Anda di halaman 1dari 18

PROGRAM

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI


(PPI)

TIM PPI
UPT PUSKESMAS BULULOE
KABUPATEN JENEPONTO
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga Program Pencegahan Dan Pengendalian
Infeksi (PPI) ini berhasil disusun.

Perlu disadari bahwa masih kurangnya kualitas dan kuantitas


pengendalian infeksi di puskesmas sangat terkait komitmen pimpinan
puskesmas serta memerlukan dukungan dari semua petugas di
puskesmas. Infeksi HAI’s pada prinsipnya dapat dicegah, walaupun
mungkin tidak dapat dihilangkan sama sekali. Untuk itu telah disusun
Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di Puskesmas yang
aplikatif sehingga diharapkan penyelenggaraan pencegahan dan
pengendalian infeksi di Puskesmas dapat dilakukan lebih optimal.

Terima kasih yang sebesar besarnya, kami haturkan kepada Kepala


Puskesmas Bululoe yang telah memberikan dukungan moril dan materiil
dalam pembuatan Program PPI ini, para anggota Komite PPI, para
pejabat struktural dan tenaga fungsional di lingkungan Puskesmas Bululoe
yang telah memberikan masukan dalam proses penyusunan program ini,
serta seluruh staf di Puskesmas Bululoe yang telah dan akan
berpartisipasi aktif mulai dari proses penyusunan, pelaksanaan sampai
pada proses monitoring dan evaluasi program ini.

Bululoe, 15 Januari 2023

Tim PPI
UPT Puskesmas Bululoe

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………….……………………….… i
DAFTAR ISI…………………….…………………….……………………….… ii
A. BAB I PENDAHULUAN………...………………………………………… 1
B. LATAR BELAKANG.…………………………………………………….… 1
C. TUJUAN ……………………………..………………………………………
3
D. PROGRAM KERJA PPI………….……………………………………..…. 3
E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN.………………….…. 4
F. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN….……………………………..... 6
G. SASARAN…………………………………………………………………….
9
H. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN…..…………………………….. 10
I. PENCATATAN, PELAPORAN, & EVALUASI KEGIATAN…………… 11
J. PENUTUP…………………………………………………………………....
13
DAFTAR PUSTAKA………………………….………………………………….
14

ii
iii
PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BULULOE
Jl. Albahra NO. 2 Kampung Beru, Desa Bululoe Kec. Turatea Kab.Jeneponto
Email: Puskesmasbululoe@gmail.Com

PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)

A. PENDAHULUAN
Puskesmas sebagai salah satu sarana kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran
yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan
kesehatan masyarakat. Oleh karena itu Puskesmas dituntut untuk
dapat memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan
standar yang telah ditentukan.
Disisi lain, Puskesmas dapat menjadi mata rantai transmisi
penyakit. Penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan atau
Healthcare Associated Infection (HAI’s) merupakan salah satu
masalah kesehatan di berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia.
Dalam forum Asian Pasific Economic Comitte (APEC) atau Global
Health Security Agenda (GHSA) penyakit infeksi terkait pelayanan
kesehatan telah menjadi agenda yang di bahas. Hal ini menunjukkan
bahwa HAI’s yang ditimbulkan berdampak secara langsung sebagai
beban ekonomi negara.
Secara prinsip, kejadian HAI’s sebenarnya dapat dicegah bila
fasilitas pelayanan kesehatan secara konsisten melaksanakan
program PPI. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi merupakan
upaya untuk memastikan perlindungan kepada setiap orang terhadap
kemungkinan tertular infeksi dari sumber masyarakat umum dan
disaat menerima pelayanan kesehatan pada berbagai fasilitas
kesehatan.

1
B. LATAR BELAKANG
Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan di Puskesmas,
perlu dilakukan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) yang
merupakan upaya untuk memastikan perlindungan untuk setiap orang
terhadap kemungkinan tertular infeksi di sarana pelayanan kesehatan
seperti infeksi nosokomial. Infeksi nosokomial adalah suatu infeksi
yang diperoleh/dialami pasien selama dirawat di Rumah Sakit maupun
sarana pelayanan kesehatan lainnya seperti Puskesmas yang terjadi
karena adanya transmisi mikroba patogen yang bersumber dari
lingkungan sarana pelayanan kesehatan dan perangkatnya. Infeksi
nosokomial atau yang saat ini disebut sebagai Healthcare Associated
Infection (HAIs) merupakan masalah serius bagi semua sarana
pelayanan kesehatan di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Bagi masyarakat umum, sarana pelayanan kesehatan
merupakan tempat pemeliharaan kesehatan, bukan sebagai tempat
yang rentan terhadap penularan infeksi. Pasien memercayakan
sepenuhnya kesehatan dirinya atau keluarganya kepada petugas
kesehatan, maka kewajiban petugas kesehatan adalah menjaga
kepercayaan tersebut. Pelaksanaan Kewaspadaan Universal
merupakan langkah penting untuk menjaga sarana pelayanan
kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, dll) sebagai tempat
penyembuhan, bukan menjadi sumber infeksi.
Hasil survei tentang upaya pencegahan infeksi di Puskesmas
(Bachroen, 2000) menunjukkan masih ditemukan beberapa tindakan
petugas yang potensial meningkatkan penularan penyakit kepada diri
mereka, pasien yang dilayani dan masyarakat luas yaitu:
1. Cuci tangan yang tidak benar,
2. Penggunaan alat pelindung diri yang tidak tepat,
3. Pembuangan peralatan tajam secara tidak aman,
4. Teknik dekontaminasi dan sterilisasi peralatan yang tidak tepat,
5. Praktek kebersihan ruangan yang belum memadai.
Hal tersebut dapat saja meningkatkan risiko petugas kesehatan
tertular akibat tertusuk jarum atau terpajan darah/ cairan tubuh yang
terinfeksi. Sementara pasien dapat tertular melalui peralatan yang

2
terkontaminasi atau menerima darah/ produk darah yang
mengandung virus.
Berkaitan dengan hal di atas maka perlu disusun program
pencegahan dan pengendalian infeksi di UPT Puskesmas Bululoe
agar terwujud pelayanan kesehatan yang bermutu dan dapat menjadi
acuan bagi semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
pencegahan dan pengendalian infeksi serta dapat melindungi
masyarakat dan mewujudkan patient safety.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mengurangi risiko infeksi yang berkaitan dengan pelayanan
kesehatan pada pasien, petugas baik staf klinis/non klinis,
pengunjung dan masyarakat sekitar Puskesmas.
2. Tujuan Khusus
a. Terlaksananya review kebijakan PPI dan sosialisasi PPI
b. Terlaksananya pendidikan dan pelatihan PPI
c. Terlaksananya penerapan dan pemantauan kewaspadaan
isolasi
d. Terlaksananya infection control risk assesment (ICRA)
e. Terlaksananya surveilans HAI’s dan penerapan bundle HAI’s
f. Terlaksananya investigasi Kejadian Luar Biasa
(KLB)/Outbreak penyakit infeksi
g. Terlaksananya audit kepatuhan kebersihan tangan dan
fasilitas kebersihan tangan
h. Terlaksananya penggunaan antibiotik yang bijak
i. Terlaksananya monitoring dan evaluasi kegiatan PPI
j. Terlaksananya pembuatan laporan PPI.

D. PROGRAM KERJA
Program kerja Pencegahan dan Pengendalian Infeksi meliputi:
1. Review kebijakan PPI dan sosialisasi PPI
2. Pemberian pendidikan dan pelatihan PPI
3. Penerapan dan pemantauan kewaspadaan isolasi
4. Melakukan infection control risk assesment (ICRA)

3
5. Surveilens HAI’s dan penerapan bundle HAI’s
6. Melakukan investigasi Kejadian Luar Biasa (KLB)/ Outbreak
penyakit infeksi
7. Melakukan audit kepatuhan kebersihan tangan dan fasilitas
kebersihan tangan
8. Melakukan monitoring penggunaan antibiotik yang bijak
9. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan PPI
10. Pembuatan laporan PPI

E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Review kebijakan PPI dan sosialisasi PPI
a. Review SK tentang PPI
b. Review Pedoman PPI
c. Review Program PPI
d. Penyusunan SOP PPI
e. Sosialisasi Program PPI kepada petugas kesehatan di UPT
Puskesmas Bululoe
2. Pemberian pendidikan dan pelatihan PPI
a. Membuat kegiatan diklat internal dengan tujuan:
1) Edukasi langkah dan momen mencuci tangan dan
penggunaan APD kepada petugas kesehatan di UPT
Puskesmas Bululoe
2) Edukasi langkah dan momen mencuci tangan kepada
pasien, keluarga pasien, serta pengunjung di UPT
Puskesmas Bululoe
b. Membuat usulan kegiatan diklat eksternal berupa pelatihan PPI
dasar dan pelatihan/seminar/workshop PPI lainnya
3. Penerapan dan pemantauan kewaspadaan isolasi
a. Penerapan SOP Kewaspadaan standar
b. Penerapan SOP Kewaspadaan berdasarkan transmisi
c. Pemantauan pelaksanaan kewaspadaan isolasi
4. Melakukan Infection Control Risk Assesment (ICRA)
a. Menyusun ICRA Program
1) Melakukan identifikasi risiko pada tiap unit
2) Melakukan analisis risiko (pembuatan matriks grading)

4
3) Melakukan penilaian dan penentuan skor risiko
4) Melakukan pengelolaan risiko
5) Membuat Plan of Action
5. Surveilans HAI’s dan penerapan bundle HAI’s
a. Analisis risiko HAI’s pada tiap unit
b. Penerapan bundle HAI’s
6. Melakukan investigasi outbreak/KLB penyakit infeksi;
a. Persiapan lapangan
b. Memastikan KLB
c. Verifikasi Diagnosa
d. Tetapkan kasus KLB (umumkan)
e. Pengolahan data deskriptif
f. Buat langkah penanggulangan
g. Evaluasi hasil
h. Pencegahan dan penanggulangan
i. Observasi hasil tindakan
j. Komunikasi hasil temuan
k. Kasus dihentikan
7. Melakukan audit kepatuhan kebersihan tangan dan fasilitas
kebersihan tangan;
a. Audit 6 langkah dan 5 moment kebersihan tangan kepada
semua petugas baik klinis dan non klinis
b. Audit fasilitas kebersihan tangan baik handwash maupun
handrub
c. Usulan kelengkapan fasilitas kebersihan tangan
d. Edukasi kebersihan tangan ke petugas, pasien, pengunjung
dan masyarakat
8. Monitoring penggunaan antibiotik yang bijak
a. Pemantauan pemberian antibiotik sesuai indikasi
penggunaan antibiotik
9. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan PPI berupa:
a. Monitoring terhadap pelaksanaan kegiatan PPI dilakukan
setiap 6 bulan sekali
b. Analisa dan evaluasi hasil pelaksanaan PPI dilakukan
setiap 6 bulan sekali

5
10. Pembuatan laporan PPI
a. Pembuatan laporan PPI di akhir tahun

F. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Review kebijakan PPI dan sosialisasi Program PPI
1. Pelaksana kegiatan : Tim PPI
2. Waktu pelaksanaan : setahun sekali
3. Cara melaksanakan: review kebijakan (SK, pedoman, program
kerja, panduan, SOP) kemudian melakukan sosialisasi kepada petugas
kesehatan di Puskesmas Bululoe.
2. Pemberian pendidikan dan pelatihan PPI
Pemberian edukasi dan pelatihan PPI bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan petugas, pasien dan pengunjung
tentang PPI
1. Pelaksana kegiatan : Tim PPI
2. Waktu pelaksanaan : sesuai kebutuhan
3. Cara melaksanakan : melakukan sosialisasi pada petugas, pasien
dan pengunjung dengan memberikan materi tentang PPI.
3. Penerapan dan pemantauan kewaspadaan isolasi
1. Pelaksana kegiatan: Tim PPI, semua unit
2. Waktu pelaksanaan: setiap 3 bulan sekali
3. Cara melaksanakan: semua petugas kesehatan di puskesmas
menerapkan kewaspadaan isolasi yang terdiri dari kewaspadaan standar
dan kewaspadaan berdasarkan transmisi sesuai SOP PPI yang telah
disusun. Tim PPI melakukan pemantauan penerapan kewaspadaan
isolasi di tiap unit.
4. Melakukan assesment risiko infeksi
1. Pelaksana kegiatan : Tim PPI, PMP
2. Waktu pelaksanaan : setiap hari
3. Cara melaksanakan: tim PPI mengumpulkan informasi mengenai
risiko infeksi yang dapat terjadi di setiap unit.
5. Surveilens HAIs dan upaya penurunan risiko HAIs melalui
penerapan bundle infeksi;
1. Pelaksana kegiatan : IPCN yang dibantu IPCLN
2. Waktu pelaksanaa : setiap hari

6
3. Cara melaksanakan : melakukan surveilans pasien yang
mengalami Plebitis dengan target pasien yang terpasang infus, Infeksi
Saluran Kemih (ISK) dengan target pasien yang terpasang Catheter urine
menetap, pasien yang mengalami Infeksi Daerah Operasi (IDO)
dengan target pasien yang dilakukan operasi, abses gigi dengan target
pasien yang telah cabut gigi atau tambal gigi di UPT Puskesmas Bululoe.
6. Melakukan investigasi outbreak/KLB penyakit infeksi;
1. Pelaksana kegiatan: Komite PPI
2. Waktu pelaksanan: bila terjadi KLB
3. Cara melaksanakan:bersama dengan Komite PMP melakukan
investigasi KLB infeksi Puskesmas.
7. Melakukan audit kepatuhan kebersihan tangan dan fasilitas
kebersihan tangan;
1. Monitor kepatuhan 5 moment kebersihan tangan
Memonitoring evaluasi dan analisa pada 5
moment kebersihan tangan petugas baik klinis dan Non
Klinis
1) Pelaksana kegiatan : IPCN dan IPCLN
2) Waktu pelaksanaan : setiap bulan
3) Cara melaksanakan : melakukan pengamatan kepada
staf/petugas baik klinis dan Non Klinis tentang kepatuhan
5 moment hand hygiene.
2. Monitor kelengkapan fasilitas kebersihan tangan
a. Pelaksana kegiatan : IPCN dan IPCLN
b. Waktu pelaksanaan : setiap bulan
c. Cara melaksanakan: melakukan pengamatan
kelengkapan fasilitas kebersihan tangan baik handrub
maupun handwash.
3. Usulan kelengkapan fasilitas kebersihan
a. Pelaksana kegiatan: IPCN dan IPCLN
b. Waktu pelaksanaan: setiap bulan
c. Cara melaksanakan: membuat anggaran jumlah
kebutuhan fasilitas kebersihan tangan baik handrub
maupun handwash diseluruh unit

7
4. Sosialisasi 6 langkah dan 5 momen kebersihan tangan kepada
petugas, pasien, keluarga, pengunjung dan masyarakat
a. Pelaksana kegiatan: IPCN, IPCLN, Perawat PPA
b. Waktu pelaksanaan: setiap bulan di unit umum, setiap
menerima pasien baru oleh perawat PPA
c. Cara melaksanakan: melakukan edukasi secara
langsung tentang cuci tangan (6 langkah 5 momen)
kepada petugas, pasien, keluarga, pengunjung dan
masyarakat
8. Monitoring penggunaan antibiotik yang bijak
1. Pelaksana kegiatan : Tim PPI berkoordinasi dengan tim PPRA
2. Waktu pelaksanaan : setiap hari
3. Cara melaksanakan : melakukan monitoring penggunaan atau
pemberian antibiotik setiap hari berdasarkan tiga indikasi:
a. Indikasi profilaksis bedah pada pre operasi
bersih/bersih terkontaminasi
b. Terpai empiris pada kasus infeksi atau diduga infeksi
tetapi belum diketahui kuman dan sensitifitasnya.
c. Terapi definitif dengan dasar pemeriksaan kultur
kuman.
9. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan PPI berupa:
a. Pelaksana kegiatan : Tim PPI (IPCN)
b. Waktu pelaksanaan : dua kali setahun
c. Cara melaksanakan : melakukan monitoring dan supervisi
setiap bulan kemudian dilakukan analisa dan evaluasi
sebanyak 2x selama setahun bersama Tim PPI dan
menindak lanjuti hasil evaluasi.

10. Pembuatan laporan PPI


a. Pelaksana kegiatan : Tim PPI
b. Waktu pelaksanaan : setahun sekali
c. Cara melaksanakan : menyusun laporan PPI bersadarkan
hasil assesment, analisis dan evaluasi yang telah dilakukan.

G. SASARAN

8
1. Review kebijakan PPI dan sosialisasi PPI
a. Review kebijakan SK, Pedoman, Panduan, SOP PPI
b. Sosialisasi PPI pada petugas kesehatan
2. Pemberian edukasi dan pelatihan PPI
a. Penyuluhan PPI kepada petugas kesehatan
b. Penyuluhan PPI kepada pasien, keluarga pasien,
pengunjung dan masyarakat sekitar Puskesmas
c. Pengajuan kegiatan diklat eksternal untuk Tim PPI
(IPCN)
3. Penerapan dan pemantauan kewaspadaan isolasi
a. Penerapan SOP kewaspadaan isolasi oleh semua petugas
kesehatan
b. Pemantauan pelaksanaan kewaspadaan isolasi oleh Tim
PPI
4. Melakukan assesment risiko infeksi
a. Infection Control Risk Assesment (ICRA) pada tiap unit
b. Penyusunan ICRA Program
5. Surveilens HAIs dan upaya penurunan risiko HAIs melalui
penerapan bundle infeksi
a. Analisis risiko HAIs di setiap unit pelayanan
b. Penerapan bundle infeksi oleh semua petugas kesehatan
6. Melakukan investigasi Kejadian Luar Biasa (KLB)/ Outbreak
penyakit infeksi
a. Investigasi outbreak kasus kejadian luar biasa
7. Melakukan audit kepatuhan kebersihan tangan dan fasilitas
kebersihan tangan
a. kepatuhan 6 langkah kebersihan oleh semua petugas
b. Kepatuhan 5 moment kebersihan oleh semua petugas
c. Kelengkapan fasilitas kebersihan di setiap unit pelayanan
8. Monitoring penggunaan antibiotik yang bijak
a. Monitoring pemberian antibiotik kepada pasien sesuai
indikasi penggunaan antibiotik
b. Analisa dan evaluasi pemberian antibiotik
9. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan PPI
a. Monitoring pelaksanaan program PPI

9
b. Analisa dan evaluasi hasil pelaksanaan program PPI
10. Pembuatan laporan PPI
a. Pembuatan laporan program PPI di akhir tahun

H. JADWAL KEGIATAN

No Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Ket.
1 Review √
kebijakan
(SK,
Pedoman,
SOP dan
lain-lain) &

10
Sosialisasi
PPI
2 Edukasi PPI √ Pelatihan
(kebersihan PPI
tangan, APD) bekerja
dan Pelatihan sama
PPI dengan
diklat
menyesu
aikan
3 Penerapan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dan
pemantauan
kewaspadaan
isolasi
4 Assesment √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dan analisis
risiko infeksi
5 Surveilans √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
HAIs dan
penurunan
risiko HAIs
melalui
penerapan
bundle infeksi
6 Investigasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Bila
(Outbreak) ada
penyakit kasus
infeksi
7 Audit √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
kepatuhan
kebersihan
tangan dan
fasilitas
kebersihan
tangan
8 Monitoring √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
penggunaan
antibiotik
yang bijak
9 Monitoring √ √ Monitor
dan evaluasi ing
pelaksanaan dan
PPI Evalua
si
dilakuk
an
2x/tahu

11
n
10 Pembuatan √
laporan PPI

I. PENCATATAN, PELAPORAN, & EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatatan
a. Setiap hari IPCN yang dibantu IPCLN mencatat data
infeksi Puskesmas di unit-unit pelayanan (surveilans) dengan
menggunakan SIMRS, mendokumentasikan hasil audit
kepatuhan kebersihan tangan, kepatuhan penerapan
SPO/kebijakan PPI dan atau monitoring penerapan PPI di
semua unit pelayanan.
b. Data yang terkumpul akan dibuatkan analisa oleh
Komite PPI.
2. Pelaporan
a. Setiap 1(satu) bulan sekali data surveilens
dikumpulkan dan dibuatkan laporan oleh IPCN untuk
didiskusikan dengan Komite PPI dan selanjutnya setiap 6
(enam) bulan laporan dikirim ke Kepala Puskesmas UPT
Puskesmas Bululoe dan Komite Peningkatan Mutu
Puskesmas (PMP).
b. Monitoring unit dikumpulkan selama periode 3 bulan,
dianalisa dan didiskusikan dengan Komite PPI, selanjutnya
dibuatkan laporan yang dikirim ke UPT Puskesmas Bululoe.
3. Evaluasi
a. Evaluasi Proses
1) Semua kegiatan program berjalan sesuai jadwal
2) Formulir monitoring terisi sesuai jadwal.
b. Evaluasi Hasil
Hasil kegiatan program PPI setiap 6 (enam) bulan akan
dilakukan feed back oleh Kepala puskesmas untuk dilakukan
tindak lanjut oleh Komite PPI.

J. PENUTUP

12
Program kerja ini dibuat sebagai acuan dalam pelaksanaan
kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi UPT Puskesmas
Bululoe. Diharapkan dengan terlaksananya program kegiatan ini dapat
meningkatkan mutu pelayanan di UPT Puskesmas Bululoe melalui
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Bululoe Koordinator PPI

AHMAD H. ZAQQIRYF, AMK. Hastina, S.ST

13
DAFTAR PUSTAKA

1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Akreditasi Rumah Sakit (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2012 Nomor 413);
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 1676);
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017 tentang
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasyankes;
7. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 56 Tahun
2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dari Fasilitas Pelayanan
Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
598);
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 tahun 2019 tentang Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit.

14

Anda mungkin juga menyukai