Anda di halaman 1dari 2

MELAKUKAN TINDAKAN HISAP LENDIR

DENGAN MENGGUNAKAN
MESIN SUCTION
No. Dokumen : 800/00-13.19/SPO/PKM-L2/I/2019
No. Revisi :-
SPO
Tanggal Terbit : 12 Januari 2019
Halaman :1/2
UPTD Tamrin Ahmad, S.Sos
Dp :
Puskesmas Lambunu 2 NIP. 196103051984021002
Melakukan tindakan hisap lendir dengan menggunakan mesin suction adalah
1. Pengertian tindakan membersihkan jalan nafas melalui jalan nafas buatan dengan
mempergunakan kateter suction dan alat penghisap.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah, yaitu :
1. Mempertahankan jalan nafas tetap bebas.
2. Memperbaiki oksigenasi dan mencegah hipoksia.
2. Tujuan
3. Memudahkan ventilasi pernafasan.
4. Mengambil sekret untuk pemeriksaan diagnostik.
5. Mencegah infeksi yang disebabkan akumulasi sekret.
SK Kepala UPTD Puskesmas Lambunu 2 Nomor : 800/00-07.8/SK/PKM-
3. Kebijakan
L2/I/2019 tentang Pelayanan Klinis.
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 tentang
Keperawatan.
4. Referensi
2. Hidayat, Alimul Aziz & Musrifatul Uliyah.2005. Buku Saku Praktikum
Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta:EGC
1. Alat penghisap lengkap dengan regulator, pipa / slang penyambung, botol
penampung
2. Oksigen dengan perlengkapannya (O2 sentral / O2 tabung)
3. Pinset steril
4. Kateter suction steril
5. Alat / Bahan
5. Sarung tangan steril
6. Kasa steril
7. Aquades atau NaCl 0,9% dalam wadah steril dan tertutup
8. Alkohol 70%
9. Stetoscope
6. Prosedur/ 1. Petugas menjelaskan pada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan.
Langkah-langkah 2. Petugas mencuci tangan.
3. Petugas membantu pasien dalam posisi telentang dengan kepala miring ke
arah perawat.
4. Petugas mengauskultasi suara nafas untuk menentukan perlu tidaknya
dilakukan penghisapan dan mengetahui lokasi penumpukan sekret.
5. Petugas memakai sarung tangan steril.
6. Petugas menghubungkan kateter penghisap dengan alat penghisap.
7. Petugas menghidupkan mesin penghisap.
8. Petugas melakukan penghisapan lendir dengan memasukkan kateter
penghisap kedalam kom berisi aquades atau Nacl 0,9% unk
mempertahankan tingkat kesterilan (asepsisi).
9. Petugas memasukkan kateter penghisap dalam keadaan tidak menghisap.
10.Petugas menggunakan alat penghisap dengan tekanan 110-1150 mmHg
untuk dewasa, 95-110 mmHg untk anak-anak, dan 50-95 mmHg untuk
bayi (Potter & Perry, 1995).
11.Petugas menarik dengan memutar kateter penghisap tidak lebih dari 15
detik.
12.Petugas membilas kateter dengan aquades atau NaCl 0,9%.
13.Petugas melakukan pengisapan antara pengisapan pertama dengan
berikutnya. Minta pasien untuk bernafas dalam dan batuk. Apabila pasien
mengalami distres pernafasan, biarkan istirahat 20-30 detik sebelum
melakukan pengisapan selanjutnya.
14.Petugas kaji jumlah, konsistensi, warna, bau sekret, dan respons pasien
terhadap prosedur yang dilakukan.
15.Petugas mencuci tangan.
1. Sebelum suction, pasien harus diberi oksigen yang adekuat (pre
7. Hal-hal yang oksigenasi) sebab oksigen akan menurun selama proses pengisapan.
perlu 2. Proses suction tidak boleh dari 10-20 detik.
diperhatikan 3. Bila hendak mengulangi suction harus diberikan pre-okssigenasi kembali
6-10 kali ventilasi dan begitu seterusnya sampai jalan nafas bersih.
8. Unit Terkait UGD / Ruang tindakan

9. Dokumen Terkait Rekam medis

10. Rekaman No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai di


Historis berlakukan
perubahan 1.

Anda mungkin juga menyukai