Anda di halaman 1dari 3

MEMBERIKAN OKSIGEN MELALUI NON REBREATHING MASK (NRM)

No.Dokumen No. Revisi Halaman


007/SPO/KPRWT/VII/2017 01 1/2
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PASAR MINGGU
Jl. TB. Simatupang No. 1
Jakarta Selatan
Ditetapkan,
Direktur RSUD Pasar Minggu

Tanggal Terbit
SPO
01 Januari 2017

dr. T. Caroline K, MARS


NIP 195811271987032003
PENGERTIAN 1. Merupakan tehnik pemberian O2 dengan Konsentrasi O2 mencapai
99% dengan aliran 8-12 I/mnt dimana udara inspirasi tidak bercampur
dengan udara ekspirasi.
2. Petugas adalah dokter, Petugas, dan bidan.
TUJUAN 1. Memenuhi kebutuhan oksigenasi pada pasien dengan aliran oksigen
8-12 l/mnt.
2. Membantu kelancaran metabolisme tubuh.
3. Sebagai tindakan pengobatan, mencegah hipoksia.
KEBIJAKAN Sesuai dengan Surat Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Pasar Minggu Nomor : Tahun 2017 Tentang Berlakunya Standar
Prosedur Operasional Asuhan Keperawatan / Kebidanan Di Lingkungan
RSUD Pasar Minggu.
PROSEDUR A. Persiapan alat :
1. Tabung O2 lengkap dengan manometer/oksigen central.
2. Botol pelembab (humidifier) yang sudah diisi dengan aquadest
pada batas yang telah ditentukan.
3. Pengukuran aliran (flowmeter) untuk mengetahui jumlah O2
yang diberikan per menit.
4. Non rebreathing mask sesuai ukuran pasien.
5. Alat tulis.

B. Langkah-langkah :
1. Petugas menjelaskan kepada pasien/keluarga tentang tindakan
yang akan dilakukan, cara pelaksanaannya, lamanya, serta hal-
hal yang mungkin dialami.
2. Petugas menempatkan alat-alat ke dekat pasien.
3. Petugas mencuci tangan sebelum melakukan tindakan.
4. Petugas melakukan identifikasi pasien.
5. Petugas mengatur posisi semi fowler pada pasien.
6. Petugas memeriksa isi tabung dan lakukan uji coba dengan
membuka manometer (pengukuran aliran).
7. Petugas memasang selang oksigen pada tabung, cek
kepatenan aliran oksigen dengan merasakannya pada
punggung tangan Petugas/bidan.
8. Petugas menyambungkan selang oksigen dengan non
rebreating mask, pasang masker tepat menutupi hidung dan
mulut pasien, kemudian pasang tali ke bagian belakang kepala.
MEMBERIKAN OKSIGEN MELALUI NON REBREATHING MASK (NRM)

No.Dokumen No. Revisi Halaman


007/SPO/KPRWT/VII/2017 01 2/2
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PASAR MINGGU
Jl. TB. Simatupang No. 1
Jakarta Selatan
PROSEDUR 9. Petugas mengatur volume oksigen sesuai instruksi dokter
dengan membuka flowmeter, observasi bahwa air di humidifier
bergelembung.
10. Observasi reaksi pasien : adakah pernafasan cuping hidung,
kerusakan mukosa pada septum dan lain-lain.
11. Teruskan pemberian oksigen, kemudian selingi dengan
intermitten atau lakukan secara terus menerus tergantung
program pengobatan.
12. Apabila pemberian oksigen tidak diperlukan lagi, segera
hentikan aliran oksigen. Kemudian petugas melepaskan kanul
dari hidung pasien.
13. Petugas merapihkan kembali peralatan dan pasien.
14. Petugas mencuci tangan setelah selesai melakukan tindakan.
15. Petugas melakukan pendokumentasian.

C. Hal-hal yang harus diperhatikan :


1. Sistem pemberian oksigen ada 2 (dua) macam yaitu : secara
sentral atau langsung dari tabung oksigen.
2. Pengisian aquadest tidak boleh melebihi batas dan usahakan
jangan sampai botol pelembab tersebut kering.
3. Hindari bahaya pemberian oksigen seperti :
a. Jika diberikan dengan tekanan tinggi dapat berakibat over
dosis dan mengakibatkan retrolental fibroplasia.
b. Jika diberikan terlalu lama tanpa intermitten, dapat
mengakibatkan paru-paru tidak berfungsi dan dapat
menyebabkan collapse paru-paru.
4. Amati tanda-tanda vital sebelum, selama dan sesudah
pemberian oksigen.
5. Usahakan untuk tidak merokok ataupun menyalakan api dekat
tabung.
6. Usahakan selalu memakai alat pelembab udara (humidifier).
7. Lembabkan oksigen untuk mencegah iritasi selaput lendir alat
pernapasan.
8. Apabila ada reaksi pasien pada pemberian oksigen, segera
lapor kepada dokter pasien bersangkutan.
9. Pada pemberian oksigen yang lama, ganti secara berulang
kateter oksigen dan selang kateter.
10. Depresi ventilasi terjadi bila pemberian O2 yang tidak dimonitor
dengan konsentrasi dan aliran yang tepat pada klien dengan
retensi CO2 dapat menekan ventilasi
11. Keracunan O2 dapat terjadi bila terapi O2 yang diberikan dengan
konsentrasi tinggi dalam waktu relatif lama. Keadaan ini dapat
merusak struktur jaringan paru seperti atelektasis dan
kerusakan surfaktan, akibat nya proses difusi diparu akan
terganggu
UNIT TERKAIT Semua instalasi keperawatan: IGD, Poliklinik, ICU, ICCU, HCU, PICU,
MEMBERIKAN OKSIGEN MELALUI NON REBREATHING MASK (NRM)
No.Dokumen No. Revisi Halaman
007/SPO/KPRWT/VII/2017 01 2/2
NICU, Perina, VK, OK, Rawat Inap.

Anda mungkin juga menyukai