkan perbaikan, terapi diteruskan selama 5 hari. bila tidak ada
perbaikan, antibiotik diganti dengan jenis yang lain. 2. pemakaian jangka
pendek dengan dosis tunggal fluorokuinolon seperti siprofloksasin atau
makrolide azithromisin ternyata berhasil baik untuk pengobatan disentri
basiler. dosis siprofloksasin yang dipakai adalah 2 x 500 mg/hari selama 3
hari sedangkan azithromisin diberikan dosis tunggal dan sefiksim 400
mg/hari selama 5 hari. pemberian siprofloksasin merupakan kontraindikasi
terhadap anak-anak dan wanita hamil. 3. di negara-negara berkembang di
mana terdapat kuman s.dysentriae tipe 1 yang multiresisten terhadap obat-
obat, diberikan asam nalidiksik dengan dosis 3 x 1 gram/hari selama 5 hari.
tidak ada antibiotik yang dianjurkan dalam pengobatan stadium kcarrier
disentribasiler. 4. untuk disentri amuba diberikan antibiotik metronidazole
500mg 3x sehari selama 3-5 hari
4. kriteria rujukan:
pada pasien dengan kasus berat perlu dirawat intensif dan konsultasi ke pelayanan
sekunder (spesialis penyakit dalam).

6. Bagan alir

petugas petugas melakukan


melakukan pemeriksaan fisik
anamnesa

kriteria rujukan tatalaksana

7. Hal-hal yang 1. Perhatikan Tanda-tanda Klinis


perlu diperhatikan 2. Pemeriksaan Penunjang
8. Unit terkait 1. Ruang Pemeriksaan Umum
2. Ruang KIA - KB
3. Ruang UGD – Rawat Inap
9. Dokumen terkait 1. Rekam Medis
10. Rekaman Historis No Yang Di rubah Isi Perubahan Tgl.Mulai Diberlakukan
Perubahan Format SOP dari 1. Kop/heading 24 Januari 2018
Permenpan ke Akreditasi 2. Susunan SOP
3. Diagram Alir

Anda mungkin juga menyukai