Anda di halaman 1dari 36

3 macam’ Bahasa ROH

• Bahasa Roh adalah bagian dari Karunia Roh yang disebutkan dalam 1
Korintus 12:10. Bahasa Roh adalah bahasa yang diucapkan oleh Roh
Kudus yang ada di dalam diri orang Kristen yang mengaku Yesus
sebagai Tuhan dan Juru Selamat.
• “Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan
mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk
bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk
membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia
memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan
kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa
roh itu.” (1 Korintus 12:10)
• Firman Tuhan di dalam Alkitab tidak pernah dibatalkan, dan sampai
sekarang segala karunia dan kuasa Tuhan tetap dicurahkan, termasuk
Bahasa Roh. Karena Bahasa Roh merupakan Karunia (gift) maka tidak
semua orang Kristen bisa berbahasa Roh, hanya orang-orang Kristen
tertentu yang bisa berbahasa Roh seperti halnya karunia-karunia Roh
yang lain. Orang Kristen bisa memiliki karunia bahasa Roh ini
sepenuhnya terserah kepada otoritas Allah Bapa di surga, bukan atas
permintaan atau keinginan pribadi.
Pengucapan Bahasa Roh
• Alkitab mencatat ada dua macam pengucapan bahasa Roh, yaitu
dalam bentuk bahasa Asing seperti yang terjadi pada di para murid
ketika Pentakosta di Yerusalem, dan dalam bentuk ucapan-ucapan
yang tidak bisa dipahami, seperti yang disebutkan di 1 Korintus 14.
1. Bahasa Roh Berupa Bahasa Asing
• Untuk bahasa Roh yang berupa bahasa Asing adalah supaya orang
yang mendengar bisa memahami kebenaran Firman Tuhan, bertobat
dan diselamatkan, seperti pada peristiwa Pentakosta di Yerusalem
dalam sehari tiga ribu orang bertobat.
2. Bahasa Roh Yang Tidak Bisa Dipahami
Ucapannya
• Bahasa Roh yang tidak bisa dipahami ucapannya ini masih dibagi lagi ke dalam
dua kelompok, yang pertama bahasa Roh yang diucapkan dalam doa pribadi.

• a. Diucapkan Dalam Doa Pribadi


• Bahasa Roh yang muncul dalam doa pribadi tujuannya adalah untuk
membangun dirinya sendiri. Bahasa Roh ini muncul tanpa dipikirkan oleh akal
pikiran, yang menggerakkan lidah untuk mengucapkan kata-kata yang tidak
dipahami. Pada saat itu, Roh Kudus dalam hati berkata-kata secara langsung
kepada Allah Bapa di surga melalaui lidah anak Tuhan.
• “Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri” (1
Korintus 14:4)
• b. Diucapkan Di Tengah Jemaat
• Jika bahasa Roh diucapkan di tengah jemaat, Firman Tuhan mengatur urutannya
dengan jelas, yaitu dua orang atau sebanyak-banyaknya tiga orang, dan diucapkan
bergantian seorang demi seorang. Setelah satu orang mengucapkan bahasa Roh
maka harus ada orang yang menafsirkannya, sehingga semua jemaat mengetahui
dengan jelas apa pesan Roh Kudus yang disampaikan untuk membangun jemaat.
• “Jika ada yang berkata-kata dengan bahasa roh, biarlah dua atau sebanyak-
banyaknya tiga orang, seorang demi seorang, dan harus ada seorang lain untuk
menafsirkannya.” (1 Korintus 14:27).
• Tetapi kalau tidak ada orang yang bisa menafsirkannya, Firman Tuhan berkata :
“hendaklah mereka berdiam diri dalam pertemuan Jemaat dan hanya boleh
berkata-kata kepada dirinya sendiri dan kepada Allah.” (1 Korintus 14:28)
3. Kapan Bahasa Roh Diucapkan
• Bahasa Roh Kudus adalah bahasa yang diucapkan oleh Roh Kudus
sendiri, yang waktu pengucapannya tidak bisa dipaksa atau
ditentukan oleh akal pikiran manusia. Roh Kudus adalah Roh Allah
yang sama sekali tidak tunduk kepada akal pikiran manusia yang
berdosa. Roh Kudus hanya akan berkata-kata kapan saja Roh Allah
menginginkannya, tidak ditentukan oleh waktu atau aturan manusia.
• Penjelasan di atas adalah aturan bahasa Roh menurut Firman Tuhan.
Di jaman modern ini ada gereja-gereja yang menerima bahasa Roh
dan juga ada yang menolak karena beranggapan semua karunia dan
mujizat sudah selesai di masa jemaat mula-mula di kitab Perjanjian
Baru. Akan tetapi, apa pun pendapat manusia atau berbagai macam
dogma, Firman Tuhan tidak pernah dibatalkan dan semua mujizat dan
karunia tetap dicurahkan oleh Tuhan sampai akhir jaman.
Di akhir jaman ini Tuhan memperlihatkan ada 3 macam “bahasa
Roh” yang diucapkan di kalangan jemaat umat Kristen. 3 macam
“bahasa Roh” tersebut yaitu :
1. Bahasa Roh Kudus
• Bahasa ini adalah bahasa yang diucapkan oleh Roh Kudus yang ada di
dalam diri anak Tuhan. Pengucapannya bisa dua macam seperti
penjelasan di atas, yaitu dalam bentuk bahasa asing atau bahasa yang
tidak dipahami.
• Tuhan Yesus memperlihatkan, ketika seorang anak Tuhan
mengucapkan bahasa Roh Kudus, dari mulutnya keluar asap putih
keemasan yang membumbung naik sampai ke hadirat Allah Bapa di
surga. Pada saat ini Roh Kudus di dalam diri anak Tuhan berbicara
langsung kepada Allah Bapa di surga.
• Bahasa Roh Kudus ini terucap semata-mata karena kehendak Roh
Kudus, bukan diperintah oleh akal pikiran manusia. Waktu Roh Kudus
berkata-kata ditentukan oleh Roh Kudus itu sendiri. Roh Kudus sama
sekali tidak tunduk kepada akal pikiran manusia yang berdosa.
• Yang dilakukan oleh Roh Kudus 100% sama persis dengan setiap
kebenaran Firman. Oleh karena itu dalam satu ibadah, jika ada orang
yang berbicara bahasa Roh Kudus maka yang akan berkata-kata
adalah dua orang dan sebanyak-banyaknya tiga orang. Itu pun
diucapkan seorang demi seorang dan ada orang yang mengartikan
sehingga pesan Roh Kudus bisa dipahami dengan jelas oleh umat yang
sedang beribadah.
• “Jika ada yang berkata-kata dengan bahasa roh, biarlah dua atau
sebanyak-banyaknya tiga orang, seorang demi seorang, dan harus ada
seorang lain untuk menafsirkannya” (1 Korintus 14:27).
• Roh Kudus melakukan kebenaran Firman Allah secara TEPAT, sehingga
dalam satu ibadah di jemaat yang “berbahasa Roh” Tuhan Yesus
memperlihatkan paling banyak 3 orang yang benar-benar berbahasa
“Roh Kudus”. Sangat sedikit anak-anak Tuhan yang berbahasa Roh
Kudus di tengah-tengah jemaat, karena Firman Tuhan digenapi oleh
Roh Kudus yang adalah Roh Allah di sepanjang masa.
• Kemudian, bagaimana dengan banyak orang yang “berbahasa roh”
dalam satu ibadah? Ini dijelaskan dalam dua kelompk “bahasa roh”
berikutnya.
2. Bahasa Akal Pikiran
• “Bahasa roh” yang kedua adalah Bahasa Akal Pikiran. Bahasa roh ini
diucapkan dari akal pikiran, karena bermacam sebab, mulai dari
tuntutan ajaran sebuah gereja, keinginan yang kuat bisa berbahasa
roh, malu terhadap orang lain jika tidak bisa berbahasa roh, termasuk
juga untuk kebanggaan diri supaya semua orang melihat bahwa dia
memiliki karunia bahasa roh.
• Ciri khas bahasa roh ini memiliki pola tertentu misalnya AB AB AB AB
atau LM LM LM LM, lafal bahasa China yang tidak jelas, dll, terserah
dari keinginan hati orang yang mengucapkannya. Ketika sudah
menjadi kebiasaan, maka ini menjadi semacam refleks yang muncul
ketika berdoa, sehingga orang berpikir bahwa itu Roh Kudus yang
berbicara, padahal hanyalah “latah” yang dipelajari dan kemudian
diulang-ulang setiap kali berdoa.
• Bahasa akal pikiran ini sama sekali tidak memiliki kuasa Roh apa pun dan
hanyalah sebuah ritual agama yang sia-sia diucapkan di udara. Akan tetapi, setiap
orang yang mengucapkan bahasa akal pikiran tapi mengatakan sebagai bahasa
Roh Kudus, dia sedang melakukan PENIPUAN di hadapan Roh Kudus, di hadapan
Tuhan Yesus, di hadapan Allah Bapa, di hadapan para malaikat, di hadapan
jemaat Tuhan, termasuk di hadapan setan-setan. Dan setan paling suka terhadap
penipuan yang dilakukan di tengah-tengah ibadah dan persekutuan jemaat
karena Hukum Roh langsung berlaku, yaitu di dalam diri orang tersebut terbuka
celah Roh yang lebar sehingga iblis punya hak legal untuk masuk dan
mendatangkan berbagai penderitaan dan dukacita. Yang paling menyedihkan
dari tindakan penipuan di dalam ibadah ini adalah Firman Tuhan menyatakan,
“Penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.” (1 Korintus 6:10)
• Bahasa akal pikiran ini yang paling banyak diucapkan di antara orang Kristen.
• Orang Kristen yang mengucapkan bahasa akal pikiran dengan bentuk ucapan
yang tidak ada artinya dan sia-sia ini, sebaiknya mengaku dosa secara
pribadi di hadapan Tuhan Yesus, Allah Bapa dan Roh Kudus - supaya
hidupnya dimurnikan dan disucikan sesuai dengan kebenaran Firman Allah,
sehingga iblis tidak bisa masuk dan menyerang. Berdoalah dengan hati yang
benar dan tulus murni di hadapan Tuhan, karena Tuhan tidak melihat tata
cara berdoa atau berbagai akting yang dilakukan, tetapi Tuhan melihat
kedalaman HATI yang terbuka lebar tanpa ada penutup liturgis apa pun.
• “Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di
depan mata, tetapi TUHAN melihat hati." (1 Samuel 16:7)
3. Bahasa Roh Setan
• “Bahasa roh” yang ketiga adalah bahasa roh setan. Ini yang paling
berbahaya, karena orang Kristen yang berdoa merasa lidahnya
bergerak sendiri tanpa dikehendaki dan dipikirkan, dan pada saat itu
mereka merasa yang sedang berbicara mempergunakan lidahnya
adalah Roh Kudus!
• Di dalam penglihatan Roh, dari mulut orang mengucapkan bahasa roh
setan ketika sedang berdoa keluar asap pekat yang berbau busuk. Dari
bahasa yang keluar, orang Kristen tersebut mengucapkan sumpah
serapah, kepahitan hati, kecemaran, perzinahan, percabulan dan
berbagai kutuk yang keji - karena yang mengucapkan adalah roh setan
yang ada di dalam hatinya.
• Satu kali dalam satu persekutuan, Tuhan memperlihatkan bahwa
Pemimpin Pujian yang “berbahasa roh” mengucapkan bahasa roh
setan. Dari mulutnya keluar asap hitam yang busuk, dan menyebar
masuk ke orang-orang yang hatinya terbuka karena pahit dan ada
celah. Roh kenajisan, kutuk, kepahitan, keluhan dan berbagai sumpah
serapah pada saat waktu doa itu justru menyebar, masuk dan
menyerang orang-orang yang datang.
• Hal ini bisa terjadi, karena persekutuan itu membiarkan orang yang
hidup dalam kepahitan menjadi pemimpin di hadapan jemaat,
sehingga roh setan yang ada di dalam dirinya mempunyai otoritas
untuk berkuasa.
• Setelah persekutuan selesai, Tuhan memperlihatkan bagaimana hidup
orang Kristen yang memimpin pujian tersebut. Memang hatinya
penuh dengan kepahitan terhadap orang tuanya, terhadap gembala
sidang, terhadap para pelayan yang lain, dan kata-kata yang keluar
dari mulutnya sehari-hari penuh dengan caci maki dan sumpah
serapah.
• Di semua persekutuan dan ibadah yang “berbahasa roh” PASTI ada
orang-orang yang mengucapkan bahasa roh setan. Tapi dalam ibadah
yang dipimpin dengan para pelayan yang kudus, maka asap hitam
yang keluar dari mulut orang yang berbahasa roh setan, langsung
lenyap karena dihancurkan oleh hadirat Allah yang kudus.
• Dalam pelayanan Pelepasan dan Pemulihan, kita menemui orang-
orang Kristen yang mengucapkan bahasa roh setan seperti ini di mana
dari mulutnya keluar asap hitam berbau busuk, sehingga langsung kita
hentikan, diikat dan dihancurkan di dalam nama Tuhan Yesus. Setelah
didoakan, orang-orang ini mulutnya tidak bisa “berbahasa roh” lagi
seperti sebelumnya.
• Ada juga orang Kristen yang karena tuntutan liturgis di komunitasnya ingin sekali
bisa berbahasa roh. Dia berdoa semalam-malaman meminta kepada Tuhan, dan
kemudian tiba-tiba lidahnya bergetar dan mengucapkan bahasa yang tidak jelas.
Dia sangat gembira karena sudah bisa berbahasa roh. Lidahnya terus bergetar dan
dia menikmati bahasa roh tersebut. Tapi setelah beberapa lama, lidahnya tidak
bisa berhenti dan terus sampai berjam-jam sehingga dia sangat ketakutan dan
kelelahan. Ketika kemudian didoakan, ternyata yang membuat lidahnya bergetar
adalah roh setan yang masuk dan setelah roh setan diikat dan dihancurkan di
dalam nama Tuhan Yesus, mulutnya bisa diam kembali. Ini terjadi karena dia terus
memaksa Tuhan memberikan karunia bahasa Roh, padahal Tuhan tidak bisa
dipaksa oleh manusia yang berdosa. Ketika Tuhan diam sedangkan dia terus
memaksa maka roh setan masuk ke dalam mulutnya dan memberikan bahasa roh
yang menipu, yaitu bahasa roh setan.
• Jika ingin meminta karunia Roh kepada Tuhan, sebaiknya diucapkan
dalam hati supaya roh setan tidak bisa mendengar dan memberikan
karunia yang menipu. Dan jika Tuhan tidak mengabulkan, sebagai
anak Tuhan kita harus tunduk dan taat kepada otoritas Tuhan dan
tidak memaksaNya karena itu adalah yang terbaik bagi kerohanian
dan iman kita.
• etapi ketika Paulus tidak tahan lagi akan gangguan itu, ia berpaling
dan berkata kepada roh itu: "Demi nama Yesus Kristus aku menyuruh
engkau keluar dari perempuan ini." Seketika itu juga keluarlah roh itu.
(Kisah Rasul 16:18)
• Sebaiknya para hamba Tuhan yang memahami hukum Roh dan dunia
Roh melakukan pemeriksaan dengan berdoa sungguh-sungguh
terhadap para jemaat atau pelayanan, supaya tidak ada yang
mengucapkan bahasa roh setan di tengah-tengah ibadah atau
persekutuan. Kalaupun ada, maka setiap jemaat harus didoakan
secara khusus supaya bahasa roh setan itu langsung diikat dan
dihancurkan di dalam nama Tuhan Yesus, supaya tidak mencemari
ibadah dan jemaat yang hadir.
• Doa adalah hubungan yang sangat pribadi antara manusia dan Tuhan.
Doa yang benar dan berkenan di hadapan Tuhan adalah doa yang
lahir dari hati yang tulus murni di hadapan Tuhan. Hubungan pribadi
yang intim dan mesra ini yang sangat dinantikan oleh Tuhan, karena
Tuhan ingin setiap anakNya mencintai dengan hati yang kudus, tidak
diwarnai dengan kepura-puraan apalagi berbagai tipuan supaya
dikagumi oleh orang lain atau untuk memenuhi aturan liturgis yang
berlaku - karena “Allah mengetahui hatimu. Sebab apa yang dikagumi
manusia, dibenci oleh Allah.” (Lukas 16:15)
• Tetap semangat di dalam kebenaran Firman Tuhan dan Langkah Iman.

Anda mungkin juga menyukai