Anda di halaman 1dari 9

No No.

DK/MK Hari, tgl Perkembangan (SOAP) Tanda Tangan

1 Risiko konstipasi Selasa, I


dibuktikan dengan 6/7/202 1. Identifikasi faktor risiko
ketidakcukupan 1 konstipasi
asupan cairan. Ds :
09.10 - Pasien mengatakan baru 1x
BAB di RS
- Pasien mengatakan ketika
BAB lubang anus terasa
13.10 sempit dan kaku
menyebabkan nyeri ketika
pasien mencoba untuk BAB
Do :
- Frekuensi BAK 1x/hari
- Pasien minum sejumlah
17.10 750cc/hari dengan air putih
dan teh
2. Monitor tanda dan gejala
konstipasi
Ds :
- Pasien mengatakan baru 1x
BAB di RS
Do :
- Frekuensi BAK 1xhari
3. Batasi minuman yang
mengandung kafein dan
alkohol
Ds :
- Klien mengkonsumsi air putih
sekitar 750cc/hari dan minum
teh saat pagi hari.
Do :
- Klien tampak hanya minum
air putih dan teh.
4. Jelaskan penyebab dan faktor
risiko konstipasi
Do :
- Keluarga dan pasien tampak
memahami cara mencegah
konstipasi dengan baik.
Ds :
- Keluarga mengatakan
mengerti tentang konstipasi
dan cara mencegahnya.
5. Anjurkan minum air putih
sesuai dengan kebutuhan
(1.500-2.000 ml/hari)
Ds :
- Klien mengkonsumsi air putih
sekitar 750cc/hari dan minum
teh saat pagi hari.
Do :
- Klien terlihat sedikit
meminum air putih.
6. Kolaborasi dengan ahli gizi.

E
S
- Pasien mengatakan baru 1x
BAB di RS
- Pasien mengatakan ketika
BAB lubang anus terasa
sempit dan kaku
menyebabkan nyeri ketika
pasien mencoba untuk BAB
- Klien mengkonsumsi air putih
sekitar 750cc/hari dan minum
teh saat pagi hari.
- Keluarga mengatakan
mengerti tentang konstipasi
dan cara mencegahnya.
O
- Frekuensi BAK 2-3/hari
- Pasien minum sejumlah
750cc/hari dengan air putih
dan teh
- Klien tampak hanya minum
air putih dan teh.
- Keluarga dan pasien tampak
memahami cara mencegah
konstipasi dengan baik.
A
Masalah belum teratasi
P
Lanjutkan intervensi 2, 5, 6
2 Gangguan citra tubuh Selasa I
berhubungan dengan 6/7/202 1. Identifikasi harapan citra
perubahan struktur 1 tubuh berdasarkan tahap
tubuh dibuktikan perkembangan.
dengan 09.25 Ds :
- Klien ingin cepat pulang dan
ingin ada orang lain yang
menemani/mengajak ngobrol.
Do :
- Keadaan klien terlihat sedih,
murung, bosan dan gelisah
2. Identifikasi perubahan citra
tubuh yang mengakibatkan
isolasi sosial.
Ds :
- Klien mengatakan walaupun
sulit menerima keaadaan saat
ini
- Klien mengatakan malu
dengan keadaannya saat ini
Do :
- Keadaan klien terlihat sedih,
murung, bosan dan gelisah
3. Diskusikan perbedaan
penampilan fisik terhadap
harga diri.
Ds :
- klien merasa dirinya akan
jelek karena pasti akan
meninggalkan bekas pada
kulit.
Do :
- Keadaan klien terlihat sedih,
murung, bosan dan gelisah
4. Diskusikan persepsi pasien
dan keluarga tentang
perubahan citra tubuh
Ds :
- Klien mengatakan malu
dengan keadaannya saat ini.
Do :
- Klien tampak dapat
memahami informasi dengan
baik.
5. Jelaskan kepada keluarga
tentang perawatan perubahan
citra tubuh.
Ds:
- Klien mau bercerita dengan
dengan terbuka.
- Klien mengatakan tetap
berusaha menjalani dan
mematuhi perawatan serta
proses penyembuhan dengan
sabar.
- Klien mengatakan walau sulit,
klien menerima keaadaan diri
dan akan merawa kulitnya
kembali.
Do :
- Klien tampak dapat
memahami informasi dengan
baik.

E
S
- Klien mau bercerita dengan
dengan terbuka.
- Klien mengatakan tetap
berusaha menjalani dan
mematuhi perawatan serta
proses penyembuhan dengan
sabar.
- Klien mengatakan walau sulit,
klien menerima keaadaan diri
dan akan merawa kulitnya
kembali.
O
- Klien tampak dapat
memahami informasi dengan
baik.
- Klien terlihat sudah tidak
malu.
- Klien terlihat menilai positif
terhadap diri klien sendiri.
A
Masalah teratasi
P
Hentikan intervensi

1 Risiko konstipasi Rabu, S


dibuktikan dengan 7/7/202 - Pasien mengatakan baru 1x
ketidakcukupan 1 BAB di RS
asupan cairan. - Pasien mengatakan ketika
09.10 BAB lubang anus terasa
sempit dan kaku
menyebabkan nyeri ketika
pasien mencoba untuk BAB
13.10 - Klien mengkonsumsi air putih
sekitar 750cc/hari dan minum
teh saat pagi hari.
- Keluarga mengatakan
mengerti tentang konstipasi
dan cara mencegahnya.
17.10 O
- Frekuensi BAK 2-3/hari
- Pasien minum sejumlah
750cc/hari dengan air putih
dan teh
- Klien tampak hanya minum
air putih dan teh.
- Keluarga dan pasien tampak
memahami cara mencegah
konstipasi dengan baik.
A
Masalah resiko konstipasi belum
teratasi.
P
Rencana tindakan 2, 5, 6 dilanjutkan.
I
1. Monitor tanda dan gejala
konstipasi
Ds :
- Pasien mengatakan sudah
tidak kaku dan tidak terlalu
nyeri ketika BAB
Do :
- Frekuensi BAB 2-3x/hari
2. Anjurkan minum air putih
sesuai dengan kebutuhan
(1.500-2.000 ml/hari)
Ds :
- Klien mengatakan
menghabiskan ± 8 gelas air
putih.
Do :
- Pasien minum sebanyak
kurang lebih 1.750 cc per
hari.
3. Kolaborasi dengan ahli gizi.

E
S
- Pasien mengatakan sudah
tidak kaku dan tidak terlalu
nyeri ketika BAB
- Klien mengatakan
menghabiskan ± 8 gelas air
putih.
-
O
- Frekuensi BAB 2-3x/hari
- Pasien mengalami
peningkatan kesadaran GCS
10, E: 3, V: 3, M: 4
- Pasien minum sebanyak
kurang lebih 1.750 cc per
hari.
A
Masalah teratasi sebagian
P
Lakukan intervensi 2, 5, 6

Anda mungkin juga menyukai