Anda di halaman 1dari 5

DIARE

No. Dokumen :067/UKP/257/2017


No. Revisi : 0
SOP Tanggal Terbit : 13/04/2017
Halaman : 1/5

PUSKESMAS MUAZAROH,SKM.Mkes
WONOSALAM II NIP.19730427 199203 2 001

1. Pengertian  Diare adalah buang air besar (BAB) dengan jumlah tinja
lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 ml per jam
tinja), dengan tinja berbentuk cairan atau setengah cair
(setengah padat), dapat pula disertai frekuensi defekasi
yang meningkat.
 Menurut WHO (1980), diare adalah buang air besar
encer atau cair lebih dari tiga kali sehari.
 Secara klinis diare karena infeksi akut terdiri dari dua
golongan:
1) Koleriform yaitu diare yang hanya terdiri dari cairan
saja
2) disentriform, pada diare didapatkan lendir kental dan
kadang-kadang darah.

2. Tujuan Agar petugas dapat memahami dan memberikan


pengobatan yang tepat pada pasien diare.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 449.1/ 38 /2017 tentang
layanan klinis yang menjamin layanan berkesinambungan.

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5


Tahun 2014
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer
5. Prosedur/ 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut.
Langkah-langkah
2. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah,
Suhu, nadi
3. Petugas melakukan anamnesa pada pasien sejak
kapan BAB cair, berapa kali BAB dalam sehari,
apakah terdapat lendir, darah atau ampas dalam
tinja, adakah orang lain yang terkena diare dan
makanan atau minuman yang dikonsumsi sebelum
diare.
4. Petugas menanyakan keluhan penyerta diare,
apakah pasien mengeluhkan demam, mual,
muntah, nyeri perut sampai kejang perut.
5. Petugas menanyakan adanya gejala dehidrasi
seperti lemas, merasa haus, lidah dan
kerongkongan kering, suara serak, pada bayi ubun-
ubun cekung, air mata tidak keluar dan turgor kulit
menurun
6. Petugas melakukan pemeriksaan fisik pasien,
apakah bising usus meningkat, nyeri tekan pada
bagian perut, turgor kulit menurun, selaput lendir
mulut dan bibir kering.
7. Bila diperlukan Petugas membuat pengantar
rujukan internal untuk pemeriksaan laboratorium
8. Petugas menerima hasil pemeriksaanl aboratorium
9. Petugas menegakan diagnose berdasarkan hasil
anamnesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang
10. Petugas menuliskan resep untuk mengobati gejala
dan penyebab diare:
 adsorben : kaolin pectin, attapulgit, norit
 anti muntah : antacid, B 6, domperidon
 Penyebab diare :
1) Kolera : Kotrimoksazol 2 x 3 tab (awal)
dilanjutkan 2 x 2 tab / hari atau Tetrasiklin 4 x
500 mg
2) E. Coli : tidak memerlukan terapi
3) Salmonela : Ampisilin 4 x 1 g atau
Kotrimoksazol 4 x 500 mg atau
Siprofloksasin 2 x 500 mg
4) Shigella : Ampisilin 4 x 1 g atau
Kloramfenikol 4 x 500 mg
5) Amebiasis : Metronidazol 4 x 500 mg atau
Tetrasiklin 4 x 500 mg
6) Giardiasis : Klorokuin 3 x 100 mg atau
Metronidazol 3 x 250 mg
7) Virus : Simtomatik & Suportif
 Terapi Suportif: Oralit, umur < 12 bulan : 400
ml/hari (2 bungkus); 1-4 tahun 600-800 ml/hari
(3-4 bungkus); > 5 tahun : 800-1.000 ml/hari (4-5
bungkus); dewasa 1.200-2.800/hari
11. Apabila ditemukan tanda-tanda dehidrasi, petugas
merujuk pasien ke Rumah Sakit
12. Petugas mempersilahkan pasien mengambil obat di
apotik
13. Petugas menulis hasil anamnesa, pemeriksaan ,
diagnose dan terapi di rekam medis pasien
14. Petugas menulis hasil diagnose, terapi di buku
register.

6.Diagram Alir
Memanggil Melakuka n Melakukan
pasien sesuai pengukuran , TD, anamnesa,
nomor urut suhu dan nadi pemeriksaan fisik

menegakan diagnose berdasarkan Pemeriksaan


hasil pemeriksaan, fisik dan laboratorium
penunjang

Menyerahkandaft RujukkeRS
Menulis di kartu obat
arobatkepasien bilaadatandadehidra
puntuk pengobatan
si
gejala dan penyebab

Menulishasilanamnesa,
menulis diagnose pasien pemeriksaandan diagnose
kebuku register. kerekam medic

7. Unit terkait 1. Ruang Pemeriksaan Umum


2. UGD
3. Rawat Inap
4. KIA
Lampiran SOP ASKEP Diare
No. 067/UKP/257/2017

DAFTAR TILIK
Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
No Prosedur/Langkah-langkah Ya Tidak Tidak
Berlaku
1. Apakah Petugas memanggil pasien
sesuai nomer urut?
2. Apakah Petugas melakukan
pemeriksaan tekanan darah, Suhu,
nadi?
3. Apakah Petugas melakukan anamnesa
pada pasien sejak kapan BAB cair,
berapa kali BAB dalam sehari, apakah
terdapat lendir, darah atau ampas dalam
tinja, adakah orang lain yang terkena
diare dan makanan atau minuman yang
dikonsumsi sebelum diare?
4. Apakah Petugas menanyakan keluhan
penyerta diare, apakah pasien
mengeluhkan demam, mual, muntah,
nyeri perut sampai kejang perut?
5. Apakah Petugas menanyakan adanya
gejala dehidrasi seperti lemas, merasa
haus, lidah dan kerongkongan kering,
suara serak, pada bayi ubun-ubun
cekung, air mata tidak keluar dan turgor
kulit menurun?
6. Apakah Petugas melakukan
pemeriksaan fisik pasien, apakah bising
usus meningkat, nyeri tekan pada bagian
perut, turgor kulit menurun, selaput lendir
mulut dan bibir kering?
7. Apakah Bila diperlukan Petugas
membuat pengantar rujukan internal
untuk pemeriksaan laboratorium?
8. Apakah Petugas menerima hasil
pemeriksaanl aboratorium?
Apakah Petugas menegakan diagnose
berdasarkan hasil anamnesis
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang?
9. Apakah Petugas menuliskan resep untuk
mengobati gejala dan penyebab diare?
10. Apakah Apabila ditemukan tanda-tanda
dehidrasi, petugas merujuk pasien ke
Rumah Sakit?
11. Apakah Petugas mempersilahkan pasien
mengambil obat di apotik ?
12. Apakah Petugas menulis hasil
anamnesa, pemeriksaan , diagnose dan
terapi di rekam medis pasien?
13. Apakah Petugas menulis hasil diagnose,
terapi di buku register?
Jumlah
Compliance Rate (CR)
Demak,
Pelaksana/Auditor

Anda mungkin juga menyukai