BANJARMASIN
PEDOMAN
EDISI 1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa atas
segala berkat dan anugerah yang telah diberikan kepada penyusun, sehingga
Buku Pedoman Pengurangan Pasien Resiko Jatuh RSKIA Annisa ini dapat
selesai disusun.
Buku ini merupakan Pedoman kerja bagi seluruh staf Rumah Sakit
dalam menjalankan program Pengurangan Pasien Resiko Jatuh di RSKIA
Annisa.
Dalam Pedoman ini di uraikan tentang Pengurangan Pasien Resiko
Jatuh di RSKIA Annisa.
Tidak lupa penyusun menyampaikan terima kasih yang sedalam-
dalamnya atas bantuan semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan Pedoman Pengurangan Pasien Resiko Jatuh di RSKIA Annisa.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
A. Pengertian
Pasien jatuh adalah suatu peristiwa dimana seorang pasien
mengalami jatuh, dengan arah jatuh ke lantai, dengan atau tanpa
ada yang menyaksikan, dengan atau tanpa cedera Penyebab jatuh
dapat disebabkan karena faktor fisik atau lingkungan. Penyebab
jatuh ada yang dapat diantisipasi sebelumnya dan ada yang tidak
dapat diantisipasi.
Falls atau pasien jatuh merupakan insiden di RS yang sering
terjadi dan dapat mengakibatkan cedera serius dan kematian.
Pasien jatuh merupakan adverse event kedua terbanyak dalam
institusi perawatan kesehatan setelah kesalahan pengobatan/
medication errors (AHRQ). Insiden pasien jatuh tidak hanya
berdampak kepada fisik pasien tetapi juga dampak keuangan
yang ditanggung pasien dan rumah sakit (RS).
Jatuh adalah suatu peristiwa di mana seorang
mengalami jatuh dengan atau tanpa disaksikan oleh orang
lain, tak disengaja / tak direncanakan, dengan arah jatuh ke
lantai, dengan atau tanpa mencederai dirinya. Penyebab jatuh
dapat meliputi faktor fisiologis (pingsan) atau lingkungan
(lantai yang licin).
Definisi dan Klasifikasi
1. Kejadian jatuh tak disengaja: kejadian jatuh yang terjadi
secara tidak sengaja (misalnya terpeleset, tersandung). Pasien
yang berisiko mengalami kejadian ini tidak dapat diidentifikasi
sebelum mengalami jatuh dan umumnya tidak dikategorikan
dalam risiko jatuh. Kejadian jatuh jenis ini dapat dicegah
dengan menyediakan lingkungan yang aman.
2. Kejadian jatuh yang tidak diantisipasi: kejadian jatuh yang
terjadi ketika penyebab fisik tidak dapat diidentifikasi.
3. Kejadian jatuh yang dapat diantisipasi (diperkirakan): kejadian
jatuh yang terjadi pada pasien yang memang berisiko
mengalami jatuh (berdasarkan skor assesmen risiko jatuh).
BAB II
RUANG LINGKUP
A. Ruang Lingkup
Keselamatan pasien merupakan hal utama dalam pelayanan
dirumah sakit. Salah satu sasaran keselamatan pasien yaitu
sasaran ke enam adalah penguranan risiko jatuh. Tujuan dari
keselamatan pasien adalah agar rumah sakit memberikan
pelayanan kesehatan yang aman bagi pasien yand dirawat. Maksud
dari aman adalah tebebas dari cidera yang tidak perlu contohnya
cidera akibat jatuh. Risiko jatuh dapat dicegah, namun mencegah
risiko jatuh bukan barati pasien harus membatasi mobilitas dan
aktivitasnya, contohnya berjalan, mandi, bab, bak, dsb) dan
mengharuskan pasien berada ditempat tidur saja. Oleh karena itu
pencegahan risiko jatuh membutuhkan intervensi dan modifikasi
sesusi kebutuhan individual pasien berdasarkan hasil pengkajian
terhadap factor risiko jatuh pasien.
Pengurangan risiko jatuh memerlukan komitmen yang tinggi
dari pimpinan dan seluruh staf. Rumah sakit harus memiliki
budaya aman agar setiap orang sadar dan memiliki tanggung jawab
terhadap keselamatn pasien karena pencegahan pasien jatuh
merupakan tanggung jawab seluruh staf di rumah sakit baik medis
atau non medis, tetap dan tidak tetap. Seluruh karyawan harus
waspada terhadap risiko jatuh paisen dan berpartisipasi dalam
melakukan tindakan pencegahan diseluruh arean rumah sakot
dimana pasien berada, baik area klinis/perawatan maupun area
non klinis. Ruang lingkup panduan ini meliputi :
1. Identifikasi umum risiko jatuh
Semua pasien di puskesmas di identifikasi risiko jatuh.
Identifikasi dilakukan dengan cara visual kemudian
dilanjutkan dengan pengkajian risiko jatuh lebih lanjut dengan
menggunakan Formulir Pengkajian Risiko Jatuh.
2. Faktor risiko jatuh
Sebagai upaya pengurangan risiko jatuh dan cidera yang
ditimbulkan akibat jatuh maka puskesmas menetapkan
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mengenali faktor resiko jatuh dan melakukan penilaian
resiko melalui pengkajian awal dan pengkajian ulang.
b. Melakukan intervensi pencegahan risiko jatuh
c. Memonitor risiko jatuh
Untuk melakukan pengkajian risiko jatuh maka harus
diketahui faktor risiko apa saja yang dapat mengakibatkan
pasien jatuh. Mengenali faktor risiko jatuh yang terdapat
pasda pasien penting dilakukan karena faktor risiko jatuh
adalah hal-hal yang melatar belakangi terjadinya jatuh pada
pasien. Faktor risiko jatuh terbagi menjadi kategori :
a. Ekstrinsik : berhubungan dengan kondisi fisik dan
psikologis pasien
b. Intrinsic : berhubungan dengan lingkungan
c. Dapat diantisipasi : faktor risiko yang dapat diperkirakan
d. Tidak dapat diantisipasi : faktor risiko yang tidak dapat
diperkirakan.
3. Pengkajian Risiko Jatuh
Pengkajian resiko jatuh dilakukan pada setiap pasien
dengan menggunakan Formulir Pengkajian. Semua pasien
anak <5 tahun, geriatric >60 tahun. Pasien disabilitas atau
pasien yang dirawat di unit resiko tinggi yang telah ditetapkan
adalah pasien beresiko jatuh, tidak dilakukan penilaian tetapi
langusng dilakukan intervensi.
4. Intervensi Risiko Jatuh
Intervensi dilakukan bagi pasien yang dalam pengkajian
dikategorikan pasien risiko jatuh.
5. Monitoring dan Evakuasi
Monitoring dan evaluasi harus dilakukan untuk
mengetahui perkembangan, sehingga intervensi mungkin akan
berubah.
6. Strategi Pencegahan Risiko Jatuh
Rumah sakit menggunakan strategi dalam mencegah
pasien jatuh dan diketahui oleh seluruh petugas.
7. Penanganan Pasien Jatuh
Penanganan pasien jatuh dilakukan sesuai prosedur.
8. Kewajiban dan Tanggung Jawab
BAB III
TATA LAKSANA
BAB IV
DOKUMENTASI
A. Gambar tempat tidur pasien diruangan Rumah Sakit Khusus Ibu
dan Anak Annisa
F. Ruang tunggu pasien rawat inap Rumah Sakit Khusus Ibu dan
Anak Annisa
7. Apakah ruang tunggu pasien terdapat pegangan tangan ?
(√) Ya ( ) Tidak
G. Ruang tunggu poli rawat jalan Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak
Annisa