Anda di halaman 1dari 3

PENGHISAP LENDIR

(SUCTION)

No. Dokumen : 23.57/SPO/V/2022

SPO No. Revisi :0

Tanggal Terbit : 18 Mei 2022

Klinik Brawijaya Halaman : 1/3 dr. Nadia Salima Vityarini

Lawang Lettu Ckm ( K ) NRP


11180046110893

1. Pengertian Merupakan tindakan keperawatan yang di lalukan pada klien


yang tidak mampu mengeluarkan secret atau lendir dan cairan
secara mandiri dengan menggunakan bantuan alat penghisap

2. Tujuan - Membersihkan jalan nafas.


- Mempertahankan kepatenan jalan nafas.
- Memenuhi kebutuhan oksigenasi
3. Kebijakan Keputusan Kepala Klinik Brawijaya Lawang Nomor :
22.16 / SK / IX / 2018 tentang Pengkajian Awal Klinis.
4. Referensi Pedomam Pengobatan Dasar di Puskesmas Tahun 2002 Hal 26-
27
5. Prosedur 1. Persiapan alat :
1.1 Kateter penghisap lendir steril sesuai ukuran.
1.2 Mesin penghisap.
1.3 Pinset steril
1.4 Sarung tangan steril.
1.5 Dua kom berisi larutan aquades atau NaCI 0,9% dan
larutan desinfektan.
1.6 Kassa steril.
1.7 Kertas tissue.
1.8 Stetoskop
1.9 Bak instrument
1.10 Masker
1.11 Orofaringeal (sesuai kondisi klien).
1.12 Nierbeken
1.13 Alat tulis
2. Persiapan klien :
Menjelaskan pada klien tentang tindakan yang akan
dilakukan (lihat SPO informed consent).
3. Pelaksanaan :
- Cuci tangan.
- Pasang APD sesuai kebutuhan
- Jaga privasi klien.
- Atur posisi klien.
 Penghisapan orofaringeal : posisi semi fowler
dengan kepala m e n g h a d a p ke area perut.
 Penghisapan nasofaringeal : posisi supine dengan
kepala hiperextensi.
 Penghisapan klien tidak sadar : posisi luteral
menghadap kearah perut.
- Gunakan sarung tangan.
- Hubngkan cateter pengisap dengan selang alat
pengisap
- Mesin penghisap di hidupkan.
- Lakukan pengisapan lendir dengan memasukkan
kateter pengisap kedalam kom berisi aquades atau
NaCI 0,9% untuk mempertahankan tingkat kesterilan.
- Masukkan kateter penghisap dalam keadaan tidak
menghisap.
- Gunakan alat penghisap dengan tekanan 95 - 110
mmhg untuk anak-anak dan 50 - 95 mmhg untuk bayi.
- Tarik kateter penghisap tidak lebih dari 10-15 detik
dengan gerakan memutarsambil menutup lubang
pangkal chateter suction dengan ibu jari.
- Bilas kateter dengan menggunakan aquades atau
NaCI 0,9%
- Lakukan penghisapan antara penghisapan pertama
dengan berikutnya minta klien untuk bernafas dalam
dan batuk. Apabila klien mengalami distres pernafasan,
biarkan istirahat 20 - 3 0 detik sebelum melakukan
pengisapan berikutnya.
- Seteiah selesai kaji jumlah , konsistensi, warna , bau
secret dan respon klien terhadap prosedur yang
dilakukan dan dokumentasikan.
- Atur kembali posisi klien senyaman mungkin
- Rapihkan alat - alat seperti semula .
- Cuci tangan seteiah prosedur dilakukan
- Dokumentasikan tindakan di catatan keperawatan
6. Bagan Alir

7. Hal – hal yang


perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait Poli Umum

Poli gigi

9. Dokumen Terkait Catatan medik

10. Rekaman Histori


Perubahan
No. Yang dirubah Isi perubahan Tanggal
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai