Anda di halaman 1dari 3

Disentri

No. Dokumen: /SOP/UKP/VII/


No. Revisi :-

SOP Tanggal Terbit : 1 Maret 2019


Halaman :1/3

UPT PUSKESMAS CANDRA DEWI


MUARA LAWAI Nip.196705091988032005

1. Pengertian Disentri merupakan tipe diare yang berbahaya dan seringkali


menyebabkan kematian dibandingkan, penakit ini disebabkan oleh
bakteri disentri basiler yang disebabkan oleh shigellosis dan amoeba
(disentri amoeba).
2. Tujuan Sebagai panduan praktik klinis penyakit Disentri

3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Muara lawai No:445/ /KEP-


PKM/2019 tentang Pelayanan klinis.
4. Referensi Pedoman pengobatan dasar di puskesmas tahun 2007, Permenkes RI
nomor 5 tahun 2014
5. Prosedur - Termometer
- Stetoscope
- Infus set
- Cairan infus
6. Langkah- Hasil anamnesa (Subjektve):
langkah a. Sakit perut terutama sebelah kiri dan buang air besar encer
secara terus-menerus lendir dan nanah.
b. Muntah-muntah.
c. Sakit kepala .
d. Bentuk yang berat (fulminating cases) biasanya disebabkan oleh
dysentriae dengan gejala timbul mendadak dan berat, dan
dapat meninggal dunia.
Hasil pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang (Objektive):
Pemeriksaan Fisik
a. Febris
b. Nyeri perut pada tekanan dibagian sebelah kiri
c. Terdapat tanda-tanda dehidrasi
d. Tenesmus
Pemeriksaan penunjang: pemeriksaan feses/tinja
Penegakan diagnosa (Assessment):
Diagnosis klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik
Diagnosis Banding
a. Infeksi escherichia coli
Rencana Penatalaksanaan Komprehensif (Plan):
Penatalaksanaan
a. Mencegah terjadinya dehidrasi
b. Tirah baring
c. Dehidrasi ringan sampai sedang dapat dikoreksi dengan cairan
rehidrasi oral
d. Bila rehidrasi oral tidak mencukupi dapat diberikan cairan melaui
infus
e. Diet diberikan makanan lunak sampai frekuensi BAB kurang dari
5x/hr, kemudian diberikan makanan ringan biasa bila ada
kemajuan.
f. Farmakologis:
1. Menurut pedoman WHO, bila telah didiagnosis
shigelosis pasien diobati dengan antibiotik. Jika setelah
2 hari pengobatan menunjukkan perbaikan, terapi
diteruskan selama 5 hari. Bila tidak ada perbaikan,
antibiotika diganti dengan jenis yang lain.
2. Pemakaian jangka pendek dengan dosis tunggal
fluorokuinolon seperti spirofloksasin atau makrolide
azithromisin ternyata berhasil baik untuk pengobatan
disentri basiler. Dosis siprofloksasin yang dipakai adalah
2x500mg/hr selama 3hari sedangkan azitrhomisin
diberikan 1 gram dosis tunggal dan sefiksim 400mg/hr
selama 5 hari. Pemberian siprofliksasin merupakan
kontra indikasi pada anak-anak.
3. Untuk disentri amuba diberikan antibiotik metronidazole
500mg 3x1/hari selama 3-5hari

7. Diagram alir
Pasien datang

Unit Terkait
Pemeriksaan POLI

Apotik
Rujukan

Pasien pulang

8. Unit terkait - Unit Pendaftaran


- Unit Poli Umum
- Apotik
9.Rekaman Historis Perubahan
Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlaku

Anda mungkin juga menyukai