Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Keperawatan

Volume 13 Nomor 2, Juni 2021


e-ISSN 2549-8118; p-ISSN 2085-1049
http://journal.stikeskendal.ac.id/index.php/Keperawatan

KEBUTUHAN SPIRITUAL PADA PASIEN KANKER PAYUDARA


Fitria Endah Janitra*, Retno Setyawati, Nur Huda
Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Islam Sultan Agung, Jl. Kaligawe Raya No.KM, RW.4, Terboyo Kulon,
Kec. Genuk, Semarang District, Jawa Tengah 50112, Indonesia
*fitria.janitra@unissula.ac.id

ABSTRAK
Dampak fisik dan psikologis yang dialami pasien kanker payudara dapat mempengaruhi
keputusannya untuk melanjutkan program kemoterapi. Spiritualitas memiliki peran dalam
penyesuaian psikososial yang dapat memengaruhi respon pasien terhadap stressor. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mendeskripsikan kebutuhan spiritual pasien kanker payudara yang menjalani
kemoterapi Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif kuantitatif, pengambilan data dilakukan dengan metode cross-sectional. Sampel dipilih
dengan teknik purposive sampling dan diperoleh 93 responden. Data kebutuhan spiritual pasien
kanker diperoleh dengan menggunakan instrumen Spiritual Needs Questionnaire (SpNQ). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berusia dewasa akhir (78.4%), mayoritas
beragama Islam (99%) dan tamat pendidikan dasar (65.6%). Responden menganggap kebutuhan
spiritual adalah kebutuhan yang sangat penting (72.0%). Domain kebutuhan keagamaan merupakan
domain dengan nilai tertinggi (74.2%). Kebutuhan spiritual sangat penting dan keagamaan
merupakan domain yang paling dibutuhkan oleh pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi.

Kata kunci: kanker payudara; kebutuhan spiritual; kemoterapi

SPIRITUAL NEEDS OF BREAST CANCER PATIENTS

ABSTRACT
The physical and psychological impacts experienced by breast cancer patients can influence their
decision to continue with the chemotherapy program. Spirituality has a role in psychosocial
adjustments that can affect the patient's response to stressors. The purpose of this study was to
describe the spiritual needs of breast cancer patients undergoing chemotherapy at Sultan Agung
Islamic Hospital Semarang. This research is a quantitative descriptive study, in which the data
collection was carried out by cross-sectional method. The sample was selected by purposive
sampling technique and obtained 93 respondents. Data on the spiritual needs of cancer patients were
obtained using the Spiritual Needs Questionnaire (SpNQ). The results showed that most of the
respondents were late adults (78.4%), the majority were Muslim (99%) and graduated from primary
education (65.6%). Respondents consider spiritual needs to be very important (72.0%). The domain
of religious needs is the domain with the highest value (74.2%). It can be summed up that spiritual
needs are very important and needed by breast cancer patients undergoing chemotherapy. The
highest need is religious need. Nurses can assist patients in fulfilling spiritual needs by facilitating
patients in carrying out worship during hospitalization.

Keywords: breast cancer; chemotherapy; spiritual needs

PENDAHULUAN
Kanker masih merupakan penyakit yang paling ditakuti walaupun saat ini telah banyak
perkembangan di dunia medis dalam penatalaksanaanya. Pada tahun 2020, tercatat 396.914
kasus kanker baru di Indonesia dan kasus tertinggi adalah kanker payudara (WHO, 2020).
Kanker payudara adalah kanker yang dapat bermetastase dan pada umumnya menjalar ke
organ lain seperti tulang, liver, paru, dan otak sehingga sulit untuk disembuhkan. Diagnosis

387
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 2, Hal 387 - 392, Juni 2021 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

dini terhadap kanker payudara dapat memperbaiki prognosis dan tingkat kesembuhan
penyakit (Sun et al., 2017).

Kanker memiliki tantangan tersendiri bagi penderitanya karena penyakit ini dapat
mempengaruhi fisik, psikologis, sosial, ekonomi dan spiritual. Kemoterapi adalah terapi yang
paling umum pada kanker, dan dalam terapi ini penderita dapat mengalami perubahan fisik
dan emosi diantaranya nyeri, fatigue, nausea, penurunan berat badan, dan alopesia. Ditambah
lagi dengan hospitalisasi yang berkepanjangan sehingga menimbulkan ketidaknyamanan dan
stress sehingga pasien merasa sedih, marah, tertekan dan takut akan kematian (Sousa et al.,
2017). Indonesia dikenal dengan Negara yang mempercayai adanya Tuhan sehingga
spiritualitas menjadi aspek penting dalam penatalaksanaan kanker. Wanita dengan kanker
payudara melaporkan bahwa spiritualitas merupakan sumber yang penting untuk menghadapi
penyakitnya (Krigel et al., 2014). Spiritualitas memberikan kekuatan dan meningkatkan
kenyamanan pasien kanker (Nuraini et al., 2018).

Spiritualitas dipandang sebagai sisi subjektif dan emosional dari pengalaman religious
termasuk aspek batin seseorang yang digunakan untuk menghadapi stressor seperti kanker
payudara (Hill & Pargament, 2003). Spiritual adalah esensi dari seorang manusia yang
mencakup makna hidup, konektivitas rasa terhadap fenomena transedental seperti alam dan
Tuhan (Phenwan et al., 2019). Spiritualitas merupakan pengalaman seseorang secara sadar
yang mendamaikan pikiran dan menciptakan sebuah bingkai kognitif yang positif sehingga
membuat emosi menjadi positif termasuk kedamaian dan ketenangan hidup (Miller et al.,
2021). Permasalahannya, kondisi sakit dan hospitalisasi membuat mereka memiliki
keterbatasan untuk memenuhi kebutuhan spiritual.

Mengkaji kebutuhan spiritual pada pasien merupakam hal yang tidak mudah karena terdapat
konsep yang kompleks. Hal ini membuat peneliti ingin memberikan gambaran tentang
kebutuhan spriritual pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di setiap domainnya
yaitu domain agama (religiosity), kebutuhan kedamaian diri (inner peace), kebutuhan
eksistensi (existential) dan kebutuhan memberi (actively giving) (A Büssing et al., 2010).
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kebutuhan spiritual pasien kanker payudara
yang menjalani kemoterapi Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang.

METODE
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, pengambilan data dilakukan dengan
metode cross-sectional. Penelitian ini telah mendapatkan surat layak etik dari KEPK RS.
Islam Sultan Agung dengan nomor No. 77 EC/KEPK/2020. Penelitian dilakukan di RS Islam
Sultan Agung, Semarang selama bulan November-Desember 2020. Populasi pasien kanker di
tempat penelitian yaitu 120 pasien, sehingga dari hasil perhitungan dengan rumus Slovin
didapatkan sampel sebanyak 93 responden. Sampel dipilih dengan metode purposive
sampling, dengan kriteria inklusi dapat yaitu pasien kanker payudara yang dapat mengisi
kuesioner secara mandiri. Penelitian ini menggunakan alat ukur SpNQ yang terdiri dari 29
pertanyaan yang menggunakan 4 poin skala likert mulai dari 0 hingga 3, semakin tinggi skor,
semakin besar kebutuhan (Bussing, 2012). Kuesioner ini telah teruji validitasnya dengan nilai
rentang r = 0.420-0.789 di semua butir pertanyaan dan reliabel dengan nilai Cronbach alpha
0.784 (Sudarmiati & Fithriana, 2014). Data karakteristik responden dan kebutuhan spiritual
dianalisis dengan distribusi frekuensi.

388
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 2, Hal 387 - 392, Juni 2021 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

HASIL
Karakteristik Responden
Karekteristik responden mayoritas berada dalam rentang usia dewasa akhir 40 - 65 tahun
(78.4%), mayoritas beragama Islam (99%) dan tamat pendidikan dasar (65.6%).

Tabel 1.
Karakteristik pasien kanker payudara yang dirawat di RS.Islam Sultan Agung (n=93)
Variabel f (%)
Usia
Dewasa Awal (20-39) 19 (20.4%)
Dewasa Akhir (40-65) 73 (78.4%)
Lansia >66 1 (1.0 %)
Agama
Islam 92 (98.9%)
Protestan 1 (1.07%)
Pendidikan
Tidak sekolah 3 (3.2%)
Pendidikan dasar 61 (65.6%)
Pendidikan tinggi 29 (31.1%)

Tabel 2.
Proporsi kebutuhan spiritual pasien kanker payudara yang dirawat di RS.Islam Sultan Agung
n=93)
Variabel f (%)
Kebutuhan Spiritual
Tidak penting 0 (0%)
Cukup penting 26 (27.9%)
Sangat penting 67 (72.0%)
Sebagian besar responden melaporkan bahwa kebutuhan spiritual sangat penting 72%.

Tabel 3.
Proporsi domain agama, kebutuhan memberi, kedamaian, dan eksistensial pada pasien kanker
payudara yang dirawat di RS.Islam Sultan Agung (n=93)
Variabel f (%)
Domain Kebutuhan Keagamaan
Tidak penting 0 (0%)
Cukup penting 24 (25.8%)
Sangat penting 69(74.2%)
Domain Kebutuhan Memberi
Tidak penting 2 (2.1%)
Cukup penting 23(24.7%)
Sangat penting 68 (73.1%)
Domain Kebutuhan Kedamaian Diri
Tidak penting 0 (0%)
Cukup penting 33 (35.5%)
Sangat penting 60 (64.5%)
Domain Kebutuhan Eksistensial
Tidak penting 0 (0%)
Cukup penting 41 (44.1%)
Sangat penting 52 (55.9%)

389
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 2, Hal 387 - 392, Juni 2021 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Hasil analisa tiap domain didapatkan bahwa mayoritas responden menilai setiap domain
sangat penting bagi responden, namun proporsi yang tertinggi yaitu domain keagamaan
(74.2%).

PEMBAHASAN
Hasil penelitian menggambarkan bahwa sebagian besar responden berusia dewasa akhir (40-
65 tahun) yaitu sebanyak 78.4%. Kanker payudara lebih sering terjadi pada wanita dengan
usia lebih dari 35 tahun karena pada usia tersebut terdapat perubahan produksi hormon
estrogen dan progesteron dalam tubuh sehingga memicu pertumbuhan sel kanker (Nelson,
2012). Kaitannya dengan spiritualitas, usia dewasa akhir berarti mayoritas responden dalam
penelitian ini sudah memiliki tanggung jawab dengan nilai yang telah dipilih dengan berbagai
pertimbangan yang matang berdasarkan pengalaman yang dimiliki (Iswati, 2019). Bersamaan
dengan proses tumbuh kembang seorang individu, maka akan terjadi perubahan fisik serta
spiritual, dan puncak pertumbuhan manusia adalah masa dewasa (Sari, 2020). Dalam
penelitian ini mayoritas responden tamat pendidikan dasar dimana di dalam pembelajaran
pendidikan dasar (SD dan SMP) telah diajarkan nilai-nilai spiritual yang menjadi
pertimbangan seseorang dalam menentukan sikap.

Kanker payudara adalah kanker yang paling sering terjadi pada wanita dan sering kali
meningkatkan stress fisik dan psikologis. Spiritualitas merupakan salah satu komponen yang
berhubungan dengan penyesuaian terhadap penyakit (Paredes & Pereira, 2018). Spiritualitas
atau pengalaman spiritual yang dilakukan sehari-hari berhubungan dengan peningkatan
perilaku kesehatan (Park et al., 2009). Spiritualitas adalah bagian yang penting dalam
perawatan pasien kanker agar pasien dapat mengatasi permasalahan yang timbul dalam
perjalanan penyakitnya (Puchalski, 2012).

Kebutuhan spiritual diartikan sebagai kebutuhan dan ekspektasi yang harus dimiliki manusia
untuk menemukan makna, tujuan, dan nilai dalam hidupnya (Murray et al., 2004). Dalam
penelitian ini 72% responden melaporkan bahwa kebutuhan spiritual sangat penting bagi diri
mereka. Berhubungan dengan penyakit, khususnya penyakit kronis, tidak terpenuhinya
kebutuhan spiritual dapat berpengaruh terhadap kesehatan mental dan akan mempengaruhi
kualitas hidupnya (Arrey et al., 2016). Kebutuhan spiritual yang belum terpenuhi harus
diatasi, dibutuhkan pengetahuan spesifik terkait kebutuhan apa yang belum terpenuhi dan hal
ini harus dapat dioperasionalkan dan diukur (Arndt Büssing et al., 2018). Kebutuhan spiritual
dikelompokkan menjadi 4 domain yaitu keagamaan, kebutuhan memberi, kedamaian diri dan
eksistensial.

Domain keagamaan mencakup berdoa, mengikuti kegiatan keagamaan, membaca buku


keagamaan (kitab suci), dan ketaatan. Domain kebutuhan memberi meliputi keinginan untuk
memberikan sesuatu untuk orang lain. Domain kendamaian diri berisi keinginan pasien untuk
tinggal dalam lingkungan yang tenang, dekat dengan alam, berbagi cerita dan kekhawatiran
dengan orang lain sehingga menemukan kedamaian diri. Domain eksistensial sebagai bentuk
refleksi dan arti hidup serta penderitaan dan kehidupan setelah mati (A Büssing et al., 2010).
Dalam penelitian ini, semua domain dari kebutuhan spiritual dinilai sangat penting bagi
pasien kanker. Namun yang memiliki nilai tertinggi adalah domain kebutuhan keagamaan.
Hal ini berarti pasien kanker membutuhkan kegiatan yang dapat mendekatkan diri kepada
Tuhan seperti berdoa selama sakitnya. Pada penelitian di Amerika, mayoritas responden yang
meyakini bahwa mereka akan sembuh dari penyakitnya menginginkan terapi medis kanker
dan terapi spiritual yang terintegrasi (Merath et al., 2020).

390
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 2, Hal 387 - 392, Juni 2021 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

SIMPULAN
Perubahan sudut pandang tentang bagaimana spiritualitas diperlukan untuk menghadapi
stressor karena penyakit kanker memunculkan pertanyaan apakah kebutuhan spiritual mereka
telah terpenuhi. Mayoritas responden dalam penelitian ini melaporkan bahwa kebutuhan
spiritual sangat penting, terutama pada domain keagamaan. Pengkajian dan intervensi
keperawatan perlu diinisiasi untuk memenuhi kebutuhan spiritual pada pasien kanker
khususnya kanker payudara. Perawat dapat membantu pasien dalam memenuhi kebutuhan
spiritual dengan memfasilitasi pasien dalam menjalankan ibadah selama periode hospitalisasi.

DAFTAR PUSTAKA
Arrey, A. E., Bilsen, J., Lacor, P., & Deschepper, R. (2016). Spirituality/Religiosity: A
Cultural and Psychological Resource among Sub-Saharan African Migrant Women with
HIV/AIDS in Belgium. PLOS ONE, 11(7), e0159488.
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0159488
Bussing, A. (2012). Spiritual Needs Questionnaire (SpNQ). Questionnaire, 266–273.
https://doi.org/10.1111/ecc.12200.Man-Ging
Büssing, A, Balzat, H., & Heusser, P. (2010). Spiritual needs of patients with chronic pain
diseases and cancer - validation of the spiritual needs questionnaire. European Journal
of Medical Research, 15(6), 266. https://doi.org/10.1186/2047-783X-15-6-266
Büssing, Arndt, Recchia, D. R., Koenig, H., Baumann, K., & Frick, E. (2018). Factor
structure of the spiritual needs questionnaire (SpNQ) in persons with chronic diseases,
elderly and healthy individuals. Religions, 9(1). https://doi.org/10.3390/rel9010013
Hill, P. C., & Pargament, K. I. (2003). Advances in the conceptualization and measurement of
religion and spirituality: Implications for physical and mental health research. American
Psychologist, 58(1), 64–74. https://doi.org/10.1037/0003-066X.58.1.64
Iswati, I. (2019). Karakteristik Ideal Sikap Religiusitas Pada Masa Dewasa. At-Tajdid : Jurnal
Pendidikan Dan Pemikiran Islam, 2(01), 58–71. https://doi.org/10.24127/att.v2i01.859
Krigel, S., Myers, J., Befort, C., Krebill, H., & Klemp, J. (2014). ‘Cancer changes
everything!’ Exploring the lived experiences of women with metastatic breast cancer.
International Journal of Palliative Nursing, 20(7), 334–342.
https://doi.org/10.12968/ijpn.2014.20.7.334
Merath, K., Palmer Kelly, E., Hyer, J. M., Mehta, R., Agne, J. L., Deans, K., Fischer, B. A., &
Pawlik, T. M. (2020). Patient Perceptions About the Role of Religion and Spirituality
During Cancer Care. Journal of Religion and Health, 59(4), 1933–1945.
https://doi.org/10.1007/s10943-019-00907-6
Miller, M., Greenwalt, K., Lehto, R., Wu, H., Moser, J., & Wyatt, G. (2021). Pain and
Spirituality Among Women With Advanced Breast Cancer. Cancer Care Research
Onlina, 1(1), p e001. https://doi.org/10.1097/CR9.0000000000000001
Murray, S. A., Kendall, M., Boyd, K., Worth, A., & Benton, T. F. (2004). Exploring the
spiritual needs of people dying of lung cancer or heart failure: a prospective qualitative
interview study of patients and their carers. Palliative Medicine, 18(1), 39–45.
https://doi.org/10.1191/0269216304pm837oa
Nelson, H. D. (2012). Risk Factors for Breast Cancer for Women Aged 40 to 49 Years.

391
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 2, Hal 387 - 392, Juni 2021 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Annals of Internal Medicine, 156(9), 635. https://doi.org/10.7326/0003-4819-156-9-


201205010-00006
Nuraini, T., Andrijono, A., Irawaty, D., Umar, J., & Gayatri, D. (2018). Spirituality-focused
palliative care to improve indonesian breast cancer patient comfort. Indian Journal of
Palliative Care, 24(2), 196. https://doi.org/10.4103/IJPC.IJPC_5_18
Paredes, A. C., & Pereira, M. G. (2018). Spirituality, Distress and Posttraumatic Growth in
Breast Cancer Patients. Journal of Religion and Health, 57(5), 1606–1617.
https://doi.org/10.1007/s10943-017-0452-7
Park, C. L., Edmondson, D., Hale-Smith, A., & Blank, T. O. (2009). Religiousness/spirituality
and health behaviors in younger adult cancer survivors: does faith promote a healthier
lifestyle? Journal of Behavioral Medicine, 32(6), 582–591.
https://doi.org/10.1007/s10865-009-9223-6
Phenwan, T., Peerawong, T., & Tulathamkij, K. (2019). The Meaning of Spirituality and
Spiritual Well-Being among Thai Breast Cancer Patients: A Qualitative Study. Indian
Journal of Palliative Care, 25(1), 119–123. https://doi.org/10.4103/IJPC.IJPC_101_18
Puchalski, C. M. (2012). Spirituality in the cancer trajectory. Annals of Oncology, 23, iii49–
iii55. https://doi.org/10.1093/annonc/mds088
Sari, N. K. (2020). Dinamika Perkembangan Spiritualitas dan Relevansinya Terhadap
Pendidikan Islam. Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 8(1), 53–65.
https://doi.org/10.30603/tjmpi.v8i1.735
Sousa, F. F. de P. R., Freitas, S. M. F. de M., Farias, A. G. D. S., Cunha, M. da C. D. S. O.,
Araújo, M. F. M. de, & Veras, V. S. (2017). Enfrentamento religioso/espiritual em
pessoas com câncer em quimioterapia: revisão integrativa da literatura. SMAD. Revista
Eletrônica Saúde Mental Álcool e Drogas (Edição Em Português), 13(1), 45.
https://doi.org/10.11606/issn.1806-6976.v13i1p45-51
Sudarmiati, S., & Fithriana, N. L. (2014). Spiritual Wanita dengan Kanker Serviks. Prosiding
Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhamadiyah Semarang, 168–171.
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/psn12012010/issue/view/196/showToc
Sun, Y.-S., Zhao, Z., Yang, Z.-N., Xu, F., Lu, H.-J., Zhu, Z.-Y., Shi, W., Jiang, J., Yao, P.-P.,
& Zhu, H.-P. (2017). Risk Factors and Preventions of Breast Cancer. International
Journal of Biological Sciences, 13(11), 1387–1397. https://doi.org/10.7150/ijbs.21635
WHO. (2020). Cancer Insiden in Indonesia (Vol. 858).
https://gco.iarc.fr/today/data/factsheets/populations/360-indonesia-fact-sheets.pdf

392

Anda mungkin juga menyukai