Anda di halaman 1dari 7

Lukmanulhakima, Winda Firdaus / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.9 No.

1 (2018) 104-110 |1
PEMENUHAN KEBUTUHAN KELUARGA PASIEN KRITIS DI RUANG
INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RSUD DR. DRADJAT PRAWIRANEGARA
SERANG
Lukmanulhakima,*, Winda Firdausb
a
Program Studi Profesi Ners STIKes Faletehan Serang Banten
E-mail : lukmanulhakimshodrudin@yahoo.com
b
Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Faletehan Serang Banten
E-mail : winda.firdaus31@gmail.com

Abstrak
Perawatan di ICU dapat menandakan ancaman bagi pasien yang dirawat di unit tersebut, besarnya
ancaman kehidupan di ICU tidak hanya menimbulkan kecemasan bagi pasien namun juga bagi keluarga.
Keluarga berperan penting dalam upaya penyembuhan dan pemulihan kesehatan pasien untuk itu pihak
rumah sakit juga perlu memperhatikan aspek kebutuhan keluarga pasien. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui gambaran pemenuhan kebutuhan keluarga pasien kritis di ICU RSUD dr. Dradjat
Prawiranegara Serang Tahun 2017. Desain dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di ICU RSUD dr. Dradjat Prawiranegara Serang dengan jumlah
sampel 40 responden. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (55,0%) responden mengatakan kebutuhan
keluarga pasien di ICU terpenuhi dan sebesar (45,0%) responden mengatakan bahwa kebutuhan keluarga
pasien di ICU belum terpenuhi. Kebutuhan informasi merupakan kebutuhan keluarga yang paling banyak
terpenuhi (65,0%), sedangkan kebutuhan dukungan mental merupakan kebutuhan keluarga yang paling
sedikit terpenuhi (57,5%). Kesimpulannya pemenuhan kebutuhan keluarga pasien di ICU masih perlu
ditingkatkan lagi utamanya pada dukungan mental. Sehingga upaya yang bisa dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan dukungan mental adalah dengan mengaplikasikan praktik keperawatan secara holistik yang
dimana diperlukan pendekatan antara petugas ICU dengan keluarga dalam konteks family center care.
Kata Kunci: Intensive Care Unit, Kebutuhan Keluarga, Pasien Kritis.

Abstract
Treatment in the ICU can signal a threat to patients treated in this unit, the magnitude of life threats
in the ICU not only raises anxiety for patients but also for families. Families play an important role in
healing and restore the health of patients to the hospital also need to pay attention to aspects of family
needs of patients. This study aims to find out the description of the fulfillment of family needs of critical
patients in ICU RSUD dr. Dradjat Prawiranegara Serang Year 2017. Design in this research is descriptive
with quantitative approach. This research was conducted in ICU RSUD dr. Dradjat Prawiranegara Serang
with a total sample of 40 respondents. The results of this study showed that (55.0%) of respondents said
the needs of the patient's family in the ICU is fulfilled and amounted to (45.0%) respondents said that the
patient's family needs in ICU has not been fulfilled. The need for information is the most fulfilled family
needs (65.0%), while the need for mental support is the most unmet family needs (57.5%). In conclusion,
meeting the needs of the patient's family in ICU still needs to be improved especially on mental support.
In order for the effort that can be made to meet the needs of mental support is to apply a holistic nursing
practice where an approach is needed between the ICU staff and the family in the context of family care
center.
Keywords: Intensive Care Unit, Family Needs, Critical Patients.

PENDAHULUAN yang mengancam jiwa dimana masalah tesebut


Critical Care Nurses Association of The dapat berubah secara dinamis dan mengancam
Philippines mendefinisikan pelayanan kehidupan secara aktual maupun potensial.
keperawatan kritis sebagai kekhususan dalam Morton, Fontaine., Hudak, dan Gallo (2013)
pelayanan keperawatan untuk menangani mendefinisikan pasien kritis sendiri sebagai
respon manusia dalam mengatasi masalah pasien yang mengalami sakit kritis tidak hanya
2 | Lukmanulhakima, Winda Firdaus / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.9 No.1 (2018) 104-110
terdiri dari perubahan fisiologis, tetapi juga
(Davidson, Powers, Hedayat, Tieszen, Kon,
proses psikososial, perkembangan, dan
Shepard, et al, 2009).
spiritual.
Penelitian di Indonesia sendiri di salah satu
Keluarga merupakan supporting system
Rumah Sakit di Semarang telah teridentifikasi
yang sangat penting dalam proses
bahwa keseluruhan responden mengemukakan
penyembuhan pasien, apabila dukungan
pandangan mereka terhadap kebutuhan
keluarga tidak didapatkan pasien, maka sangat
jaminan pelayanan merupakan kebutuhan yang
berpengaruh pada proses penyembuhan dan
dianggap paling penting oleh sebagian besar
pemulihan spiritual (Morton, Fontaine, Hudak,
responden (96,3%), selanjutnya diikuti oleh
& Gallo, 2013). Peran keluarga ini didukung
kebutuhan dekat dengan pasien (86,4%),
dalam beberapa penelitian di Amerika, bahwa
kebutuhan rasa nyaman (85,5%), kebutuhan
kehadiran keluarga sebagai fasilitator dan
informasi (79,8%), dan kebutuhan dukungan
sumber informasi mengenai riwayat pasien,
mental (72,3%) (Saputra & Utami, 2015).
sebagai penyemangat, pemberi harapan, serta
Penelitian lainnya juga dilakukan oleh Teti
dapat membantu memberikan rasa aman dan
Hariani Pane (2012), yang dimana
nyaman bagi pasien (Mc Adam, Arai, &
mengemukakan dalam penelitiannya bahwa
Puntillo, 2008). Mengingat pentingnya peran
sebagian besar responden mengatakan
keluarga bagi pasien kritis, pertama kali
merasakan adanya harapan akan kesembuhan
perawat Nancy Motter melakukan penelitian
pasien (96%) kebutuhan yang paling penting
pada tahun 1979 tentang kebutuhan keluarga
disusul dengan kebutuhan informasi berupa
di ruang ICU, ditujukan untuk memenuhi
mengetahui perkembangan penyakit pasien
kebutuhan keluarga pasien (Motter, 1979
(93%), dan Kebutuhan keluarga akan adanya
dalam Freitas, Kimura, & Ferreira, 2007).
jaminan pelayanan berupa mengetahui bahwa
Leske, J (1986) melakukan penelitian
semua tindakan bertujuan untuk kesembuhan
kembali yang pernah dilakukan oleh motter
pasien (91%).
dengan menggunakan kuesioner yang sama,
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan
setelah memodifikasi instrument dengan
peneliti dengan melakukan wawancara pada
menambahkan item terbuka dan kuesioner ini
keluarga pasien yang menunggu di ICU
disebut Critical Care Family Needs Inventory
mengtakan bahwa informasi dari dokter
(CCFNI) dan terdiri dari 45 kebutuhan anggota
kurang terpapar pada keluarga dikarenakan
keluarga dengan tingkat kebutuhan yang
keluarga jarang bertemu dengan dokter yang
berbeda-beda, dan menggunakan skala liker
menangani pasien, keluarga juga mengatakan
rentang 1 sampai dengan 4. Ditahun yang
ingin mendapatkan data atau informasi tentang
berbeda (1991), leske melakukan penelitian
kemajuan kondisi pasien, keluarga pasien
kembali dengan melibatkan 677 anggota
lainnya juga mengatakan seharusnya pihak
keluarga dengan instrument CCFNI yang telah
rumah sakit/ICU menyediakan fasilitas
di analisa dalam 5 dimensi yaitu: dukungan,
pendidikan rohani agar pasien dan keluarga
kenyamanan, informasi, kedekatan, dan
dapat sabar dan tabah dalam menghadapi
jaminan (leske, 1991 dalam Freitas, Kimura,
musibah yang sedang dihadapi. Selain itu tak
& Ferreira, 2007).
banyak dari staf ICU masih belum memenuhi
Dampak dari tidak terpenuhinya 5 dimensi kebutuhan keluarga pasien kritis salah satunya
kebutuhan keluarga, salah satunya kebutuhan terkait kebutuhan pendidikan rohaniawan,
akan informasi terkait perkembangan penyakit serta belum tampak perhatian perawat yang
pasien dan penjelasan rencana pengobatan menyeluruh kepada keluarga pasien kritis di
dapat meningkatkan kecemasan pada keluarga ICU RSUD dr.Dradjat Prawiranegara Serang.
pasien, kecemasan yang dialami keluarga
mengakibatkan keluarga tidak dapat memikir METODE PENELITIAN
secara rasional terhadap prognosis dan Desain penelitian yang digunakan dalam
pengobatan pasien di ruang ICU hal ini penelitian ini adalah deskriptif dengan
mengakibatkan pengambilan keputusan yang pendekatan kuantitatif, yang bertujuan untuk
tertunda dan dapat merugikan pasien dalam mengidentifikasi pemenuhan kebutuhan
pemberian tindakan secara intensive keluarga pasien kritis di ICU.
Lukmanulhakima, Winda Firdaus / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.9 No.1 (2018) 104-110 |3
Populasi dalam penelitian ini adalah
Berdasarkan Tabel 1. diperoleh hasil bahwa
keseluruhan keluarga pasien kritis yang ada di
sebagian besar responden berjenis kelamin
ICU RSUD dr. Dradjat Prawiranegara Serang
perempuan (55,0%), dengan usia pada dewasa
yang berjumlah 40 orang. Adapun jumlah
akhir (62,5%), berpendidikan tinggi (80,0%),
sampel sebanyak 40 sampel dengan
pekerjaan responden sebagian besar bekerja
menggunakan purposive sampling yang
(55,0%), adapun hubungan dengan pasien
dimana memilih sampel diantara populasi
adalah sebagian besar orang tua (35,5%), dan
sesuai dengan yang dikehendaki peneliti,
lama menunggu pasien sebagian besar
sehingga sampel dapat mewakili karakteristik
responden 1-4 hari (72,5%).
populasi yang telah dikenal sebelumnya.
Alat pengumpulan data yang digunakan Tabel 2. Pemenuhan Kebutuhan Keluarga Pasien Kritis
pada penelitian ini adalah berupa lembar isi (CCFNI)
karakteristik responden, lembar kuesioner Kebutuhan
Frek (%)
Kebutuhan Psikososial Keluarga—CCFNI Keluarga CCFNI
(Critical Care Family Need Inventory) yang Tidak Terpenuhi 18 45.0%
diambil dari buku Nursalam (2015). Terpenuhi 22 55.0%
Data yang telah terkumpul kemudian Total 40 100.0%
dianalisa menggunakan program komputer
dengan menggunakan analisis proporsi dan Berdasarkan Tabel 2. diperoleh hasil bahwa
dituangkan dalam tabel distribusi frekuensi. dari dari 40 responden hampir sebagian besar
responden yaitu 22 keluarga (55,0%)
HASIL DAN PEMBAHASAN mengatakan terpenuhi akan kebutuhan
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik keluarga-CCFNI. Hasil ini memperkuat
Responden dengan apa yang telah dikemukakan oleh
Karakteristik Responden Arniati dan Utami (2014) dalam penelitiannya
Frek %
yang menjelaskan bahwa sebagian besar
Jenis Kelamin respondennya mengatakan kebutuhan keluarga
pasien di ICU terpenuhi. Hasil penelitian ini
Laki-Laki 18 45.0% pun mendukung terhadap teori kebutuhan
Perempuan 22 55.0% dasar manusia yang dijelaskan oleh Hidayat &
Umur Uliyah (2014) bahwa setiap individu memiliki
Dewasa Awal 15 37/5%
Dewasa Akhir 25 62.5% kebutuhan yang bersifat heterogen, setiap
Pendidikan individu pada dasarnya memiliki kebutuhan
Rendah 8 20.0% yang sama, akan tetapi karena terdapat
Tinggi 22 80.0% perbedaan budaya, maka kebutuhan tersebut
pun ikut berbeda.

Karakteristik Responden American Association of Critical Care


Frek %
Nurses (AACN) menyebutkan bahwa salah
Pekerjaan
satu bagian dari asuhan keperawatan holistik
Tidak Bekerja 18 45.0% juga merupakan tanggung jawab dari perawat,
Bekerja 22 55.0%
yang dimana perawatan kritis tidak hanya
Hubungan
berfokus pada kebutuhan pasien saja,
Dengan Pasien
Orang tua 14 35.0% melibatkan keluarga dalam pemberian asuhan
Saudara 4 10.0% keperawatan juga merupakan tanggung jawab
kandung dari perawat (AACN, 1989 dalam Morton,
Paman/Bibi 1 2.5% Fontaine, Hudak, & Gallo, 2013).
Suami/Istri 9 22.5% Menurut pendapat peneliti memenuhi
Anak 12 30.0% kebutuhan keluarga pasien kritis merupakan
Lama Menunggu hal yang sangat penting dikarenakan jika
1-4 Hari 29 72.5% keluarga tidak mendapatkan apa yang
≥5 hari 11 27.5% dibutuhkan keluarga selama menunggu di ICU
terkait informasi perkembangan penyakit
pasien, dukungan mental dari staf ICU, rasa
4 | Lukmanulhakima, Winda Firdaus / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.9 No.1 (2018) 104-110
nyaman yang dirasakan selama menunggu
keluarga pasien kritis di ICU (Pane, 2012).
pasien, kedekatan dengan pasien, serta
Lain halnya dengan penelitian yang dilakukan
jaminan pelayanan. Hal ini dapat
oleh Kinrade, Jackson dan Tomay (2009) yang
meningkatkan kecemasan yang dirasakan oleh
menyatakan bahwa kebutuhan keluarga yang
keluarga sehingga keadaan ini memungkinkan
paling dibutuhkan adalah mendapatkan
keluarga tidak dapat melakukan peraannya
dengan maksimal sebagai support sistem informasi tentang prognosa atau kemungkinan
pasien, serta sebagai pengambil keputusan yang dapat terjadi pada pasien di ICU Daerah
yang akan dilakukan pada pasien, Victoria Australia.
sebagaimana dengan apa yang telah Keluarga pasien yang menunggu di ICU
dikemukakan oleh Lukmanulhakim, Suryani, sering dihadapkan dalam situasi pengambil
dan Anastasia, (2016) bahwa kondisi pasien keputusan yang akan dilakukan pada pasien,
kritis pemicu meningkatnya kecemasan hal ini dapat mengakibatkan kecemasan pada
anggota keluarga, dalam situasi ini rentan keluarga dalam mencari informasi dan
sekali terhadap layanan asuhan keperawatan dukungan, kecemasan yang dialami keluarga
yang tidak efektif yang akan diberikan oleh dapat mempengaruhi hubungan antara
perawat diruang perawatan kritis. keluarga pasien dengan petugas kesehatan
(Blanchard & Alvi, 2008). Hal ini bukanlah
Tabel 3. Pemenuhan Kebutuhan Keluarga Pasien Kritis menjadi hambatan bagi staf ICU dalam
Berdasarkan Lima Aspek Kebutuhan Keluarga
menyampaikan informasi kepada keluarga,
Kebutuhan KeluargaFrek(%) rumah sakit sebaiknya memiliki suatu cara
Informasi yang dapat dilakukan dalam mengantisipasi
Tidak Terpenuhi 14 35.0% hal tersebut, salah satunya dalam
Terpenuhi 26 65.0% berkomunikasi dengan pasien maupun
Total 40 100.0% keluarga, perawat sebaiknya perlu memahami
Dukungan Mental perasaan dan perilaku keluarga dengan
Tidak Terpenuhi 23 57.5% memperhatikan latar belakang keluarga,
Terpenuhi 17 42.5%
budaya dan keunikan setiap individu, agar
Total 40 100.0%
tercipta komunikasi yang baik antara petugas
Kebutuhan KeluargaFrek(%) kesehatan dengan klien maupun keluarga.
Rasa Nyaman Berdasarkan Tabel 3. diperoleh hasil bahwa
Tidak Terpenuhi 16 40.0% sebagian besar responden yaitu 23 keluarga
Terpenuhi 24 60.0% dengan persentase sebesar (57,5%) dari total
Total 40 100.0% 40 responden mangatakan bahwa kebutuhan
Kedekatan Dengan dukungan mental merupakan kebutuhan yang
Pasien paling banyak belum terpenuhi diantara 4
Tidak Terpenuhi 21 52.5% kebutuhan keluarga lainnya. Hasil ini
Terpenuhi 19 47.5% memperkuat dengan apa yang telah
Total 40 100.0% dikemukakan oleh Saputra dan Utami (2015)
Jaminan Pelayanan dalam penelitiannya bahwa kebutuhan
Tidak Terpenuhi 15 37.5% dukungan mental merupakan kebutuhan
Terpenuhi 25 62.5%
keluarga dengan persentase yang paling
Total 40 100.0%
sedikit. Pelayanan keperawatan yang
Berdasarkan Tabel 3. diperoleh hasil bahwa holistik dengan melibatkan
sebagian besar responden yaitu 26 keluarga anggota keluarga merupakan
(65,0%) dari total 40 responden mangatakan tanggung jawab dari perawat
bahwa kebutuhan informasi merupakan (Morton, Fontaine, Hudak, & Gallo, 2013).
kebutuhan yang paling banyak terpenuhi Hal ini sesuai dengan pendapat Duran, Oman,
diantara 4 kebutuhan keluarga lainnya. Hasil Koziel, Szymanski (2007) yang dimana
ini berbeda dengan hasil penelitian pelayanan keperawatan yang holistik
sebelumnya dimana kebutuhan jaminan diperlukan pendekatan keluarga dalam konteks
pelayanan menjadi prioritas kebutuhan Family Centered, merupakan sebuah
pendekatan yang dimana kepedulian tidak
hanya ditunjukan kepada pasien, tetapi juga
108 | Lukmanulhakima, Winda Firdaus / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.9 No.1 (2018) 104-
kepada keluarga pasien karena setiap pasien
dengan pasien paling banyak dibutuhkan oleh
merupakan bagian dari unit keluarga.
keluarga pasien di ICU.
Topik lain yang tidak kalah penting dalam
Kedekatan keluarga dengan pasien
kebutuhan dukungan mental merupakan
merupakan salah satu peran dari keluarga yang
kebutuhan akan dukungan spiritual yang
dapat memberikan manfaat bagi keluarga,
dimana dapat mengurangi kecemasan yang
pasien maupun tenaga kesehatan. Manfaat
dialami oleh keluarga pasien (Koenig, 2001).
tersebut meliputi dapat memberikan dukungan
Hal ini juga memungkinkan untuk dilakukan
emosional, kenyamanan, serta memberikan
kepada keluarga pasien dengan meningkatkan
keintiman antara keluarga dan pasien selama
dukungan spiritual salah satunya dengan
perawatan di ICU seperti membantu
mendatangkan pemuka agama diharapkan
memandikan, menyeka, menyisir rambut dan
dapat mengurangi kecemasan yang dirasakan
memberikan sentuhan, kehadiran keluarga
oleh keluarga pasien kritis.
juga dapat menurunkan tekanan intracranial
Berdasarkan Tabel 3. diperoleh hasil bahwa
pasien apabila pasien beresiko mengalami
sebagian besar responden yaitu 24 keluarga
komplikasi pengkatan tekanan intracranial (Mc
(60,0%) dari total 40 responden mengatakan
Adam, Arai, Puntillo, 2008). Begitu penting
bahwa kebutuhan rasa nyaman sudah
dan bermanfaatnya kedekatan dengan pasien
terpenuhi. Hasil penelitian ini memperkuat
seharusnya pihak rumah sakit atau staf ICU
dengan apa yang telah diidentifikasi oleh
ikut melibatkan keluarga dalam beberapa hal
Saputra dan Utami (2015) dalam penelitiannya
yang akan dilakukan pada pasien
bahwa sebagian besar respondennya
Berdasarkan Tabel 3. diperoleh hasil bahwa
mengatakan kebutuhan rasa nyaman
sebagian besar responden yaitu 25 keluarga
merupakan kebutuhan keluarga yang
(62,5%) dari total 40 responden mengatakan
dirasakan paling penting.
bahwa kebutuhan jaminan pelayanan sudah
Kebutuhan rasa nyaman ini merupakan
terpenuhi. Hasil penelitian ini memperkuat
salah satu dari teori hierarki kebutuhan dasar
dengan apa yang telah diidentifikasi oleh
manusia yang dikemukakan oleh Abraham
Saputra dan Utami (2015) dalam penelitiannya
Maslow yang dimana kebutuhan ini dibagi
menyatakan bahwa dimana kebutuhan jaminan
menjadi perlindungan fisik dan perlindungan
pelayanan menjadi prioritas kebutuhan
psikologis, perlindungan fisik merupakan
keluarga pasien kritis di ICU.
perlindungan atas ancaman terhadap tubuh
Berdasarkan Undang-undang Republik
ataupun hidup. Ancaman ini dapat berupa
Indonesia no. 44 tahun 2009 tentang rumah
kecelakaan, penyakit, bahaya dari lingkungan
sakit, mendapatkan pelayanan yang bermutu
dan sebaginya. Perlindungan psikologis
sesuai standar serta mendapat pelayanan yang
merupakan perlindungan atas ancaman yang
jujur dari petugas kesehatan merupakan hak
baru dan asing. Misalnya kekhawatiran yang
pasien dan memberikan informasi yang jujur,
dialami keluarga ketika salah satu dari anggota
benar serta valid merupakan kewajiban dari
keluarganya masuk dalam perawatan di ICU
rumah sakit. Kinerja perawat dalam
(Hidayat & Uliyah, 2014).
menjalankan asuhan keperawatan menjadi
Berdasarkan Tabel 3. diperoleh hasil bahwa
tolak ukur dari kualitas pelayanan dan
sebagian besar responden yaitu 21 keluarga
kepuasan pasien maupun keluarga, dimana
(52,5%) dari total 40 responden mengatakan
kualitas pelayanan menjadi penentu citra
belum terpenuhinya akan kebutuhan
institusi pelayanan yang nantinya dapat
kedekatan dengan pasien, yang dimana hal
meningkatkan kepuasan pasien maupun
diatas sependapat dengan apa yang di
keluarga selaku penerima pelayanan (Patricia,
kemukakan oleh Arniati dan Utami (2014)
Potter, & Perry, 2010).
dalam penelitiannya bahwa kebutuhan dekat
dengan pasien merupakan kebutuhan keluarga SIMPULAN DAN SARAN
yang paling sedikit terpenuhi. Begitupun
Kesimpulan
dengan apa yang ditemukan dalam penelitian
Berdasarkan hasil pembahasan diatas, maka
Pane (2012), yang menyatakan bahwa
dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
kebutuhan dekat
55.0% keluarga pasien kritis di ICU RSUD
dr.
Lukmanulhakima, Winda Firdaus / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.9 No.1 (2018) 104-110 |
Dradjat Prawiranegara Serang Tahun 2017
Davidson, J.E, Powers K, Hedayat K.M,
mengatakan terpenuhi akan kebutuhan
Tieszen M, Kon A.A, Shepard E, et al.
keluarga dengan menggunakan instrumen
(2007). Clinical Practice Guidelines for
CCFNI.
Support of the Family in the petent-
Secara rinci akan terpenuhinya kebutuhan
centered intensive care unit: American
keluarga pasien kritis tersebut dengan
college of critical care medicine task
teridentifikasinya sebagian besar keluarga
Force 2004-2005. Critical care medicine.
pasien kritis di ruang ICU mengatakan
Vol. 35(2), pp 605-622.
terpenuhui akan kebutuhan informasi,
kebutuhan mental, rasa nyaman, terpenuhinya Dewi, K.A., Utami, R.S. (2014). Gambaran
kkebutuhan akan kedekatan dengan pasien dan Pemenuhan Kebutuhan Keluarga Pasien
kebutuhan jaminan pelayanan di ruang ICU Di Intensive Care Unit. [Tesis]
RSUD dr. Dradjat Prawiranegara Serang Duran, C.R., Oman, K.S.,Koziel, V.M.,
Banten. Szymanski, D. (2007). Attitudes Towards
Terpenuhinya kebutuhan keluarga pasien and Beliefs about Family Peresence; A
kritis merupakan upaya menciptakan asuhan Survey of Healthcare Providers, Patient’s
keperawatan secara holistik, dimana hal ini
Families, and Patients. American
merupakan tanggung jawab dari perawat.
Association of Critical Care Nurses
Peran perawat pada perawatan kritis tidak
Journal. Vol. 16(3). pp : 270-279.
hanya berfokus pada kebutuhan pasien, namun
Available at.
keterlibatan keluarga dalam pemberi asuhan
http://ajcc.aacnjournals.org/content/16/3/2
keperawatan pada pasien kritis juga
70.full.
merupakan tanggung jawab dari perawat.
Freitas K.S., Kimura M, Ferreira K.A.S.L.
Saran
(2007). Family Members Needs At
Disarankan kepada pihak Rumah Sakit
Intensive Care Unit: Comparative
terutama pada ruang Intensive Care Unit agar
Analysis Between A Public And A Private
mengaplikasikan praktik keperawatan secara
Hospial. Rev Latino-am Enfermagem,
holistik dengan pendekatan keluarga dalam
Vol.15(1). pp : 84-92.
konteks Family Center Care. Salah satu
metode pendekatan keluarga yaitu dengan cara Hidayat, A.A., Uliyah Musrifatul. (2014).
membuat jadwal konseling antara keluarga Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia.
dengan dokter atau perawat yang merawat Jakarta: Salemba Medika.
pasien di ICU secara teratur. Kinrade, T., Jackson, A.C., Tomnay, J.E.
Peneliti juga menyarankan agar penelitian (2009). The Psychosocial Needs Of
selanjutnya, perlu adanya identifikasi faktor- Families During Critical Illness :
faktor yang menghambat terpenuhi secara comparison of nurses’ and family
menyeluruh akan kebutuhan jeluarga pasien members ’perspectives. Australian
kritis, agar dapat membandingkan mana saja journal of advanced Nursing. 27(1), 82–
kebutuhan yang benar-benar belum terpenuhi. 89.
DAFTAR PUSTAKA Koenig, H.G. (2001). Religion and medicine
Blanchard, D., Alavi, C. (2008). Asymmetry II: Religion, mental health, and related
in the intensive care unit: redressing behaviors. International Journal of
imbalance and meeting the needs of Psychiatry in Medicine. Vol.31(1). 97-109.
family. Nursing in Critical Care. Vol.
13(5), pp 225-231. Lukmanulhakim, Suryani, Anna A. (2016).
The Relationship Between
CCNAPI (Critical Care Nurses Association of Communication Of Nurses And Level Of
The Philippines). (2014). Guidelines for Anxiety Of Patient’s Family In
Critical care Nursing. Diakses pada [18 Emergency Room dr. Dradjat
Maret 2017]. Melalui: Prawiranegara Hospital, Serang Banten,
http://www.ccnapi.org Indonesia. Int J Res Med Sci. Vol. 4(12).
pp:2320-6012. Available at :
110 | Lukmanulhakima, Winda Firdaus / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.9 No.1 (2018) 104-
http://dx.doi.org/10.18203/2320-
Keluarganya Di Ruang Rawat ICU RSUP
6012.ijrms20164228
Haji Adam Malik Medan. Skripsi.
Mc Adam J.L, Arai S, Puntillo KA. (2008). Universitas Sumatra Utara. Tidak
Unrecognized Contributions Of Families dipublikasikan.
In The Intensive Care Unit. Intensive
Patricia A, Potter, Perry A.G. (2010).
Care Unit, Vol. 34(6). pp: 1097-101.
Fundamental Keperawatan. Buku 2. Edisi
Doi:10.1007/s00134-008-1066-z.
7. Alih bahasa: Nggie A.F, Albar M.
Available at :
Jakarta: Salemba Medika
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18
369593 Saputra, G.H., Utami, R.S. (2015). Gambaran
Kebutuhan Keluarga Pasien Kritis Di
Morton P.G, Fontaine D, Hudak C.M, Gallo
Intensive Care Unit. Proceeding Seminar
B.M. (2013). Keperawatan Kritis:
Ilmiah Nasional Keperawatan 2015 3rd
Pendekatan Asuhan Holistik Vol.1. Edisi
Adult Nursing Practice: Using Evidence
8. Alih bahasa: Subekti N.B, Yudha E.K, in Care. Pp 364-375.
Yulianti D, Nurwahyu, Kapoh R.P.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.
Nursalam. (2015). Metodologi Penelitian Ilmu
Diakses Pada [19 Maret 2017]. Melalui :
Keperawatan: Pendekatan Praktis. Edisi
http://www.depkes.go.id.
4. Jakarta: Salemba Medika
Pane T.H. (2012). Gambaran Kebutuhan
Keluarga Pasien Yang Menunggu

Anda mungkin juga menyukai