Anda di halaman 1dari 8

DINAS KESEHATAN KABUPATEN AGAM

UPTD PUSKESMAS KAPAU


Jl. Pandam Basasak, Nagari Kapau, Tilatang Kamang
Kode Pos : 26125, email : pusk.kapau93@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS KAPAU


NOMOR 95 TAHUN 2023

PENGUKURAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)


UPTD PUSKESMAS KAPAU

KEPALA UPTD PUSKESMAS KAPAU

Menimbang : a. bahwa puskesmas wajib melaporkan hasil


capaian indikator mutu secara berkala;
b. bahwa pengukuran indikator mutu harus
dilakukan dengan cermat dan teliti karena
kesalahan dalam pelaporan akan mengakibatkan
kesalahan dalam pengambilan keputusan;
c. bahwa pelaporan diperlukan dalam pemantauan
dan evaluasi serta pengambilan keputusan untuk
peningkatan mutu pelayanan di puskesmas;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaiman
dimaksud pada huruf a b, dan c, maka perlu
ditetapkan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas
Maninjau tentang Pengukuran Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36


Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
47 Tahun 2016 tentang Fasilitas Pelayanan
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5942);
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 18
Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional 2020-2024 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 99
Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang
Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan
Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2013 Nomor 1400);
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 49 Tahun 2016
tentang Pedoman Teknis Pengorganisasian Dinas
Kesehatan Provinsi Dan Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
1502);
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11
Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 308);
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019
tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu
Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Bidang Kesehatan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 68);
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun
2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor
1335);
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 tahun 2021
tentang Perubahan Keempat Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 71 tahun 2013 tentang Pelayanan
Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional.
(Berita Negara Republik Indonesia tahun 2021
Nomor 33);
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34
Tahun 2022 Tentang Akreditasi Pusat Kesehatan
Masyarakat, Klinik, Laboratorium Kesehatan, Unit
Transfusi Darah, Tempat Praktik Mandiri Dokter,
Dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022
Nomor 1207);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS KAPAU TENTANG
INDIKATOR PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI (PPI) UPTD PUSKESMAS KAPAU TAHUN 2023.
KESATU : Pengukuran Indikator Indikator Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi dilakukan secara berkala sesuai
jadwal yang sudah ditetapkan dan mempedomani kamus
Indikator Pencegahan dan Pengendalian Infeksi UPTD
Puskesmas Kapau sebagaimana terlampir dalam keputusan
ini;
KEDUA : Pengukuran IPPI dilaksanakan dari hari Senin hingga Sabtu
pada minggu kedua setiap bulannya, dan menyesuaikan
dengan jadwal pengukuran INM
KETIGA : Penanggungjawab Pengukuran Indikator PPI adalah
Koordinator PPI UPTD Puskesmas Kapau
KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Kapau
Pada tanggal : 9 Januari 2023
KEPALA UPTD PUSKESMAS KAPAU

NESSA MARETTA

LAMPIRAN I
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS
KAPAU NOMOR 95 TAHUN 2023
TENTANG PENGUKURAN INDIKATOR
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
(IPPI) UPTD PUSKESMAS KAPAU TAHUN 2023

KAMUS INDIKATOR PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (IPPI)


UPTD PUSKESMAS KAPAU

1. Kepatuhan Kebersihan Tangan

Judul Indikator Kepatuhan Kebersihan Tangan


Dasar Pemikiran 1. PeraturanMenteri Kesehatan mengenai
Keselamatan Pasien.
2. Peraturan Menteri Kesehatan mengenai Pencegahan
danPengendalian Infeksi di di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan.
3. Keputusan Menteri Kesehatan mengenai
penanggulangan penyakit yang dapat
menimbulkan wabah atau kedaruratan kesehatan
masyarakat.
4. Puskesmas harus memperhatikan kepatuhan
seluruh pemberi pelayanan dalam melakukan
kebersihan tangan sesuai dengan ketentuan WHO.

Dimensi Mutu Keselamatan


Tujuan Mengukur kepatuhan pemberi layanan kesehatan
sebagai dasar untuk memperbaiki dan meningkatkan
kepatuhan agar dapat menjamin keselamatan petugas
dan pasien/pengguna layanan dengan cara
mengurangi risiko infeksi yang terkait pelayanan
kesehatan.
Definisi Operasional
1. Kebersihan tangan dilakukan dengan mencuci
tangan menggunakan sabun dan air mengalir bila
kotor atau terkena cairan tubuh, atau
menggunakan
alkohol (alcohol- based handrubs) dengan
kandungan
alkohol 60-80% bila tangan tidak tampak
kotor.
2. Kebersihan tangan yang dilakukan dengan benar
adalah kebersihan tangan sesuai indikasi dan
langkah kebersihan tangan sesuai rekomendasi
WHO.
3. Indikasi adalah alasan mengapa kebersihan
tangan
dilakukan pada saat pelayanan kesehatan
sebagai upaya untuk mencegah penularan
mikroba melalui tangan.
4. Lima indikasi (five moment) kebersihan tangan
terdiri dari:
a. Sebelum kontak dengan pasien yaitu
sebelum menyentuh tubuh/permukaan tubuh
pasien.
b. Sesudah kontak dengan pasien yaitu
setelah menyentuh tubuh/permukaantubuh
pasien.
c. Sebelum melakukan prosedur aseptik
yaitu kebersihan tangan yang dilakukan
sebelum melakukan tindakan steril atau
aseptik, seperti: pemasangan intra vena
kateter (infus), perawatan luka, pemasangan
kateter urin, suctioning, pemberian
suntikan dan lain-lain.
d. Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh
pasien seperti muntah, darah, nanah, urin, feces,
kateter urine, setelah melepas sarung tangan
dan setelah melepas APD
e. Setelah bersentuhan dengan lingkungan
yaitu melakukan kebersihan tangan setelah
tangan petugas menyentuh permukaan,
sarana prasarana, dan alat kesehatan yang
ada di lingkungan pasien, seperti: menyentuh
tempat tidur pasien, linen yang terpasang di
tempat tidur, alat- alat di sekitar pasien atau
peralatan lain yang digunakan pasien.
5. Peluang adalah waktu/periode yang diperlukan
untuk melakukan kebersihan tangan
diantaraindikasi kebersihan tangan.
6. Tindakan kebersihan tangan yang dilakukan
adalah kebersihan tangan yang dilakukan sesuai
peluang yang diindikasikan.
7. Pemberi pelayanan terdiri dari tenaga medis dan
tenaga kesehatan.
8. Penilaian kepatuhan kebersihan tangan adalah
penilaian kepatuhan pemberi pelayanan
yangmelakukan kebersihan tangan dengan benar.
9. Observer adalah orang yang melakukan
observasi atau penilaian kepatuhan dengan
metode dan tool yang telah ditentukan.
10. Periode observasi adalah kurun waktu yang
digunakan untuk mendapatkan minimal 200
peluang kebersihan tangan di setiap unit atau
Puskesmas sesuai dengan waktu yang ditentukan
untuk melakukan observasi dalam satu bulan.
11. Sesi adalah waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan observasi maksimal 20 menit(rerata 10
menit).
12. Jumlah pemberi pelayanan yang diobservasi
pada waktu observasi tidak boleh lebih dari 3
orang agar dapat mencatat semua indikasi
kegiatan yang dilakukan.

Jenis Indikator Proses


Satuan Pengukuran Persentase
Data
Jumlah tindakan kebersihan tangan yang dilakukan
Numerator (pembilang)
dengan benar.
Jumlah total peluang kebersihan tangan
Denominator (penyebut)
dilakukan dalam periode observasi
Target Pencapaian
100%
Kriteria Inklusi:
Seluruh peluang yang dimiliki oleh pemberi
Kriteria: pelayanan terindikasi harus melakukan kebersihan
tangan

Kriteria Eksklusi:Tidak ada

Formula Jumlah tindakan kebersihan tangan


yang dilakukan
Jumlah total peluang kebersihan X 100%
tangan yang seharusnya dilakukan
dalam periode observasi
Metode Pengumpulan Observasi
Data
Sumber Data Data Primer
Instrumen Pengambilan Formulir Kepatuhan Kebersihan Tangan
Besar Sampel Minimal 200 Peluang
Cara Pengambilan Non probability Sampling – Consecutive sampling
Sampel
Periode Pengumpulan Bulanan
Data
Penyajian Data  Tabel
 Run Chart
Periode Analisis dan Bulanan
Pelaporan Data
Penanggung jawab Ns. Auliani Annisa Febri, S.Kep

2. Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri ( APD)


Judul Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Dasar Pemikiran 1. Peraturan Menteri Kesehatan mengenai
Keselamatan Pasien.
2. Peraturan Menteri Kesehatan mengenai
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
diFasilitas Pelayanan Kesehatan.
3. Keputusan Menteri Kesehatan mengenai
penanggulangan penyakit yang dapat menimbulkan
wabah atau kedaruratan Kesehatan masyarakat.
4. Peraturan Menteri Kesehatanmengenai Keselamatan
dan Kesehatan Kerja diFasilitas Pelayanan
Kesehatan.
5. Pedoman Teknis Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di Fasilitas Pelayanan Tingkat Pertama.
6. Puskesmas harus memperhatikan kepatuhan
pemberi pelayanan dalam menggunakan APD

Dimensi Mutu Keselamatan


Tujuan 1. Mengukur kepatuhan petugas Puskesmas
dalam menggunakan APD.
2. Menjamin keselamatan petugas dan
pengguna layanan dengan cara mengurangi
risiko infeksi
Tujuan 1. Alat pelindung diri (APD) adalah
p e r a n g k a t a l a t yang dirancang sebagai
penghalang terhadap penetrasi zat, partikel
padat, cair, atau udara untuk melindungi
pemakainya dari cedera atau transmisi infeksi atau
penyakit.
2. Kepatuhan penggunaan APD adalah kepatuhan
petugas dalam menggunakan APD dengan tepat
sesuai dengan indikasi ketika melakukan
Tindakan yang memungkinkan tubuh atau
membrane mukosa terkena atau terpercik
darah atau cairan tubuh atau cairan
infeksius lainnya berdasarkan jenis risiko
transmisi (kontak, droplet dan airborne).
3. Penilaian kepatuhan penggunaan APD
adalah penilaian terhadap petugas dalam
menggunakan APD sesuai indikasi dengan
tepat saat memberikan pelayanan kesehatan
pada periode observasi.
4. Petugas adalah seluruh tenaga yang
terindikasi menggunakan APD, contoh dokter,
dokter gigi, bidan, perawat, petugas
laboratorium.
5. Observer adalah orang yang melakukan
observasi atau penilaian kepatuhan dengan
metode dan tool yang telah ditentukan.
6. Periode observasi adalah waktu yang
ditentukan sebagai periode yang ditetapkan
dalam proses observasi penilaian kepatuhan

Jenis Indikator Proses


Satuan Pengukuran Persentase
Numerator Jumlah petugas yang patuh menggunakan APD
(pembilang) sesuai indikasi dalam periode observasi

Denominator Jumlah seluruh petugas yang terindikasi


(penyebut) menggunakan APD dalam periode observasi

Target Pencapaian 100%


Kriteria: Kriteria Inklusi: Semua petugas yang terindikasi
harus menggunakan APD
Kriteria Eksklusi: Tidak ada

Formula Jumlah petugas yang patuh menggunakan APD


sesuai indikasi dalam periode observasi
x 100 %
Jumlah seluruh petugas yang terindikasi
menggunakan APD dalam periode observasi

Metode Observasi
Pengumpulan Data
Sumber Data Hasil observasi
Instrumen Formulir Observasi Kepatuhan Penggunaan
Pengambilan Data APD
Besar Sampel Total Sampel
Cara Pengambilan Non Probability Sampling – Consecutive
Sampel Sampling

Periode Pengumpulan Bulanan


Data
Penyajian Data Tabel
Run Chart
Periode Analisis dan Bulanan, Triwulanan Tahunan
Pelaporan Data

Penanggung jawab Ns. Auliani Annisa Febri, S.Kep

Ditetapkan di : Kapau
Pada tanggal : 9 Januari 2023
KEPALA UPTD PUSKESMAS KAPAU

NESSA MARETTA

Anda mungkin juga menyukai