Anda di halaman 1dari 5

Nomor :

Revisi ke :
BerlakuTgl. :

Standar Operasional Prosedur ( SOP )


RHINITIS VASOMOTOR

Ditetapkan
Kepala UPTD Puskesmas Bulukerto

dr.Kristiawan Teguh Wibowo


NIP.19770421 2008 01 1 007

PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI


RHINITIS
DINAS VASOMOTOR
KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS
No. Dokumen : BULUKERTO
JL. Bulukerto-Purwantoro
No. Revisi No.: 32 KodePos 57697
SOP
E-mail : UPTD.puskesmasbulukerto@gmail.com
Tanggal Terbit :
 
Halaman :
UPTD PUSKESMAS Ditetapkan Oleh

1/3
Kepala UPTD Puskesmas
Bulukerto

BULUKERTO
dr. Kristiawan Teguh Wibowo
NIP. 197704212008011007

1. Pengertian Rhinitis vasomotor adalah suatu keadaan idiopatik yang


didiagnosis tanpa adanya infeksi, alergi, eosinofilia, perubahan
hormonal, dan pajanan obat (kontrasepsi oral, antihipertensi, B-
bloker, aspirin, klorpromazin, dan obat topikal hidung
dekongestan). Rhinitis ini digolongkan menjadi non-alergi bila
adanya alergi/allergen spesifik tidak dapat diidentifikasi dengan
pemeriksaan
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam penatalaksanaan Rhinitis
Vasomotor di UPTD Puskesmas Bulukerto
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas .

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan no 5 Tahun 2015 tentang Panduan


Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama
5. Prosedur/ a. Persiapan
Langkah langkah
1) Alat dan bahan
a) Alat tulis
b) Tensimeter
c) Stetoskop
d) Termometer
e) Pengukur BB dan TB
f) Senter
g) Spekulum hidung
b. Petugas yang melaksanakan
1) Dokter
2) Perawat
3) Bidan
c. Langkah-langkah
1) Petugas memanggil pasien;
2) Petugas menyapa pasien;
3) Petugas melakukan pemeriksaan TB,BB, tekanan darah,
pengukuran nadi, suhu, pernafasan dan mencatatnya
dalam rekam medis pasien;
4) Petugas menganamnesa apakah hidung tersumbat kiri dan

2/3
kanan bergantian sesuai dengan posisi tidur, keluhan
memburuk adanya perubahan suhu yang ekstrim, udara
yang lembab dan adanya asap rokok. Gejala lainnya rinore
yang bersifat serous dan bersin lebih jarang disbanding
rhinitis alergika;
Faktor resiko antara lain asap, udara dingin lembab, bau
menyengat, makanan pedas/panas/dingin dan faktor psikis
5) Petugas melakukan konfirmasi dengan pemeriksaan fisik
tampak mukosa hidung edema, konka berwarna merah
gelap atau merah tua tetapi dapat pula pucat. Permukaan
konka licin atau tidak rata. Pada rongga hidung terlihat
adanya sekret mukoid, biasanya jumlahnya tidak banyak.
Akan tetapi pada golongan rinore tampak sekret serosa
yang jumlahnya sedikit lebih banyak dengan konka licin
atau berbenjol-benjol.
6) Petugas menegakkan diagnosis klinis berdasarkan
anamnesis dan pemeriksaan Fisik
7) Petugas melakukan penatalaksanaan
- Tatalaksana dengan terapi kortikosteroid topikal dapat
diberikan, misalnya budesonid, 1-2 x/hari dengan dosis
100-200 mcg/hari. Dosis dapat ditingkatkan sampai 400
mcg/hari. Hasilnya akan terlihat setelah pemakaian paling
sedikit selama 2 minggu.
- Terapi oral dapat menggunakan preparat golongan agonis
alfa sebagai dekongestan hidung oral dengan atau tanpa
kombinasi antihistamin. Dekongestan oral : pseudoefedrin,
fenilpropanol-amin, fenilefrin
8) Petugas melakukan konseling edukasi berupa hindari
pencetus.
9) Petugas memberikan resep kepada pasien.
10)Petugas mempersilahkan pasien menuju farmasi untuk
mengambil obat.
11)Petugas mendokumentasikan hasil pemeriksaan dalam
Rekam Medis.

3/3
6. Bagan Alur
pemeriksaan fisik pemeriksaan
Anamnesis penunjang

Dokumentasi penatalaksanaan penegakan


dalam rekam diagnosis
medis

7. Hal-hal yang perlu -


diperhatikan
8. Unit terkait a. UGD
b. Unit Farmasi
c. Dokumen
a. RekamMedik
terkait
d. Rekaman No Yang diubah Isi perubahan Tanggalmulai di
historis berlakukan
perubahan

4/3
Daftar Tilik SOP Rhinitis Vasomotor

Tidak
No Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1 Apakah perawat memberikan memanggil dan memberikan
salam pada pasien ?
2 Apakah perawat menganamnesa pasien ?
3 Apakah perawat memeriksa vital sign ?
4 Apakah perawat mencatat hasil anamnesa dan vital sign di
rekam medis ?
5 Apakah dokter menganamnesa pasien ?
6 Apakah dokter melakukan pemeriksaan fisik ?
7 Apakah dokter menegakkkan diagnosa berdasarkan
anamnesa danpemeriksaan fisik ?
8 Apakah dokter memberikan edukasi ke pasien dan
keluarganya ?
9 Apakah dokter menjelaskan terapi yang akan diberikan
kepada pasien ?
10 Apakah dokter memberikan resep pada pasien ?
11 Apakah dokter menjelaskan kriteria rujukan ?
12 Apakah dokter mendokumentasikan hasil pemeriksaan,
diagnose, tindakan dan terapi?
JumlahSeluruhJawaban

Tingkat Kepatuhan

Jumlah YA
CR = x 100%
Jumlah YA + TIDAK

CR.dikatakan Baik jika hasil > 80 %

Wonogiri,……………………
Petugas yang diaudit/Audite Pelaksana / Auditor

(………………………………) (..............................................)

Anda mungkin juga menyukai