SCABIES
No. Dokumen : 443/ /PKM-TBK/I/2017
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : /1/2017
Halaman : 1/ 2
1. Pengertian Penyakit kulit menular yang ditandai dengan keluhan utama gatal terutama di
malam hari yang disebabkan oleh sarcoptes scabies
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan penderita scabies di puskesmas Talang
Bakung
3. Kebijakan SK Kepala UPTD puskesmas Talang Bakung No. 445/ /PKM-TBK/I/2017
Tentang standar layanan klinis
4. Referensi Kepmenkes RI tentang Panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan
kesehatan primer tahun 2015
5. Prosedur 1. Alat dan bahan
a. Senter atau penlight
2. Langkah –langkah
a. Petugas menerima pasien dengan ramah
b. Petugas melakukan anamnesa
c. Petugas meminta persetujuan tindakan untuk melakukan
pemeriksaan
d. Petugas melakukan pemeriksaan dan penegakkan diagnosa scabies
dengan ditemukannya minimal 2 dari 4 gejala: Pruritus nokturna,
Menyerang manusia secara berkelompok, Adanya gambaran
polimorfik pada daerah predileksi lesi di stratum korneum yang
tipis (sela jari, pergelangan volar tangan dan kaki, dsb,) dan
Ditemukannya tungau dengan pemeriksaan mikroskopis.
e. Petugas memberikan resep dengan pengobatan sesuai kuman
penyebab dan simptomatis.
f. Menjelaskan penyakit ini menular dan melakukan rujukan internal
ke program kesling
g. Petugas mempersilahkan penderita mengambil obat di ruang obat.
Obat yang diberikan salep yang mengandung asam salisilat dan
sulfur, chloperheniraminmaletae 3 x 4 mg (0.35 mg/kgBB/ 24 jam)
h. Petugas membereskan alat dan mencuci tangan
i. Petugas melakukan pencatatan
6. Diagram alir
Ruang Petugas melakukan Persetujuan tindakan
pemeriksaan anamnesa pemeriksaan
Petugas Petugas
mempersilahkan memebereskan alat pencatatan
mengambil obat di dan mencuci tangan
apotik
7. Unit terkait Ruangan pemeriksa anak
Ruangan pemeriksaan umum/dewasa
Ruangan lansia
Ruang farmasi
8. Dokumen Rekam medis pelanggan
terkait Register harian
Kertas resep
9. Rekaman No. Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
Historis Diberlakukan
perubahan
2/2
TATALAKSANA PENYAKIT REAKSI
GIGITAN SERANGGA
No. Dokumen : 445/ /PKM-TBK/I/2017
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : /1/2017
Halaman : 1/ 2
1. Pengertian Penyakit kulit tidak menular berupa reaksi alergi yang diakibatkan gigitan
serangga
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan penderita reaksi gigitan serangga di
Puskesmas Talang Bakung
3. Kebijakan SK Kepala UPTD puskesmas Talang Bakung No. 445/ /PKM-TBK/I/2017
Tentang standar layanan klinis
4. Referensi Kepmenkes RI tentang Panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan
kesehatan primer tahun 2015
5. Prosedur 1. Alat dan bahan:
a. Senter atau penlight
2. Langkah-langkah:
a. Petugas menerima pasien dengan ramah
b. Petugas melakukan anamnesa
c. Petugas meminta persetujuan tindakan untuk melakukan pemeriksaan
d. Petugas melakukan pemeriksaan dan menegakkan diagnosa reaksi
gigitan serangga dengan dipastikan ada riwayat bekas gigitan serangga
di anamnesa
e. Petugas memberikan resep dengan pengobatan sesuai penyebab dan
simptomatis.
f. Petugas mempersilahkan penderita mengambil obat di ruang obat. Obat
yang diberikan antihistamin berupa chloperheniraminmaletae 3 x 4 mg
(0.35 mg/kgBB/ 24 jam), kotikosteroid untuk kasus yang akut dan berat
berupa dexamethasone 3x0.5 mg (0.1 mg/kgbb/hari) dan kortikosteroid
topikal
g. Petugas membereskan alat dan mencuci tangan
h. Petugas melakukan pencatatan
6. Diagram alir
Ruang Petugas melakukan Persetujuan tindakan
pemeriksaan anamnesa pemeriksaan
2/2
TATALAKSANA PENYAKIT
DERMATITIS KONTAK
IRITAN
No. Dokumen : 445/ /PKM-TBK/I/2017
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : /1/2017
Halaman : 1/ 2
1. Pengertian Dermatitis yang disebabkan terpaparnya kulit dengan bahan dari luar yang
bersifat iritan
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan penderita dermatitis kontak iritan di
puskesmas Talang Bakung
3. Kebijakan SK Kepala UPTD puskesmas Talang Bakung No. 445/ /PKM-TBK/I/2017
Tentang standar layanan klinis
4. Referensi Kepmenkes RI tentang Panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan
kesehatan primer tahun 2015
5. Prosedur 1. Alat dan bahan:
a. Senter atau penlight
2. Langkah –langkah:
a. Petugas menerima pasien dengan ramah
b. Petugas melakukan anamnesa
c. Petugas meminta persetujuan tindakan untuk melakukan
pemeriksaan
d. Petugas melakukan pemeriksaan dan menegakkan diagnose dgn
riwayat ada kontak dengan bahan bersifat iritan
e. Petugas memberikan resep dengan pengobatan sesuai penyebab
dan simptomatis.
f. Petugas mempersilahkan penderita mengambil obat di ruang obat.
Obat yang diberikan antihistamin berupa chloperheniraminmaletae
3 x 4 mg (0.35 mg/kgBB/ 24 jam), kotikosteroid untuk kasus yang
akut dan berat berupa dexamethasone 3x0.5 mg (0.1 mg/kgbb/hari)
dan kortikosteroid topikal
g. Petugas membereskan alat dan mencuci tangan
h. Petugas melakukan pencatatan
6. Diagram alir
Ruang Petugas melakukan Persetujuan tindakan
pemeriksaan anamnesa pemeriksaan
2/2
TATALAKSANA PENYAKIT
DERMATITIS KONTAK
ALERGI
No. Dokumen : 445/ /PKM-TBK/I/2017
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : /1/2017
Halaman : 1/ 2
1. Pengertian Dermatitis yang disebabkan terpaparnya kulit dengan bahan alergen melalui
proses sensitisasi
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan penderita dermatitis kontak iritan di
puskesmas Talang Bakung
3. Kebijakan SK Kepala UPTD puskesmas Talang Bakung No. 445/ /PKM-TBK/I/2017
Tentang standar layanan klinis
4. Referensi Kepmenkes RI tentang Panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan
kesehatan primer tahun 2015
5. Prosedur 1. Alat dan bahan:
a. Senter atau penlight
2. Langkah –langkah:
a. Petugas menerima pasien dengan ramah
b. Petugas melakukan anamnesa
c. Petugas meminta persetujuan tindakan untuk melakukan
pemeriksaan
d. Petugas melakukan pemeriksaan dan menegakkan diagnose
e. Petugas memberikan resep dengan pengobatan sesuai penyebab
dan simptomatis.
f. Petugas mempersilahkan penderita mengambil obat di ruang
obat. Obat yang diberikan antihistamin berupa
chloperheniraminmaletae 3 x 4 mg (0.35 mg/kgBB/ 24 jam),
kotikosteroid untuk kasus yang akut dan berat berupa
dexamethasone 3x0.5 mg (0.1 mg/kgbb/hari) dan kortikosteroid
topical
g. Petugas membereskan alat dan mencuci tangan
h. Petugas melakukan pencatatan
6. Diagram alir
Ruang Petugas melakukan Persetujuan tindakan
pemeriksaan anamnesa pemeriksaan
2/2
TATALAKSANA PENYAKIT
DERMATITIS ATOPIK
No. Dokumen : 445/ /PKM-TBK/I/2017
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : /1/2017
Halaman : 1/ 2
1. Pengertian Peradangan kulit yang bersifat gatal, menahun, residif dan dapat terjadi pada
bayi, anak, dewasa dan pada penderita sering didapatkan riwayat atopi pada
dirinya atau keluarganya berupa dermatitis atopik, rhinitis alergika, asma
bronkiale
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan penderita dermatitis atipok di puskesmas
Talang Bakung
3. Kebijakan SK Kepala UPTD puskesmas Talang Bakung No. 445/ /PKM-TBK/I/2017
Tentang standar layanan klinis
4. Referensi Kepmenkes RI tentang Panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan
kesehatan primer tahun 2015
5. Prosedur 1. Alat dan bahan:
a. Senter atau penlight
2. Langkah –langkah:
a. Petugas menerima pasien dengan ramah
b. Petugas melakukan anamnesa
c. Petugas meminta persetujuan tindakan untuk melakukan
pemeriksaan
d. Petugas melakukan pemeriksaan dan menegakkan diagnose
dengan ditemukannya pada pemeriksaan kulit Perabaan Kering,
Pucat/redup, Jari tangan teraba dingin dan Terdapat papul,
likenifikasi, eritema, erosi, eksoriasi, eksudasi dan krusta pada
lokasi predileksi.
e. Petugas memberikan resep dengan pengobatan sesuai penyebab
dan simptomatis.
f. Petugas mempersilahkan penderita mengambil obat di ruang
obat. Obat yang diberikan antihistamin berupa
chloperheniraminmaletae 3 x 4 mg (0.35 mg/kgBB/ 24 jam),
kotikosteroid untuk kasus yang akut dan berat berupa
dexamethasone 3x0.5 mg (0.1 mg/kgbb/hari) dan kortikosteroid
topical
g. Petugas membereskan alat dan mencuci tangan
h. Petugas melakukan pencatatan
6. Diagram alir
Ruang Petugas melakukan Persetujuan tindakan
pemeriksaan anamnesa pemeriksaan
kan
mengambil Petugas
obat di apotik memebereskan alat pencatatan
dan mencuci tangan
2/2
TATALAKSANA PENYAKIT
DERMATITIS NUMULARIS
No. Dokumen : 445/ /PKM-TBK/I/2017
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : /1/2017
Halaman : 1/ 2
1. Pengertian Dermatitis berupa lesi berbentuk mata uang, berbatas tegas dengan efloresensi
berupa papulovesikel
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan penderita dermatitis numularis di
puskesmas talang bakung
3. Kebijakan SK Kepala UPTD puskesmas Talang Bakung No. 445/ /PKM-TBK/I/2017
Tentang standar layanan klinis
4. Referensi Kepmenkes RI tentang Panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan
kesehatan primer tahun 2015
5. Prosedur 1. Alat dan bahan:
b. Senter atau penlight
2. Langkah –langkah:
a. Petugas menerima pasien dengan ramah
b. Petugas melakukan anamnesa
c. Petugas meminta persetujuan tindakan untuk melakukan
pemeriksaan
d. Petugas melakukan pemeriksaan dan menegakkan diagnose
e. Petugas memberikan resep dengan pengobatan sesuai penyebab
dan simptomatis.
f. Petugas mempersilahkan penderita mengambil obat di ruang
obat. Obat yang diberikan kotikosteroid untuk kasus yang akut
dan berat berupa dexamethasone 3x0.5 mg (0.1 mg/kgbb/hari)
dan kortikosteroid topical
g. Petugas membereskan alat dan mencuci tangan
h. Petugas melakukan pencatatan
6. Diagram alir
Ruang Petugas melakukan Persetujuan tindakan
pemeriksaan
anamnesa pemeriksaan
2/2
TATALAKSANA PENYAKIT
NAPKIN ECZEMA
No. Dokumen : 445/ /PKM-TBK/I/2017
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : /1/2017
Halaman : 1/ 2
1003
1. Pengertian Napkin eczema atau dermatitis popok/ diaper rash adalah dermatitis di daerah
genito-krural sesuai dengan tempat kontak popok
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan penderita dermatitis numularis di
puskesmas talang bakung
3. Kebijakan SK Kepala UPTD puskesmas Talang Bakung No. 445/ /PKM-TBK/I/2017
Tentang standar layanan klinis
4. Referensi Kepmenkes RI tentang Panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan
kesehatan primer tahun 2015
5. Prosedur 1. Alat dan bahan:
a. Senter atau penlight
2. Langkah –langkah:
a. Petugas menerima pasien dengan ramah
b. Petugas melakukan anamnesa
c. Petugas meminta persetujuan tindakan untuk melakukan
pemeriksaan
d. Petugas melakukan pemeriksaan dan menegakkan diagnose
e. Petugas memberikan resep dengan pengobatan sesuai penyebab
dan simptomatis.
f. Petugas mempersilahkan penderita mengambil obat di ruang
obat. Obat yang diberikankortikosteroid
kortikosteroid topical
g. Petugas membereskan alat dan mencuci tangan
h. Petugas melakukan pencatatan
6. Diagram alir
Ruang Petugas melakukan Persetujuan tindakan
pemeriksaan anamnesa pemeriksaan
2/2
TATALAKSANA PENYAKIT
DERMATITIS SEBOROIK
No. Dokumen : 445/ /PKM-TBK/I/2017
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : /1/2017
Halaman : 1/ 2
UPTD Puskesmas
dr. HM. Pengkoeh Rismono
Talang Bakung
Nip. 19670126 200003
1003
1. Pengertian Penyakit kulit dengan keradangan superficial kronis yang mengalami remisi dan
eksaserbasi dengan area seboroik sebagai tempat predileksinya. Area seboroik
adalah bagian tubuh yang banyak terdapat kelenjar sebasea
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan penderita dermatitis seboroik di puskesmas
talang bakung
3. Kebijakan SK Kepala UPTD puskesmas Talang Bakung No. 445/ /PKM-TBK/I/2017
Tentang standar layanan klinis
4. Referensi Kepmenkes RI tentang Panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan
kesehatan primer tahun 2015
2/2
TATALAKSANA PENYAKIT PITIRIASIS
ROSEA
No. Dokumen : 445/ /PKM-TBK/I/2017
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : /1/2017
Halaman : 1/ 2
UPTD Puskesmas
Talang Bakung
dr. HM. Pengkoeh Rismono
Nip. 19670126 200003
1003
1. Pengertian Penyakit ini belum diketahui sebabnya, dimulai dengan sebuah lesi inisial
berbentuk eritema dan skuama halus, kemudian disusul oleh lesi-lesi yang lebih
kecil di badan, lengan dan paha atas, yang tersusun sesuai dengan lipatan kulit
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan penderita pitiriasis rosea di puskesmas
talang bakung
3. Kebijakan SK Kepala UPTD puskesmas Talang Bakung No. 445/ /PKM-TBK/I/2017
Tentang standar layanan klinis
4. Referensi Kepmenkes RI tentang Panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan
kesehatan primer tahun 2015
5. Prosedur 1. Alat dan bahan:
a. Senter atau penlight
2. Langkah –langkah:
a. Petugas menerima pasien dengan ramah
b. Petugas melakukan anamnesa
c. Petugas meminta persetujuan tindakan untuk melakukan
pemeriksaan
d. Petugas melakukan pemeriksaan dan menegakkan diagnose
e. Petugas memberikan resep dengan pengobatan sesuai penyebab
dan simptomatis.
f. Petugas mempersilahkan penderita mengambil obat di ruang
obat. Obat yang diberikan berupa bedak asam salisilat 1-2%
g. Petugas membereskan alat dan mencuci tangan
h. Petugas melakukan pencatatan
6. Diagram alir
Ruang Petugas melakukan Persetujuan tindakan
pemeriksaan anamnesa pemeriksaan
2/2
TATALAKSANA PENYAKIT ACNE
VULGARIS RINGAN
No. Dokumen : 445/ /PKM-TBK/I/2017
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : /1/2017
Halaman : 1/ 2
UPTD Puskesmas
dr. HM. Pengkoeh Rismono
Talang Bakung
Nip. 19670126 200003
1003
1. Pengertian Suatu keradangan kronis dari folikel pilosebasea yang ditandai dengan adanya
komedo, papulae, kista dan pustule pada daerah-daerah predileksi (muka, bahu,
lengan, punggung)
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan penderita acne vulgaris ringan di
puskesmas talang bakung
3. Kebijakan SK Kepala UPTD puskesmas Talang Bakung No. 445/ /PKM-TBK/I/2017
Tentang standar layanan klinis
4. Referensi Kepmenkes RI tentang Panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan
kesehatan primer tahun 2015
5. Prosedur 1. Alat dan bahan:
a. Senter atau penlight
2. Langkah –langkah:
a. Petugas menerima pasien dengan ramah
b. Petugas melakukan anamnesa
c. Petugas meminta persetujuan tindakan untuk melakukan
pemeriksaan
d. Petugas melakukan pemeriksaan dan menegakkan diagnose dgn
tanda berupa komedo, papulae, kista dan pustule pada daerah-
daerah predileksi (muka, bahu, lengan, punggung)
e. Petugas memberikan resep dengan pengobatan sesuai penyebab
dan simptomatis.
f. Petugas mempersilahkan penderita mengambil obat di ruang
obat. Obat yang diberikan berupa antibiotik oral eritromisin
4x250mg atau 2x500mg, antibiotic topical berupa bacitracyn
salep
g. Petugas membereskan alat dan mencuci tangan
h. Petugas melakukan pencatatan
6. Diagram alir
Ruang Petugas melakukan Persetujuan tindakan
pemeriksaan anamnesa pemeriksaan
2/2
TATALAKSANA PENYAKIT
MILIARIA
No. Dokumen : 445/ /PKM-TBK/I/2017
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : /1/2017
Halaman : 1/ 2
UPTD Puskesmas
dr. HM. Pengkoeh Rismono
Talang Bakung
Nip. 19670126 200003 1003
1. Pengertian Kelainan kulit akibat retensi keringat yang ditandai oleh adanya vesikel milier
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan penderita miliaria di puskesmas talang
bakung
3. Kebijakan SK Kepala UPTD puskesmas Talang Bakung No. 445/ /PKM-TBK/I/2017
Tentang standar layanan klinis
4. Referensi Kepmenkes RI tentang Panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas
pelayanan kesehatan primer tahun 2015
5. Prosedur 1. Alat dan bahan:
a. Senter atau penlight
2. Langkah –langkah:
a. Petugas menerima pasien dengan ramah
b. Petugas melakukan anamnesa
c. Petugas meminta persetujuan tindakan untuk melakukan
pemeriksaan
d. Petugas melakukan pemeriksaan dan menegakkan diagnose
e. Petugas memberikan resep dengan pengobatan sesuai
penyebab dan simptomatis.
f. Petugas mempersilahkan penderita mengambil obat di ruang
obat. Obat yang diberikan berupa bedak salicil 2%,
antihistamin oral berupa chloperheniraminmaleate 3 x 4 mg
(0.35 mg/kgBB/
24 jam)
g. Petugas membereskan alat dan mencuci tangan
h. Petugas melakukan pencatatan
6. Diagram alir
Petugas memeriksa
Petugas Petugas dan menegakkan
mempersilah Memberikan resep diagnosa
kan obat
mengambil
obat di
Petugas pencatatan
apotik
memebereskan alat
2/2
TATALAKSANA
PENYAKIT URTIKARIA
No. Dokumen : 445/ /PKM-TBK/I/2017
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : /1/2017
Halaman : 1/ 2
UPTD Puskesmas
dr. HM. Pengkoeh Rismono
Talang Bakung
Nip. 19670126 200003 1003
1. Pengertian Kelainan kulit akibat vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas dari kapiler
atau pembuluh darah kecil sehingga terjadi transudasi cairan dari pembuluh
darah di kulit. Hal ini terjadi karena pelepasan mediator kimia dari sel mast
atau basofil terutama histamine
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan penderita urtikaria di puskesmas talang
bakung
3. Kebijakan SK Kepala UPTD puskesmas Talang Bakung No. 445/ /PKM-TBK/I/2017
Tentang standar layanan klinis
4. Referensi Kepmenkes RI tentang Panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas
pelayanan kesehatan primer tahun 2015
5. Prosedur 1. Alat dan bahan:
a. Senter atau penlight
2. Langkah –langkah:
a. Petugas menerima pasien dengan ramah
b. Petugas melakukan anamnesa
c. Petugas meminta persetujuan tindakan untuk melakukan pemeriksaan
d. Petugas melakukan pemeriksaan dan menegakkan diagnose dari
anamnesis didapatkan riwayat alergi dan faktor pencetus
e. Petugas memberikan resep dengan pengobatan sesuai penyebab
dan simptomatis.
f. Petugas mempersilahkan penderita mengambil obat di ruang obat.
Obat yang diberikan berupa antihistamin oral berupa
chloperheniraminmaleate 3 x 4 mg (0.35 mg/kgBB/ 24 jam), pada
kasus urtikaria yang akut dan berat dapat digunakan kortokosteroid
oral berupa dexamethasone 3x0.5 mg (0.1 mg/kgbb/hari)
g. Petugas membereskan alat dan mencuci tangan
h. Petugas melakukan pencatatan
6. Diagram alir
Petugas memeriksa
Petugas
Petugas dan menegakkan
mempersilah
Memberikan resep diagnosa
kan
obat
mengambil
obat di
Petugas pencatatan
apotik
memebereskan alat
dan mencuci
tangan
2/2
TATALAKSANA PENYAKIT LUKA BAKAR
DERAJAT 1 DAN 2
No. Dokumen : 445/ /PKM-TBK/I/2017
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : /1/2017
Halaman : 1/ 2
UPTD Puskesmas
dr. HM. Pengkoeh Rismono
Talang Bakung
Nip. 19670126 200003 1003
1. Pengertian Kerusakan kulit yang disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air
panas, bahan kimia, listrik dan radiasi
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan penderita luka bakar derajat 1dan 2 di
puskesmas talang bakung
3. Kebijakan SK Kepala UPTD puskesmas Talang Bakung No. 445/ /PKM-TBK/I/2017
Tentang standar layanan klinis
4. Referensi Kepmenkes RI tentang Panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas
pelayanan kesehatan primer tahun 2015
5. Prosedur 1. Alat dan bahan:
a. Senter atau penlight
b. Cairan fisiologis seperti NaCl 0,9 %
2. Langkah –langkah:
a. Petugas menerima pelanggan dengan ramah
b. Petugas melakukan anamnesa
c. Petugas meminta persetujuan tindakan untuk melakukan pemeriksaan
d. Petugas melakukan pemeriksaan dan menegakkan diagnose
Pada luka bakar derajat I kulit hanya tampak eritema dengan perabaan
hangat, tidak dijumpai adanya bulla.
Pada luka bakar derajat II timbul nyeri , timbul gelembung atau bullae
berisi cairan eksudat.
e. Petugas melakukan perawatan luka bakar di ruang tindakan
f. Petugas memberikan resep dengan pengobatan sesuai penyebab dan
simptomatis.
g. Petugas mempersilahkan penderita mengambil obat di ruang obat.
Obat yang diberikan berupa antibiotic oral dan antinyeri
h. Petugas membereskan alat dan mencuci tangan
i. Petugas melakukan pencatatan
6. Diagram alir
Di ruang tindakan
Petugas melakukan Petugas memeriksa
perawatan luka Petugas dan menegakkan
bakar Memberikan resep diagnosa
obat
Petugas
mempersilahkan Petugas pencatatan
mengambil obat memebereskan alat
di apotik dan mencuci
tangan
2/2
TATALAKSANA PENYAKIT
PEDIKULOSIS KAPITIS
No. Dokumen : 443/ /PKM-TBK/I/2017
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : /1/12017
Halaman : 1/ 2
UPTD Puskesmas
dr. HM. Pengkoeh Rismono
Talang Bakung
Nip. 19670126 200003 1003
1. Pengertian Infeksi dan infestasi kulit kepala dan rambut manusia yang disebabkan oleh
kutu kepala pediculosis humanus var capitis
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan penderita pedikulosis kapitis di
puskesmas talang bakung
3. Kebijakan SK Kepala UPTD puskesmas Talang Bakung No. 445/ /PKM-TBK/I/2017
Tentang standar layanan klinis
4. Referensi Kepmenkes RI tentang Panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas
pelayanan kesehatan primer tahun 2015
5. Prosedur 1. Alat dan bahan:
a. Senter atau penlight
2. Langkah –langkah:
a. Petugas menerima pasien dengan ramah
b. Petugas melakukan anamnesa
c. Petugas meminta persetujuan tindakan untuk melakukan
pemeriksaan
d. Petugas melakukan pemeriksaan dan menegakkan diagnose
dengan ditemukan kutu atau telur kutu dikulit kepala dan
rambut
e. Petugas memberikan resep dengan pengobatan sesuai
penyebab dan simptomatis.
f. Petugas mempersilahkan penderita mengambil obat di ruang
obat. Obat yang diberikan berupa pedikulosid yang berisi
gameksan 1% atau permetrin 1%
g. Petugas membereskan alat dan mencuci tangan
h. Petugas melakukan pencatatan
6. Diagram alir
Ruang Petugas Persetujuan tindakan
pemeriksaan melakukan pemeriksaan
anamnesa
Petugas memeriksa
Petugas
Petugas dan menegakkan
mempersilah
Memberikan resep diagnosa
kan
obat
mengambil
obat di
Petugas
apotik pencatatan
memebereskan alat
dan mencuci
tangan
7. Unit terkait Ruangan pemeriksaan anak,
Ruangan pemeriksaan umum/dewasa,
Ruangan lansia,
Ruang farmasi
8. Dokumen Rekam medis pelanggan
terkait Register harian
Kertas resep
9. Rekaman No. Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
Historis Diberlakukan
perubahan
2/2
TATALAKSANA PENYAKIT PEDIKULOSIS
PUBIS
No. Dokumen : 443/ /PKM-TBK/I/2017
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : /1/2017
Halaman : 1/1
1. Pengertian Infeksi dan infestasi kulit di daerah pubis manusia yang disebabkan oleh kutu
pubis pediculosis humanus var pubis
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan penderita pedikulosis pubis di puskesmas
talang bakung
3. Kebijakan SK Kepala UPTD puskesmas Talang Bakung No.445/ /PKM-TBK/I/2017
Tentang standar layanan klinis
4. Referensi Kepmenkes RI tentang Panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan
kesehatan primer tahun 2015
5. Prosedur 1. Alat dan bahan:
a. Senter atau penlight
2. Langkah –langkah:
a. Petugas menerima pasien dengan ramah
b. Petugas melakukan anamnesa
c. Petugas meminta persetujuan tindakan untuk melakukan
pemeriksaan
d. Petugas melakukan pemeriksaan dan menegakkan diagnose
dengan keluhan gatal pada pubis meluas ke abdomen dan
ditemukan kutu dan telur kutu
e. Petugas memberikan resep dengan pengobatan sesuai
penyebab dan simptomatis.
f. Petugas mempersilahkan penderita mengambil obat di ruang
obat. Obat yang diberikan berupa pedikulosid yang berisi
gameksan 1% atau permetrin 1%
g. Petugas membereskan alat dan mencuci tangan
6. Diagram alir
Ruang
Petugas Persetujuan tindakan
pemeriksaan
melakukan pemeriksaan
anamnesa
obat
di Petugas
apotik pencatatan
memebereskan alat
dan mencuci
tangan
7. Unit terkait Ruangan pemeriksaan anak,
Ruangan pemeriksaan umum/dewasa,
Ruangan lansia,
Ruang farmasi
8. Dokumen Rekam medis
terkait pelanggan Register
harian
9. Rekaman Kertas resep
Historis No. Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
perubahan Diberlakukan
2/2
TATALAKSANA PENYAKIT
EKTIMA
No. Dokumen : 445/ /PKM-TBK/I/2017
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : /1/2017
Halaman : 1/ 2
Petugas memeriksa
Petugas
Petugas dan menegakkan
mempersilah
Memberikan resep diagnosa
kan
obat
mengambil
obat di
Petugas pencatatan
apotik
memebereskan alat
dan mencuci
tangan
2/2
TATALAKSANA PENYAKIT
FOLIKULITIS
No. Dokumen : 445/ /PKM-TBK/I/2017
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : /1/2017
Halaman : 1/ 2
UPTD Puskesmas
dr. HM. Pengkoeh Rismono
Talang Bakung
Nip. 19670126 200003 1003
1. Pengertian Radang folikel rambut dengan pustule berdinding tipis pada orifisium folikel
yang terbatas di dalam epidermis
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan penderita folikulitis di puskesmas talang
bakung
3. Kebijakan SK Kepala UPTD puskesmas Talang Bakung No. 445/ /PKM-TBK/I/2017
Tentang standar layanan klinis
4. Referensi Kepmenkes RI tentang Panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas
pelayanan kesehatan primer tahun 2015
5. Prosedur 1. Alat dan bahan:
a. Senter atau penlight
2. Langkah –langkah:
a. Petugas menerima pasien dengan ramah
b. Petugas melakukan anamnesa
c. Petugas meminta persetujuan tindakan untuk melakukan
pemeriksaan
d. Petugas melakukan pemeriksaan dan menegakkan diagnose
dengan tanda papul eritema perifolikuler dan rasa gatal atau perih
pada daerah berambut
e. Petugas memberikan resep dengan pengobatan sesuai penyebab
dan simptomatis.
f. Petugas mempersilahkan penderita mengambil obat di ruang
obat. Obat yang diberikan berupa salep antibiotik dan antibiotik
oral seperti eritromicin
g. Petugas membereskan alat dan mencuci tangan
6. Diagram alir
Ruang Petugas Persetujuan tindakan
pemeriksaan melakukan pemeriksaan
anamnesa
Petugas memeriksa
Petugas
Petugas dan menegakkan
mempersilah
Memberikan resep diagnosa
kan
obat
mengambil
obat di
Petugas
apotik memebereskan alat pencatatan
dan mencuci
tangan
7. Unit terkait Ruangan pemeriksaan anak,
Ruangan pemeriksaan umum/dewasa,
Ruangan lansia,
Ruang farmasi
8. Dokumen Rekam medis pelanggan
terkait Register harian
Kertas resep
9. Rekaman No. Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
Historis Diberlakukan
perubahan
2/2
TATALAKSANA
PENYAKIT FILARIASIS
No. Dokumen : 443/ /PKM-TBK/I/2017
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : /1/2017
Halaman : 1/ 2
UPTD Puskesmas
dr. HM. Pengkoeh Rismono
Talang Bakung
Nip. 19670126 200003 1003
1. Pengertian penyakit menular yang disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan oleh
berbagai jenis nyamuk. Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak
mendapatkan pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap berupa
pembesaran kaki,lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan penderita filariasis di puskesmas talang
bakung
3. Kebijakan SK Kepala UPTD puskesmas Talang Bakung No. 445/ /PKM-TBK/I/2017
Tentang standar layanan klinis
4. Referensi Kepmenkes RI tentang Panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas
pelayanan kesehatan primer tahun 2015
5. Prosedur 1. Alat dan bahan:
a. Senter atau penlight
2. Langkah –langkah:
a. Petugas menerima pasien dengan ramah
b. Petugas melakukan anamnesa
c. Petugas meminta persetujuan tindakan untuk melakukan
pemeriksaan
d. Petugas melakukan pemeriksaan dan menegakkan diagnose
e. Petugas Menjelaskan penyakit ini menular dan melakukan
rujukan internal ke program kesling
f. Petugas memberikan resep dengan pengobatan sesuai penyebab
dan simptomatis.
g. Petugas mempersilahkan penderita mengambil obat di ruang
obat. Obat yang diberikan berupa Diethyl carbamazine citrate
(DEC)
dosis 6mg/kgbb diberikan 3 kali sehari selama 12 hari.
Pengobatan simptomatik berupa analgetik dan antihistamin.
h. Petugas membereskan alat dan mencuci tangan
i. Petugas melakukan pencatatan
6. Diagram alir
2/2
TATALAKSANA PENYAKIT CUTANEUS
LARVA MIGRAINE
No. Dokumen : 445/ /PKM-TBK/I/2017
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : /1/2017
Halaman : 1/ 2
UPTD Puskesmas
dr. HM. Pengkoeh Rismono
Talang Bakung
Nip. 19670126 200003 1003
1. Pengertian kelainan kulit berupa peradangan berbentuk linear atau berkelok-kelok, menimbul
dan progresif, yang disebabkan oleh invasi larva cacing tambang yang berasal
dari anjing dan kucing.Penularan melalui kontak langsung dengan larva.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan penderita cutaneus larva migrain di
puskesmas talang bakung
3. Kebijakan SK Kepala UPTD puskesmas Talang Bakung No. 445/ /PKM-TBK/I/2017
Tentang standar layanan klinis
4. Referensi Kepmenkes RI tentang Panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan
kesehatan primer tahun 2015
5. Prosedur 1. Alat dan bahan:
a. Senter atau penlight
2. Langkah –langkah:
a. Petugas menerima pasien dengan ramah
b. Petugas melakukan anamnesa
c. Petugas meminta persetujuan tindakan untuk melakukan
pemeriksaan
d. Petugas melakukan pemeriksaan dan menegakkan diagnose
beradasarkan gejala klinis yang khas dan disertai riwayat bekerja
yang berhubungan dengan tanah ataupun berjalan tanpa alas kaki.
e. Petugas memberikan resep dengan pengobatan sesuai penyebab
dan simptomatis
f. Petugas melakukan Penyemprotan chloretil pada lesi.
g. Petugas mempersilahkan penderita mengambil obat di ruang obat.
Obat yang diberikan berupa albendazole 400mg sehari sekali
selama 3 hari.
h. Petugas membereskan alat dan mencuci tangan
i. Petugas melakukan pencatatan
6. Diagram
alir
Ruang Petugas Persetujuan tindakan
pemeriksaan melakukan pemeriksaan
anamnesa
Petugas melakukan
penyemprotan Petugas memeriksa
chloretil Petugas dan menegakkan
Memberikan resep diagnosa
obat
Petugas
mempersilahkan Petugas pencatatan
mengambil obat memebereskan alat
di apotik dan mencuci
tangan
2/2
TATALAKSANA PENYAKIT
EKSANTEMAPOUS DRUG ERUPTION
No. Dokumen : 445/ /PKM-TBK/I/2017
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : /1/2017
Halaman : 1/ 2
UPTD Puskesmas
dr. HM. Pengkoeh Rismono
Talang Bakung
Nip.19670126 200003 1003
1. Pengertian salah satu bentuk reaksi alergi ringan pada kulit yang terjadi akibat pemberian
obat yang sifatnya sistemik. Obat yang dimaksud adalah zat yang dipakai untuk
menegakkan diagnosis, profilaksis, dan terapi. Bentuk reaksi alergi merupakan
reaksi hipersensitivitas tipe IV ( tipe lambat) menurut Coomb and Gell
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan penderita eksantemapous drug eruption
di puskesmas talang bakung
3. Kebijakan SK Kepala UPTD puskesmas Talang Bakung No. 445/ /PKM-TBK/I/2017
Tentang standar layanan klinis
4. Referensi Kepmenkes RI tentang Panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan
kesehatan primer tahun 2015
5. Prosedur 1. Alat dan bahan:
a. Senter atau penlight
2. Langkah –langkah:
a. Petugas menerima pasien dengan ramah
b. Petugas melakukan anamnesa
c. Petugas meminta persetujuan tindakan untuk melakukan
pemeriksaan
d. Petugas melakukan pemeriksaan dan menegakkan diagnose
e. Petugas memberikan resep dengan pengobatan sesuai penyebab
dan simptomatis.
f. Petugas mempersilahkan penderita mengambil obat di ruang obat.
Obat yang diberikan berupa kortikosteroid sistemik prednisone
30mg/hari dibagi dalam 3 kali pemberian perhari selama 1 minggu.
Antihistamin oral berupa cetirizine atao loratadine. Topical
diberikan bedak salisilat 2%.
g. Petugas membereskan alat dan mencuci tangan
h. Petugas melakukan pencatatan
6. Diagram alir
Petugas memeriksa
Petugas
Petugas dan menegakkan
mempersilah
Memberikan resep diagnosa
kan
obat
mengambil
obat di
Petugas pencatatan
apotik
memebereskan alat
dan mencuci
tangan
2/2