Anda di halaman 1dari 7

JIM FKEP Vol III No.

3 2018

KEBUTUHAN KELUARGA PASIEN DI UNIT PERAWATAN INTENSIF

FAMILIES NEEDS IN INTENSIVE CARE UNIT

Atika1, Halimuddin2
1
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala
Banda Aceh
2
Bagian Keilmuan Keperawatan Gawat Darurat Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala
Banda Aceh
e-mail:atika140897@gmail.com ; halimuddin.ners@gmail.com

ABSTRAK
Ruang perawatan intensif merupakan ruangan yang penuh stres bagi pasien yang dirawat dan bagi
keluarga. Keluarga mengalami berbagai stres, gejolak emosi, masalah keuangan, perubahan peran,
gangguan rutinitas, ketergantungan pada orang lain, dan merasa asing dengan lingkungan rumah sakit.
Tujuan penelitian mengetahui gambaran kebutuhan keluarga pasien di Unit Perawatan Intensif Rumah
Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh meliputi kebutuhan informasi, dukungan mental,
rasa nyaman, kedekatan dengan pasien dan jaminan pelayanan. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan
deskriptif eksploratif dan desain cross sectional study. Penelitian dilakukan tanggal 21 Mei–5 Juni 2018.
Populasi pada penelitian adalah keluarga pasien di unit perawatan intensif. Teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik convinience sebanyak 104 responden. Alat pengumpulan data berupa kuesioner
Critical Care Family Need Inventory (CCFNI). Hasil analisa data menunjukkan kebutuhan keluarga
terhadap jaminan pelayanan merupakan kebutuhan yang paling penting untuk dipenuhi (3.72±0.07)
sedangkan kebutuhan dukungan mental merupakan kebutuhan yang kurang penting bagi keluarga
(2.78±0.30). Disarankan bagi penyedia layanan kesehatan di unit perawatan intensif khususnya perawat
harus menyadari tentang prioritas kebutuhan keluarga agar dapat memenuhi kebutuhan mereka dan untuk
meningkatkan pelaksanaan pendekatan perawatan yang tidak hanya berpusat pada pasien tetapi juga pada
keluarga pasien.

Kata Kunci : Kebutuhan keluarga, unit perawatan intensif

ABSTRACT
Intensive care is a stressful place, not only for patients but also to the family. Families feel stress,
financial problems, routine disorders, and feel unfamiliar to the hospital environment. The purpose of the
study to know the needs of the patient's family in Intensive Care Unit Regional General Hospital dr.
Zainoel Abidin Banda Aceh such as information, support, comfort, proximity, and assurance. Type of
research is quantitative with cross sectional study design. The study was conducted on May 21-June 5,
2018. The population is the patient's family in intensive unit. Technique of sampling using convenience
counted 104 respondents. Data collection tool uses Critical Care Family Need Inventory (CCFNI)
questionnaire consists of 43 items.. The results of data analysis showed family’s need for assurance is the
most important need to be fulfilled (3.72±0.07) and the need for mental support is a necessity that is less
important for the family (2.78±0.30). Health care in the intensive care unit especially nurses should be
concerned about the priority of family needs to meet their needs and to increase maintenance costs that
are not only applicable to patients and families of patients.

Keywords : Family needs, intensive care unit

315
JIM FKEP Vol III No. 3 2018

PENDAHULUAN (Silva et al., 2017 p.123-124). Saat pasien


Unit perawatan intensif adalah lingkungan dalam periode penyakit serius di ruang
ekstrem yang menerima pasien kritis di perawatan intensif, keluarga pasien memiliki
rumah sakit. Pasien kritis merupakan keadaan kebutuhan yang beragam yang terkait
yang berpotensi terjadinya disfungsi terutama tentang jaminan, kedekatan,
reversible pada salah satu atau lebih organ informasi, kenyamanan, dan dukungan
yang mengancam kehidupan dan terhadap mereka. Kebutuhan ini terkadang
memerlukan perawatan di unit perawatan tidak diperhatikan oleh staf kesehatan
intensif (Suwardianto et al. 2017 p.91). termasuk perawat sehingga menimbulkan
stres dan kecemasan pada anggota keluarga.
Ruang intensive care merupakan tempat atau Sebaliknya, ketika perawat mengetahui hal
ruangan yang penuh stres (stressful place) yang menjadi kebutuhan keluarga dan
tidak hanya bagi pasien yang dirawat tetapi memuaskan mereka, maka dapat memperkuat
juga bagi keluarga. Penyakit kritis yang kemampuan keluarga untuk berinteraksi dan
dialami salah satu anggota keluarga mendukung perawatan pasien, meningkatkan
berdampak negatif pada seluruh keluarga. kepuasan mengenai perawatan yang
Masuknya pasien di unit pelayanan intensif dirasakan, dan mendorong kepercayaan
merupakan suatu ancaman yang secara terhadap perawat (Fortunatti, 2014 p.308).
signifikan mempengaruhi kehidupan pasien
dan keluarga yang dapat mengubah Kebutuhan keluarga di unit perawatan
keseimbangan keluarga sehingga intensif selalu menjadi tantangan bagi
menimbulkan stres dan krisis emosional pada petugas layanan kesehatan khususnya
keluarga pasien (Shorofi, Jannati, perawat dan dokter. Salah satu cara untuk
Moghaddam, & Charati, 2016 p.11). mengatasi masalah ini adalah mengetahui
kebutuhan anggota keluarga terkait
Penyakit kritis yang diderita orang yang kebutuhan informasi, dukungan mental, rasa
dicintai memiliki efek yang sangat besar pada nyaman, kedekatan dengan pasien, dan
anggota keluarga pasien. Anggota keluarga jaminan pelayanan serta megetahui seberapa
pasien yang menderita sakit kritis mengalami penting kebutuhan tersebut harus dapat
gejala psikologis yang signifikan, termasuk terpenuhi.
stres akut, stres pasca-trauma, kecemasan,
dan depresi selama orang yang mereka cintai Berdasarkan fenomena yang telah dijabarkan
megalami penyakit kritis (Jacob et al., 2016 diatas maka penting dilakukan penelitian
p.121). Pada penelitian yang dilakukan di untuk mengetahui dan mengungkapkan
salah satu rumah sakit di Amerika Serikat bagaimana ―Kebutuhan Keluarga Pasien
terdapat sebanyak 33% dari keluarga pasien Diunit Perawatan Intensif Di Rumah Sakit
di ruang perawatan kritis mengalami PTSD, Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda
33% mengalami kecemasan dan 20% Aceh‖.
mengalami depresi (Jacka, Mitchell, & Perez-
parada, 2016 p.2). Demikian pula, prevalensi METODE
stres pasca-trauma pada anggota keluarga Peneltian ini termasuk penelitian kuantitatif
pasien ICU berada di antara 13% hingga dengan deskriptif eksploratif menggunakan
56%. Sementara di dalam beberapa penelitian
pendekatan cross sectional study yang
di Chile mencapai 23% keluarga pasien
mengalami gejala gangguan psikologis. dilaksanakan pada tanggal 21 Mei – 5 Juni
(Silva et al., 2017 p.3). 2018 di Rumah Sakit Umum Daerah dr.
Zainoel Abidin Banda Aceh. Sampel dalam
Pelayanan keperawatan di ruang perawatan penelitian ini adalah 104 responden dengan
intensif cenderung hanya berfokus kepada teknik convinience sampling.
kebutuhan fisik pasien. Tim layanan
kesehatan yang terutama berfokus pada
Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan
perawatan medis pasien, sehingga keluarga
seringkali diabaikan. Dalam konteks ini, kuesioner dalam bentuk likert yang telah
keluarga mengalami kecemasan, stres dan dikembangkan berdasarkan kuesioner
depresi yang tinggi secara terus menerus Critical Care Family Need Inventory

316
JIM FKEP Vol III No. 3 2018

(CCFNI). Kuesioner ini telah diterjemahkan Berdasarkan Tabel 2 dapat disimpulkan


ke Bahasa Indonesia oleh Saputra & Utami bahwa keluarga pasien di unit perawatan
(2016) dan dinyatakan valid. Data di olah intensif yang menjadi responden pada
penelitian ini, rata-rata usia responden 37
dengan langkah-langkah: editing, coding,
tahun, dengan responden yang terbanyak
processing, dan cleanning. berusia 30 tahun. Ditinjau dari lama hari
rawat pasien, rata-rata selama 8 hari, dengan
Penelitian dilakukan setelah mendapatkan lama hari rawat terbanyak selama 2 hari.
surat lulus uji etik dari Komite Etik Fakultas
Keperawatan Universitas Syiah Kuala yang PEMBAHASAN
bertujuan untuk melindungi dan menjamin Tabel 3. Rata-rata Kebutuhan Keluarga
kerahasiaan responden. Peneliti dalam
Pasien
penelitian ini menekankan beberapa etika
yaitu: principle of beneficence, the principle No Kebutuhan Mean SD
of respect for humandignity, the principle of 1. Jaminan Pelayanan 3.72 0.07
justice dan Informed concent. 2. Informasi 3.18 0.22
3. Kedekatan Dengan 3.10 0.34
Pasien
Analisa data terdiri dari analisa univariat.
4. Rasa Nyaman 3.06 0.40
Analisa univariat digunakan untuk melihat 5. Dukungan Mental 2.78 0.30
distribusi rata-rata dari setiap variabel.

HASIL Tabel 4. Rata-rata Kebutuhan Jaminan


Berdasarkan hasil penelitian yang telah Pelayanan Bagi Keluarga Pasien
dilakukan terhadap 104 responden, Kebutuhan Jaminan
No Mean SD
didapatkan hasil sebagai berikut. Pelayanan
1. Mendapatkan jawaban 3.81 0.40
Tabel 1 Frekuensi Karakteristik Responden yang jujur dari setiap
No Variabel f % pertanyaan
2. Diyakinkan oleh 3.79 0.41
1. Jenis Kelamin
petugas rumah sakit
a. Laki-laki 44 42,3
bahwa keluarga saya
b. Perempuan 60 57,7
diberikan perawatan
2. Hubungan Dengan
terbaik
Pasien
3. Merasa bahwa masih 3.74 0.44
a. Orangtua 32 30,8
ada harapan
b. Suami/Istri 21 20,2
4. Mengetahui hasil akhir 3.73 0.45
c. Kakak/Adik 17 16,3
yang diharapkan
d. Anak 30 28,8
5. Mendapatkan
e. Lainnya 4 3,8
penjelasan yang mudah 3.71 0.46
dimengerti dari
Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa dokter/perawat.
keluarga pasien di unit perawatan intensif 6. Mengetahui alasan 3.70 0.46
yang menjadi responden pada penelitian ini, kenapa suatu tindakan
mayoritas berjenis kelamin perempuan yakni dilakukan terhadap
60 orang (67,7%) sedangkan laki-laki keluarga saya
sebanyak 44 orang (42,3%). Ditinjau dari 7. Mengetahui data-data 3.66 0.47
hubungan dengan pasien, mayoritas spesifik yang
rerponden merupakan orangtua dari pasien berhubungan dengan
perkembangan kondisi
yaitu 32 orang (30,8) kemudian sebanyak 30
keluarga saya
orang (28,8%) merupakan anak dari pasien. 8. Mengetahui 3.58 0.53
kemungkinan yang
Tabel 2. Rata-rata Karakteristik Responden dapat terjadi
No Variabel Mean Me Mo SD
1. Usia 37 36 30 10,4 Berdasarkan penelitian tentang kebutuhan
2. Lama Hari 8 4 2 11,5 jaminan pelayanan di unit perawatan intensif,
Rawat diperoleh hasil bahwa mendapatkan jawaban
yang jujur dari setiap pertanyaan merupakan
317
JIM FKEP Vol III No. 3 2018

item kebutuhan yang paling dibutuhkan Kebutuhan


diantara kebutuhan lain dalam kebutuhan No Mean SD
Informasi
jaminan pelayanan. Hal ini sesuai dengan 2. Mengetahui 3.26 0.56
Munyiginya & Brysiewicz (2014) bagaimana pasien
menyatakan bahwa kebutuhan untuk dirawat secara medis
menjawab pertanyaan secara jujur sangat 3. Berdiskusi tentang 3.16 0.70
penting bagi keluarga. Kejujuran (veracity) kemungkinan
merupakan salah satu prinsip etik perburukan kondisi
keperawatan yaitu suatu nilai yang pasien
4. Mempunyai orang 3.19 0.54
menjunjung tinggi untuk menyampaikan
tertentu di rumah
kebenaran apa yang sebenarnya terjadi, sakit yang dapat
kejujuran merupakan dasar terbinanya dihubungi pada saat
hubungan saling percaya antara perawat dan tidak dapat
klien (Potter & Perry, 2009). berkunjung
5. Dapat berbicara 2.97 0.65
Hasil penelitian menjukkan sebagian besar dengan dokter setiap
responden memilih kebutuhan jaminan hari
pelayanan adalah kebutuhan yang paling 6. Mengetahui staf 2.83 0.67
penting untuk dipenuhi diantara 4 kebutuhan rumah sakit yang
dapat memberikan
lainnya. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
informasi tertentu
sebelumnya dimana kebutuhan jaminan 7. Mengetahui staf 3.02 0.56
pelayanan merupakan prioritas kebutuhan yang bertugas
keluarga yang tertinggi di unit perawatan merawat pasien
intensif (Chhetri and Thulung 2018). 8. Diberitahu tentang 3.25 0.50
rencana pemindahan
Penelitian lain yang mendukung adalah keluarga saya
Saputra & Utami (2015) menyatakan bahwa 9. Mendapat informasi 3.52 0.50
kebutuhan jaminan pelayanan merupakan tentang kondisi
kebutuhan keluarga yang dianggap paling keluarga saya
minimal sekali
penting oleh sebagian besar keluarga pasien
dalam sehari
di unit perawatan intensif.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti berasumsi Hasil penelitian tentang kebutuhan informasi
bahwa jaminan pelayanan dibutuhkan oleh bagi keluarga pasien di unit perawatan
keluarga sehingga keluarga dapat mengetahui intensif, keluarga menyatakan bahwa
bahwa perawatan terbaik diberikan serta mendapatkan informasi tentang kondisi
membantu meningkatkan kepercayaan keluarga yang dirawat minimal sekali dalam
anggota keluarga terhadap perawatan yang sehari merupakan kebutuhan yang paling
diberikan oleh profesional perawatan penting untuk dipenuhi. Hal ini berbeda
kesehatan. Jaminan kebutuhan keluarga dengan penelitian yang dilakukan oleh
penting karena dapat mengurangi Munyiginya & Brysiewicz (2014) yang
ketidakpastian dan stres pada anggota menyatakan bahwa kebutuhan yang paling
keluarga. penting bagi anggota keluarga yaitu perlu
mengetahui secara pasti apa yang sedang
Tabel 5. Rata-rata Kebutuhan Jaminan dilakukan untuk keluarga yang sedang
Pelayanan Bagi Keluarga Pasien dirawat. Keluarga pasien membutuhkan
informasi yang diberikan oleh perawat
No Kebutuhan Mean SD tentang anggota keluarga dapat dengan
Informasi mudah dimengerti, dan selalu
1. Mengetahui dengan 3.41 0.53 menginformasikan tindakan yang akan
jelas apa yang dilakukan pada pasien (Retnaningsih, et al,
sedang dilakukan 2017). Penelitian serupa dilakukan oleh
terhadap keluarga
Chien et al. (2006) dan menyimpulkan bahwa
saya
perawat harus memberikan dukungan
informasi kepada keluarga sesegera mungkin

318
JIM FKEP Vol III No. 3 2018

setelah pasien masuk ke unit perawatan No Kebutuhan Mean SD


intensif. Memenuhi kebutuhan informasi bagi Kedekatan Dengan
keluarga pasien dapat meningatkan Pasien
pemahaman, kepuasan, dan kemampuan 7. Membantu perawatan 2.65 0.83
keluarga dalam mengambil keputusan fisik pasien
8. Berbicara dengan 2.51 0.78
(Azoulay et al. 2001).
perawat yang sama
Pemberian informasi yang lengkap adalah setiap hari
suatu hal yang penting yang harus dilakukan
oleh perawat di unit perawatan intensif. Berdasarkan penelitian tentang kebutuhan
Informasi yang tepat dan jelas dapat kedekatan pasien dengan keluarga di unit
mengurangi tekanan psikologis sehingga perawatan intensif, diperoleh hasil bahwa
memungkinkan keluarga untuk mengambil dihubungi oleh dokter/perawat saat terjadi
keputusan serta membantu keluarga yang perubahan pada kondisi keluarga saya
sedang mengalami stres emosional untuk merupakan item kebutuhan yang paling
meningkatkan koping mereka. Menurut dibutuhkan diantara kebutuhan lain dalam
CCFNI (Critical Care Family Need kebutuhan kedekatan dengan pasien.
Inventory) oleh Motter & Leske (1996)
menyatakan bahwa kebutuhan keluarga akan Menurut Yang (2008) dalam Munyiginya &
informasi tentang perkembangan kondisi Brysiewicz (2014) memaparkan bahwa
pasien menentukan persepsi keluarga pasien keluarga rela menghabiskan waktu di ruang
terhadap kualitas pelayanan yang diberikan. tunggu dan meninggalkan kerja serta tugas
keluarga lainnya untuk dapat melihat
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan anggota keluarganya dengan sakit kritis
bahwa keluarga perlu diberi informasi setiap waktu berkunjung. Kondisi ini
tentang tindakan yang dilakukan terhadap menurut Yang (2008) disebabkan oleh karena
keluarga yang sedang dirawat setiap hari datang dan mendampingi keluarga yang
karena ketidaktahuan keluarga mengenai sedang dirawat merupakan salah satu
salah satu keluarga mereka yang dirawat kebutuhan dari keluarga, yaitu kebutuhan
mengakibatkan kegelisahan, kebingungan, ―dihubungi di rumah ketika ada perubahan
bahkan kecemasan, sehingga dengan adanya dalam kondisi pasien‖ seperti yang
pemberian informasi yang akurat dapat diungkapkan oleh Hashim dan Hussin
memberikan manfaat bagi psikologis (2012). Sedangkan Davidson (2009) dan
keluarga maupun untuk keefektifan Agard (2007) menemukan bahwa melihat
perawatan pasien. pasien secara berkala termasuk sebagai salah
satu kebutuhan kedekatan yang penting dan
Tabel 6. Rata-rata Kebutuhan Kedekatan keluarga selalu ingin berada di samping
Pasien dengan Keluarga Pasien tempat tidur dengan pasien.
Kebutuhan
No Kedekatan Dengan Mean SD Berdasarkan uraian di atas menunjukkan
Pasien bahwa ketika keluarga tidak berada dekat
1. Dihubungi oleh 3.45 0.52 dengan pasien maka mereka akan merasa
dokter/perawat saat
khawatir terhadap kondisi pasien apakah
terjadi perubahan pada
kondisi keluarga saya pasien dalam keadaan stabil atau tidak. Oleh
2. Dapat melihat keluarga 3.38 0.52 karena itu keluarga pasien sangat
saya secara membutuhkan komunikasi dari perawat
berkala/teratur sebagai perantara karena keluarga tidak dapat
3. Dapat berkunjung 3.32 0.54 selalu berada didekat pasien. Selain itu
setiap saat adanya komunikasi baik dengan perawat dan
4. Jam berkunjung dapat 3.19 0.54 dokter juga dapat meningkatkan kepercayaan
berubah dalam kondisi keluarga terhadap perawatan kepada pasien.
khusus
5. Terdapat ruang tunggu 3.17 0.51
di dekat pasien KESIMPULAN
6. Jam berkunjung 3.11 0.56 Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
dimulai tepat waktu maka dapat disimpulkan bahwa Hasil analisa

319
JIM FKEP Vol III No. 3 2018

data menunjukkan kebutuhan keluarga critical illness. Critical Care Nurse, 29,
terhadap jaminan pelayanan merupakan 28–34. https://doi.org/10.4037/
kebutuhan yang paling penting untuk ccn2009611
dipenuhi (3.72±0.07) sedangkan kebutuhan
Hashim, F., and Rosnani H. (2012). ―Family
dukungan mental merupakan kebutuhan yang needs of patient admitted to intensive
kurang penting bagi keluarga (2.78±0.30). care unit in a public hospital.‖ Procedia
- Social and Behavioral Sciences 36
Disarankan bagi penyedia layanan kesehatan (June 2011):103–11. https://doi.org/
di unit perawatan intensif harus menyadari 10.1016/j.sbspro.2012.03.012.
tentang prioritas kebutuhan keluarga agar
Jacka, M. J., Mitchell, N., & Perez-parada, J.
dapat memenuhi kebutuhan mereka dan
(2016). Anesthesia & intensive care
untuk meningkatkan pelaksanaan pendekatan medicine incidence and prevalence of
perawatan yang tidak hanya berpusat pada anxiety, depression, and post-traumatic
pasien tetapi juga pada keluarga pasien. stress disorder among critical care
patients, families, and practitioners,
Bagi tenaga kesehatan khususnya perawat di 1(1), 1–4.https://doi.org/10.19080
unit perawatan intensif dapat meningkatkan /JAICM .2016.01.555555
pemenuhan kebutuhan keluarga pasien
berdasarkan prioritas kebutuhan yang Jacob, B. M., Cynthia H., Sharon Rance-
dianggap paling penting bagi keluarga. ashley, Tera Field, Robbie Patterson,
Claudette Johnson, Holly Saunders,
Bagi peneliti selanjutnya agar dapat Tracy Shelton, Jessica Miller, and
melanjutkan penelitian ini dengan Carmen Frobos. (2016) ―Needs of
menghubungkan dengan variabel lain, cara patients’ family members in an
ukur yang berbeda, dan cakupan yang lebih intensive care unit with continuous
besar. visitation.‖ American Journal Of
Critical Care 25 (2):118–25.
REFERENSI
Agard AS, Harder I. (2007) Relatives’ Munyiginya, P., & Brysiewicz, P. (2014).
experiences in intensive care: finding a The needs of patient family members in
place in a world of uncertainty. the intensive care unit in Kigali,
Intensive Crit Care Nurs 23:170-7. Rwanda, 30 (July 2014), 5–8.
https://doi.org/10.7196/sajcc.162.
Azoulay, E., Pochard, F., Chevret, S.,
Lemaire, F., Mokhtari, M., Gall, J. R. Fortunatti, C. F. P. (2014). ―Most important
Le, Schlemmer, B. (2001). Meeting the needs of family members of critical
needs of intensive care unit a patients in light of the critical care
multicenter study. American Journal of family needs inventory.‖ Investigacion
Respiratory and Critical Care & Educacion En Enfermeria 32
Medicine, 163, 135–139. (2):306–316 11p.
https://doi.org/10.1590/S0120-
Chhetri, I. K., & Thulung, B. (2018). 53072014000200013.
perception of nurses on needs of family
members of patient admitted to critical Potter & Perry. (2009). Fundamental Of
care units of teaching hospital , chitwan Nursing Fundamental Keperawatan 1,
nepal : a cross-sectional institutional Edisi 7.Jakarta: EGC
based study. Nursing Reasearch and
Practicesearch and Practice, 2018, 1– Retnaningsih, D., Aini, D. N., & Yulianti, I.
7. (2017). Kepuasan keluarga pasien di
ruang icu rumah sakit permata medika
Davidson, J. E. (2009). Family - centered semarang. Kesmadaska, 1–10.
care : meeting the needs of patients’
families and helping families adapt to Saputra, G. H., Utami, R. S. (2015).

320
JIM FKEP Vol III No. 3 2018

"Gambaran Kebutuhan Keluarga


Pasien Kritis di Intensive Care Unit."
Proceeding Seminar Ilmiah Nasional
Keperawatan 2015. : 364-373

Shorofi, S. A., Yadollah, J., Hossein R. M.,


and Jamshid Y. C. (2016).
―Psychosocial needs of families of
intensive care patients : perceptions of
nurses and families‖ 57 (1):10–18.
https://doi.org/10.4103/0300-
1652.180557.

Silva, R. N., Cristobal P. F., Yerko Molina


Muñoz, and Macarena Amthauer Rojas.
(2017). ―The needs of the relatives in
the adult intensive care unit: cultural
adaptation and psychometric properties
of the chilean-spanish version of the
critical care family needs inventory.‖
Intensive and Critical Care Nursing
43:123–28.
https://doi.org/10.1016/j.iccn.2017.07.0
06.

———. (2018). ―Needs of relatives of


critically ill patients in an academic
hospital in chile ଝ.‖ Enferm Intensiva,
no. xx. https://doi.org/10.1016/j.enfie.
2017.09.002.

Suwardianto, H., Prasetyo, A., Utami, R..


(2017). ―Physicial function (motor
activity) pada pasien kritis dengan
sedation di intensive care unit.‖ Jurnal
Ilmu Kesehatan 5 (2):91–102.

321

Anda mungkin juga menyukai