Revisi Ke : -
Disahkan oleh:
KEPALA UPT PUSKESMAS TUNJUNGAN
ANTON SUWOTO,S.Kep,Ners,MM
NIP. 19690419 199103 1 004
1.Pengertian 1. Diare adalah buang air besar (BAB) dengan jumlah tinja lebih
banyak dari biasanya (normal 100-200 ml per jam tinja), dengan
tinja berbentuk cairan atau setengah cair (setengah padat), dapat
pula disertai frekuensi defekasi yang meningkat.
2. Menurut WHO (1980), diare adalah buang air besar encer atau
cair lebih dari tiga kali sehari.
3. Secara klinis diare karena infeksi akut terdiri dari dua golongan:
a. Koleriform yaitu diare yang hanya terdiri dari cairan saja
b. Disentriform, pada diare didapatkan lendir kental dan
kadang-kadang darah.
2.Tujuan Agar petugas dapat memahami dan memberikan pengobatan yang
tepat pada pasien Diare.
3.Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Tunjungan. nomor
800/088/I/2017 tentang Pelayanan Klinis
4.Referensi 1. Kapita Selekta Kedokteran, Jild 1 hal 500-504, Jild 2 hal 470-
476
2. Pedoman pengobatan dasar di Puskesmas, Depkes RI ,dirjen
pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan 2002
5.Prosedur/ 1. Perawat memanggil pasies sesuai nomor urut
Langkah-langkah 2. Perawat menulis identitas pasien ke buku register
3. Perawat melakukan anamnesa pada pasien
4. Perawat menanyakan keluhan utama pasien, sejak kapan BAB
cair, berapa kali BAB dalam sehari, apakah terdapat lendir, darah
atau ampas dalam tinja, adakah orang lain yang terkena diare dan
makanan atau minuman yang dikonsumsi sebelum diare.
5. Perawat menanyakan keluhan penyerta diare, apakah pasien
mengeluhkan demam, mual, muntah, nyeri perut sampai kejang
perut.
6. Perawat menanyakan adanya gejala dehidrasi seperti lemas,
merasa haus, lidah dan kerongkongan kering, suara serak, pada
bayi ubun-ubun cekung, air mata tidak keluar dan turgor kulit
menurun.
7. Perawat melakukan pemeriksaan tekanan darah
8. Perawat mengukur suhu tubuh pasien
9. Perawat s mengukur nadi pasien
10. Perawat melakukan pemeriksaan fisik pasien, apakah bising
usus meningkat, nyeri tekan pada bagian perut, turgor kulit
menurun, selaput lendir mulut dan bibir kering.
11. Perawat membuat pengantar rujukan internal untuk
1
pemeriksaan laboratorium
12. Perawat menerima hasil pemeriksaan laboratorium
13. Perawat menegakan diagnose berdasarkan hasil pemeriksaan
fisik, anamnesa dan laboratorium
14. Perawat menuliskan resep untuk mengobati gejala dan
penyebab diare:
a. adsorben : kaolin pectin, attapulgit, norit
b. anti muntah : antacid, B 6, domperidon
c. Penyebab diare :
1) Kolera : Kotrimoksazol 2 x 3 tab (awal) dilanjutkan 2 x
2 tab / hari atau Tetrasiklin 4 x 500 mg
2) E. Coli : tidak memerlukan terapi
3) Salmonela : Ampisilin 4 x 1 g atau Kotrimoksazol 4 x
500 mg atau Siprofloksasin 2 x 500 mg
4) Shigella : Ampisilin 4 x 1 g atau Kloramfenikol 4 x 500
mg
5) Amebiasis : Metronidazol 4 x 500 mg atau Tetrasiklin 4
x 500 mg
6) Giardiasis : Klorokuin 3 x 100 mg atau Metronidazol 3 x
250 mg
7) Virus : Simtomatik & Suportif
d. Terapi Suportif: Oralit, umur < 12 bulan : 400 ml/hari (2
bungkus); 1-4 tahun 600-800 ml/hari (3-4 bungkus); > 5
tahun : 800-1.000 ml/hari (4-5 bungkus); dewasa 1.200-
2.800/hari
15. Apabila ditemukan tanda-tanda dehidrasi, petugas merujuk
pasienke Rawat inap
16. Perawat menulis hasil pemeriksaan, diagnose dan terapi pada
rekam medic pasien
17. Perawat menulis hasil diagnose pada buku register.
6.Diagram Alir
Anamnesa pasien dan mengkaji TTV
Terapi