Katup Semilunar
Katup Atrioventrikuler :
Katup Aorta
Katup Pulmonal
DENYUT JANTUNG
Jantung dipersarafi oleh sistem saraf otonom. Kecepatan denyut jantung
terutama ditentukan oleh pengaruh otonom pada nodus SA. Jantung
dipersarafi oleh kedua divisi sistem saraf otonom, yang dapat memodifikasi
kecepatan (serta kekuatan) kontraksi, walaupun untuk memulai kontraksi tidak
memerlukan stimulasi saraf.
Kontraksi jantung disebut sistole sedangkan relaksasi jantung atau pengisian
darah pada jantung disebut diastole. Irama jantung dimulai dari pacemaker
(NSA) dengan impuls 60-80 kali/menit. Semua bagian jantung dapat
memancarkan impuls tersendiri tetapi dengan frekuensiyang lebih rendah.
Bagian jantung yang memancarkan impuls diluar NSA disebut
focus ektopik yang menimbulkan perubahan irama jantung yang
disebut aritmia.
SIRKULASI FUNGSI SISTEM KARDIOVASKULER
Lingkaran sirkulasi dapat dibagi atas dua bagian besar yaitu sirkulasi sistemik dan
sirkulasi pulmonalis.
Sirkulasi Sistemik
1.Mengalirkan darah ke berbagi organ
2.Memenuhi kebutuhan organ yang berbeda
3.Memerlukan tekanan permulaan yang besar
4.Banyak mengalami tahanan
5.Kolom hidrostatik panjang
Next…
Sirkulasi Pulmonal
1. Hanya mengalirkan darah ke paru
2. Hanya berfungsi untuk paru
3. Mempunyai tekanan permulaan yang rendah
4. hanya sedikit mengalai tahanan
5. Kolom hidrostatik pendek
FISIOLOGI KARDIOVASKULER
• Pompa Miokard
Kerja pompa jantung sangat penting untuk mempertahankan aliran oksigen.
Serabut otot jantung (miokard) memiliki kontraktil yang memungkinkan
akan meregang selama proses pengisian darah. Pada jantung yang sehat,
regangan ini secara proporsional berhubungan dengan kekuatan kontraksi.
Saat miokard meregang, maka kekuatan kontraksi berikutnya akan
meningkat. Peristiwa ini dikenal dengan hukum jantung Frank-Starling
(Starling). Pada jantung yang mengalami gangguan, hukum Starling tidak
berlaku karena tegangan miokard diluar batas fisiologis jantung. Respons
kontraktil yang berikutnya mengakibatkan insufisiensi semprotan
vertikular (volume) dan darah mulai terkumpul di paru-paru (gagal jantung
kiri) atau sirkulasi sistemik (gagal jantung kanan)
Perubahan Fungsi Pernapasan
Perubahan dalam fungsi pernapasan disebabkan penyakit
dan kondisi-kondisi yang mempengaruhi ventilasi atau
transpor oksigen. Ketiga perubahan primer tersebut adalah
hiperventilasi, hipoventilasi, dan hipoksia.
•Hiperventilasi
•Hipoventilasi
•Hipoksia
•Sianosis
ANATOMI SISTEM PERNAFASAN
Hidung
a) Nares anterior
b) Rongga hidung
Saluran Pernapasan
a) Faring
b) Laring (tenggorokan)
c) Trakea
d) Bronkus
e) Paru-paru
f) Lobus paru-paru
g) Bronkus Pulmonaris
h) Bronkus Terminalis
Pembuluh Darah dalam Paru-Paru :
•Arteri Pulmonalis
•Vena Pulmonalis
•Bronkus
•Arteri bronkialis
•Vena bronkialis,
•Pebuluh limfe
•Persarafan
•Kelenjar limfe
•Pleura
FISIOLOGI SISTEM PERNAFASAN
Sebagian besar Sel dalam tubuh mempeeroleh energi dari reaksi
kimia yang melibatkan oksigen dan pembuangan karbondioksida.
Pertukaran gas pernapasan terjadi antara udara dilingkungan dan
darah. Terdapat tiga langkah dalam proses oksigenasi, yaitu :
ventilasi, perfusi, dan difusi. Supaya pertukaran gas dapat terjadi,
organ, saraf, dan otot pernapasan harus utuh dan sistem saraf
pusat mampu mengatur siklus pernapasan.
Struktur dan Fungsi
Pernapasan dapat berubah karena kondisi atau penyakit yang mengubah
struktur dan fungsi paru. Otot-otot pernapasan, ruang pleura, dan alveoli
sangat penting untuk ventilasi, perfusi, dan pertukaran gas pernapasan.
Kerja Pernapasan
Pernapasan adalah upaya yang dibutuhkan untuk mengembangkan dan
membuat paru berkontraksi. Kerja pernapasan ditentukan oleh tingkat
kompliansi paru, tahanan jalan napas, keberadaan ekspirasi yang aktif dan
penggunaan otot-otot bantu pernapasan.
Kompliansi merupakan kemampuan paru distensi (Dettenmeier, 1992) atau
mengembang sebagai respons terhadap peningkatan tekanan intraalveolar.
Kompliansi menurun pada penyakit, seperti edema pulmonar, interstisial,
fibrosis pleura dan kelainan struktur traumatik atau kongenital, seperti
kifosis atau fraktur iga.
Anatomi Sistem Hematologi
• Komponen darah
Next…
• Organ pembentuk darah
Next..
• Pembentukan darah
Fisiologi Sistem Hematologi
Plasma darah
Komposisi : air 91%, albumin, globulin, fibrinogen 7%, zat terlarut (ion, nutrien,
produk sisa enzim, hormon) 2 %.
Plasma darah mengandung protein-protein penting seperti fibrinogen (pembekuan
darah), globulin (antibodi dan komplemen penting dalam respon imun
/pertahanan tubuh ), albumin (membantu aliran darah / keseimbangan cairan
antara darah dan jaringan serta mengatur tekanan osmosis darah), dan
lipoprotein
Fungsi plasma darah:
Sebagai pelarut bahan-bahan kimia. Membawa mineral-mineral terlarut,
seperti glukosa, asam amino, vitamin, CO2, dan bahan buangan lain.
Menyebarkan panas dari organ yang lebih hangat ke organ yang lebih
dingin. Menjaga keseimbangan antara cairan di dalam sel dan cairan di luar sel.
Eritrosit
Sel darah merah merupakan cairan bikonkaf dengan diameter sekitar 7
mikron. Bikonkavitas memungkinkan gerakan oksigen masuk dan
keluar sel secara cepatdengan jarak yang pendek antara membran
dan inti sel. Warna kuning kemerahan- merahan, karena di dalamnya
mengandung suatu zat yang dsebut Hemoglobin. Komponen
eritrosit adalah membrane eritrosit, sistem enzim; enzim G6PD
( Glucose6- Phosphatedehydrogenase) dan hemoglobin yang terdiri
atas heme dan globin.Jumlah eritrosit normal pada orang dewasa
kira-kira 11,5-15 gr dalam 100 cc darah. Normal Hb wanita 11,5 mg%
dan Hb laki-laki 13,0 mg%
Next…