Anda di halaman 1dari 30

BAB III

TINJAUAN KASUS

Pada bab ini penulis akan menyajikan asuhan keperawatan klien dengan

diagnosa Gastroenteritis di ruang rawat inap Puskesmas Tanjung Balai Karimun.

Asuhan keperawatan yang diberikan menggunakan pendekatan proses

keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi yang dilaksanakan dari tanggal

06 Juni 2018 sampai dengan tanggal 08 Juni 2018.

3.1 Pengkajian Keperawatan

3.1.1 Identitas Klien

Nama : Tn. A

Umur : 47 Tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Pekerjaan : Buruh

Pendidikan : SD

Suku Bangsa : Melayu

39
40

Identitas Penanggung Jawab

Nama : Tn. A

Umur : 20 Tahun

Hubungan Keluarga : Anak

Pekerjaan : Buruh

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

3.1.2 Diagnosa dan Informasi Medik

Tanggal Masuk : 06 Juni 2018

Tanggal Pengkajian : 06 Juni 2018

Ruang Rawat : Kamar mawar Puskesmas Tanjung Balai Karimun

Diagnosa Medik : Gastroenteritis

Yang Menggirim : Via IGD

3.1.3 Keluhan Masuk

Klien masuk ke IGD puskesmas Tanjung Balai Karimun pada Tanggal

06 Juni 2018 Jam: 07.45 wib dengan keluhan BAB cair hari ini lebih dari 10x,

muntah 5x, dan badan terasa lemah.


41

3.1.4 Keluhan Saat Pengkajian

BAB cair lebih dari 10x, muntah 5x dan badan terasa lemah.

3.1.5 Riwayat Kesehatan

a. Riwayat Penyakit Sekarang

Klien mengeluh BAB cair hari ini lebih dari 10x, muntah 5x, badan

terasa lemah. Klien belum ada makan obat dan badan klien semakin lemah oleh

karena itu keluarga klien memutuskan untuk membawa klien berobat ke IGD

Puskesmas Tanjung Balai Karimun. Ketika dilakukan pengkajian nyeri

didapatkan data sebagai berikut:

P : Frekuensi diare meningkat

Q : Mules seperti di remas-remas

R : Abdominal

S : 5 (sedang)

T : Hilang timbul

b. Riwayat Kesehatan Dahulu

Klien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit kronis, seperti: DM,

hipertensi, serta tuberculosis paru. Klien juga tidak mengidap penyakit

keturunan.
42

c. Riwayat kesehatan keluarga

Klien mengatakan bahwa anggota keluarganya tidak ada yang menderita

penyakit hipertensi, jantung, penyakit menular dan ginjal sebelumnya.

Genogram

Keterangan :

= Laki-laki ---- = Tinggal serumah

= Perempuan = Klien

= Meninggal dunia
43

d. Riwayat Pola Pemeliharaan Kesehatan Klien

1. Pola Aktifitas

ADL Dirumah Di Puskesmas

Pola pemenuhan kebutuhan Di rumah, klien makan 3x Pada saat dilakukan

nutrusi dan cairan sehari, jenis makanan dan pengkajian, klien

minuman yang dikonsumsi mengatakan nafsu makan

nasi, lauk pauk, sayuran, berkurang karena muntah,

buah-buahan, air putih, teh klien hanya bisa

manis, dan susu jika menghabiskan seperempat

sedang ingin minum makanan yang diberikan di

BB: 68 kg puskesmas.

BB: 66 kg

Pola eliminasi BAB: Klien mengatakan BAB: Selama dirawat

BAB cair lebih dari 10x dirumah sakit klien sudah

dari hari ini, dengan 3x BAB cair

konsistensi cair dan

berwarna kuning.

BAK: lebih dari 5x dalam BAK: Klien mengatakan


sehari dengan jumlah lebih BAK selama di rawat
kurang 1500cc/24 jam, dipuskesmas kurang lebih
dengan warna kuning 3x dengan jumlah lebih

kurang 500cc/24 jam

dengan warna kuning

Pola istirahat tidur Klien tidur siang pada jam Klien mengatakan tidak

 Jumlah/waktu 13.00 wib – 14.00 wib dan bisa tidur siang karena
44

 Gangguan tidur tidur malam jam 22.30 wib sering bolak balik kekamar

 Upaya untuk mengatasi – 05.00 wib, biasanya klien mandi.

sebelum tidur bercerita Tidur malam tidak tentu


 Hal yang mempermudah
sambal nonton tv bersama karena suka terbangun.
tidur
istri dan anak-anak.

Pola kebersihan diri

 Frekuensi mandi Klien mandi 2 x sehari Klien mandi 1x sehari

 Frekuensi mencuci Mencuci rambut 1x sehari Selama dirawat klien belum

rambut pernah mencuci rambut

 Frekuensi menggosok Menggosok gigi 2x sehari Klien menggosok gigi 1x

gigi sehari

 Frekuensi Mengganti pakaian 2x Klien baru 1x menganti

Mengganti pakaian sehari pakaian

 Keadaan kuku Kuku bersih dan rapi Kuku bersih dan rapi

Aktifitas lain/mobilitas fisik

 Aktifitas untuk mengisi Klien melakukan aktifitas Dirawat di puskesmas klien

waktu luang di luar rumah berupa hanya berbaring ditempat

 Waktu renggang untuk bekerja untuk menafkahi tidur dikarenakan lemah

keluarga keluarga dan menahan sakit di daerah

 Kegiatan dihari libur perut

 Hiburan/rekreasi

Olahraga

 Program olahraga Klien jarang sekali Di puskesmas klien tidak

 Jenis dan frekuensi berolahraga bisa melakukan aktifitas

olahraga yang berlebihan

 Kondisi setelah olahraga


45

2. Riwayat psikologi

a) Status emosi

Klien dapat diajak berkomunikasi dengan baik, pada saat pengkajian

klien tampak lemah dan menahan sakit.

b) Gaya komunikasi

Klien berkomunikasi dengan baik dengan menggunakan bahasa

melayu dan pada saat ditanya klien menjawab dengan lemah sambil

menahan sakit.

c) Pola pertahanan bagaimana mekanisme koping klien dalam mengatasi

masalahnya.

Karena klien belum pernah mengalami sakit seperti ini, keluarga

langsung membawa klien berobat ke IGD Puskesmas Tanjung Balai.

d) Dampak dirawat dirumah sakit apakah ada perubahan secara fisik dan

psikologis selama dirumah sakit.

Secara objektif klien tampak tidak dapat melakukan aktifitas seperti

biasanya dan secara psikologis dan klien mengatakan bosan hanya

berbaring di tempat tidur saja.

e) Kondisi emosi/perasaan klien

Klien mengatakan merasa senang karena keluarganya peduli dengan

penyakit yang sedang dideritanya saat ini dan selalu menjaga selama

dirawat di Puskesmas Tanjung Balai.


46

3. Riwayat Sosial

Dalam kehidupan sehari-hari klien selalu berinteraksi dengan keluarga

dan tetangga sekitar rumah klien.

4. Riwayat Spiritual

Sebelum dirawat, klien selalu melakukan kegiatan beribadah di rumah

bahkan di mesjid yang dekat dengan rumahnya sedangkan setelah dirawat klien

tidak dapat melakukan kegiatan untuk beribadah karena kondisi klien yang

lemah dan sering bolak-balik ke kamar kecil.

3.1.5 Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Compos mentis

GCS : E = 4, M = 6, V = 5

Tanda-tanda vital: TD : 110/80 mmhg

Suhu : 36oC

Nadi : 72 x/menit

RR : 16 x/menit
47

a. Kepala

Inspeksi

Rambut klien berwarna hitam tetapi sudah ada sedikit uban dan ikal pendek,

rambut klien tampak berminyak dan berketombe.

Palpasi

Tidak teraba adanya benjolan dan juga tidak terdapat nyeri tekan didaerah

kepala klien.

b. Mata

Inspeksi

Kedua mata simetris antara kanan dan kiri, sklera mata tidak ikterik, konjungtiva

tidak anemis dan konjungtiva berwarna merah muda. Tidak ada oedem pada

kelopak mata, lapanga pandang klien baik karena klien menggunakan alat bantu

penglihatan berupa kacamata (minus 3).

Palpasi

Tidak teraba adanya oedem dan tidak ada nyeri tekan pada mata klien.

c. Telinga

Inspeksi

Telinga klien simetris antara kanan dan kiri, tidak tampak adanya serumen, klien

tidak menggunakan alat bantu pendengaran. Tidak adanya tanda-tanda infeksi di

telinga klien.

Palpasi

Tidak teraba adanya benjolan pada telinga klien dan tidak adanya nyeri tekan

pada telinga klien.


48

d. Hidung

Inspeksi

Klien bernafas dengan normal dan tidak tampak adanya pernafasan dengan

menggunakan cuping hidung, serta tidak tampak adanya sekret di lubang hidung

klien.

Palpasi

Tidak teraba adanya oedem dan tidak adanya nyeri tekan di daerah hidung klien.

e. Mulut dan Gigi

Inspeksi

Mukosa bibir klien kering, tidak tampak adanya stomatitis, gigi klien tampak

tidak lengkap, tampak adanya gigi berlubang dan karang gigi, tidak tampak

adanya peradangan pada gusi klien, keadaan lidah klien tampak bersih dan mulut

agak berbau.

Palpasi

Tidak teraba adanya oedem dan tidak adanya nyeri tekan di daerah mulut dan

gigi klien.

f. Leher

Inspeksi

Warna kulit pada leher kuning langsat dan leher tampak simetris.

Palpasi

Tidak teraba adanya pembesaran pada kelenjar tiroid dan tidak adanya

pembesaran vena jugularis pada leher klien.


49

g. Thorax

Inspeksi

Warna kulit pada dada klien tampak kuning langsat, pengembangan dada

simetris kanan dan kiri, tidak tampak adanya luka ataupun memar pada dada

klien.

Palpasi

Tidak teraba adanya benjolan dan pembengkakan pada dada klien. Vocal

premitus simetris antara kiri dan kanan.

Auskultasi

Suara nafas vesikuler dan tidak terdapat suara nafas tambahan.

h. Jantung

Inspeksi

Ictus cordis tidak terlihat.

Auskultasi

BJ I terdengar tunggal, keras dan reguler

BJ II Terdengar tunggal, keras dan reguler

Tidak terdengar bunyi jantung tambahan.

Palpasi

Pulsasi pada dinding thorax teraba lemah

Perkusi

Redup pada ICS 3-5 sinistra dextra batas atas ICS II, batas bawah ICS V. batas

kiri ICS V mid clavicular sinistra, batas kanan ICS IV mid sternalis dextra.
50

i. Abdomen

Inspeksi

Abdomen simetris antara kanan dan kiri, tidak ada acites atau pembengkakan

pada abdomen klien.

Auskultasi

Peristaltik usus klien 30x/menit (normal 5-24x/menit).

Palpasi

Klien merasakan nyeri tekan pada daerah abdomen di kuadran 5.

Perkusi

Terdengar suara timpani pada daerah abdomen di kuadran 5.

j. Genetalia

Inspeksi

Tampak bersih dan tidak ada pembesaran skrotum di daerah genetalia.

k. Ekstremitas

Ekstremitas atas

Keadaan lengkap kiri dan kanan, terpasang IVFD RL 20 tpm di tangan sebelah

kiri, CRT kurang dari 3 detik dan tidak adanya sianosis bahkan oedem.

Ekstremitas bawah

Keadaan lengkap, kaki kiri maupun kanan dan tidak terdapat oedem pada daerah

kaki.

l. Punggung dan Tulang Punggung

Tidak ada gangguan pada punggung dan klien mampu melakukan mobilisasi

dengan baik.
51

m. Neurologis

Nervus I (Olfactorius) :

Klien dapat membedakan bau kopi dan the.

Nervus II (Opticus) :

Klien mampu membaca tulisan pada jarak 30 cm dengan

Menggunakan kacamata.

Nervus III (Ocumulatorius) :

Mata klien mampu mengikuti arahan tangan perawat.

Nervus IV (Throclearis) :

Reflek pupil terhadap cahaya miosis.

Nervus V (Thrigeminus) :

Klien mampu mengikuti untuk menggelengkan kepala dan wajah sesuai

Dengan perintah perawat, klien juga merasakan sentuhan geli pada

wajah saat kapas diusap pada wajah klien.

Nervus VI (Abdusen) :

Reflek pada mata saat diletakan kapas aktif.

Nervus VII (Facialis) :

Klien mampu mengikuti perintah untuk menggenyitkan dahi dan

menggembungkan pipi dan juga tidak tampak adanya gerakan abnormal

pada wajah klien, klien mampu membedakan rasa asin dan manis.

Nervus VIII (Auditorius) :

Klien mampu mendengarkan bisikan perawat.


52

Nervus IX (Glosopharingeal) :

Terdapat reflek muntah saat tongspatel didekatkan di platum.

Nervus X (Vagus) :

Kualitas suara klien normal dan tidak terdapat nyeri pada saat menelan

makanan.

Nervus XI (Accessorius) :

Tahanan otot tangan klien baik.

Nervus XII (Hypoglosal) :

Gerakan lidah terkoordinasi dengan baik.

n. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Kimia darah dan darah lengkap pada tanggal 07 Juni 2018

No. Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

1. Hemoglobin 12,7 g% L 14-18 g%

P 12-16 g%

2. Leukosit 3400 rb/mm3 4-11 rb/mm3

3. Trombosit 256.000 rb/mm3 150-400 rb/mm3

4. Widal O (-)

H 1/160

5. Glukosa sewaktu 101 MG/DL N 60-100 MG/DL

2 JPP 120 MG/DL

6. Cholesterol 300 MG/DL <200 MG/DL

7. Uric acid (UA) 7,5 MG/DL L: < 7MG/DL


53

P: <2,4 4,7 MG/DL

 Analisa Data

No. Analisa Data Etiologi Masalah

1. DS: Makanan yg Diare

 Klien mengatakan terinfeksi

Mencret sudah lebih

dari 10 x

 Klien mengatakan Toksik tak dapat

perutnya mules diserap

seperti diremas-

remas
Hiperperistaltik
DO:

 Klien tampak keluar


Penyerapan
masuk ke kamar
makanan di usus
kecil
menurun
 Klien tampak lemah

 TD: 110/80 mmhg,

suhu 36oC, nadi

72x/menit, rr

16x/menit

2. DS: Frekuensi BAB Kekurangan volume

 Klien mengatakan meningkat cairan berhubungan

sering haus dengan kehilangan

 Klien mengatakan Hilang cairan dan cairan aktif


54

badannya terasa elektrolit berlebihan

lemah

DO: Gangguan

 Bibir klien tampak keseimbangan

kering cairan dan elektrolit

 Klien tampak lemah

 TD: 100/60 mmhg, Dehidrasi

suhu 36oC, nadi

72x/menit, rr

16x/menit

3. DS: Distensi abdomen Ketidakseimbangan

 Klien mengatakan nutrisi kurang dari

muntah 2x Mual/muntah kebutuhan tubuh

 Klien mengatakan berhubungan dengan

nafsu makan Nafsu makan intake yang tidak

berkurang menurun adekuat, mual, muntah

 Klien mengatakan dan anoreksia

tidak menghabiskan

porsi makanan yg

diberikan puskesmas.

DO:

Pengkajian ABCD pada

nutrisi:

 A (Antropometri)

BB sebelum sakit:

68kg

BB ketika sakit: 66kg


55

 B (Biokimia)

 Klinis

Kesadaran:

composmentis

GCS 15

Tugor kulit menurun

 D (Diet)

Klien susah

menghabiskan

makanannya, karena

klien tidak nafsu

makan

 Klien terlihat tidak

menghabiskan

makananya

 Klien mendapatkan

diet makanan lunak

3.2 Diagnosa Keperawatan

1. Diare berhubungan dengan proses infeksi, inflamasi usus.

2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif.

3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan intake yang tidak adekuat, mual, muntah dan anoreksia.


56

3.3 Intervensi Keperawatan

No. Diagnosa
NOC NIC
Keperawatan

1. Diare NOC: NIC:

 Bowel elimination Diarhea Management

 Fluid Balance  Evaluasi efek

 Hydration samping

 Electrolyte and Acid pengobatan

base Balance terhadap

Kriteria Hasil: gastrointestinal

 Feses berbentuk, BAB  Ajarkan pasien

sehari sekali-tiga hari untuk

 Menjaga daerah menggunakan obat

sekitar rektal dari antidiare

iritasi  Instruksikan

 Tidak mengalami pasien/keluarga

diare untuk mencatat

warna < jumlah,


 Menjelaskan penyebab
frekuensi dan
diare dan rasional
konsistensi dari
tindakan
feses
 Mempertahankan
 Evaluasi intake
turgor kulit
makanan yang
57

masuk

 Identifikasi faktor

penyebab diare

 Monitor tanda dan

gejala diare

 Observasi turgor

kulit secara rutin

 Ukur

diare/keluaran

BAB

 Hubungi dokter

jika ada kenaikan

bising usus

 Instruksikan pasien

untuk makan

rendah serat, tinggi

protein dan tinggi

kalori jika

memungkinkan

 Instruksikan untuk

menghindari

laksative

 Ajarkan teknik

menurunkan stress

 Monitor persiapan

makanan yang

aman
58

2. Kekurangan NOC: NIC :

volume cairan  Fluid balance Fluid management

berhubungan  Hydration  Timbang

dengan kehilangan  Nutritional Status : popok/pembalut

cairan aktif Food and Fluid jika diperlukan

Intake  Pertahankan

Kriteria Hasil : catatan intake dan

 Mempertahankan output yang akurat

urine output sesuai  Monitor status

dengan usia dan BB, hidrasi

BJ urin normal, HT (kelembaban

normal membran mukosa,

 Tekanan darah, nadi, nadi adekuat,

suhu tubuh dalam tekanan darah

batas normal ortostatik), jika

 Tidak ada tanda tanda diperlukan

dehidrasi, Elastisitas  Monitor hasil Lab

turgor kulit baik, yang sesuai dengan

membran mukosa retensi cairan

lembab, tidak ada rasa (BUN, Hmt,

haus yang berlebihan osmolalitas urin )

 Monitor vital sign

 Monitor masukan

makanan/cairan

dan hitung intake

kalori harian

 Kolaborasi

pemberian cairan
59

IV

 Monitor status

nutrisi

 Berikan cairan

 Berikan diuretik

sesuai interuksi

 Berikan cairan IV

pada suhu ruangan

 Dorong masukan

oral

 Berikan

penggantian

nesogatrik sesuai

output

 Dorong keluarga

untuk membantu

pasien makan

 Tawarkan snack

( jus buah, buah

segar )

 Kolaborasi dokter

jika tanda cairan

berlebih muncul

meburuk

 Atur kemungkinan

tranfusi

 Persiapan untuk
60

tranfusi

3. Ketidakseimbanga NOC NIC

n nutrisi kurang Nutritional Status: Manajemen Nurtisi

dari kebutuhan Nutritional Status: Food and  Kaji adanya alergi

tubuh Fluid Intake makanan

Nutritional Status: Nutrient  Kolaborasi dengan

Intake Weight control ahli gizi untuk

Kriteria Hasil : menentukan

 Adanya peningkatan jumlah kalori dan

berat badan sesuai nutrisi yang

dengan tujuan dibutuhkan pasien.

 Berat badan ideal  Anjurkan pasien

sesuai dengan tinggi untuk

badan meningkatkan

 Mampu intake Fe

mengidentifikasi  Anjurkan pasien

kebutuhan nutrisi untuk

 Tidak ada tanda-tanda meningkatkan

malnutrisi protein dan

 Menunjukkan vitamin C

peningkatan fungsi  Berikan substansi

pengecapan dan gula

menelan  Yakinkan diet

 Tidak terjadi yang dimakan

penurunan berat badan mengandung tinggi

yang berarti serat untuk

mencegah
61

konstipasi

 Berikan makanan

yang terpilih

(sudah

dikonsultasikan

dengan ahli gizi)

 Ajarkan pasien

bagaimana

membuat catatan

makanan harian.

 Monitor jumlah

nutrisi dan

kandungan kalori

 Berikan informasi

tentang kebutuhan

nutrisi

 Kaji kemampuan

pasien untuk

mendapatkan

nutrisi yang

dibutuhkan

 Nutrition

Monitoring BB

pasien dalam batas

normal

 Monitor adanya

penurunan berat
62

badan

 Monitor tipe dan

jumlah aktivitas

yang biasa

dilakukan

 Monitor interaksi

anak atau orangtua

selama makan

 Monitor

lingkungan selama

makan

 Jadwalkan

pengobatan dan

perubahan

pigmentasi

 Monitor turgor

kulit

 Monitor

kekeringan, rambut

kusam, dan mudah

patah

 Monitor mual dan

muntah

 Monitor kadar

albumin, total

protein, Hb, dan

kadar Ht

 Monitor
63

pertumbuhan dan

perkembangan

 Monitor pucat,

kemerahan, dan

kekeringan

jaringan

konjungtiva

 Monitor kalori dan

intake nutrisi

 Catat adanya

edema, hiperemik,

hipertonik papila

lidah dan cavitas

oral.

 Catat jika lidah

berwarna magenta,

scarlet

3.4 Implementasi Keperawatan

No.
No. Tanggal/Jam Implementasi Respon
DX

1. 06 Juni 1  Mengobservasi keadaan S:

2018 umum klien  Klien mengatakan

10.00 wib mencret lebih dari 10x

 Klien mengatakan

perutnya mules seperti


64

diremas-remas

O:

 Klien tampak bolak

balik ke kamar kecil

 Klien tampak meringis

 CRT <2 detik

 TTD: 110 80 mmhg

 HR: 84x/menit

 RR: 24 X/menit

 S: 36.40C

2. 11.00 wib 1  Menganjurkan kepada S:

klien dan keluarga  Klien mengatakan

untuk memberikan sampai saat ini BAB

minum yang banyak nya sudah berkurang

apalagi setelah BAB yaitu 3x

 Klien menggatakan

BAB nya sudah tidak

cair lagi sudah lembek

dan sudah ada

ampasnya

O:

 Konsistensi BAB klien

sudah mulai lembek

dan berampas
65

3. 15.00 wib 2  Mengobservasi S:

keadaan umum klien  Klien mengatakan

BAB cair lebih dari

10x

 Klien mengatakan

sering haus

O:

 Mulut klien tampak

kering

 CRT <2 detik

 TD: 110/80 mmhg

 HR: 88x/menit

 RR: 24x/menit

 S: 37,60C

4. 17.00 wib 2  Menganjurkan kepada S:

klien dan keluarga  Klien mengatakan akan

untuk memberikan menurut anjuran

minum yang banyak perawat

apalagi setelah BAB O:

 Mempertahankan  Cairan infus terpasang

cairan infus dengan RL 20 tpm

mengganti yang baru

karena sudah habis

5 07 Juni 3  Menganjurkan S:

2018 keluarga untuk  Kelurga klien

08.00 wib memberi makanan mengatakan akan

dalam keadaan hangat memberikan makan


66

dalam keadaan hangat

O:

 Keluarga klien tampak

menyetujui anjuran

perawat

6 09.00 wib 3  Monitor tanda tanda S:

vital dan menimbang  Klien menggatakan

BB klien sebelum dirawat di

puskesmas BB nya

68kg

O:

 S: 36.8 0C

 RR: 24 x/menit

 HR: 88x/menit

 BB: 66 kg

7. 12.00 wib 3  Memberi diet LLM S:

3x100cc dan  Klien mengatakan

menganjurkan mulai menghabiskan

keluarga untuk setengah porsi

memberikan makan makanan yang

sedikit tapi sering diberikan dari

puskesmas

O:

 Porsi makanan klien

tampak sisa setengah

dari yg disediakan
67

3.5 Evaluasi

No. Tanggal Catatan Perkembangan td

DX

1. 06 Juni S:

2018  Klien mengatakan BAB nya sudah tidak cair

lagi

 Klien mengatakan dari pagi sampai sekarang

sudah 3x BAB

O:

 Konsitensi feses sudah lembek dan ada

ampasnya

 Frekuensi BAB klien sudah berkurang.

A: masalah teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi

Kaji frekuensi konsistensi BAB, anjurkan klien

dan keluarga memberi banyak minum setelah BAB

2 06 Juni S:

2018  Klien mengatakan sudah menghabiskan 8

gelas air sejak siang tadi

O:

 Bibir klien tampak lembab

 Klien tampak mau minum

A: Masalah teratasi
68

P: Pertahankan intervensi

Kaji keadaan umum klien dan pertahankan cairan

parenteral

3 07 Juni S:

2018  Klien mengatakan makan habis setengah porsi

 Klien mengatakan selera makan meningkat

O: Klien tampak menghabiskan setengah porsi yg

disediakan

A: Masalah teratasi sebagian

P: Pertahankan Intervensi

Berikan makanan dalam porsi sedikit tetapi sering

Kaji masukan cairan peroral

Timbang BB setiap hari

Anda mungkin juga menyukai