Anda di halaman 1dari 4

DIABETES MELITUS

No. Dokumen : 22.40.5 / SPO / X /


2018
SPO No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 12 Oktober 2018
Halaman : 1/4
Klinik Brawijaya dr. Sri Wahyuni

Lawang NIP 197708272007122001

1. Pengertian Diabetes melitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai


berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang
menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, saraf, ginjal
dan pembuluh darah.

2. Tujuan Agar petugas dapat menegakkan diagnosis diabetes melitus


(DM) dan melakukan pengobatan dan penyuluhan untuk
pencegahan diabetes melitus.

3. Kebijakan Keputusan Kepala Klinik Brawijaya Lawang Nomor :


22.16 / SK / IX / 2018 tentang Pengkajian Awal Klinis.
4. Referensi Pedomam Pengobatan Dasar di Puskesmas Tahun 2002 Hal 26-
27, Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 1, FKUI.

5. Prosedur 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut.


2. Petugas menulis identitas pasien di buku register
3. Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah pasien
mengeluhkan gejala klasik DM yang berupa poliuria (sering
kencing), polidipsi (sering haus) dan polifagi (serng lapar).
4. Petugas menanyakan pada pasien apakah terdapat keluhan
lain seperti berat badan turun tanpa penyebab yang jelas,
kesemutan, gatal, mata kabur, impotensi pada pria, pruritus
vulva pada wanita, serta adakah luka yang tidak kunjung
sembuh.
5. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah
6. Petugas melakukan pemeriksaan nadi
7. Petugas melakukan pemeriksaan suhu
8. Petugas melakukan pemeriksaan fisik termasuk ekstremitas
atas dan bawah termasuk jari.
9. Bila diperlukan petugas membuat permintaan pemeriksaan
gula darah atau urin ke laboratorium.
10. Petugas menyerahkan surat permintaan kepada pasien untuk
selanjutnya pasien ke laboratorium
11. Petugas menerima hasil laboratorium dari pasien
12. Petugas membaca hasil laboratorium dan menegakan
diagnose berdasarkan hasil lab dan anamnesis, yaitu:
10.1 Gejala klasik DM +Glukosa darah sewatu ≥ 200 mg/dl
(darah kapiler)
10.2 Gejala klasik DM +Glukosa darah puasa ≥ 100 mg/dl
(darah kapiler)
10.3 Tanpa gejala kasik DM + kadar GDS ≥ 200 mg/dl atau
GDP ulang ≥ 100 mg/dl (darah kapiler)
13. Petugas memberikan penatalaksanaan awal DM berupa terapi
gizi medis (TGM) dan latihan jasmani selama 2 – 4 minggu.
Apabila kadar gula darah belum mencapai sasaran dilakukan
intervensi farmakologi dengan obat hipoglikemik oral (OHO)
dan atau suntikan insulin.

13.1 Obat hipoglikemik oral (OHO) dimulai dengan dosis kecil


dan ditingkatkan secara bertahap sesuai respons kadar
glukosa darah, dapat diberikan sampai dosis hampir
maksimal. Pemberian OHO bersamaan dengan pengaturan
diit dan latihan jasmani, bila diperlukan dapat dilakukan
pemberian OHO tunggal atau OHO kombinasi. Terapi OHO
kombinasi harus dipilih dua macam obat dari kelompok yang
mempunyai mekanisme kerja berbeda

13.1.1 Golongan Biguanid: Metformin, dosis awal 500


mg dosis maksimal 2500 mg diberikan 1-3 kali/hari

13.1.2 Golongan Sulfonilurea: Glibenklamid dosis awal


2.5 mg dosis maksimal 15 mg/hr diberikan 15 – 30
menit sebelum mkan, 1-2 kali/hari.

13.1.3 Golongan Inhibitor α glukosidase: Acarbose


dosis awal 50 mg dosis maksimal 300 mg diberikan 1-3
kali/hari.
14. Petugas mengedukasi pasien tentang penyakit DM, perlunya
pengendalian dan pemantauan gula darah, penyulit DM dan
resikonya serta bagaimana mengatasi sementara keadaan
gawat darurat akibat DM (rasa sakit dan hipoglikemia).

15. Petugas mengedukasi pasien tentang terapi gizi medis (TGM)


makanan yang seimbang sesuai dengan kebutuhan kalori dan
zat gizi masing-masing individu. Pentingnya keteraturan
makan dalam hal jadwal makan, jenis dan jumlah makanan.

16. Petugas mengedukasi pasien tentan latihan jasmani secara


teratur 3 – 4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit.
17. Petugas menulis resep.
18. Petugas menyerahkan resep kepada pasien
19. Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik,
laboratorium,diagnose dan terapi kedalam rekam medic
pasien
20. Petugas menandatangani rekam medic
21. Petugas menulis diagnose ke buku rgister rawat jalan.

6. Bagan Alir
melakukan melakukan pemeriksaan
memanggil anamnesa pada fisik meliput TD, nadi,
pasien sesuai pasien tentang trias ekstremitas atas dan
nomor urut klasik DM dan bawah
keluhan lain

Menerima hasil Pasien ke membuat rujukan


laboratorium laboratorium untuk pasien untuk
dari pasien pemeriksaan gula pemeriksaan gula
darah darah

Petugas Petugas menyerahkan resep


menegakkan mengedukasi kepada pasien
diagnosa pasien dan menulis
berdasarkan resep
anamnesa dan hasil
laboratorium
menulis hasil
menulis
pemeriksaan fisik,
diagnose ke
laboratorium,diagno
buku rgister
se dan terapi
rawat jalan.
kedalam rekam
medic pasien
7. Hal – hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait Poli Umum

9. Dokumen Terkait Catatan medik, blanko rujukan, buku register, blanko resep

10. Rekaman Histori


Perubahan
No. Yang dirubah Isi perubahan Tanggal
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai