Oleh :
Nabila Pasha Amelia
6. Riwayat ADL
Kebutuhan Dasar Sebelum sakit Setelah Sakit/Di RS
Pola Nutrisi dan Cairan
Makan
Jenis Makanan Nasi, sayur – sayuran, Makanan yang lunak yang
daging disediakan oleh rumah sakit
Frekuensi 3x / hari 3x / hari
Jumlah porsi 1 porsi setiap kali Sesuai yang disediakan saja
makan
Alergi Tidak ada Tidak ada
Keluhan Klien terpasang NGT
Kebutuhan Nutrisi Pasien saat sakit
Perhitungan kalori menggunakan rumus Mifflin
TEE = BMR x FA x FS
BMR Laki-laki = (10 x BB) + (6,25 x TB) – (5 x U) + 5
Minum
Jenis Minuman Air putih, teh, kopi Air putih
Frekuensi Air putih kalau haus Hari ini (14.00-21.00) sudah
(tidak bisa dihitung) 2,5 gelas (500cc), 2 gelas
Teh dan kopi jarang susu (100cc)
Kebutuhan cairan: 1500 – 2500 ml/kgBB/24jam
30–
50ml/kgBB/24jam
Pola Eliminasi
BAK
Frekuensi Tidak dihitung Klien terpasang folley
kateter
Warna Kadang kuning kadang Kuning jernih
agak keputihan (jernih)
Jumlah Tidak tau Kurang lebih 1100cc
Jumlah Urin Normal 1 – 2 x 50 Kg / jam
Perhari: 50 – 100 ml / jam
1-2 ml/kgBB/jam = 1200 – 2400 ml / hari
Keluhan Klien terpasang kateter
BAB
Frekuensi BAB 1x / hari Sudah bab 1x pagi hari
Warna Kuning kecoklatan Kuning kecoklatan
Konsistensi Biasanya padat dan Lembek tapi tidak cair
lembek
Keluhan Keluarga klien menyatakan klien sudah tidak dapat
merasakan tekanan saat BAB
Balance Cairan
Pasien mendapatkan terapi cairan infus NaCl 0,9% 30 dtt.
Pola Istirahat Tidur
Siang
Kualitas jarang terbangun Kadang terbangun
Malam
Kualitas Jarang terbangun Nyenyak tanpa gangguan
Kuantitas ± 6 jam ± 6 – 8 jam
Personal Hygiene
Kebersihan kulit Saat sehat biasanya Terlihat bersih, keluarga
mandi sehari 2x pada klien selalu menyeka klien
pagi hari dan sore sehari sekali
mendekati malam hari
Kebersihan mulut Biasanya pasien Keluarga klien melakukan
menggosok saat mandi oral hygiene 1x/hari. Bibir
(2x/hari). Mukosa terlihat kering tetapi mukosa
lembab tidak ada lesi mulut lembab dan juga tidak
di sekitar atau rongga ada lesi
mulut
Kebersihan rambut Keramas saat pasien Sampai saat masuk RS,
merasa kulit kepala pasien belum pernah
terasa gatal dan dikeramas. Namum, rambut
berminyak pasien tidak terlihat
berminyak
Kebersihan kuku Biasanya kuku Kuku-kuku terlihat panjang
dipotong kalau sudah namun tidak kotor
panjang saja.
Mobilisasi
Mobilisasi Saat sehat biasanya Saat ini aktivitas klien
klien melakukan seluruhnya dibantu oleh
pekerjaan dan keluarga.
aktivitas dilakukan
secara mandiri
2. Tanda-tanda Vital
Tekanan darah : 160/100 mmHg
Nadi : 68 x/menit irreguler
Respirasi : 26 x/menit
Suhu : 36,7 oC
3. Antropometri
BB saat ini : kg
TB : cm
BMI :
b. Sistem Kardiovaskuler
a) Inspeksi : bentuk dan pengembangan dada simetris, tidak
terdapat lesi, tidak terdapt edema
b) Palpasi : denyut apeks jantung dan denyutan pada dada
normal
c) Perkusi : batas-batas jantung normal
d) Auskultasi : bunyi jantung normal
c. Sistem Pencernaan
a) Inspeksi : perut datar tidak acites, tidak terdapat lesi
ataupun udem, reflex menelan (-), reflex mengunyah (-)
b) Auskultasi : bising usus 5x/menit
c) Palpasi : tidak ada nyeri tekan/lepas pada abdomen, tidak
terdapat hepatosplenomegali
d. Sistem Pernafasan
a) Inspeksi : bentuk dan pengembangan dada simetris, tidak
terdapat lesi, tidak terdapt edema, terlihat penggunaan otot
bantu pernafasan, klien terpasang nasal kanul 5 liter,
keluarga menyatakan klien batuk berdahak
b) Palpasi : taktil fremitus getaran normal
c) Auskultasi : suara nafas gargling pada bronkus dan
bronkovasikuler.
e. Sistem Muskuloskeletal
a) Inspeksi : terpasang infus NaCl 0,9%, suhu akral disetiap
ekstremitas hangat (tidak dingin), CRT ± 2 detik pada
kedua tangan dan kedua kaki. Tidak ada deformitas ataupun
bengkak
b) Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada bagian ekstremitas atas
atau bawah pasien.
Kekuatan Otot pada ekstremitas pasien, pasien sulit mengangkat
tangan dan kakinya sendiri
3 3
2 2
f. Sistem Endokrin
a) Inspeksi : tidak terdapat hiperpigmentasi pada warna kulit,
wajah, kuku dan rambut normal
b) Palpasi : kulit sedikit kering
g. Sistem Neurologi
a) Inspeksi : klien sadar penuh (compos mentis), tidak ada
kejang atau tremor
b) Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan/lepas, fungsi sensoris
pendengaran sedikit terganggu dan motoric terganggu
h. Sistem Perkemihan
a) Inspeksi : terpasang folley catheter, keluaran cairan dengan
jumlah cairan kurang lebih sebanyak 1.100 cc, warna
kuning jernih, , tidak terdapat keluhan BAK
b) Palpasi : tidak terdapat distensi bladder
5. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 4 Oktober 2019
Jenis Hasil Nilai Normal Keterangan
Pemeriksaan
Hematologi
Hemoglobin 12,3 14-17,4 g/dL
Hematokrit 37,2 41,5-50,4 %
Eritrosit 4,44 4,4-6 jt/uL
Leukosit 11,45 4,5-11 103/uL
Trombosit 167 150-450 ribu/uL
Index Eritrosit
MCV 83,8 80-96 fL
MCH 27,7 27,5-33,2 pg
MCHC 33,1 33,4-35,5 %
Natrium (Na) 150 135-145 mEq/L
Kalium (K) 3,2 3,5-5,1 mEq/L
Klorida (Cl) 123 98-109 mEq/L
Kalsium ion 4,73 4,5-5,6 mg/dL
Magnesium 2,1 1,8-2,4 mg/dL
Analisa Gas Darah Arteri
Nilai Gas Dara
pH 7,457 7,35 – 7,45
pCO2 23,0 35,0-45,0 mm Hg
pO2 70,1 80-105 mm Hg
Status Asam Basa
HCO3 18,9 22-26 mmol/ l
tCO2 19,7 23,05-27,35 mmol/ l
Standar BE-b -2,9 (-2) – (+2) mmol/ l
Saturasi O2 99,1 95-100 %
b. Pemeriksaan lainnya
6. Terapi Farmakologis
No. Terapi
1 Infus 2A 500ml (1500 cc dlm 24 jam)
Untuk mengobati dehidrasi, menambahkan kalori, dan mengembalikan
keseimbangan elektrolit
2 Cefotaxime amp (3 dd 1 IV)
Obat golongan antibiotik yang digunakan untuk mengobati berbagai
macam infeksi bakteri misalnya infeksi pernafasan bagian bawah, infeksi
saluran kemih, meningitis, dan gonore. Obat ini termasuk dalam kelas
antibiotik bernama cephalosporin. Antibiotik ini bekerja dengan
menghentikan pertumbuhan bakteri.
3 Azitromicin 500 mg tab (1 dd 1 NGT)
Digunakan untuk mengobati berbagai infeksi bakteri. Ini adalah antibiotik
tipe macrolide. Ia bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri.
Obat ini tidak akan bekerja untuk infeksi virus (seperti flu biasa, flu).
Penggunaan yang tidak perlu atau penyalahgunaan antibiotik apa pun
dapat menyebabkan efektivitasnya menurun.
4. KSR 600 mg tab (1 dd 2 NGT)
Adalah obat suplemen mineral dengan fungsi untuk mengobati atau
mencegah jumlah kalium yang rendah dalam darah. Tingkat normal
kalium dalam darah sangat penting. Kalium atau juga dikenal sebagai
potassium membantu sel, ginjal, jantung, otot, dan saraf Anda berfungsi
dengan baik. Kebanyakan orang mendapatkan cukup kalium dengan
makan makanan seimbang. Beberapa kondisi yang dapat menurunkan
kadar kalium dalam tubuh Anda termasuk diare berat yang
berkepanjangan dan muntah, masalah hormon seperti
hyperaldosteronism, atau pengobatan dengan “pil air” / diuretik.
5. Ca Glukonas dlm D5 4 gram 100mg (25 mg dlm D5/24 jam)
Obat yang digunakan untuk mencegah atau mengobati kadar kalsium
darah yang rendah untuk orang-orang yang tidak punya kalsium yang
cukup dari makanan yang mereka konsumsi.
Obat ini juga dapat mengobati kekurangan kalsium yang disebabkan oleh
beberapa kondisi seperti:
pengeroposan tulang (osteoporosis)
lemah tulang (rakitis)
mengurangi kinerja kelenjar paratiroid (hypoparathyroidism)
beberapa masalah otot (latent tetany)
Selain itu, fungsi lain dari obat calcium glconate adalah untuk pasien
yang harus memiliki kalsium yang cukup, misalnya:
wanita hamil
wanita yang sudah menopause
orang yang sedang menjalani pengobatan dengan obat tertentu,
seperti phenytoin, phenobarbital atau prednisone.
Kalsium memiliki peranan yang sangat penting dalam tubuh karena
sangat bermanfaat untuk pembuluh darah, sel-sel tubuh, otot, dan tulang.
Jika darah kekurangan kalsium, maka tubuh akan mengambil kalsium
dari tulang, sehingga tulang keropos.
Maka itu, kalsium glukonat juga dapat digunakan untuk menjaga kadar
kalsium tubuh pada orang yang mengalami:
gangguan fungsi ginjal
gangguan fungsi hati
sedang menjalani cuci darah
6. Esomeprazole 4 (2 dd 1 IV)
Salah satu obat golongan penghambat pompa proton yang mengurangi
produksi asam lambung. Berkurangnya produksi asam lambung
bermanfaat dalam menangani penyakit refluks asam lambung (GERD).
Selain itu, esomeprazole juga digunakan untuk sejumlah kondisi, seperti
tukak lambung atau ulkus duodenum akibat konsumsi obat antiinflamasi
nonsteroid (OAINS) jangka panjang atau infeksi Helicobacter pylori,
serta sindrom Zollinger-Ellison, yaitu munculnya tumor di pankreas yang
mengakibatkan produksi asam lambung berlebih.
8. Combivent + Flixotide + NaCl 0,9 Nebu (3x nebu)
Combivent adalah obat yang digunakan untuk mengatasi penyakit saluran
pernapasan, seperti PPOK atau asma. Obat ini juga diindikasikan untuk
perawatan penyumbatan hidung, radang selaput lendir dan bronkospasme.
Obat ini memiliki kandungan albuterol atau salbutamol sulfat dan
ipratropium bromida. Combivent memiliki cara kerja dengan membuka
saluran udara ke paru-paru serta melakukan relaksasi atau mengendurkan
otot-otot pada saluran napas.
No Perencanaan
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
1 Menunjukkan jalan nafas paten Beri posisi terlentang dengan 1. Pemberian posisi yang nyaman pada
dengan kriteria hasil : leher sedikit ekstensi klien agar cairan dapat keluar
Sekret berkurang Auskultasi suara nafas 2. Pengkajian Komprehensif
Tidak ada suara gargling Berikan terapi inhalasi dengan mengindikasikan prosedur yang harus
larutan dan alat sesuai ketentuan dilakukan
DIAGNOS PARAF
TANGGAL JAM IMPLEMENTASI HASIL/RESPON
A
05-10-2019 16.00 Bersihan Pengkajian suara nafas dan Suara nafas gargling, RR 26x/menit
jalan nafas RR Klien mulai batuk dan ada rangsang untuk
16.30 tidak efektif Pemberian terapi nebulisasi mengeluarkan dahak
dengan combivent + flixotide
+ NaCl 0,9%
Pemberian terapi Oksigen 5
liter
05-10-2019 16.00 Hambatan Pengkajian kekuatan otot Kekuatan otot ekstremitas atas 3/3
mobilitas Pengkajian ROM Kekuatan otot ekstremitas bawah 2/2
fisik Pengkajian TTV Kekakuan pada otot mulut
Nadi 68x/menit
VIII. CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN
Nama Pasien : Tn. K Ruangan : Fresia 2
No Medrek : 000xxxx Nama Mahasiswa : Nabila
No
Tgl/jam SOAP Paraf
dx
1. Nabila
2. Nabila
DAFTAR PUSTAKA
Bulechek, Gloria et al. 2016.Nursing Interventions Clasification (NIC) 6th edition.
Singapore : Elsevier
Herdman, T. Heather. 2018. Nanda International Inc. Diagnosis Keperawatan :
definisi dan klasifikasi 2018-2020 edisi 11, editor, T. Heather Herdman,
Shigemi Kamitsuru; alih Bahasa, Budi Anna Keliat et.al; editor penyelaras,
Monica Ester. Jakarta : EGC
Moorhead, Sue et al. 2016. Nursing Outcomes Clasifications (NOC) 5th edition.
Singapore: Elsevie