Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN SIRKULASI

Disusun Oleh :
YOLA ALFINA
213203075

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS JENDRAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
TAHUN 2021
A. Konsep Kebutuhan Sirkulasi
1. Definisi
Tubuh manusia terdiri dari beberapa organ tubuh yang tersusun
secara terstruktur dan sangat sistemik. Tiap organ dalam tubuh
manusia memiliki fungsi dan tugas tersendiri. Namun, organ-organ
tersebut tidak akan bisa melakukan tugasnya bila asupan oksigen,
nutrisi serta zat-zat yang dibutuhkannya tidak sampai pada organ yang
membutuhkannya tersebut. Oleh karena itulah dikenal istilah sirkulasi
dalam tubuh yang mengindikasikan adanya sistem transportasi zat-zat
dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh menuju tempa-tempat atau organ-
organ yang membutuhkannya (Ganong, 1998).
Sistem sirkulasi adalah sistem transport yang mensuplai zat-zat
yang di absorbsi dari saluran pencernaan dan oksigen ke jaringan,
mengembalikan CO ke paru-paru dan produk-produk metabolisme
lainnya ke ginjal, berfungsi dalam pengaturan temperatur tubuh dan
mendistribusikan hormon-hormon dan zat-zat lain yang mengatur
fungsi sel (Ganong, 1998).
Sirkulasi dalam tubuh manusia terbagi dalam dua jenis yang
sirkulasi sistemik dan sirkulasi paru-paru. Kedua sistem sirkulasi
tersebut saling bekerja sama untuk mendistribusikan zat-zat yang
penting dibutuhkan oleh tubuh, antara lain oksigen dan berbagai nutrisi
lainnya (Sloane, 2007).
Sirkulasi sistemik adalah bagian dari sistem kardiovaskuler yang
membawa darah beroksigen dari jantung, untuk tubuh, dan kembali
terdeoksigenasi darah kembali ke jantung. Istilah ini kontras dengan
sirkulasi paru-paru. Sirkulasi sistemik yang biasanya juga disebut
sebagai sirkulasi utama adalah proses dimana darah, yaitu sebagai
pembawa hormon dan zat-zat yang diperlukan tubuh ini dipompakan
melalui sistem tertutup pembuluh-pembuluh darah oleh jantung. Dari
ventrikel kiri, darah dipompakan melalui arteri-arteri dan anteriol ke
arterile ke kapiler-kapiler, dimana darah berada dalam keadaan
seimbang dengan cairan interstitial. Kapiler-kapiler mengalirkan darah
melalui venula ke dalam vena dan kembali ke atrium kanan (Ganong,
1998).

2. Fisiologi Sistem / Fungsi Normal SintemSirkulasi Siskemik


a. Bagian-bagian yang berperan
1) Arteri berfungsi mentranspor darah di bawah tekanan tinggi ke
jaringan. Untuk ini arteri mempunyai dinding yang tebal dan
kuat karena darah mengalir dengan cepat pada arteri.
2) Arteriola adalah cabang kecil dari sistem arteri yang berfungsi
sebagai kendali dimana darah dikeluarkan ke dalam kapiler.
Arteriola mempunyai dinding otot yang kuat yang mampu
menutup arteriola dan melakukan dilatasi beberapa kali lipat
dan mengubah aliran darah ke kapiler sebagai respon terhadap
kebutuhan jaringan.
3) Kapiler berfungsi untuk pertukaran cairan zat makanan
elektrolit, hormone dan bahan lainnya antara darah dan cairan
interstitial. Untuk ini dinding kapiler bersifat sangat tipis dan
permeabel molekul kecil.
4) Venula berfungsi mengumpulkan darah dari kapiler secara
bertahap dan bergabung menjadi vena yang semakin besar.
5) Vena adalah saluran penampung dan pengangkut darah dari
jaringan kembali ke jantung. Karena tekanan pada sistem vena
sangat rendah maka dinding vena sangat tipis, tetapi dinding
vena mempunyai otot untuk berkontraksi sehingga berfungsi
sebagai penampung darah ekstra yang dapat dikendalikan
berdasarkan kebutuhan tubuh.

3. Mekanisme

Dalam sirkulasi sistemik, arteri membawa oksigen darah ke


jaringan. Ketika darah beredar melalui tubuh, oksigen berdifusi dari
darah ke dalam sel sekitar kapiler, dan karbon dioksida berdifusi ke
dalam darah dari sel-sel kapiler. Vena membawa darah
terdeoksigenasi kembali ke jantung. Oksigen darah memasuki
sirkulasi sistemik ketika meninggalkan ventrikel kiri, melalui katup
aorta semilunar. Bagian pertama dari sirkulasi sistemik adalah arteri
aorta, arteri besar dan berdinding tebal.
Darah berpindah dari arteri ke arteriol dan akhirnya ke kapiler
yang paling tipis dan paling banyak dari pembuluh darah. Kapiler ini
membantu untuk bergabung dengan jaringan arteriol untuk
transportasi nutrisi ke sel, yang menyerap oksigen dan nutrisi di dalam
darah (Sherwood, 2001).
Darah terdeoksigenasi kemudian dikumpulkan oleh venula,
mengalir pertama ke dalam pembuluh, dan kemudian ke vena cava
inferior dan superior, yang kembali ke jantung kanan, menyelesaikan
siklus sistemik. Darah kemudian kembali melalui sirkulasi paru-paru
sebelum kembali lagi ke sirkulasi sistemik (Ganong, 1998).

4. Proses sirkulasi sistemik

Peran sirkulasi sistemik sangat kompleks bagi tubuh manusia.


Selain sistem transport, pekerjaan utama dari sistem sirkulasi adalah
mengambil nutrisi dan oksigen ke seluruh bagian tubuh. Hal ini dapat
dilakukan dengan bantuan darah dan jantung yang memompa darah.
Darah beredar melalui pembuluh darah, yang terdiri dari arteri dan
vena. Membawa oksigen darah arteri dan vena membawa darah
terdeoksigenasi (Guyton, 1991).

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fungsi sirkulasi sistemik


a. Beban Awal
Otot jantung direnggangkan sebelum ventrikel kiri
berkontraksi dan berhubungan dengan panjang otot jantung.
Peningkatan beban awal menyebabkan kontraksi ventrikel lebih
kuat dan meningkatkan volume curah jantung.
b. Kontraktilitas (kemampuan)

Bila saraf simpatis yang menuju ke atas atau ke kiri akan


meningkatkan kontraktilitas. Frekuensi dan irama jantung juga
akan mempengaruhi kontraktillitas.
c. Beban akhir

Resistensi (tahanan) harus diatasi sewaktu darah


dikeluarkan dari ventrikel. Beban akhir suatu beban ventrikel kiri
diperlukan untuk membuka katup semilunaris aorta dan
mendorong darah selama kontraksi. Peningkatan kerja juga
meningkatkan kebutuhan oksigen.
d. Frekuensi jantung

Dengan meningkatnya frekuensi jantung akan memperberat


pekerjaan jantung.
6. Macam-macam gangguan yang mungkin terjadi pada sistem sirkulasi
a. Arteriosklerosis yaitu pengerasan pembuluh nadi karena endapan
lemak berbentuk plak (kerak) yaitu jaringan ikat berserat dan sel-
sel otot polos yang di infiltrasi oleh lipid (lemak).
b. Emboli yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang
bergerak.
c. Anemia atau biasa disebut penyakit kurang darah yaitu rendahnya
kadar haemoglobin dalam darah atau berkurangnya jumlah
eritrosit dalam darah.
d. Varises yaitu pelebaran pembuluh darah.
e. Thrombus yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang
tidak bergerak.
f. Hemofili yaitu kelainan darah yang menyebabkan darah sukar
membeku (diturunkan secara hereditas).
g. Leukemia (kanker darah) yaitu peningkatan jumlah eritrosit
secara tidak terkendali.
h. Erithroblastosis fetalis yaitu rusaknya eritrosit bayi/janin akibat
aglutinasi dari antibodi yang berasal dari ibu.
i. Thalasemia yaitu anemia yang diakibatkan oleh rusaknya gen
pembentuk haemoglobin yang bersifat menurun.
j. Hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi akibat
arteriosklerosis.
k. Hemoroid (ambeien) pelebaran pembuluh darah di sekitar dubur.

B. Rencana Asuhan Klien dengan Gangguan Sirkulasi Sistemik :

a. Pengkajian

Pengkajian adalah langkah pertama dari proses keperawatan


melalui kegiatan pengumpulan data atau perolehan data yang akurat
dapat pasien guna mengetahui berbagai permasalahan yang ada
(Hidayat, 2009 : h 85). Identitas klien (nama, umur, asal, jenis
kelamin, dll). Identitas keluarga atau penanggungjawab.
b. Riwayat keperawatan

1. Keluhan utama

2. Riwayat kesehatan sekarang

3. Riwayat kesehatan dahulu

4. Riwayat kesehatan keluarga

c. Pemeriksaan fisik: data focus

1. Aktivitas istirahat

Gejala : Kelelahan umum, kelemahan, letih,


nafas pendek, gaya hidup
Tanda : Frekuensi jantung meningkat
Perubahan trauma jantung (takipnea)

d. Sirkulasi

Gejala : Riwayat hipertensi ateros klerosis, penyakit


jantung koroner / katup dan penyakit
screbiovakuolar, episode palpitasi, perpirasi.
Tanda :
- Kenaikan TD (pengukuran serial dan kenaikan TD
diperlukan untuk menaikkan diagnosis.
- Hipotensi postural (mungkin berhubungan
dengan regimen otak).
- Nada denyutan jelas dari karotis, jugularis, radialis.
- Denyut apical : Pm, kemungkinan bergeser dan sangat
kuat.
- Frekuensi/irama : Tarikardia berbagai distrimia.
- Bunyi, jantung terdengar S 2 pada dasar S 3 (CHF
dini) S4 (pengerasan vertikel kiri / hipertrofi vertical kiri).
-
e. Integritas ego

Gejala : Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi eufuria atau


jarah kronis (dapat mengidentifikasi kerusakan serebral ) faktor-faktor
inulhfel, hubungan keuangan yang berkaitan dengan pekerjaan.

Tanda : Letupan suasana hati, gelisah, penyempitan kontiniu


perhatian, tangisan yang meledak, gerak tangan empeti otot muka
tegang (khususnya sekitar mata) gerakkan fisik cepat, pernafasan
mengelam peningkatan pola bicara.

f. Eliminasi

Gejala : Gangguan ginjal sakit ini atau yang lalu

g. Makanan/Cairan

Gejala : Makanan yang disukai yang dapat mencakup makanan tinggi


garam, tinggi lemak, tinggi kolestrol, mual, muntah, perubahan berat
badan (meningkatkan/menurun) riwayat pengguna diuretik.
Tanda : - Berat badan normal atau obesitas
- Adanya edema (mungkin umum atau
tertentu)
- Kongestiva
- Glikosuria (hampir 10%
hipertensi adalah diabetik).
h. Neurosensori
Gejala :

- Keluhan pening/pusing

- Berdenyut, sakit kepala suboksipital (terjadi saat


bangun dan menghilang secara spontan setelah
beberapa jam

- Episode kebas dan kelemahan pada satu sisi tubuh

- Gangguan penglihatan

- Episode epistaksis

Tanda: - Status mental perubahan keterjagaan orientasi, pola isi


bicara, efek, proses fikir atau memori.

i. Nyeri/Ketidak nyamanan
Gejala :
- Angma (penyakit arteri koroner/keterlibatan
jantung)
- Nyeri hilang timbul pada tungkai/klaudikasi
- Sakit kepala oksipital berat seperti yang pernah terjadi
sebelumnya
- Nyeri abdomen
j. Pernapasan
Gejala :
- Dispenea yang berkaitan dengan aktivitas kerja
- Riwayat merokok, batuk dengan / tanpa seputum
Tanda :
- Distres respirasi

- Bunyi nafas tambahan

- Sianosis

k. Keamanan
Gejala :
Gangguan koordinas / cara berjalan
Hipotesia pastural
Tanda :
Frekuensi jantung meningkat
Perubahan trauma jantung (takipnea)
l. Pembelajaran/Penyebab
Gejala : Faktor resiko keluarga : hipertensi,
aterosporosis, penyakit jantung, DM

C. Pemeriksaan Penunjang

1. Riwayat dan pemeriksaan fisik secara menyeluruh

2. Pemeriksaan retina

3. Pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kerusakan organ seperti


ginjal dan jantung

4. EKG untuk mengetahui hipertropi ventrikel kiri

5. Urinalisa untuk mengetahui protein dalam urin, darah, glukosa

6. Pemeriksaan : renogram, pielogram intravena arteriogram renal,


pemeriksaan fungsi ginjal terpisah dan penentuan kadar urine.

7. Foto dada dan CT scan

D. Diagnoasa Yang Muncul


1. Gangguan Sirkulasi spontan
Dafinisi : keridak mampuan untuk mempertahankan sirkulasi yang
adekuat untuk menunjang kehidupan.
Penyebab
1. abnormalitas kelistrikan jantung
2. abnormalitas struktur jantung,
3. penurunan fungsi ventrikel
Tanda dan Gejala Mayor
1. Frekuensi nadi <50 x/mnt atau > 150 x/mnt
2. Tekanan darah sistolik <60mmHg atau >200mmHg
3. Frekuensi nafas <6x/mnt atau >30x/mnt
4. Kesadaran menutun atau tidak sadar

Tanda dan Gejala Minor

1. Suhu tubuh <34,5 C


2. Tidak ada produksi urine dalam 6 jam
3. Saturasi oksigen <85%
4. Gambat EKG mrnunjukkan aritmia letal
5. Gambat EKG mrnunjukkan aritmia letal
6. ETCO2<35 mmHg
2. Perfusu perifer tidak efektif
Definisi : penurunan sirkulasi darah pada level kapiler yang dapat
mengganggu tubuh.
Penyebab :
1. Hiperglikemia
2. Penurunan konsentrasi hemoglibin
3. Peningkatan tekanan darah
4. Kekurangan volume cairan
5. Penurunan aliran arteri dan/atau vena
6. Kurang terpapar informasi tentang faktor pemberat
7. Kurang terpapar tentang proses penyakit
8. Kurang aktivitas fisik

Tanda dan Gejala Mayor

- Pengisian kapiler> 3 detik


- Nadi perifer menurun atau tidssk teraba
- Akral teraba dingin
- Warna kulit pucat
- Turgor kulit menurun

Tanda dan Gelaja Minor


- Nyeri Ekstermitas
- Parastesia
- Edema
- Penyembuhan luka lambat
- Indek ankle brachial <0,90
- Bruit femoral
3. Termogulasi tidak efektif
Definisi : berisiko mengalami kehilangan darah baik internal
(terjadi di dalam tubuh) maupun ekternal ( terjadi hingga keluar
tubuh)
Faktor Resiko
- Aneurismia
- Gangguan gastrointestinal
- Gangguan fungsi hati
- Komplikasi kehamilan
- Komplikasi pasca partum
- Gangguan koagulasi
- Efek agen farmakologis
- Tindaka pembedahan
- Kankeer
- Trauma
E. Intervensi Keperawatan

SDKI SLKI SIKI

SLKI SIKI
1. Gangguan sirkulasi
sirkulasi spontan Pemantauan ttv
spontan setelah dibeikan tindakan 1. monitor tekanan darah
keperawatan selama 2. monitor nadi
Penyebab
1x24 jam kondisi 3. monitor pernafasan
1. abnormalitas sirkulasi spontan pasien 4. monitor suhu
menningkta dengan 5. jelaskan tujuan pemantauan
kelistrikan jantung,
kriteria hasil : Resusitasi cairan
2. abnormalitas 1. Frekuensi nadi 1. Identifikasi kelas syok
meningkat (1) untuk estimasi kehilangan
struktur jantung,
2. Tekanan darah darah
3. penurunan fungsi meningkat (2) 2. Monitor status oksigen
3. Tingkat kesadrab 3. Monitor kelebihan cairan
ventrikel.
mingkat (5) 4. Pasang IV berukuran besar
Tanda Gejala 4. Saturasi oksigen 5. Berikan cairan kristaloid
meningkat Pemberian obat intavena
1. Frekuensi nadi 1. Identifikasi kemungkinan
<50 x/mnt atau > alergi
2. Vertifikasi order obat sesuai
150 x/mnt dengan indikasi
2. Tekanan darah 3. Lakukan prinsip 6 benar
4. Pastikan ketepatan dan
sistolik kepatenan IV
<60mmHg atau
>200mmHg
3. Frekuensi nafas
<6x/mnt atau
>30x/mnt
4. Kesadaran
menutun atau
tidak sadar
5. Suhu tubuh <34,5
C
6. Tidak ada
produksi urine
dalam 6 jam
7. Saturasi oksigen
<85%
8. Gambat EKG
mrnunjukkan
aritmia letal
9. Gambat EKG
mrnunjukkan
aritmia letal
10. ETCO2<35
mmHg
SDKI SLKI SIKI

perifer  SLKI
SLKI:
2. Perfusi
Perfusi perifer Pemantauan tanda vital
tidak efektif 1. monitor tekanan darah
Setelah dilakukan tindakan 2. monitor nadi
Peyebab
keperawatan selama 1 x 24 3. monitor pernafasan
1. Hiperglikemia jam perfusi perifer pasien 4. monitor suhu
meningkat Kriteria Hasil : 5. jelaskan tujuan
2. Penurunan
1. Denyut nadi perifer pemantauan
konsentrasi meningkat (5) Pemberian obat intavena
2. Nyeri ektermitas menurun 1. Identifikasi kemungkinan
hemoglibin
(5) alergi
3. Peningkatan 3. Kelemahan otot menurun 2. Vertifikasi order obat
(5) sesuai dengan indikasi
tekanan darah
4. Tekanan darah membaik 3. Lakukan prinsip 6 benar
4. Kekurangan (5) 4. Pastikan ketepatan dan
kepatenan IV
volume cairan
Pemantauan cairan
5. Penurunan 1. Monitor frekuensi dan
kekuatan nadi
aliran arteri
2. Monitor tekanan darah
dan/atau vena 3. Monitor berat badan
4. Monitor jumlah, warna,
6. Kurang
dan berat urine
terpapar 5. Monitor intake dan output
cairan
informasi
6. Dokumentasikan hasil
tentang faktor pemantauan
7. Jelaskan tujuan
pemberat
pemantauan
7. Kurang
terpapar
tentang proses
penyakit
8. Kurang
aktivitas fisik

Tanda dan Gejala


Mayor

- Pengisian kapiler>
3 detik
- Nadi perifer
menurun atau tidssk
teraba
- Akral teraba dingin
- Warna kulit pucat
- Turgor kulit
menurun

Tanda dan Gelaja


Minor

- Nyeri Ekstermitas
- Parastesia
- Edema
- Penyembuhan luka
lambat
- Indek ankle
brachial <0,90
- Bruit femoral

SDKI SLKI SIKI


Termogulasi pemberian obat
3. Termogulasi tidak
setelah dilakukan 1. Identifikasi
efektif
tindakan 1x24 jam kemungkinan alergi
Definisi : berisiko
termogulasi pasien 2. Monitor tanda vital
mengalami kehilangan membaik 3. Perhatikan prosedur
1. Tekanan darah pemberian obat
darah baik internal
membaik (5) 4. Lakukan prinsip 6
(terjadi di dalam tubuh) 2. Pucat menrun (1) benar
3. Kulit merah 5. Perhatikan jadwal
maupun ekternal ( terjadi
menurun (1) pemberian obat
hingga keluar tubuh) 6. Jelaskan tujuan
pemberian obat
Faktor Resiko
a. Aneurismia Pemantauan cairan
1. Monitor frekuensi dan
b. Gangguan
kekuatan nadi
2. Monitor tekanan darah
gastrointestinal
3. Monitor berat badan
c. Gangguan fungsi hati 4. Monitor jumlah,
warna, dan berat urine
d. Komplikasi
5. Monitor intake dan
kehamilan output cairan
6. Dokumentasikan hasil
e. Komplikasi pasca
pemantauan
partum 7. Jelaskan tujuan
pemantauan
f. Gangguan koagulasi
g. Efek agen
farmakologis
h. Tindaka pembedahan
i. Kankeer
j. Trauma
Implementasi Keperawatan
Dx Waktu Implementasi
Gangguan Sirkulasi 04/10/2021 Memantauan ttv
Spontan 1. Memonitor tekanan darah
2. Memonitor nadi
3. Memonitor pernafasan
4. Memonitor suhu
5. Menjelaskan tujuan pemantauan
Melakukan resusitasi cairan
1. Mengidentifikasi kelas syok untuk
estimasi kehilangan darah
2. Memonitor status oksigen
3. Memonitor kelebihan cairan
4. Memasang iv berukuran besar
5. Memberikan cairan kristaloid
Mememberian obat intavena
1. Mengidentifikasi kemungkinan
alergi
2. Memfertifikasi order obat sesuai
dengan indikasi
3. Melakukan prinsip 6 benar
4. Memastikan ketepatan dan
kepatenan iv

Perfusi Perifer Tidak 04/10/2021 Memantauan tanda vital


Efektif 1. Memonitor tekanan darah
2. Memonitor nadi
3. Memonitor pernafasan
4. Memonitor suhu
5. Menjelaskan tujuan pemantauan
Memberian obat intavena
1. Mengidentifikasi kemungkinan
alergi
2. Memertifikasi order obat sesuai
dengan indikasi
3. Melakukan prinsip 6 benar
4. Memastikan ketepatan dan
kepatenan IV
Memantauan cairan
1. Memonitor frekuensi dan kekuatan
nadi
2. Memonitor tekanan darah
3. Memonitor berat badan
4. Memonitor jumlah, warna, dan
berat urine
5. Memonitor intake dan output
cairan
6. Mendokumentasikan hasil
pemantauan
7. Jelaskan tujuan pemantauan
Resiko Termogulasi 04/10/2021 Memberian obat
Tidak Efektif 1. Mengidentifikasi kemungkinan
alergi
2. Memonitor tanda vital
3. Memperhatikan prosedur
pemberian obat
4. Melakukan prinsip 6 benar
5. Memperhatikan jadwal pemberian
obat
6. Menjelaskan tujuan pemberian
obat

Memantauan cairan
1. Memonitor frekuensi dan kekuatan
nadi
2. Memonitor tekanan darah
3. Memonitor berat badan
4. Memonitor jumlah, warna, dan
berat urine
5. Memonitor intake dan output
cairan
6. Mendokumentasikan hasil
pemantauan
7. Menjelaskan tujuan pemantauan
Evaluasi Keperawatan
Dx Waktu Evaluasi
Gangguan Sirkulasi 05/10/202 S : Pasien mengatakan pernapasannya
Spontan 1 sudah lancar
O : Tekanan darah pasien Normal
A : Masalah terasi
P : Intervensi dihentikan
Perfusi Perifer Tidak 05/10/202 S : Pasien mengatakan nyeri menurun
Efektif 1 O : Pasien tidak terlihat lemas
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
Resiko Termogulasi 05/10/202 S : Pasien mengatakan tidak lagi merasa
Tidak Efektif 1 deman
O : Pasien tidak tampak pucat
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
DAFTAR PUSTAKA

Guyton,A.C. (1991). Buku Teks Fisiologi Kedokteran. Alih bahasa Adji


Dharmadan P.Lukman. Jakarta .EGC
PPNI. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.2017.Ed.1. DPP. Jakarta
Selatan.Indonesia
PPNI. Standal Luaran Keperawatan Indonesia.2019.Ed.1. DPP. Jakarta
Selatan.Indonesia
PPNI. Standal Intervensi Keperawatan Indonesia.2018.Ed.1. DPP. Jakarta
Selatan.Indonesia

Anda mungkin juga menyukai