Anda di halaman 1dari 4

TYPHOID ABDOMINALIS

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman : 1/2

KEPALA UPTD PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS
Hj. EMYATUN, SKM
PUGUNG RAHARJO
NIP.19660411 198603 2 004

1. Pengetian Suatu infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang ditularkan melalui
makanan yang tercemar oleh tinja dan urine penderita.
2. Tujuan Sebagai acauan penerapan langkah-langkah untuk petugas dalam penanganan typoid
abdominalis.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No 441/01/pkm Pg R/VI/2016 Tentang Pelayanan Klinis

4. Referensi Permenkes No.5 Tahun 2014 tentang panduan praktik klinis bagi dokter dan fasilitas
kesehatan primer
5. Alat dan bahan Tensimeter dan Stestoskop
1. Petugas menganamnesa pasien dan didapatkan keluhan antara lain demam
intermiten (pagi lebih rendah dibanding sore hari) sakit kepala, nyeri sendi, sakit
tenggorokan, bibir kering dan pecah, penurunan nafsu makan dan nyeri perut,
nyeri berkemih , batuk serta perdarahan dari hidung.
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik hasil yang diperoleh lidah kotor tertutup
selaput putih.
3. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang yaitu biakan darah, urine, dan tinja.
4. Petugas menegakkan diagnosis berdasarkan pemeriksaan fisik dan anamnesa dan
pemeriksaan penunjang.
5. Petugas memberikan konselingdan edukasi mengenai pola makan dan makanan
yang sesuai.
6. Langkah-langkah
6. Petugas memberikan terapi berupa :
 Kloramfenikol:
- Dewasa: 4x500mg selama 14 hari
- Anak: 50-100 mg/kgBB 4xsehari selama 10-14 hari
 Tiamfenikol:
- Dewasa: 500mg 4xsehari selama 5-7 hari bebas panas
- Anak: 50mg/kgBB 4xsehari selama 5-7 hari
 Anti piretik dan anti emetik.
 Terapi cairan melalui infus.
 Jika terjadi perforasi usus berikan antibiotik spektrum luas.
7. Petugas merujuk pasien bila terjadi ferporasi usus
TYPHOID ABDOMINALIS
No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
UPTD PUSKESMAS Halaman :2/2
PUGUNG RAHARJO

Perawat memanggil sesuai


dengan nomor urut

Perawat menganamnesa
pasien

Perawat memeriksa tanda


tanda vital pasien
Perawat menulis diagnosa &
terapi dalam buku registeresep

Dokter melakukan
7. Bagan Alir pemeriksaan fisik

Dokter menegakkan
diagnosis
Pearawat menulis diagnosa &
terapi dalam RM

Dokter menuliskan resep

Dokter melakukan KIE

Pasien meletakkan resep di apotek


resep
8. Hal-hal yang perlu
Pola makan, hygiene makanan (TKTP, rendah serat, lunak), sanitasi lingkungan
diperhatikan
9. Unit terkait Pendaftaran, Poli Umum, Laboratorium, Apotek, Rekam Medik
10. Dokumen terkait Rekam medik, Buku Register

No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan

11. Rekaman histori


perubahan

Halaman :
MONITORING KEPATUHAN Disahkan oleh
Kepala Puskesmas
TERHADAP SOP TYPHOID
ABDOMINALIS
No. Kode :
Terbitan :

DAFTAR No. Revisi :


UPTD PUSKESMAS TILIK Tgl. Mulai : Hj. EMYATUN, SKM
PUGUNG RAHARJO NIP.19660411 198603 2 004
Berlaku :
Halaman : 1 halaman

Nama petugas :……………………………………………………………………………………………


Tanggal pelaksanaan :…………………………………………………………………………………………….

NO LANGKAH KEGIATAN YA TIDAK


1. Apakah Petugas menganamnesa pasien dan didapatkan keluhan antara lain demam
intermiten (pagi lebih rendah dibanding sore hari) sakit kepala, nyeri sendi, sakit
tenggorokan, bibir kering dan pecah, penurunan nafsu makan dan nyeri perut, nyeri
berkemih , batuk serta perdarahan dari hidung.
2. Apakah Petugas melakukan pemeriksaan fisik hasil yang diperoleh lidah kotor tertutup
selaput putih.
3. Apakah Petugas melakukan pemeriksaan penunjang yaitu biakan darah, urine, dan
tinja.
4. Apakah Petugas menegakkan diagnosis berdasarkan pemeriksaan fisik dan anamnesa
dan pemeriksaan penunjang
5. Apakah Petugas memberikan konselingdan edukasi mengenai pola makan dan
makanan yang sesuai
6. Apakah Petugas memberikan terapi berupa :
 Kloramfenikol:
- Dewasa: 4x500mg selama 14 hari
- Anak: 50-100 mg/kgBB 4xsehari selama 10-14 hari
 Tiamfenikol:
- Dewasa: 500mg 4xsehari selama 5-7 hari bebas panas
- Anak: 50mg/kgBB 4xsehari selama 5-7 hari
 Anti piretik dan anti emetik.
 Terapi cairan melalui infus.
 Jika terjadi perforasi usus berikan antibiotik spektrum luas.
7. Apakah Petugas merujuk pasien bila terjadi ferporasi usus

Coliance rate (CR) :…………………%

……………………………………………

Pelaksana/auditor
………………………………………….....

NIP:……………………………………….

Anda mungkin juga menyukai