Anda di halaman 1dari 6

DOKUMEN LEVEL

KODE
STANDART OPERATING
SBY/SOPKEP/KMB/06
PROCEDURE

TANGGAL DIKELUARKAN :
Membersihkan jalan nafas dengan Suction 1 September 2021
AREA: Keperawatan Medikal Bedah NO REVISI: 0

Disusun Oleh Disahkan Oleh

Tim Divisi Keperawatan Ketua STIKES Bethesda

A. DESKRIPSI
Suctioning atau penghisapan merupakan tindakan untuk mempertahankan jalan nafas
sehingga memungkinkan terjadinya proses pertukaran gas yang adekuat dengan cara
mengeluarkan sekret pada klien yang tidak mampu mengeluarkannya sendiri.

B. TEORI YANG MENDASARI TINDAKAN


Tindakan suction merupakan suatu prosedur penghisapan lendir, yang dilakukan dengan
memasukkan selang catheter suction melalui selang endotracheal (Syafni, 2012). Dapat
disimpulkan hisap lendir merupakan tindakan untuk mempertahankan kepatenan jalan
nafas dengan mengeluarkan sekret pada klien yang tidak mampu mengeluarkannya
sendiri dengan memasukkan catheter suction ke endotracheal tube sehingga
memungkinkan terjadinya proses pertukaran gas yang adekuat

C. TUJUAN
1. Mengeluarkan secret/ cairan pada jalan nafas
2. Meningkatkan kepatenan jalan nafas.
3. Mencegah aspirasi pulmonal oleh skret atau darah.

D. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


1. Lepaskan ventilator pada klien lalu beri oksigen melalui ambu bag sebanyak 4-5
kali
disesuaikan dengan volume tidal klien.
2. Lumasi ujung kateter dengan jelly dan masukan kateter suction ke dalam jalan
napas buatan tanpa melakukan pengisapan.
3. Batasi waktu suction 10-15 detik dan hentikan proses suction apabila denyut
jantung klien meningkat sampai 40 kali/menit.
4. Ventilasikan klien dengan ambu bag setelah suction tiap periodenya.
5. Jika sekresi sangat kental , lakukan bronchial washing dengan memasukkan NaCl
steril 3-5 cc ke dalam jalan napas melalui ET atau TT .
6. Bilas kateter di antara setiap pelaksanaan suction.

E. PROSEDUR TINDAKAN
I Persiapan alat

1. Set oksigenasi.
2. Suction pump.
3. 2 suction kateter.
4. 2 sarung tangan steril.
5. Korentang.
6. Pinset anatomis steril.
7. Bengkok.
8. Bengkok steril atau bak instrumen.
9. Kasa steril secukupnya.
10. APD: yas, masker, google b/p.
11. Kom steril dengan NaCl 0,9% atau water steril.
12. Duk/ handuk/ pengalas.
13. Orofaringeal tube dan spatel b/p.
14. Stetoskope
15. Pengalas/underpad

II
Tahap Pra Interaksi

1. Verifikasi order.
2. Persiapan diri perawat.
3. Persiapan alat.
4. Siapkan lingkungan (jaga privacy pasien).
III Tahap Orientasi:

1. Salam terapeutik.
2. Jelaskan tujuan tindakan dan kontrak waktu yang diperlukan.
3. Jelaskan peran perawat dan pasien.
4. Beri kesempatan pasien untuk bertanya.
5. Alat didekatkan.

IV
Tahap kerja:

1. Perawat cuci tangan dan memakai APD.


2. Siapkan suction pump, hubungkan dengan arus listrik.
3. Atur tekanan suction pump.
4. Sambungkan kateter dengan suction pump dan buka kit kateter
dengan tehnik steril.
5. Buka kom steril isi dengan air steril atau normal saline (NaCl 0,9%).
6. Tempatkan pengalas di bawah bantal atau di bawah dagu dan
dekatkan bengkok. Auskultasi thorak.
7. Gunakan sarung tangan steril pada tangan dominan.
8. Nyalakan mesin, cek fungsinya.
9. Lepaskan alat bantu oksigen (jika pasien mengunakan oksigen)
dengan tangan non dominan.
10. Masukkan kateter suction tanpa hisapan dengan tangan dominan
menggunakan pinset anatomis steril.
11. Lakukan penghisapan selama 10 – 15 detik, dengan menutup lubang
ventilasi kateter suction dengan tangan non dominan dan gerakan
memutar.
12. Setelah 10 detik, angkat kateter, beri bantuan oksigen.
13. Bilas kateter suction dengan NaCl 0,9%.
14. Ulangi prosedur jika diperlukan, dengan jeda 20 – 30 detik antar
hisapan. Bila pasien mampu, minta ia untuk bernafas dalam dan
batuk efektif diantara penghisapan.
15. Jika sudah, matikan alat penghisap (suction pump), pasang kembali
selang oksigen jika masih menggunakan.
16. Gulung kateter suction dengan tangan kanan dan lepaskan sarung
tangan bersama dengan kateter suction, kemudian masukkan dalam
bengkok yang telah disiapkan.
17. Angkat pengalas.
18. Atur posisi nyaman pasien sambil mengobservasi pernafasan pasien.
19. Bereskan alat – alat.
20. Siapkan alat untuk penghisapan berikutnya.
21. Cuci tangan.

V
Tahap terminasi

1. Evaluasi tindakan yang telah dilakukan.


2. Rencana tindak lanjut.
3. Kontrak yang akan datang.

VI
Dokumentasikan

1. Jumlah, konsistensi warna dan bau sekret.


2. Respon pasien.
VII Sikap

1. Teliti.
2. Empati.
3. Peduli.
4. Sabar.
5. Sopan.

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑐𝑜𝑟𝑒
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 = ...........................

Yogyakarta, .......................

Pembimbing/ penguji

(..........................................)

F. SUMBER REFERENSI
ttps://www.academia.edu/31859326/SOP_SUCTION, Akses September 2021 .

Hidayati, Ratna dkk. (2014). Praktik Laboraturium Keperawatan Jilid 1. Jakarta:


Erlangga.

Johnson, Joyce Young. (2005). Prosedur Perawatan di Rumah Pedoman untuk Perawat.
Jakarta: EGC.

Lewis, et al. (2011). Medical Surgical Nursing Assesment and Management of Clinical
Problems Volume 2. Mosby: ELSEVIER
Pagana, Kathleen Deska and Pagana, Timothy J. (2010). Mosby`s Diagnostic and
Laboratory Tests Fourth Edition. China: Elsevier.

Smeltzer, Suzanne C and Bare, Brenda G. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Edisi 8 volume 3. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai