Anda di halaman 1dari 4

TUBERKULOSIS

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman : 1/2

KEPALA UPTD PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS
Hj. EMYATUN, SKM
PUGUNG RAHARJO
NIP.19660411 198603 2 004

1. Pengetian Suatu infeksi menular dan menahun dan bisa berakibat fatal, disebabkan oleh
Mycobacterium tuberkulosa.
2. Tujuan Sebagaiacuan penerapan langkah-langkah untuk panduan petugas dalam
penanganan tuberkulosis
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No 441/01/pkm Pg R/VI/2016 Tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi Buku Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
5. Alat dan bahan Tensimeter, Stestoskop
1. Petugas menganamnesa pasien dan didapatkan keluhan antara lain batuk
terus menerus, berdahak >3 minggu, berkeringat di malam hari tanpa
aktivitas, demam, malaise, penurunan BB, nyeri dada, sesak nafas, batuk
berdahak.
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik hasil yang diperoleh pembesaraan
kelenjar getah bening pada anak.
3. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang yaitu pada dewasa
pemeriksaan dahak mikroskopis S-P-S, rontgen dada. Pada anak-anak
melakukan uji tuberkulosis dan rontgen dada.
4. Petugas menegakkan diagnosa berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang.
5. Petugas memberikan terapi
Panduan obat jangka panjang : streptomicin, INH+B6 dan Pirazinamid
selama 12 bulan, caranya :
 Kategori I
- Tahap intensif : setiap hari kerja selama 56 kali minum,
6. Langkah-langkah
Rifampisin 150 mg, INH 75mg, Pirazinamide 400 mg, dan
Etambutol 275 mg.
- Tahap lanjutan : pengobatan 3x seminggu selama 48 kali minum,
Rifampisin 150mg, INH 150 mg.
 Kategori II
- Tahap intensif: setiap hari kerja selama 56 kali suntik berupa
Streptomicin 1 g dan 86 kali minum INH 75 mg rifampisin 150 mg
dan pirazinamid 400 mg dan Etambutol 275 mg.
- Tahap lanjutan : pengobatan 3 x seminggu selama 60 kali minum
dengan INH 150mg, Rifampisin 150 mg dan Etambutol 400 mg
- Panduan untuk anak-anak :
 Rimpafisin 75 mg, INH 50 mg, Pirazinamid 150mg selama 2
bulan pertama.
 Rimpafisin 75 mg dan INH 50 mg dengan dosis sama selama 4
bulan.
6. Petugas merujuk pasien bila setelah minum obat belum ada perbaikan
TUBERKULOSIS
No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
UPTD PUSKESMAS Halaman :2/2
PUGUNG RAHARJO

Perawat memanggil sesuai


dengan nomor urut

Perawat menganamnesa
pasien

Perawat memeriksa tanda


tanda vital pasien
Perawat menulis diagnosa &
terapi dalam buku registeresep

Dokter melakukan
pemeriksaan fisik
7. Bagan Alir
Dokter menegakkan
diagnosis
Pearawat menulis diagnosa &
terapi dalam RM

Dokter menuliskan resep

Dokter melakukan KIE

Pasien meletakkan resep di apotek


resep

8. Hal-hal yang perlu Resep ditulis sesuai dengan obat yang ada diapotek
diperhatikan
9. Unit terkait Pendaftaran, Poli Umum, Laboratorium, Apotek, Rekam Medik
10. Dokumen terkait Rekam medik, Buku Register

No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan

11. Rekaman histori


perubahan

Halaman :
MONITORING KEPATUHAN Disahkan oleh
Kepala Puskesmas
TERHADAP SOP TUBERKULOSIS
No. Kode :
Terbitan :

DAFTAR No. Revisi :


TILIK Tgl. Mulai :
UPTD PUSKESMAS Hj. EMYATUN, SKM
Berlaku :
PUGUNG RAHARJO NIP.19660411 198603 2 004
Halaman : 1 halaman

Nama petugas :……………………………………………………………………………………………


Tanggal pelaksanaan :…………………………………………………………………………………………….

NO LANGKAH KEGIATAN YA TIDAK


1. Apakah Petugas menganamnesa pasien dan didapatkan keluhan antara lain batuk
terus menerus, berdahak >3 minggu, berkeringat di malam hari tanpa aktivitas,
demam, malaise, penurunan BB, nyeri dada, sesak nafas, batuk berdahak.
2. Apakah Petugas melakukan pemeriksaan fisik hasil yang diperoleh pembesaraan
kelenjar getah bening pada anak.
3. Apakah Petugas melakukan pemeriksaan penunjang yaitu pada dewasa pemeriksaan
dahak mikroskopis S-P-S, rontgen dada. Pada anak-anak melakukan uji tuberkulosis
dan rontgen dada.
4. Apakah Petugas menegakkan diagnosa berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang.
5. Apakah Petugas memberikan terapi
 Panduan obat jangka panjang : streptomicin, INH+B6 dan Pirazinamid
selama 12 bulan, caranyaKategori I
- Tahap intensif : setiap hari kerja selama 56 kali minum,
Rifampisin 150 mg, INH 75mg, Pirazinamide 400 mg, dan
Etambutol 275 mg.
- Tahap lanjutan : pengobatan 3x seminggu selama 48 kali minum,
Rifampisin 150mg, INH 150 mg.
 Kategori II
- Tahap intensif: setiap hari kerja selama 56 kali suntik berupa
Streptomicin 1 g dan 86 kali minum INH 75 mg rifampisin 150
mg dan pirazinamid 400 mg dan Etambutol 275 mg.
- Tahap lanjutan : pengobatan 3 x seminggu selama 60 kali minum
dengan INH 150mg, Rifampisin 150 mg dan Etambutol 400 mg
- Panduan untuk anak-anak :
 Rimpafisin 75 mg, INH 50 mg, Pirazinamid 150mg selama 2
bulan pertama.
 Rimpafisin 75 mg dan INH 50 mg dengan dosis sama selama 4
bulan.
6. Apakah Petugas merujuk pasien bila setelah minum obat belum ada perbaikan

Coliance rate (CR) :…………………%

……………………………………………

Pelaksana/auditor
………………………………………….....

NIP:……………………………………….

Anda mungkin juga menyukai