Anda di halaman 1dari 9

BAB 2

ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa : AGUS SUHARDI


NIM : 2017.C.09a.0823
Ruang Praktek : Ruang ICU
Tanggal Praktek : 21 september 2020
Tanggal & Jam Pengkajian : 21 september 2020 Pukul 12.00 WIB

2.1 PENGKAJIAN
2.1.1 IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. B
Umur : 35 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku/Bangsa : Dayak/Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani
Pendidikan : SMP Sederajat
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Desa Tewah
Tgl MRS : 20 September 2020
Diagnosa Medis : Syok Hipovolemik
2.1.2 RIWAYAT KESEHATAN /PERAWATAN
2.1.2.1 Keluhan Utama : Keluarga pasien mengatakan pasien mengalami
penurunan kesadaran.
2.1.2.2 Riwayat Penyakit Sekarang : Pada hari minggu tanggal 20 september
2020 pukul 08.00 wib Tn. B berangkat kerja, di dalam perjalanan Tn. B
mengalami kecelakaan lalu lintas, Tn. B tertabrak mobil dan terpental ke
pinggir jalan yang mengakibatkan fraktur terbuka femur kondiler dan
fraktur terbuka Cruris 1/3 proksimal disertai pendarahan hebat, Lalu Tn.
B di bawa warga dalam keadaan pingsan ke RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya, di UGD Tn. B mendapatkan Terapi Infus RL 20 tpm di
tangan kanan dan oksigen simple mask 6 L/m, hasil pemeriksaan fisik
terdapat TTV: TD: 90/70 mmHg, Nadi: 120 x/m, RR: 26x/m, CRT >2
detik, GCS E:1 V:1 M:2, Lalu Tn. B dipindah ke ruang ICU untuk
perawatan lebih intensif.
2.1.2.3 Riwayat Penyakit Sebelumnya (riwayat penyakit dan riwayat operasi):
Keluarga pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit sebelumnya, dan
belum pernah operasi.
2.1.2.4 Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada penyakit menurun dan menular
pada pasien.

2.1.3 PEMERIKASAAN FISIK


2.1.3.1 Keadaan Umum : Keadaan umum pasien semi koma, bentuk tubuh kurus,
berbaring terlentang, pasien tampak diam, tampak terpasang bidai di
bagian paha kanan, penampilan pasien lusuh, terpasang infus RL 20
Tpm di tangan kanan, terpasang oksigen simple mask 8 L/m dan
terpasang kateter.
2.1.3.2 Status Mental : Tingkat klien kesadaran semi koma, ekspresi wajah klien
datar, bentuk badan klien kurus, cara berbaring/bergerak klien,
terlentang, Berbicara klien acuh, suasana hati klien gelisah, Penampilan
klien lusuh. Fungsi kognitif Klien: Orientasi waktu: pasien tidak
mengenal waktu, Orientasi Orang: pasien tidak mengenal kelurga,
perawat dan tenaga medis lainnya, Orientasi Tempat: Pasien tidak
mengetahui dirinya di rumah sakit.
2.1.3.3 Tanda-tanda Vital klien: Suhu/T : 350C (Axilla), Nadi/HR: 120x/mt,
Pernapasan/RR: 26x/tm, Tekanan Darah/BP: 90/70mm Hg
2.1.3.4 Pernapasan (breathing) klien : bentuk dada simetris, klien tidak merokok,
klien tidak ada batuk, klien sesak saat inspirasi, tipe pernafasan klien
dada dan perut, irama pernafasan klien teratur, suara nafas wheezing
Masalah keperawatan : Gangguan pertukaran gas
2.1.3.5 Cardiovasculer (bleeding) Klien : Klien tidak ada nyeri dada, capillary
refill > 2 detik, pasien ada pingsang, asites lingkar perut tidak ada, Ictus
cordis tidak terlihat, vena jugularis tidak terlihat, suara jantung normal
(lub-dub).
Masalah Keperawatan : Perfusi perifer tidak efektif
2.1.3.6 Persyarafan (brain) Klien : Nilai GCS: Eye : 1 (mata tidak terbuka
meskipun diberikan rangsangan) Verbal : 1 (tidak bersuara sama sekali)
Motorik: 2 (satu atau kedua tangan lurus (abnormal extension) ketika
diberikan rasa nyeri). Total nilai GCS: 4 tingkat kesedaran semi koma,
pupil isokor, reflek cahaya kanan dan kiri positif, uji syaraf kranial tidak
diuji klien penurunan kesadaran.
2.1.3.7 Eliminasi urin (bladder) : Produksi urine klien 600 ml/hari, warna
kuning, bau khas amoniak, klien menggunakan kateter
Masalah keperwatan : Resiko ketidakseimbangan cairan
2.1.3.8 Eliminasi alvi (bowel) : Mulut dan faring: bibir kering, gigi lengkap, gusi
tidak ada pembengkakkan, lidah cukup bersih, mukosa lembab, tonsil
tidak ada pembesaran, BAB 1 x/hari,warna kecoklatan, konsistensi
lembek, bising usus 15x/menit, tidak ada masalah.
2.1.3.9 Tulang - otot – integumen (bone) : Kemampuan pergerakan sendi
terbatas, ukuran otot simetris, uji kekuatan otot ekstremitas atas 4/4
ekstremitas bawah 1/4, Perlukaan, lokasi : paha dan betis kanan, Patah
tulang, lokasi: femur kondiler dextra dan Cruris 1/3 proksimal dextra.
2.1.3.10 Kulit-kulit rambut : Riwayat alergi tidak ada, suhu kulit dingin, warna
kulit normal, turgor cukup, tekstur kasar, tidak ada jaringan parut, terstur
rambut kasar, distribusi rambut lebat, bentuk kuku simetris
2.1.3.11 Sistem penginderaan : Mata/penglihatan : fungsi penglihatan klien gelap,
gerakan bola mata klien diam, selera normal/putih, korna bening.
Telinga/pendengaran: fungsi pendengaran klien berkurang.
Hidung/penciuman: bentuk simetrsi, tidak ada lesi.
2.1.3.12 Leher dan kelenjar limfe : Tidak ada masa, tidak ada jaringan parut,
kelenjar limfe tidak teraba, kelenjar typoid tidak teraba, mobilitas leher
bebas.
2.1.3.13 Sistem reproduksi : Reproduksi pria, tidak kemerahan, tidak ada gatal-
gatal, gland penis bersih, meatus uretra normal, tidak ada hernia, tidak
ada kelainan.

2.1.4 POLA FUNGSI KESEHATAN


2.1.4.1 Persepsi Terhadap Kesehatan dan Penyakit : Keluarga mengharapkan
dengan pengobatan dirumah sakit dapat mengurangi penyakit yang
dialami pasien, dan ingin cepat pulang kerumah bertamu dengan keluarga
yang lainya.
2.1.4.2 Nutrisi dan Metabolisme: TB : 164 Cm, BB sekarang : 55 Kg, BB
Sebelum sakit : 57 Kg, IMT : 55 : 164x164 = 20.4 (Normal)
Pola Makan Sehari- Sesudah Sakit Sebelum Sakit
hari
Frekuensi/hari 3 sehari 3 kali sehari
Porsi Kurang dari 1 porsi 1 porsi
Nafsu makan kurang baik
Jenis Makanan bubur Nasi, daging, dan
sayuran
Jenis Minuman Susu sonde Air mineral, kopi
Jumlah minuman/cc/24 800 ml 2000 ml
jam
Kebiasaan makan Pagi, siang , malam Pagi, siang ,
malam
Keluhan/masalah Nafsu makan Tidak ada
berkurang
2.1.4.3 Pola istirahat dan tidur: Sebelum sakit, Klien memiliki kebiasaan tidur
jam 00.00 dan bangun pada sekitar jam 05.00. Klien tidak membutuhkan
apapun sebagai pengantar tidurnya. Klien tidak memiliki kebiasaan tidur
siang. Masalah Keperawatan : Tidak ada
2.1.4.4 Kognitif : Pasien setiap harinya bekerja sebagai karyawan bangunan.
Saat sakit pasien tidak bekerja karena kondisinya saat ini tidak
memungkinkan sehingga keluarga ingin klien cepat sembuh agar dapat
melakukan semua kegiatan keseharian dan mencari nafkah untuk
keluarganya. Masalah Keperawatan :Tidak ada
2.1.4.5 Konsep diri (Gambaran diri, ideal diri, identitas diri, harga diri, peran):
Identitas diri : Klien adalah seorang laki laki berusia 35 tahun dan
berstatus menikah
Ideal diri : Keluarga klien mengatakan ingin segera cepat sembuh agar
bisa mencari nafkah kembali untuk keluarganya dan agar bisa
menjalankan aktivitas seperti biasanya.
Harga diri : Kelurga klien mengatakan kondisinya saat ini membuatnya
tidak bisa menjalani aktivitas keseharian dan membatasinya dari bekerja
untuk waktu yang lama
Gambaran diri : Keluarga klien mengatakan seluruh anggota tubuh
adalah penting jadi ketika sakit maka akan mempengaruhi pola aktivitas
yang telah dijalaninya selama ini
Peran : Klien adalah seorang suami dari seorang istri yang sedang hamil
7 bulan dan ia bertanggung jawab sebagai kepala keluarga. Masalah
Keperawatan: Tidak ada
2.1.4.6 Aktivitas Sehari-hari: Sebelum sakit, Klien bekerja sebagai karyawan
bangunan, mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Masalah Keperawatan : Tidak ada
2.1.4.7 Koping –Toleransi terhadap Stressz: Keluarga mengatakan kondisi klien
saat ini membuatnya terbatas menjalani aktivitas keseharian dan
membatasinya dari bekerja untuk waktu yang lama. Masalah
Keperawatan : Tidak ada
2.1.4.8 Nilai-Pola Keyakinan : Keluarga berharap yang terbaik dari segala
pengobatan yang dilakukan dirumah sakit dan selalu berdoa. Masalah
Keperawatan: tidak ada
2.1.5 SOSIAL – SPIRITUAL
2.1.5.1 Kemampuan berkomunikasi: Klien tidak berkomunikasi
2.1.5.2 Bahasa sehari-hari: Klien berbaha dayak dan berbahasa indonesia
2.1.5.3 Hubungan dengan keluarga : hubungan dengan keluarga baik ditandai
dengan keluarga yang selalu menemani klien
2.1.5.4 Hubungan dengan teman/petugas kesehatan/orang lain : Hubungan klien
dengan temannya baik
2.1.5.5 Orang berarti/terdekat : Istri dan anak-anaknya
2.1.5.6 Kebiasaan menggunakan waktu luang : Berkumpul dengan keluarga
2.1.5.7 Kegiatan beribadah : Klien beragam islam dan biasanya saat sebelum
sakit Klien melakukan ibadah sholat lima waktu. Pada saat di RS Klien
melakukan ibadah dengan berdoa di atas tempat tidur
2.1.6 DATA PENUNJANG (RADIOLOGIS, LABORATO RIUM,
PENUNJANG LAINNYA
Hasil pemeriksan Lab

Jenis hasil satuan Nilai rujukan


pemeriksaan
Elektrolit
Na 135 mmol/L 135-145
K 3,3 mmol/L 3,5=5
Cl 95 mmol/L 95-105
Ca 1,5 mmol/L 3,5-2,1
Mg 1,4 mmol/L 1.3-2.1
Jenis Hasil satuan Nilai Rujukan
pemeriksaan
Hematologi
Hemoglobin 6,9 g/dl 13,2-17,3
Leukosit 10,5 x 10^3/µL 4,0-11
Trombosit 265 x 10^3/µL 150-450
Hematokrit 37 % 40-52
Eritrosit 3,9 x 10^3/µL 4,4-5,9
MCV 77 fL 80-100
MCH 23 pg 26-34
MCHC 30 g/dl 31-36
Eosinofil 1 % 0-5
Basofil 0 % 0-1
Netrofil 71 % 50-70
Limfosit 26 % 25-40
Monosit 3 % 2-8
2.1.7 PENATALAKSANAAN MEDIS
No Nama obat Dosis Indikasi
1 Ceftriaxone 1gr/12jam antibiotik sefalosporin yang
digunakan untuk mengobati
infeksi bakteri seperti kencing
nanah (gonore) dan infeksi bakteri
lainnya
2 Ketorolac 30mg/ 12 jam untuk meredakan nyeri dan
peradangan
3 Metronidazole 500mg/ 12jam antibiotik untuk mengobati infeksi
4 Vit K 2x 1 ampul untuk mengatasi gangguan
(10mg) perdarahan akibat
defisiensi vitamin K, baik yang
diakibatkan oleh pemberian
antikoagulan, maupun akibat
penyakit lain, seperti penyakit
hepar kronis
5 Asam 500mg/8jam digunakan untuk mengurangi atau
traneksamat menghentikan perdarahan.

6 Dexamethasone 0.5 mg premed Desametason merupakan obat


kortikosteroid yang diresepkan
sebagai obat semprot yang
berguna untuk mengatasi rinitis
alergi, atau juga diresepkan
sebagai tetes mata untuk
mengobati iritis dan otitis eksterna
7 Methyl 125 mg / 8jam di gunakan dalam penanganan
prednisolone penyakit paru obstruksi kronik,
croup, radang sendi, lupus,
psoriasis, colitis ulcerosa, lalergi,
dan gangguan fungsi kelenjar
endokrin
8 RL 60 cc/jam digunakan sebagai cairan hidrasi
dan elektrolit serta sebagai agen
alkalisator

Palangka raya , 21 september 2020

Agus Suhardi

Anda mungkin juga menyukai