OLEH
Lulu’ Zuliafni
G3A021002
b. Sirkulasi
Gejala : Riwayat hipertensi ateros klerosis, penyakit jantung
koroner / katup dan penyakit screbiovakuolar, episode palpitasi,
perpirasi.
Tanda :
- Kenaikan TD (pengukuran serial dan kenaikan TD diperlukan
untuk menaikkan diagnosis.
- Hipotensi postural (mungkin berhubungan dengan regimen
otak).
- Nada denyutan jelas dari karotis, jugularis, radialis.
- Denyut apical : Pm, kemungkinan bergeser dan sangat kuat.
- Frekuensi/irama : Tarikardia berbagai distrimia.
- Bunyi, jantung terdengar S2 pada dasar S3 (CHF dini)
S4 (pengerasan vertikel kiri / hipertrofi vertical kiri).
c. Integritas ego
Gejala : Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi eufuria
atau jarah kronis (dapat mengidentifikasi kerusakan serebral )
faktor-faktor inulhfel, hubungan keuangan yang berkaitan dengan
pekerjaan.
Tanda : Letupan suasana hati, gelisah, penyempitan kontiniu
perhatian, tangisan yang meledak, gerak tangan empeti otot muka
tegang (khususnya sekitar mata) gerakkan fisik cepat, pernafasan
mengelam peningkatan pola bicara.
d. Eliminasi
Gejala : Gangguan ginjal sakit ini atau yang lalu
e. Makanan/Cairan
Gejala : Makanan yang disukai yang dapat mencakup makanan
tinggi garam, tinggi lemak, tinggi kolestrol, mual, muntah,
perubahan berat badan (meningkatkan/menurun) riwayat pengguna
diuretik.
Tanda :
- Berat badan normal atau obesitas
- Adanya edema (mungkin umum atau tertentu)
- Kongestiva
- Glikosuria (hampir 10% hipertensi adalah diabetik).
f. Neurosensori
Gejala :
- Keluhan pening/pusing
- Berdenyut, sakit kepala suboksipital (terjadi saat bangun dan
menghilang secara spontan setelah beberapa jam)
- Episode kebas dan kelemahan pada satu sisi tubuh
- Gangguan penglihatan
- Episode epistaksis
Tanda : - Status mental perubahan keterjagaan orientasi, pola isi
bicara, efek, proses fikir atau memori.
g. Nyeri/Ketidak nyamanan
Gejala :
- Angma (penyakit arteri koroner/keterlibatan jantung)
- Nyeri hilang timbul pada tungkai/klaudikasi
- Sakit kepala oksipital berat seperti yang pernah terjadi
sebelumnya
- Nyeri abdomen / massa
h. Pernapasan
Gejala :
- Dispenea yang berkaitan dengan aktivitas kerja
- Riwayat merokok, batuk dengan / tanpa seputum
Tanda :
- Distres respirasi
- Bunyi nafas tambahan
- Sianosis
i. Keamanan
Gejala :
- Gangguan koordinas / cara berjalan
- Hipotesia pastural
Tanda :
- Frekuensi jantung meningkat
- Perubahan trauma jantung (takipnea)
j. Pembelajaran/Penyebab
Gejala : Faktor resiko keluarga : hipertensi, aterosporosis,
penyakit jantung, DM
2.1.3. Pemeriksaan penunjang
2.1.3.1 Pemeriksaan EKG
2.1.3.2 Pemeriksaan enzim jantung
2.1.3.3 Pemeriksaan rongen
2.1.3.4 Pemeriksaan ecokardiograf
2.1.3.5 MRI
2.2. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul
Diagnosa 1: Penurunan curah jantung
2.2.1. Definisi
Ketidakadekuatan pompa darah oleh jantung untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme tubuh
2.2.2. Batasan karakteristik
a. Gangguan frekuensi dan irama jantung
Aritmia (takikardi, bradikardi)
Perubahan pola EKG
Palpitasi
b. Gangguan preload
Edema
Keletihan
Peningkatan atau penurunan CVP
Peningkatan atau penurunan baji arteri pulmonal
Distensi vena jugularis
Murmur
Kenaikan berat badan
c. Gangguan afterload
Kulit dingin dan berkeringat
Denyut perifer menurun
Dispnea
Peningkatan atau penurunan tahanan vaskuler pulmonal
Peningkatan atau penurunan tahanan vaskuler sistemik
Oligouria
Pengisian ulang kapiler memanjang
Perubahan warna kulit
Variasi pada hasil pemeriksaan tekanan darah
d. Gangguan kontraktilitas
Bunyi crackle
Batuk
Ortopnea atau dispnea nocturnal paroksimal
Penurunan curah jantung
Penurunan indeks jantung
Penurunan fraksi ejeksi, indeks volume sekuncup, dan indeks
e. kerja ventrikel kiri
Bunyi jantung S1 atau S4
f. Perilaku atau emosi
Ansietas
Gelisah
2.2.3. Faktor yang berhubungan
a. Gangguan frekuensi atau irama jantung
b. Gangguan volume sekuncup
c. Gangguan preload
d. Gangguan afterload
e. Gangguan kontraktilitas
Diagnosa 2: Intoleransi aktivitas
2.2.4 Definisi
Ketidakcukupan energi secara fisiologias maupun psikologis untuk
meneruskan atau menyelesaikan aktifitas yang diminta atau aktifitas sehari-
hari.
2.2.4. Batasan karakteristik
a. Melaporkan secara verbal adanya kelelahan atau kelemahan
b. Respon abnormal dari tekanan darah atau nadi terhadap aktifitas.
c. Perubahan EKG yang menunjukkan aritmia atau iskemia.
d. Adanya dyspneu atau ketidaknyamanan saat beraktivitas
2.2.5. Faktor yang berhubungan
a. Tirah baring atau imobilisasi
b. Kelemahan menyeluruh
c. Ketidakseimbangan antara suplei oksigen dengan kebutuhan
d. Gaya hidup yang dipertahankan
2.3. Perencanaan
Diagnosa
Diagnosa Tujuan danKriteria
Kriteria Hasil Intervensi
Intervensi
Tujuan dan Hasil
Keperawatan
Keperawatan
Intoleransi NOC : NIC :
Penurunan curah NOC : NIC :
aktivitas Self Care : ADLs Activity therapy
jantung Cardiac Pump effectiveness Cardiac care
Toleransi aktivitas 1. Kolaborasi dengan tenaga rehabilitasi medik dalam
Circulation Status 1. Evaluasi adanya nyeri dada
Konservasi eneergi merencanakan program terapi yang tepat
Vital Sign Status 2. Catat adanya disritmia jantung
2. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang
Tissue perfusion: perifer 3. Catat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac
Kriteria Hasil : mampu dilakukan
putput
1. Berpartisipasi dalam aktivitas fisik 3. Bantu untuk memilih aktivitas konsisten
Kriteria hasil: 4. Monitor status pernafasan yang menandakan gagal
tanpa disertai peningkatan tekanan 4. Bantu untuk mendapatkan alat bantuan aktivitas
1. Tanda Vital dalam rentang jantung
darah, nadi dan RR seperti kursi roda, dll
normal (Tekanan darah, Nadi, 5. Monitor balance cairan
2. Mampu melakukan aktivitas 5. Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas yang
respirasi) 6. Monitor respon pasien terhadap efek pengobatan
sehari hari (ADLs) secara mandiri disukai
2. Dapat mentoleransi aktivitas, antiaritmia
3. Tanda tanda vital normal 6. Bantu klien untuk membuat jadwal latihan di
tidak ada kelelahan 7. Atur periode latihan dan istirahat untuk
4. Energi psikomotor waktu luang
3. Tidak ada edema paru, perifer, menghindari kelelahan
5. Level kelemahan 7. Sediakan penguatan positif bagi yang aktif
dan tidak ada asites 8. Monitor toleransi aktivitas pasien
6. Mampu berpindah: dengan atau beraktivitas
4. Tidak ada penurunan kesadaran 9. Monitor adanya dyspneu, fatigue, tekipneu dan
tanpa bantuan alat 8. Monitor respon fisik, emosi, sosial, dan spiritual
5. AGD dalam batas normal ortopneu
7. Status pulmonari adekuat 10. Anjurkan untuk menurunkan stress
6. Tidak ada distensi vena leher
8. Status sirkulasi baik
7. Warna kulit normal
Vital sign monitoring
1. Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
2. Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau
berdiri
3. Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan
4. Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan
setelah aktivitas
5. Monitor jumlah, bunyi dan irama jantung
6. Monitor frekuensi dan irama pernapasan
7. Monitor pola pernapasan abnormal
8. Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit
9. Monitor sianosis perifer
10. Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang
melebar, bradikardi, peningkatan sistolik)
11. Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign
Daftar Pustaka
Ganong, W.F. (1998). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 17. Jakarta: Penerbit buku
kedokteran