: Tn. T
: 38 tahun
: Laki-laki
: Islam
: SD
: RT/RW 02/04 Dusun
Tegallo Biting, Arjasa,
Jember
No. RM
Pekerjaan
Status Perkawinan
Tanggal MRS
Tanggal Pengkajian
Sumber Informasi
: 102***
: pekerja proyek
: Kawin
: 04-12-2015
: 07-12-2015
: Rekam medik,
Klien dan
Keluarga
Genogram:
Keterangan:
= laki-laki
= garis pernikahan
= perempuan
= garis keturunan
= klien
= meninggal dunia
Interpretasi
pelindung agar tidak terjadi jatuh dan cedera, namun klien masih dalam
kondisi penurunan dalam mempersepsikan sesuatu.
2. Pola nutrisi/ metabolik (ABCD)
-
Antropometeri
IMT : BB
TB2
= 62
1,672
62
= 22,23
2,7889
Interpretasi :
Obesitas II: > 30
Obesitas I : 25 29,9
Overweight : 23 24,9
Normal : 18,5 22,9
Underweight : < 18,5
indeks massa tubuh klien dalam batas normal
-
Biomedical sign :
Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 08-12-2015: Hematologi,
hemoglobin: 11,5 (Normal: 12,0-16,0); Lekosit: 8,4 (Normal: 4,511,0); Hematokrit: 33,7 (Normal: 36-46); Trombosit: 227 (Normal:
150-450)
Interpretasi: keadaan hematologi klien dalam batas normal
Clinical Sign :
Anemis (-), ikterus (-)
1x 1250 = 1250
Menentukan kebutuhan energi dengan menghitung angka metabolisme
basal (AMB) atau Basal Metabolism Rate (BMR) menurut Rumus
Harris Benedict:
Pria= 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) (6,8 x U)
= 66 + (13,7 x 62) + (5 x 167) (6,8 x 38)
= 2008,8 kkal
Setelah menghitung besar BMR, hasilnya kemudian dikalikan dengan
level aktivias fisik untuk memperoleh kebutuhan kalori harian (TEE).
Level aktivitas fisik
a. TIDAK AKTIF : TEE = BMR x 1,2
b. CUKUP AKIF (berolahraga 1-3 kali seminggu): TEE = BMR x
1,375
c. AKTIF (berolahraga 3-5 kali/minggu): TEE = BMR x 1,55
d. SANGAT AKTIF (berolahraga 6-7 kali/minggu): TEE = BMR x
1,725
Jadi, TEE = 2008,8 x 1,2
= 2410,56
Balance kalori : asupan kalori kebutuhan kalori
: 1250 2410,56
: - 1160,56 kkal
Interpretasi : intake nutrisi klien kurang adekuat
3. Pola eliminasi:
BAK
-
Frekuensi
:-
Jumlah
: 350cc/6jam
Warna
: kuning
Bau
: khas urine
Karakter
BJ
:-
Alat Bantu
Kemandirian : mandiri
Lain
: kateter
:-
BAB
-
Frekuensi
:-
Jumlah
:-
Warna
:-
Bau
:-
Karakter
:-
BJ
:-
Alat Bantu
:-
Kemandirian : -
Lain
x/menit)
Interpretasi
Balance Cairan
Balance cairan: Balance cairan klien tanggal 06-12-2015
Pagi: (06.00)
Infus
: 200 cc
UP
: 400 cc
Diit
: 500 cc
IWL
: 290 cc
690 cc
WM
: 145 cc
845 cc
(12.00)
Infus
: 400 cc
UP
: 200 cc
Diit
: 250 cc
IWL
: 290 cc
490 cc
WM
: 145 cc
795 cc
Sore: (17.00)
Infus
: 400 cc
UP
: 200 cc
Diit
: 250 cc
IWL
: 290 cc
490 cc
WM
: 145 cc
795 cc
Malam: (22.00)
Infus
: 500 cc
UP
: 200 cc
Diit
: 250 cc
IWL
: 290 cc
490 cc
WM
: 145 cc
895
Toileting
Berpakaian
Berpindah
Ambulasi / ROM
Gambaran diri : Sebelum Sakit dan Saat MRS: klien tidak dapat
menjelaskan gambaran dirinya, klien hanya diam ketika ditanya.
Identitas diri : Sebelum dan Saat MRS: klien mampu menyebutkan siapa
namanya dan apa pekerjaannya
Harga diri : Sebelum Sakit dan Saat MRS: klien tidak dapat menjelaskan
tentang gambaran harga dirinya, menurut keluarga klien merupakan orang
pekerja keras dan tidak suka merepotkan kedua orangtuanya.
Ideal Diri : Sebelum dan Saat MRS: menurut keluarga klien akan sangat
tersinggung jika dianggap tidak mampu bekerja
Peran Diri : Sebelum dan Saat MRS: menurut keluarga, klien merupakan
tipe orang yang mau bekerja keras karena tanggung jawabnya sebagai
kepala keluarga
Interpretasi : pola persepsi diri klien tidak dapat dinilai dari dalam diri
klien secara langsung karena penurunan kemampuan kognitif klien saat
ini.
8. Pola seksualitas & reproduksi
Pola seksualitas :
Sebelum sakit: klien lebih
Tekanan Darah
Nadi
RR
: 120/70 mm/Hg
: 60
X/mnt
: 20
X/mnt
Suhu
: 37,4
Interpretasi :
Hasil pengukuran kesadaran klien compos mentis
Pengkajian Fisik (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi)
1. Kepala
2. Mata
Inspeksi: mata normal, konjungtiva anemis, tidak ada edema palpebra,
tidak ada icterus, pupil isokor, posisi mata simetris, kebersihan
mata terjaga, tidak ada strabismus, tidak ada eksoftalmus, tidak
ada enoftalmus.
Palpasi : tidak ada benjolan disekitar mata
3. Telinga
Inspeksi: telinga simetris, lubang telinga bersih tidak ada serumen, daun
telinga tampak bersih tidak merah tidak ada jejas.
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
4. Hidung
Inspeksi: lubang hidung simetris, keadaan hidung bersih, tidak
menggunakan pernapasan cuping hidung, jumlah lubang hidung
2, tidak terdapat polip, bulu hidung rata.
Palpasi: tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, tidak ada penambahan
massa
5. Mulut
Inspeksi : tidak ada sianosis, mulut bersih, terdapat sisa lendir, mulut
simetris, tidak ada ulkus, tidak ada peradangan selaput lender, uvula
simetris, tidak ada tonsillitis, tidak ada perdarahan, lidah simetis, gigi
molar tampak patah dan hilang baik atas maupun bawah
Palpasi : tidak ada Nyeri Tekan pallatum, tidak ada pembengkakan pada
lidah, tidak nyeri ketuk gigi
6. Leher
Ispeksi: tidak ada lesi, simetris, pergerakan jakun norml, tidak ada JVP,
tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, tidak ada pembengkakan kelenjar
limfe. Terdapat sekret berwarna hijau
Palpasi: tidak teraba adanya pembesaran tyroid dan retensi vena
7. Dada
Paru
Inspeksi
Palpasi
pernafasan
: tidak ada nyeri tekan dan vokal fremitus teraba disemua
lobus
Perkusi
: sonor
Auskultasi
: suara vesikuler disemua lobus
vesikuler
vesikuler
vesikuler
vesikuler
Jantung
Inspeksi
: Simetris, tidak ada spider nevi, tidak ada lesi, bentuk perut
rata
Auskultasi
Palpasi
Perkusi
: timpani
9. Urogenital
Inspeksi
Palpasi
10. Ekstremitas
Ekstremitas atas
a. Motorik
-
: simetris, sama
Pergerakan abnormal
tidak
ada
pergerakan
abnormal
-
: terlihat
Koordinasi gerak
dapat
berkoordinasi
dengan baik
b. Sensori
-
Nyeri
Rangsang suhu
Rasa raba
: merasa geli
Ekstremitas bawah
a. Motorik
-
: merasa geli
b. Sensori
-
Nyeri
menghindari
sumber
nyeri
-
Rangsang suhu
Rasa raba
: merasa geli
4444
333
membuka mata
N. IV (Trochlearis) :
diberikan
N. X (Vagus) : pasien mampu menelan saliva secara perlahan
N. XI (Asesoris) : otot sternokleidomastoideus dan trapezius
lemah
N. XII (Hipoglosus) : kemampuan klien untuk berbicara
lemah, klien disartria yaitu gangguan berbicara dan tidak mampu
mengontrol artikulasi.
Pemeriksaan reflex
Hofman (-), tromer (-), Reflek bubinzki (-), reflek chaddock (-), reflek
reflek Gordon (-).
V. Terapi
Tanggal 07 Desember 2015:
Infus D5 Ns = 1000ml/24 jam (14 tpm)
Injeksi:
Injeksi Piracetam
3x3gr/IV
2x 10mg/IV
normal
Hematologi Lengkap
Hemoglobin
: 11,5
12,0-16,0 g/dl
Leukosit
: 8,4
4,5-11,0 109/L
Hematokrit
: 33,7
36-46 %
Trombosit
: 227
150-450 109/L
: 194
Faal Hati
Albumin
: 3,2
3,4-4,8 g/dL
SGOT
: 32
10-31 U/L
SGPT
: 25
9-36 U/L
Faal Ginjal
Urine Kreatinin
: 0,8
0,5-1,1 mg/dL
BUN
:7
6-20 mg/dL
Urine Urea
: 16
26-43 mg/dL
Elektrolit
Natrium
: 138,1
135-155 mg/dL
Kalium
: 3,85
Chlorida
: 110,8
90-110 mmol/L
Pemeriksaan CT scan
Pemeriksaan Rontgen
ANALISA DATA
N
DATA PENUNJANG
O
1.
DS:
ETIOLOGI
MASALAH
Trauma kepala
Gangguan
Perfusi Jaringan
Kerusakan sawar otak
Serebral
tadi malam
DO:
-
GCS: 4E4V6M
Klien
tampak
kesulitan
Penurunan aliran O2 ke
otak
susu
-
2.
mengerang kesakitan
DS:
Peningkatan TIK
DO:
TD: 120/70 mmHg
RR: 20 x/menit
N: 60 x/menit
Skala nyeri dari 1-10 ada di 8
Nyeri akut
3.
DS
Gangguan
mobilitas fisik
DO:
parastesia
Kerusakan neuromotorik
Kekuatan otot : 3
4.
DS:
Edema otak
nyambung
DO:
-
tempat
tidur
dan
Gangguan komunikasi
verbal
Gangguan
komunikasi
verbal
5.
DS:
Kerusakan neuromotorik
Defisit
perawatan diri
Ketidakmampuan merawat
diri
DO:
-
Klien bed
rest total
-
Terpasan
g kateter
GCS :
4E, 4V, 6M
Klien
terpasang diapers,
kebersihan alat genetalia
menurun
6.
DS:
(kebingungan
Kerusakan neuromotorik
DO:
-
Klien
tampak agitasi
Klien
tampak diam ketika
ditanya keluhan dan hanya
mengerang kesakitan
Penuruna
n kesadaran: apatis
Acute confution
Kekacauan impuls
Kebingungan akut
akut)
GCS: 4E,
4V, 6M
6.
edema serebri
peningkatan TIK
Penuruna
n kesadaran: apatis
GCS: 3E,
4V, 5M
Balance
cairan dalam 24 jam adalah
+ 1170
N.
mual
anoreksia
kurang dari
kebutuhan tubuh
Resiko nutrisi
7.
DS:
gangguan
Kerusakan neuromotorik
Kekacauan impuls
DO:
-
Klien bed
rest total
Kesadara
n klien apatis
GCS
klien 4 4 6
Resiko
Kesadaran menurun
Resiko gangguan spiritual
spiritual
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Daftar Diagnosa Keperawatan (sesuai prioritas):
N
Diagnosa
Tanggal
Tanggal
Keteranga
perumusan
pencapa
ian
1
07 Desember
aliran O2 ke otak
Nyeri akut b/d
peningkatan TIK
2015
07 Desember
Gangguan mobilitas
2015
07 Desember
2015
neurovaskuler
Gangguan komunikasi
07 Desember
2015
sirkulasi serebral
Defisit perawatan diri
07 Desember
b/d kerusakan
2015
neuromotorik
Konfusi akut b/d
07 Desember
kekacauan impuls
Resiko nutrisi kurang
2015
08 Desember
2015
vagus
Resiko gangguan
08 Desember
spiritual
2015
PERENCANAAN KEPERAWATAN
N
O
1.
DIAGNOSA
Nyeri akut b/d
peningkatan TIK
DS:
Klien mengatakan,
kepala saya pusing
dengan lemah
DO:
TD: 120/70 mmHg
RR: 20 x/menit
N: 60 x/menit
Skala nyeri dari 1-10
ada di 8
INTERVENSI
RASIONAL
NIC:
Pain Management
1. Lakukan pengkajian nyeri 1. Mengetahui gambaran klinis
nyeri yang dirasakan
secara
komprehensif
termasuk
lokasi,
karakteristik,
durasi, 2. Memvalidasi
ketidaknyamanan klien
frekuensi, kualitas
dan
melalui subjektif dan objektif
faktor presipitasi
2. Observasi reaksi nonverbal 3. Dukungan untuk kesembuhan
klien
dari ketidaknyamanan
4. Memberikan kenyamanan
klien agar tidak fokus pada
3. Bantu pasien dan keluarga
nyeri
untuk
mencari
dan
menemukan dukungan
4. Kontrol lingkungan yang 5. Menghindari timbulnya nyeri
dapat
mempengaruhi 6. Untuk menentukan intervensi
nyeri
seperti
suhu 7. Memberikan kenyamanan
klien agar tidak fokus pada
ruangan,
pencahayaan
nyeri
dan kebisingan
5. Kurangi faktor presipitasi
8. Bantuan farmakologis dasar
nyeri
6. Kaji tipe dan sumber nyeri
7. Ajarkan tentang teknik non 9. Mengurangi timbulnya nyeri
farmakologi: napas dada,
NOC:
Joint Movement: Activity
Mobility level
Self Care: ADLs
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3 x 24
jam gangguan mobilitas klien
teratasi dengan kriteria hasil
1. klien meningkat dalam
aktivitas fisik
2. mengatakan perasaan
dalam meningkatkan
kemampuan dan kemampuan
berpindah
3. kekuatan otot meningkat
menjadi 4-5
NIC:
Exercise therapy: joint mobility
1. Tentukan keterbatasan dari
pergerakan sendi dan efek
terhadap fungsi sendi
2. Jelaskan tujuan pada klien dan
keluarga
3. Kaji lokasi nyeri atau
ketidaknyamanan sebelum terapi
4. Ajarkan teknik nyeri sebelum
terapi dimulai
5. Dorong klien untuk melakukan
ROM
6. Ajarkan kepada keluarga untuk
melakukan ROM pasif pada klien
7. Memasukkan dalam jadwal
perawatan klien
Kekuatan otot : 3
3
NOC:
Kemampuan komunikasi
Kemampuan komuniksi ekspresif:
kemampuan untuk mengungkapkan
dan mengartikan pesan verbal dan
non verbal
Kemampuan komunikasi reseptif:
kemampuan untuk menerima dan
mengartikan pesan verbal dan non
verbal
Klien akan mengkomunikasikan
kebutuhan
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x 24 jam
gangguan komunikasi verbal teratasi
ketika ditanya klien hanya ditandai dengan kriteria hasil:
diam dan berkata iya
Mampu
berkomunikasi
Mampu
berkomunkasi ekspresif dan
reseptif
Klien
mengkomunikasikan kebutuhan
8. Mengetahui perkembangan
terapi pada klien
NIC:
1.
2.
3.
4.
5.
Kaji tingkat
kemampuan klien dalam
berkomunikasi
Minta pasien
mengikuti perintah sederhana
Tunjukkan
objek dan minta klien
mengygegbutkan nama
Ajarkan
klien berkomunikasi non verbal
(bahasa isyarat)
Masukkan
dalam jadwal perawatan
CATATAN PERKEMBANGAN
DIAGNOSA: Nyeri akut b/d vasodilatasi pembuluh darah
WAKTU
IMPLEMENTASI
10.00 WIB
1. mengukur nyeri dengan cara
07 Desember
menanyakan dan menyentuh kepala
2015
apakah rasanya pusing, klien
menjawab iya sambil mengangguk
lemah, untuk durasi, frekuensi,
karakteristik dan kualitas nyeri klien
tidak bisa ditanyai/ tidak dapat dikaji
lebih lanjut
2. melakukan penekanan ringan pada
area kepala kemudian melihat ekspresi
non verbal klien yaitu mencoba
mengusap kepala dan meringis
3. mengontrol lingkungan klien dengan
cara mengatur jumlah keluarga yang
menjaga, mengurangi barang bawaan
yang tidak terlalu diperlukan bagi
klien
4. menganjurkan klien untuk terus
beristirahat
PARAF
EVALUASI
JAM: 11.20
WIB
07 Desember 2015
S: saat ditanyai kembali klien
mengatakan pusing masih ada
O:
Klien belum mampu
melakukan teknik relaksasi
yang diajarkan, klien masih
merasakan nyeri dan belum
berkurang
Klien mengalami gangguan
tidur
TD : 100/60 mmHg
RR : 21 x/menit
Nadi: 76 x/menit
A:
Masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi nomor
1, 2, dan 4
08.00 WIB
1. mengukur nyeri dengan cara
08 Desember
menanyakan dan menyentuh kepala
2015
apakah rasanya pusing, klien
menjawab iya
2. melakukan penekanan ringan pada
area kepala kemudian melihat ekspresi
non verbal klien yaitu mencoba
mengusap kepala dan meringis dan
mengatakan ojok dipencet-pencet
3. mengukur tanda vital klien:
TD: 100/70, Nadi: 80 x/menit, RR:
20x/menit
4. mengukur GCS: 4E, 4V, 6M
5. menganjurkan klien untuk terus
beristirahat
6. mengajarkan kembali teknik relaksasi
dengan mengusap kepala ketika
pusing, dan teknik dzikir dengan nafas
dalam ketika pusing
08.30 WIB
1. mengukur nyeri dengan cara
09 Desember
menanyakan dan menyentuh kepala
2015
apakah rasanya pusing, klien
menjawab iya
2. melakukan penekanan ringan pada
area kepala kemudian melihat ekspresi
non verbal klien yaitu mencoba
mengusap kepala
3. mengukur tanda vital klien:
TD: 100/60, Nadi: 96 x/menit, RR:
18x/menit
4. mengukur GCS: 4E, 4V, 6M
5. menganjurkan klien untuk beristirahat
6. menganjurkan klien minum banyak
7. mengajarkan kembali teknik napas
dalam dengan dzikir dengan cara
memandu klien dan keluarga untuk
mengurangi nyeri
IMPLEMENTASI
1. mengukur keterbatasan sendi klien
dengan pengukuran kekuatan otot
yaitu mengangkat tangan klien
kemudian melihat klien mampu
mengangkat tangan mandiri
terjatuh ketika diberi tekanan, nilai
:3
2. menanyakan ketidaknyamanan
klien dengan melakukan sentuhan
dan bertanya respon nyeri pada
klien sebelum melakukan terapi
3. membantu klien melakukan ROM
pasif sesuai kemampuan klien,
menggerakkan tangan
4. memasukkan kegiatan ROM pada
jadwal perawatan klien
08.00 WIB
1. mengukur keterbatasan sendi klien
08 Desember
dengan pengukuran kekuatan otot
2015
yaitu mengangkat tangan kiri dan
kanan klien kemudian melihat
klien mampu mengangkat tangan
kiri mandiri mampu bertahan
ketika diberi tekanan, nilai : 4,
tangan kanan mampu bertahan
ketika diberi tekanan, nilai : 4
2. Membantu klien melakukan ROM
pasif sesuai kemampuan klien,
menggerakkan tangandan kaki
klien dibantu terapis
3. memasukkan kegiatan ROM pada
jadwal perawatan klien selanjutnya
PARAF
EVALUASI
JAM: 12.00 WIB
07 Desember 2015
S: O: klien masih tidak
mampu melakukan gerakan
bebas hanya miring kanan
dan miring kiri
A:
Masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
nomor 1, 3 dan 4
09.00 WIB
09 Desember
2015
JAM:
09.00 WIB
09 Desember 2015
S:O: klien tampak
menggerak gerakkan
tangan dan kaki nya secara
mandiri
Klien mampu berjalan ke
kamar mandi secara
mandiri
A: Masalah teratasi
sebagian
P: melanjutkan intervensi
dengan membantu klien
melakukan ROM pasif
sesuai kemampuan klien,
menggerakkan tangandan
kaki klien dibantu terapis
PARAF
EVALUASI
JAM: 11.30
WIB
07 Desember 2015
S: klien tampak mampu
mengenali perawat
O: klien menunjuk
kepala dan meringis
sakit
A:
Masalah teratasi
sebagian
P: lanjutkan intervensi
nomor 1, 2, 3, 4dan 5
08.20 WIB
1. menilai kemampuan klien dalam
08 Desember
berkomunikasi dengan cara
2015
menanyakann hal sederhana
seperti, apakah kepala bapak
masih pusing
2. meminta klien mengikuti perintah
sederhana seperti, coba pak
ditunjuk mana yang sakit klien
mampu menunjuk kepala
3. meminta klien menyebutkan nama
objek yang ditunjuk yaitu meminta
klien menyebutkan jumlah jari
yang perawat tunjukkan
4. Mencatat kemajuan klien dalam
menyebutkan benda menghitung
jari
09.00 WIB
1. menilai kemampuan klien dalam
09 Desember
berkomunikasi dengan cara
2015
menanyakann hal sederhana
seperti, bapak sudah makan?
2. meminta klien mengikuti perintah
sederhana seperti, coba sebutkan
ini warna apa bu?
3. menanyakan, bapak kok bisa di
rumah sakit kenapa pak?
4. Mencatat kemajuan klien dalam
menjawab dan menyebutkan warna
Discharge Planning
1. Memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga untuk mencegah
penyebab keparahan nyeri kepala
2. Memberikan pendidikan kepada keluarga tentang cara merawat klien di
rumah,
memenuhi
asupan
nutrisi
dan
kecukupan
istirahat
memaksimalkan pemulihan
3. Menganjurkan klien untuk kontrol ke pelayanan kesehatan terdekat
untuk