Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN

DENGAN GANGGUAN SIRKULASI

Oleh:
Rudi Indra Saputra (019.02.1000)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN(STIKES) MATARAM


PROGRAM STUDI NERS KEPERAWATAN
2019
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Konsep Kebutuhan Sirkulasi


1. Definisi sirkulasi
Tubuh manusia terdiri dari beberapa organ tubuh yang tersusun
secara terstruktur dan sangat sistemik. Tiap organ dalam tubuh manusia
memiliki fungsi dan tugas tersendiri. Namun, organ-organ tersebut
tidak akan bisa melakukan tugasnya bila asupan oksigen, nutrisi serta
zat-zat yang dibutuhkannya tidak sampai pada organ yang
membutuhkannya tersebut. Oleh karena itulah dikenal istilah sirkulasi
dalam tubuh yang mengindikasikan adanya sistem transportasi zat-zat
dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh menuju tempa-tempat atau organ-
organ yang membutuhkannya (Ganong, 1998).
Sistem sirkulasi adalah sistem transport yang mensuplai zat-zat
yang di absorbsi dari saluran pencernaan dan oksigen ke jaringan,
mengembalikan CO ke paru-paru dan produk-produk metabolisme
lainnya ke ginjal, berfungsi dalam pengaturan temperatur tubuh dan
mendistribusikan hormon-hormon dan zat-zat lain yang mengatur
fungsi sel (Ganong, 1998).
Sirkulasi dalam tubuh manusia terbagi dalam dua jenis yang
sirkulasi sistemik dan sirkulasi paru-paru. Kedua sistem sirkulasi
tersebut saling bekerja sama untuk mendistribusikan zat-zat yang
penting dibutuhkan oleh tubuh, antara lain oksigen dan berbagai nutrisi
lainnya (Sloane, 2007).
Sirkulasi sistemik adalah bagian dari sistem kardiovaskuler yang
membawa darah beroksigen dari jantung, untuk tubuh, dan kembali
terdeoksigenasi darah kembali ke jantung.Istilah ini kontras dengan
sirkulasi paru-paru. Sirkulasi sistemik yang biasanya juga disebut
sebagai sirkulasi utama adalah proses dimana darah, yaitu sebagai
pembawa hormon dan zat-zat yang diperlukan tubuh ini dipompakan
melalui sistem tertutup pembuluh-pembuluh darah oleh jantung. Dari
ventrikel kiri, darah dipompakan melalui arteri-arteri dan anteriol ke
arterile ke kapiler-kapiler, dimana darah berada dalam keadaan
seimbang dengan cairan interstitial.Kapiler-kapiler mengalirkan darah
melalui venula ke dalam vena dan kembali ke atrium kanan (Ganong,
1998).

2. Fisiologi sistem/Fungsi normal sistem sirkulasi sistemik


a. Bagian-bagian yang berperan
1) Arteri berfungsi mentranspor darah di bawah tekanan tinggi ke
jaringan. Untuk ini arteri mempunyai dinding yang tebal dan
kuat karena darah mengalir dengan cepat pada arteri.
2) Arteriola adalah cabang kecil dari sistem arteri yang berfungsi
sebagai kendali dimana darah dikeluarkan ke dalam kapiler.
Arteriola mempunyai dinding otot yang kuat yang mampu
menutup arteriola dan melakukan dilatasi beberapa kali lipat dan
mengubah aliran darah ke kapiler sebagai respon terhadap
kebutuhan jaringan.
3) Kapiler berfungsi untuk pertukaran cairan zat makanan
elektrolit, hormone dan bahan lainnya antara darah dan cairan
interstitial. Untuk ini dinding kapiler bersifat sangat tipis dan
permeabel molekul kecil.
4) Venula berfungsi mengumpulkan darah dari kapiler secara
bertahap dan bergabung menjadi vena yang semakin besar.
5) Vena adalah saluran penampung dan pengangkut darah dari
jaringan kembali ke jantung. Karena tekanan pada sistem vena
sangat rendah maka dinding vena sangat tipis, tetapi dinding
vena mempunyai otot untuk berkontraksi sehingga berfungsi
sebagai penampung darah ekstra yang dapat dikendalikan
berdasarkan kebutuhan tubuh.
3. Mekanisme
Dalam sirkulasi sistemik, arteri membawa oksigen darah ke
jaringan.Ketika darah beredar melalui tubuh, oksigen berdifusi dari
darah ke dalam sel sekitar kapiler, dan karbon dioksida berdifusi ke
dalam darah dari sel-sel kapiler.Vena membawa darah
terdeoksigenasi kembali ke jantung.Oksigen darah memasuki
sirkulasi sistemik ketika meninggalkan ventrikel kiri, melalui katup
aorta semilunar.Bagian pertama dari sirkulasi sistemik adalah arteri
aorta, arteri besar dan berdinding tebal.
Darah berpindah dari arteri ke arteriol dan akhirnya ke
kapiler yang paling tipis dan paling banyak dari pembuluh
darah.Kapiler ini membantu untuk bergabung dengan jaringan
arteriol untuk transportasi nutrisi ke sel, yang menyerap oksigen dan
nutrisi di dalam darah (Sherwood, 2001).
Darah terdeoksigenasi kemudian dikumpulkan oleh venula,
mengalir pertama ke dalam pembuluh, dan kemudian ke vena cava
inferior dan superior, yang kembali ke jantung kanan, menyelesaikan
siklus sistemik. Darah kemudian kembali melalui sirkulasi paru-paru
sebelum kembali lagi ke sirkulasi sistemik (Ganong, 1998).
4. Proses sirkulasi sistemik
Peran sirkulasi sistemik sangat kompleks bagi tubuh
manusia.Selain sistem transport, pekerjaan utama dari sistem
sirkulasi adalah mengambil nutrisi dan oksigen ke seluruh bagian
tubuh.Hal ini dapat dilakukan dengan bantuan darah dan jantung
yang memompa darah.Darah beredar melalui pembuluh darah, yang
terdiri dari arteri dan vena.Membawa oksigen darah arteri dan vena
membawa darah terdeoksigenasi (Guyton, 1991).
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fungsi sirkulasi
sistemik
a. Beban awal
Otot jantung direnggangkan sebelum ventrikel kiri berkontraksi
dan berhubungan dengan panjang otot jantung.Peningkatan
beban awal menyebabkan kontraksi ventrikel lebih kuat dan
meningkatkan volume curah jantung.
b. Kontraktilitas (kemampuan)
Bila saraf simpatis yang menuju ke atas atau ke kiri akan
meningkatkan kontraktilitas. Frekuensi dan irama jantung juga
akan mempengaruhi kontraktillitas.
c. Beban akhir
Resistensi (tahanan) harus diatasi sewaktu darah dikeluarkan
dari ventrikel.Beban akhir suatu beban ventrikel kiri diperlukan
untuk membuka katup semilunaris aorta dan mendorong darah
selama kontraksi.Peningkatan kerja juga meningkatkan
kebutuhan oksigen.
d. Frekuensi jantung
Dengan meningkatnya frekuensi jantung akan memperberat
pekerjaan jantung.
6. Macam-macam gangguan yang mungkin terjadi pada sistem
sirkulasi
a. Arteriosklerosis yaitu pengerasan pembuluh nadi karena
endapan lemak berbentuk plak (kerak) yaitu jaringan ikat
berserat dan sel-sel otot polos yang di infiltrasi oleh lipid
(lemak).
b. Emboli yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang
bergerak.
c. Anemia atau biasa disebut penyakit kurang darah yaitu
rendahnya kadar haemoglobin dalam darah atau berkurangnya
jumlah eritrosit dalam darah.
d. Varises yaitu pelebaran pembuluh darah.
e. Thrombus yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda
yang tidak bergerak.
f. Hemofili yaitu kelainan darah yang menyebabkan darah sukar
membeku (diturunkan secara hereditas).
g. Leukemia (kanker darah) yaitu peningkatan jumlah eritrosit
secara tidak terkendali.
h. Erithroblastosis fetalis yaitu rusaknya eritrosit bayi/janin akibat
aglutinasi dari antibodi yang berasal dari ibu.
i. Thalasemia yaitu anemia yang diakibatkan oleh rusaknya gen
pembentuk haemoglobin yang bersifat menurun.
j. Hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi akibat
arteriosklerosis.
k. Hemoroid (ambeien) pelebaran pembuluh darah di sekitar
dubur.

B. Rencana Asuhan Klien dengan Gangguan Sirkulasi Sistemik :


1. Pengkajian
Pengkajian adalah langkah pertama dari proses keperawatan
melalui kegiatan pengumpulan data atau perolehan data yang akurat
dapat pasien guna mengetahui berbagai permasalahan yang ada
(Hidayat,2009 : h 85).Identitas klien (nama, umur, asal, jenis kelamin,
dll).Identitas keluarga atau penanggungjawab.
a. Riwayat keperawatan
1) Keluhan utama
2) Riwayat kesehatan sekarang
3) Riwayat kesehatan dahulu
4) Riwayat kesehatan keluarga
b. Pemeriksaan fisik: data focus
1) Aktivitas istirahat
Gejala : Kelelahan umum, kelemahan, letih, nafas pendek,
gayahidup
Tanda :
- Frekuensi jantung meningkat
- Perubahan trauma jantung (takipnea)
2) Sirkulasi
Gejala : Riwayat hipertensi ateros klerosis, penyakit
jantung koroner / katup dan penyakit screbiovakuolar,
episode palpitasi, perpirasi.
Tanda :
- Kenaikan TD (pengukuran serial dan kenaikan
TD diperlukan untuk menaikkan diagnosis.
- Hipotensi postural (mungkin berhubungan
dengan regimen otak).
- Nada denyutan jelas dari karotis, jugularis,
radialis.
- Denyut apical : Pm, kemungkinan bergeser dan
sangat kuat.
- Frekuensi/irama : Tarikardia berbagai distrimia.
- Bunyi, jantung terdengar S2 pada dasar
S3 (CHF dini) S4 (pengerasan vertikel kiri /
hipertrofi vertical kiri).
3) Integritas ego
Gejala : Riwayat perubahan kepribadian, ansietas,
depresi eufuria atau jarah kronis (dapat mengidentifikasi
kerusakan serebral ) faktor-faktor inulhfel, hubungan
keuangan yang berkaitan dengan pekerjaan.
Tanda : Letupan suasana hati, gelisah, penyempitan
kontiniu perhatian, tangisan yang meledak, gerak tangan
empeti otot muka tegang (khususnya sekitar mata)
gerakkan fisik cepat, pernafasan mengelam peningkatan
pola bicara.
4) Eliminasi
Gejala : Gangguan ginjal sakit ini atau yang lalu
5) Makanan/Cairan
Gejala : Makanan yang disukai yang dapat mencakup
makanan tinggi garam, tinggi lemak, tinggi kolestrol,
mual, muntah, perubahan berat badan
(meningkatkan/menurun) riwayat pengguna diuretik.
Tanda :
- Berat badan normal atau obesitas
- Adanya edema (mungkin umum atau tertentu)
- Kongestiva
- Glikosuria (hampir 10% hipertensi adalah
diabetik).
6) Neurosensori
Gejala :
- Keluhan pening/pusing
- Berdenyut, sakit kepala suboksipital (terjadi saat
bangun dan menghilang secara spontan setelah
beberapa jam)
- Episode kebas dan kelemahan pada satu sisi
tubuh
- Gangguan penglihatan
- Episode epistaksis
Tanda : - Status mental perubahan keterjagaan
orientasi, pola isi bicara, efek, proses fikir atau memori.

7) Nyeri/Ketidak nyamanan
Gejala :
- Angma (penyakit arteri koroner/keterlibatan
jantung)
- Nyeri hilang timbul pada tungkai/klaudikasi
- Sakit kepala oksipital berat seperti yang pernah
terjadi sebelumnya
- Nyeri abdomen / massa
8) Pernapasan
Gejala :
- Dispenea yang berkaitan dengan aktivitas kerja
- Riwayat merokok, batuk dengan / tanpa seputum
Tanda :
- Distres respirasi
- Bunyi nafas tambahan
- Sianosis
9) Keamanan
Gejala :
- Gangguan koordinas / cara berjalan
- Hipotesia pastural
Tanda :
- Frekuensi jantung meningkat
- Perubahan trauma jantung (takipnea)
10) Pembelajaran/Penyebab
Gejala : Faktor resiko keluarga : hipertensi,
aterosporosis, penyakit jantung, DM

c. Pemeriksaan penunjang
1) Riwayat dan pemeriksaan fisik secara menyeluruh
2) Pemeriksaan retina
3) Pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kerusakan
organ seperti ginjal dan jantung
4) EKG untuk mengetahui hipertropi ventrikel kiri
5) Urinalisa untuk mengetahui protein dalam urin, darah,
glukosa
6) Pemeriksaan : renogram, pielogram intravena arteriogram
renal, pemeriksaan fungsi ginjal terpisah dan penentuan
kadar urine.
7) Foto dada dan CT scan
d. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul
Diagnosa 1: Penurunan curah jantung b/d peningkatan afterload,
vasokontriksi, hipertrofi/rigiditas ventrikuler, iskemia miokard.
Definisi
Ketidakadekuatan pompa darah oleh jantung untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme tubuh
Faktor yang berhubungan
- Gangguan frekuensi atau irama jantung
- Gangguan volume sekuncup
- Gangguan preload
- Gangguan afterload
- Gangguan kontraktilitas
Diagnosa 2: Intoleransi aktivitas b/d kelemahan,
ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen.
Definisi
Ketidakcukupan energi secara fisiologias maupun psikologis untuk
meneruskan atau menyelesaikan aktifitas yang diminta atau
aktifitas sehari-hari.
Faktor yang berhubungan
- Tirah baring atau imobilisasi
- Kelemahan menyeluruh
- Ketidakseimbangan antara suplei oksigen dengan kebutuhan
- Gaya hidup yang dipertahankan
e. Perencanaan

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi

Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Penurunan curah jantung NOC : NIC :


b/d gangguan irama jantung,  Cardiac Pump  Evaluasi adanya nyeri dada
stroke volume, pre load dan effectiveness  Catat adanya disritmia jantung
afterload, kontraktilitas  Circulation Status  Catat adanya tanda dan gejala
jantung.  Vital Sign Status penurunan cardiac putput
 Tissue perfusion: perifer  Monitor status pernafasan yang
DO/DS: Setelah dilakukan asuhan menandakan gagal jantung
 Aritmia, takikardia, selama 2 x 24 jam penurunan  Monitor balance cairan
bradikardia kardiak output klien teratasi  Monitor respon pasien terhadap efek
 Palpitasi, oedem dengan kriteria hasil: pengobatan antiaritmia
 Kelelahan  Tanda Vital dalam rentang  Atur periode latihan dan istirahat
 Peningkatan/penurunan normal (Tekanan darah, untuk menghindari kelelahan
JVP Nadi, respirasi)  Monitor toleransi aktivitas pasien
 Distensi vena jugularis  Dapat mentoleransi  Monitor adanya dyspneu, fatigue,
 Kulit dingin dan lembab aktivitas, tidak ada tekipneu dan ortopneu
 Penurunan denyut nadi kelelahan  Anjurkan untuk menurunkan stress
perifer  Tidak ada edema paru,  Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
 Oliguria, kaplari refill perifer, dan tidak ada  Monitor VS saat pasien berbaring,
lambat asites duduk, atau berdiri
 Nafas pendek/ sesak  Tidak ada penurunan  Auskultasi TD pada kedua lengan
nafas kesadaran dan bandingkan
 Perubahan warna kulit  AGD dalam batas normal  Monitor TD, nadi, RR, sebelum,
 Batuk, bunyi jantung  Tidak ada distensi vena selama, dan setelah aktivitas
S3/S4 leher  Monitor jumlah, bunyi dan irama
 Kecemasan  Warna kulit normal jantung
 Monitor frekuensi dan irama
pernapasan
 Monitor pola pernapasan abnormal
 Monitor suhu, warna, dan
kelembaban kulit
 Monitor sianosis perifer
 Monitor adanya cushing triad
(tekanan nadi yang melebar,
bradikardi, peningkatan sistolik)
 Identifikasi penyebab dari perubahan
vital sign
 Jelaskan pada pasien tujuan dari
pemberian oksigen
 Sediakan informasi untuk
mengurangi stress
 Kelola pemberian obat anti aritmia,
inotropik, nitrogliserin dan
vasodilator untuk mempertahankan
kontraktilitas jantung
 Kelola pemberian antikoagulan untuk
mencegah trombus perifer
 Minimalkan stress lingkungan
Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan
Masalah Kolaborasi

Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Intoleransi aktivitas NOC : NIC :


Berhubungan dengan :  Self Care : ADLs  Observasi adanya pembatasan
 Tirah Baring atau imobilisasi  Toleransi aktivitas klien dalam melakukan
 Kelemahan menyeluruh  Konservasi eneergi aktivitas
 Ketidakseimbangan antara Setelah dilakukan tindakan  Kaji adanya faktor yang
suplei oksigen dengan keperawatan selama 2x24 jam menyebabkan kelelahan
kebutuhan gaya hidup yang Pasien bertoleransi terhadap  Monitor nutrisi dan sumber
dipertahankan. aktivitas dengan Kriteria Hasil energi yang adekuat
:  Monitor pasien akan adanya
DS:  Berpartisipasi dalam kelelahan fisik dan emosi
 Melaporkan secara verbal aktivitas fisik tanpa disertai secara berlebihan
adanya kelelahan atau peningkatan tekanan darah,  Monitor respon kardivaskuler
kelemahan. nadi dan RR terhadap aktivitas (takikardi,
 Adanya dyspneu atau  Mampu melakukan aktivitas disritmia, sesak nafas,
ketidaknyamanan saat sehari hari (ADLs) secara diaporesis, pucat, perubahan
beraktivitas. mandiri hemodinamik)
 Keseimbangan aktivitas dan  Monitor pola tidur dan
DO : istirahat lamanya tidur/istirahat pasien
 Respon abnormal dari  Kolaborasikan dengan Tenaga
tekanan darah atau nadi Rehabilitasi Medik dalam
terhadap aktifitas merencanakan progran terapi
 Perubahan ECG : aritmia, yang tepat.
iskemia  Bantu klien untuk
mengidentifikasi aktivitas
yang mampu dilakukan
 Bantu untuk memilih aktivitas
konsisten yang sesuai dengan
kemampuan fisik, psikologi
dan sosial
 Bantu untuk mengidentifikasi
dan mendapatkan sumber
yang diperlukan untuk
aktivitas yang diinginkan
 Bantu untuk mendpatkan alat
bantuan aktivitas seperti kursi
roda, krek
 Bantu untuk mengidentifikasi
aktivitas yang disukai
 Bantu klien untuk membuat
jadwal latihan diwaktu luang
 Bantu pasien/keluarga untuk
mengidentifikasi kekurangan
dalam beraktivitas
 Sediakan penguatan positif
bagi yang aktif beraktivitas
 Bantu pasien untuk
mengembangkan motivasi diri
dan penguatan
 Monitor respon fisik, emosi,
sosial dan spiritual

I. Daftar Pustaka
Ganong, W.F. (1998). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.Edisi 17. Jakarta:
Penerbit buku kedokteran
Guyton, A.C. (1991). Buku Teks Fisiologi Kedokteran. Alih Bahasa Adji
Dharmadan P. Lukmanto. Jakarta: EGC
Hidayat, A. A. (2009). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Edisi 2.
Jakarta: Salemba Medika
Sherwood, L. (2001). Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi Kedua.
Penerbit: ECG
Sloane, E. (2007). Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia. Jakarta: Penerbit
buku kedokteran

Anda mungkin juga menyukai