Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Ny.

S
DENGAN MASALAH HIPERTENSI DI RT 06 RW 06
DESA MRANGGEN, KEC. MRANGGEN, KAB. DEMAK

Disusun Oleh:
Lulu’Zuliafni
G3A021002

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
TAHUN 2021/2022
A. PENGKAJIAN KELUARGA
1. DATA UMUM
a. Nama Kepala Keluarga (KK) : Ny.S
b. Usia : 60 tahun
c. Pekerjaan Kepala Keluarga : Tidak sekolah
d. Pendidikan Kepala Keluarga : Ibu Rumah Tangga
e. Komposisi Keluarga :
Imunisasi

Pendidikan
Umur
Nama Anggota Hubungan

Campak

Ket
No JK DPT Polio Hep. B

BCG
Keluarga KK
I II III I II III IV I II III
1 Ny.S P KK 60 Tidak
sekolah
f. Genogram

Keterangan:
: Laki-laki : Pasien

: Perempuan : Garis Keturunan


: Tinggal satu rumah
1) Tipe Keluarga
Keluarga Tn. A termasuk tipe keluarga inti yang terdapat
suami dan istri dan anak. Anak yang pertama sudah menikah
dan tidak tinggal satu rumah.
2) Suku Bangsa
Bahasa yang digunakan keluarga Ny. S bahasa jawa karena
berasal dari jawa. Keluarga Ny. S masih mengikuti
budaya jawa, tetapi tidak ada budaya yang mempengaruhi
sikap keluarga terhadap pemeliharaan kesehatan.
3) Agama
Keluarga Ny. S beragama islam dan taat menjalankan
ibadah, begitu juga dengan anak-anaknya sering mengikuti
kajian setiap bulan yang dilakukan di RT.
4) Status Sosial Ekonomi Keluarga
Kebutuhan sehari-hari keluarga semua di penuhi oleh Oleh
anak-anak Ny.S karena Ny.S sudah tidak bekerja. Barang-
barang yang dimiliki yaitu TV, almari, meja, kursi, kasur
tempat tidur.
5) Aktifitas Rekreasi Keluarga
Keluarga Ny.S melakukan rekreasi hanya menonton TV
dirumah, karena usia sudah lanjut tidak bisa mengikuti
kegiatan-kegiatan yang ada di lingkungan.
2. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a. Tahap Perkembangan Keluarga saat Ini
Pada saat ini keluarga Ny.S sedang berada pada tahapan
perkembangan keluarga yang ke VIII dimana tahap ini adalah
tahap keluarga dengan masa pensiun dan lanjut usia
Dari tugas-tugas keluarga meurut Friedman, pada keluarga Ny.S
telah memenuhi tugas perkembangan sebagai berikut:
1) Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan
2) Menyesuaikan dengan pendapatan yang menurun
3) Mempertahankan hubungan perkawinan
4) Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan
5) Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi
6) Menerusakan untuk memahami eksistensi merel penelaahan
dan integrasi hidup.
b. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
1) Menyesuaikan dengan pendapatan
Karena semakin tua penghasilan Ny.K tidak pasti dan
kebutuhan semakin meningkat. Kebutuhan obat-obat yang juga
dibutuhkan karena seiring keluhan penyakit yang seringkali
muncul.
c. Riwayat Keluarga Inti
Keadaan Ny.S mengatakan memiliki penyakit hipertensi sejak
2015 saat ini kadang sering mengeluh pusing, nyeri tengkuk. Mata
berkunag-kunag dan terasa berat di tengkuk Ny.S mengatakan
jarang sekali berobat ke pelayanan kesehatan dan Ny.S juga tidak
rutin meminum obat
d. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Ny.S mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita
penyakit hipertensi.
3. DATA LINGKUNGAN
a. Karakteristik Rumah
Rumah Ny.S terdiri dari 1 ruang tamu 4 kamar tidur, dapur
menjadi satu dengan ruang makan dan kamar mandi. Cara
pengaturan perabotan kurang rapi, kebiasaan saat merawat rumah
disapu sehari sekali. Ukurang rumah 5x20 m tipe rumah semi
permanen, lantai Kerami dan terdapat ventilasi kamar. Jendela
rumah Ny.S di buka setiap pagi, sedangkan ruangan lainnya
termassuk kamar tidur, dapur tidak ada jendela.
b. Denah Rumah

Kamar Tidur Kamar mandi


dapur

Tempat
barang-barang Kamar tidur

Ruang
Tengah
Kamar tidur

Ruang Tamu

Teras
Jalan

c. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW


Lingkungan tetangga banyak penduduk asli. Ny.S tidak aktif
mengikuti kegiatan yang ada di RT hanya saja saat keajian ikut jika
tidak ada kegiatan yang lain.
d. Mobilitas Geografis Keluarga
Rumah Ny.K jauh dengan jalan raya, tetapi rumah Ny.K berada di
perbatasan RW 08 Desa Mranggen dan pada gang RW10
e. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Didalam masyarakat Ny.S sudah tidak aktif dalam kegiatan
masyarakat, tetapi sering mengikuti kajain di masjid.
f. Sistem Pendukung Keluarga
Anak Ny.S Sudah menikah semua, dan memiliki rumah sendiri-
sendiri. Ny.5 tinggal bersama anak yang ke2 di dalam satu rumah.
Ny.S memiliki 6 cucu dan salah satu cucunya sering bersama
Ny.S
4. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola Komunikasi Keluarga
Pola komunikasi yang digunakan komunikasi terbuka, tiap
keluarga bebas mengungkapkan pendapatnya masing-masing hal
ini dapat dilihat pada waktu perawat melakukan pengkajian.
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Keluarga selalu menyelesaikan masalah dengan musyawarah.
Setiap keluhan kesehatan yang dialami selalu dibicarakan bersama.
c. Struktur Peran (formal dan informal)
Ny.K berperan sebagai kepala keluarga dan pengambil keputusan.
Tetapi Ny.S juga mengkuti pendapat anak nya dalam pengambilan
keputusan. setiap anggota keluarga selalu memliki peran sebagai
pendorong bagi yang lain.
d. Nilai dan Norma Keluarga
Keluarga Ny.S selalu mematuhi aturan-aturan dan norma yang
berhubungan dengan agama dan masyarakat. Dalam keluarga, mereka
saling menyayangi di usia tua. Keluarga hidup dalam norma dan nilai
budaya Jawa.
5. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi Afektif
Keluarga Ny.S saling mendukung kebutuhan sehingga dapat
terpenuhi kehidupan sederhana, dapat berusaha menyelesaikan
masalah dengan musyawarah dan keputusan keluarga
b. Fungsi Sosial
Ny.S dapat membina sosialisasi pada anak-anaknya, tetapi
hanya tinggal 1 anak yang tinggal satu rumah bersama Ny.S.
c. Fungsi Perawatan Kesehatan
1) Kemampuan keluarga mengenal masalah
Ny.S mengatakan bahwa dirinya belum pernah memeriksakan
kesehatannya, tetapi Ny.S terakhir memeriksakan
kesehatannya dengan TD 150/80 mmHg dan tidak boleh makan
terlalu banyak garam. Ny.S mengatakan sering pusing dan
nyeri tengkuk.
2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan
Ny.S selalu mengambil keputusan secara tepat seperti halnya
kalau Ny.S sakit segera berobat ke puskesmas atau dokter
terdekat.
3) Kemampuan keluarga merawat anggota yang sakit
Ny.K dengan keluarga akan saling merawat jika ada anggota
keluarga yang sakit sesuai dengan kemampuan yang
dimilikinya.
4) Kemampuan keluarga dalam memelihara lingkungan yang
sehat
Ny.S mengerti cara memelihara rumah sehat dan pegaruhnya
pada keluarga, hanya tahunya membersihkan rumah dengan
bersih saja.
5) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan
Fasilitas kesehatan yang terdekat dari rumahnya adalah
pusksemas dan bidan, keuntungan menggunakan fasilitas
kesehatan adalah kesehatan kami dapat teratasi
sedangkan rumah sakit terlalu jauh dijangkau.
d. Fungsi Reproduksi
Ny.S sudha menoupose, sedangkan suami Ny.S sudah lama
meninggal.
e. Fungsi Ekonomi
Ny.S mengatakan sudah tercukupi kebutuhanya, meskipun dengan
penghasilan sebagai ibu rumah tangga dan dibantu oleh anaknya
utnuk memenui kebutuhan sehari-hari.
6. STRESS DAN KOPING KELUARGA
a. Stressor Jangka Pendek dan Panjang
1) Pendek : stresor jangka pendek yang dipikir keluarga saat ini
yaitu memikirkan agar keluahan nyeri tengkuk dan pusing
segera membaik.
2) Panjang : saat ini keluarga Ny.S memikirkan agar anak dan
mantunya bisa sering menengok dan memperhatiakan
kesehatan nya dan dapat merawat mereka di usia tua.
b. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Situasi/Stressor
Keluarga Ny.S selalu melakukan musyawarah dalam
menyelesaikan masalah baik dam lingkungan keluarga ataupun
masyarakat.
c. Strategi Koping yang digunakan
Keluarga Ny.S apabila ada masalah baik dalam keluarga atau
masyarakat selalu menyelesaikannya bersama anak-anaknya.
d. Strategi Adaptasi Disfungsional
Dalam menghadapi masalah selalu berusaha dan berdoa tapi pada
akhirnya Tuhan yang menentukan.
7. PEMERIKSAAN FISIK (Head to Toe)

Anggota Keluarga
No Pemeriksaan Fisik
Ny.S
1 Kepala Moscepal
2 Leher Tidak terdapat benjolan

3 Thorak Dada tampak simetris, tidak ada


jejas

4 Abdomen Perut datar, bising usus normal


7x/menit, tidak ada nyeri tekan.
6 Ekstremitas Tidak terdapat edema, kekuatan otot
4/4, tonus otot baik, akral hangat,
kuku tidak ada clubbing

8. HARAPAN KELUARGA
Harapan yang diinginkan keluarga Ny.S yaitu menginginkan agar
anggota keluarganya tidak ada yang sakit-sakitan.
B. ANALISA DATA
No Data Diagnosis Keperawatan
1 Data Subjektif Risiko Perfusi Serebral Tidak
a. Ny.S sering mengeluh pusing dan Efektif (D.0017)
nyeri tengkuknya. Sering merasa
lelah dan mata berkunag-kunang
tengkuk tesa berat
b. Ny.S mengatakan memiliki riwayat
hipertensi sejak 2015 tahun yang
lalu.
c. Ny. S mengatakan tidak rutin
meminum obat
Data Objektif
a. Hasil TTV Tn.P :
- TD : 150/80 mmHg
- RR : 20 x/menit
- S : 36,5 C

C. DIAGNOSIS KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS


1. Risiko Perfusi Serebral Tidak Efektif b.d Hipertensi (D.0017)
SKORING DAN PRIORITAS
Diagnosa:
Ketidakpatuhan berhubungan dengan ketidakadekuatan pemahaman

No. Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran


1. Sifat masalah 3 3/3x1 1 Saat dikaji Ny.S
a. Aktual (3) mengeluh pusing, dan
b. Resiko (2) nyeri pada tengkuk
c. Potensial (1) san tengkuk terasa
berat
Ny.K mempunyai
riwayat hipertensi sejak
2015.
2. Kemungkinan 2 2/2x1 1 Masalah dapat diubah
masalah dapat dengan mudah karena
berubah Ny.S mau diberikan
a. Mudah (2) pendidikan kesehatan
b. Sebagian (1) oleh tenaga kesehatan.
c. Tidak dapat
(0)
3. Potensial 3 3/3x1 1 Masalah dapat
masalah untuk di ducegah karena Ny.S
cegah mempunyai
a. Tinggi (3) kemampuan untuk
b. Cukup (2) perawatan hipertensi
c. Rendah (1)
4. Menonjolnya 2 2/2x1 1 Ny.S menyadari
masalah mempunyai masalah
a. Masalah kesehatan yang harus
berat harus segera di tangani,
segera diatasi karena ia berangapan
(2) bahwa kesehatan itu
b. Ada masalah sangatlah penting.
tetapi tidak
perlu
ditangani (1)
c. Masalah
tidak
dirasakan
Jumlah 4
D. RENCANA KEPERAWATAN KELUARGA
Nama KK : Ny.S
Alamat : RT06/RW 06, Mranggen
Tujuan Kritera evaluasi
No. Diagnosa keperawatan Umum Khusus kriteria standart Intervensi
1. Risiko perfusi serebral tidak Setelah dilakukan Perfusi perifer a. Nyeri Menurun (5) SIKI:
efektif b.d hipertensi tindakan asuhan (L.02011) ekstermitas Manajemen
(D.0017) keperawatan selama b. Tekanan Membaik (5) peningkatan
6x30 diharapkan darah tekanan
perikaku individu sistolik intrakranial
rencana keperawatan c. Tekanan Membaik (5) (I.09325)
yang telah disepakati darah a. Monitor
denga tenaga diastolik tanda/gejala
kesehatan sehingga peningkatan
hasil TIK
perawatan/pengobatan b. Minimalkan
efektif (tekanan darah stimulus
dalam batas <140/80 dengan
mmHg). menyediaka
n lingkungan
yang tenang
c. Berikan
posisi semi
fowler
d. Ajarkan cara
relaksasi otot
progresif
E. IMLEMENTASI DAN EVALUASI FORMATIF
No.
Tanggal Tujuan Khusus (TUK) Implementasi Evaluasi Paraf
Dx
09 Juli 1 Setelah 1x30 menit pertemuan Mengidentifikasi kesesuaian S: Afni
2022 keluarga mampu: anatara harapan pasien, Ny.S mengatakan bahwa
mengidentifikasi kesesuaian keluarga, dan tenaga memiliki riwayat hipertensi sejak
antara harapan pasien, keluarga, kesehatan. 2015 yang lalu tidak rutn minum
dan tenaga kesehatan. obat dan kontrol kesehatnya
Ny.S mengelu kepala tersa
pusing tengkuk terasa nyeri dan
berat dan juga sulit tidur
O:
Sebelum:
TD : 150/80 mmHg
HR : 90x/menit
RR : 20x/menit

11 Juli 2022 1 Setelah 1x30 menit pertemuan 1. Memfasilitasi memperoleh S:


keluarga mampu: pengetahuan untuk - Ny.S mampu menjelaskan
1. Menjelasakan pengertian mempertahankan terkait hipertensi
hipertensi keputusan - Ny.S mengatakan mau
2. Menjelaskan jenis, a. Mengingatkan kontrak mencoba untuk diit hipertensi
penyebab, tanda dan gejala yang telah disepakati - Ny.S mengatakan ingin
hipertensi b. Menjelaskan melakukan terapi non-
3. Menjelaskan akibat lanjut pengertian hipertensi farmakolgi yang ditawarkan
dari hipertensi jika tidak c. Menjelaskan jenis, - Ny. S mengatakan sering
diatasi penyebab, tanda dan nyeri tengkuk, kepala pusing
gejala hipertensi tengkuk leher bagian
d. Menjelasakan akibat belakang terasa berat, mata
lanjut dari hipertensi berkunag-kunag cepat
jika tidak diatasi merasa lelah dan sulit tidur
e. Memotivasi keluarga pada malam hari.
untuk mengambil - Ny S mengatakan mau untuk
keputusan merawat di ajarkan relaksasi otot
anggota keluarga yang progresif
menderita hipertensi O:
2. Menginformasikan Sebelum diajarkan terapi relaksasi
program pengobatan untuk otot progresif
mengurangi nyeri dan TD : 150/80 mmHg
menurunkan tekan darah HR : 80x/menit
Mengajarkan cara RR :20x/menit
melaukan terapi relakasi
otot progresif
11 juli 1 Setelah 1x30 menit pertemuan Dokumentasi aktivitas sekama S:
2022 keluarga mampu : menjalani proses pengobatan Ny.S mengatkan sudah siap
1. Verbalisasi kesulitan pemberian terapi untuk di berikan terapi relaksasi
mejalankan perawatan relaksasi otot progresif otot progresif
2. Mengikuti pengobatan terapi O:
komplementer ciptakan lingkungan yang nyaman
3. Menjalankan anjuran dan meminta keluarga untuk
mendampingi pelaksanaan
relaksasi otot progresif
Sebelum :
TD : 150/80 mmHg
HR : 89 x/menit
RR : 22x/menit
Setelah :
TD : 140/60 mmHg
- Ny.K tampak antusias dalam
melaksanakan relaksasi otot
progresif
- Ny.S tampak rileks
12 juli 1 Setelah 1x30 menit pertemuan Dokumemtasi aktivitas selama S:
2022 keluarga mampu : menjalani proses pengobatan - Ny. S mengatakan badan
1. Mengikuti pengobatan terapi terapi komplementer rendam sudah sedikit enteng
komplementer kaki air jahe merah hangat - Ny.S mengatakan nyeri
2. Menjalankan anjuran 1. Mengingatkan kembali sedikit berkurang
kontrak yang telah di - Ny.S mengatakan mengerti
sepakati terkait manfaat relaksasi otot
2. Mejelaskan manfaat progresif
rendam kaki air jahe merah - Ny. S
hangat O: Sebelum diberikan terapi
3. Memberikan kesempatan relaksasi otot progresif
keluarga untuk bertanya TD : 140/60 mmHg
4. Memberikan reinforcement HR : 85x/menit
positif atas tindakan yang RR : 20x/menit
dilakukan Setelah :
5. Melakukan pemeriksaan TD : 130/90 mmHg
darah sebelum dan sesudah Ny. S tampak rileks dan sudah
terapi. mulai hafal setiap gerakannya dan
mau mempraktekkan sendiri

13 Juli 1 Setelah 1x30 menit pertemuan Dokumemtasi aktivitas selama S:


2022 keluarga mampu : menjalani proses pengobatan Ny.S mengatakan nyeri
1. Mengikuti pengobatan terapi terapi relaksasi otot progresif tengkuk berkurang
komplementer Ny. S mengatskan sulit tidur
2. Menjalankan anjuran 1. Mengingatkan kembali pada malam hari
kontrak yang telah di O: Sebelum diberikan relasasi otot
sepakati progresif
2. Memberikan kesempatan TD : 140/90 mmHg
keluarga untuk bertanya HR : 88x/menit
3. Memberikan reinforcement RR :19x/menit
positif atas tindakan yang Setelah:
dilakukan TD : 140/80 mmHg
4. Melakukan pemeriksaan Ny. S Tampak rileks
darah sebelum dan sesudah Ny. S mengatakan nyeri
terapi. berkurang dan sudah bias
tidur nyenyak pada malam
hari
F. EVALUASI SUMATIF
Diagnosa
Tanggal Evaluasi Sumatif paraf
Keperawatan
14 Juli Risiko perfusi serebral S:
2022 tidak efektif b.d - Ny. S mengatakan
hipertensi (D.0017) setelah dilakukan terapi
relaksasi otot progresif
nyeri tengkuk
berkutang, tidur
nyenyak dan badan tersa
enteng .

- Ny.K mengatakan akan


melakukan terap
relaksasi otot progresif
pada saat waktu luang
O:
TD : 130/80 mmHg
HR : 80x/menit
RR ; 20x/menit
- Ny.K tampak lebih
segar dan rileks
- Tampak kooperatif
A:
Masalah teratasi sebagian
O:
- Melakukan terapi
komplementer terapi
relaksasi otot progresif
- Memeriksakan tekanan
darah ke secara rutin di
puskesmas/pelayanan
kesehtan lainya dan
meminum obat secara
rutin

Anda mungkin juga menyukai