Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS TERHADAP HUBUNGAN PENERAPAN,

PENGETAHUAN, SERTA PERILAKU KESELAMATAN


KESEHATAN KERJA DENGAN BUDAYA K3 OLEH PERAWAT
DI RUMAH SAKIT

Febbyola Alyu Saputri / 181101062

alyusaputrifebbyola@gmail.com

aAbstrak

Keselamatan pasien merupakan layanan yang tidak merugikan atau menciderai pasien dalam
pelayanan perawatan. Kompetensi budaya adalah istilah yang digunakan untuk
mendeskripsikan pengetahuan, keahlian, dan sikap yang harus dimiliki semua tenaga
kesehatan supaya dapat memberikan pelayanan kesehatan yang tepat dan adekuat pada
semua orang dengan tetap menghargai budaya local. Interprofessional collaboration
merupakan tindakan yang tim tenaga kesehatan berkerja sama untuk meningkatkan keselamatan
pasien atau menghindari resiko jatuh.

kata kunci : keselamatan pasien, kompetensi budaya, interprofessional collaboration

Latar Belakang baik dalam tatanan rumah sakit,


komunitas maupun perawatan di rumah
Keselamatan pasien merupakan sesuatu
(Taylor, et al., 1993).
yang jauh lebih penting dari sekedar
efisiensi pelayanan. Berbagai resiko Keselamatan pasien adalah bebas dari

akibat tindakan medik dapat terjadi cidera aksidental atau menghindarkan

sebagai bagian dari pelayanan kepada cidera pada pasien akibat perawatan

pasien (Pinzon, 2008). medis dan kesalahan pengobatan


(Supari, 2005).
Keselamatan dan keamanan merupakan
kebutuhan dasar manusia. Keselamatan Kompetensi budaya adalah istilah yang

juga merupakan yang sangat penting digunakan untuk mendeskripsikan

dalam setiap pelayanan kesehatan. pengetahuan, keahlian, dan sikap yang

Pelayanan kesehatan terutama harus dimiliki semua tenaga kesehatan

pelayanan keperawatan di setiap unit supaya dapat memberikan pelayanan

perawatan baik akut maupun lanjutan kesehatan yang tepat dan adekuat pada

harus berfokus pada keselamatan pasien semua orang dengan tetap menghargai
budaya local (Eshleman & Davidhizar, satu artikel dengan artikel lainnya yang
2006). kemudian perbandingannya itu ditulis
secara beraturan dalam hasil dari kajian.
Perawat adalah pemain kunci karena
Dimana lebih memfokuskan pada aspek
mereka memiliki kontak langsung dan
pemahaman yang mendalam tentang
langsung dengan pasien, dan karena itu
suatu topik yang akan dikaji.
kemungkinan besar memiliki informasi
penting mengenai perasaan dan kondisi Hasil
fisik pasien, informasi yang dibutuhkan Perawat berada dalam peran yang sulit
oleh anggota tim lainnya (Edgar, 2017). secara unik karena mereka harus
Tujuan mengkoordinasikan kegiatan mereka
Dalam kajian ini bertujuan untuk dengan dokter dan administrator yang
menganalisis terhadap bagaimana lebih bertenaga dan memiliki status
gambaran budaya keselamatan pasien lebih dalam sistem medis. Pada saat
dirumah sakit, dan memaparkan apa yang sama, mereka harus berkoordinasi
saja yang tergolong kedalanya Karena dengan rekan kerja mereka saat pasien
komunikasi dalam keselamatan pasien dipekerjakan saat tinggal di rumah sakit
adalah proses dalam fasilitas pelayanan dan dengan berbagai anggota tim
kesehatan yang memberikan pelayanan lainnya seperti apotek, terapi fisik,
pasien secara aman dan merupakan catatan pasien, pekerjaan sosial dan
prioritas utama dalam dunia berbagai teknisi. Selain itu mereka
permedisan. berada dalam hirarki departemen
keperawatan mereka sendiri dan harus
Metode
belajar bagaimana membangun
Kajian ini dilakukan dengan metode
hubungan yang efektif dengan atasan
analisis, dimana kajian ini dibuat
dan bawahan mereka sendiri.
dengan manganalisis berbagai kajian
Pembahasan
bebas, pendapat para ahli, teori, dan
Untuk menggambarkan kompleksitas
berbagai sumber buku yang
ini, Edgar (2017) mengamati kasus
berhubungan dengan proses
sebuah pusat kanker di sebuah rumah
keperawatan. Kajian ini dilakukan
sakit besar dimana para dokter dan
dengan kajian bebas yang bersifat
perawat bekerja dengan konsultan untuk
ilmiah berdasarkan perbandingan antara
mengidentifikasi sebuah proses yang keseluruhan prosedur pra-kunjungan
akan membuatnya lebih nyaman bagi terlalu rumit dan ditinggalkan. Kualitas
pasien yang akan menerima pengobatan pasien yang lebih tinggi dikorbankan
kemo atau radiologis. Diputuskan dan tidak ada yang bisa dilakukan
bahwa perawat yang hadir untuk perawat tentang hal itu. Beberapa
perawatan tersebut harus mengunjungi perawat percaya bahwa mereka berisiko
pasien tersebut pada malam sebelumnya jika mereka berbicara tentang apa yang
untuk menjelaskan semuanya dan untuk mereka lihat dan ketahui. Mereka
membantu memperbaiki kecemasan mungkin tidak membawa masalah
yang tak terelakkan yang dirasakan keselamatan pasien jika mereka tidak
pasien. Ketika pertama kali berada dalam lingkungan yang
diimplementasikan, perawat yang mendukung. Masalah yang terkait
ditugaskan untuk mengunjungi pasien dengan definisi dan basis data tidak
tersebut pada malam itu pergi ke catatan terbatas pada keperawatan. Tidak ada
pasien untuk membiasakan diri dengan pendekatan yang konsisten untuk
kasus ini, hanya untuk menemukan mengidentifikasi dan melacak kesalahan
bahwa catatan tersebut tidak tersedia dalam sistem perawatan kesehatan
karena mereka diperbarui di departemen secara keseluruhan. Telah disarankan
lain. Perawat itu meminta akses dan bahwa belajar dari data yang kurang
diberi tahu bahwa ini tidak mungkin tepat akan memberikan kontribusi lebih
karena akan memerlukan banyak pada perawatan berkualitas dan
pekerjaan ekstra dari unit catatan yang keselamatan pasien daripada hanya
sudah kelebihan beban, dan manajer berfokus pada efek samping (Barach &
pusat kanker yang tidak terlibat dalam Small, 2002, dalam Canadian Nurses
pembuatan program baru ini, enggan Association, 2004).
memesan departemen rekaman medik Penutup
untuk dipatuhi. Tidak ada yang bisa Memberikan proses untuk
dilakukan perawat sampai seluruh tim mengoptimalkan perawatan yang aman.
berkumpul untuk mendiskusikan Kepemimpinan keperawatan yang kuat
masalah alur kerja seputar prosedur diperlukan untuk memastikan bahwa
baru tersebut. Membuat tim bersama pandangan perawat terhadap masalah
terbukti sulit dan diputuskan bahwa keselamatan pasien didengar.
Kepemimpinan keperawatan membawa keselamatan pasien. Bakit
perspektif unik pada dialog tentang Husada.
keselamatan pasien karena "sedikit
Kementerian Kesehatan RI. (2017).
pemimpin dalam perawatan kesehatan
Keselamatan Pasien.
diperlengkapi dengan lebih baik atau
lebih mengenal keseluruhan sistem dan Kementerian Kesehatan RI. (2011).
bagaimana bagian-bagian bekerja dan Pedoman Penyelenggaraan
berhubungan secara keseluruhan" Keselamatan Pasien di Rumah
(Commission on Patient Safety and Sakit.
Quality Assurance, 2008).
Nursalam. (2014). Manajemen
Daftar Pustaka
keperawatan. aplikasi dalam
Australian Commission on Safety and praktik keperawatanprofesional.
Quality in Health. (2010). Salemba Medik. Jakarta.
Promoting effective
Pabuti, Aumas. (2011). Tujuh Langkah
communication among
Menuju Keselamatan Pasien
healthcare professionals to
(KP) Rumah Sakit.
improve patient safety and
Peraturan Menteri Kesehatan RI.
quality of care, (July), 12.
(2017). Keselamatan Pasien .
Retrieved from
Jakarta : Menteri Kesehatan.
http://www.health.vic.gov.au/q
ality council Proceedings of expert lecture of
Departemen Kesehatan RI. (2008) medical student of Block 21 of
Panduan nasional Andalas University, Indonesia.
keselamatan pasien rumah Potter, P.A and Perry , A.G. (2002).
sakit (patient safety). Edisi ke2. Alih Bahasa: Yasmin Asih at.all.
Jakarta: Departemen Kesehatan Ed. 4. Buku Ajar Fundamental
RI. Keperawatan: Konsep, Proses,
dan Praktik (Fundamental of
Departemen Kesehatan R.I (2006).
nursing concept; proses and
Panduan nasional keselamatan
Practice). Jakarta: EGC
pasien rumah sakit. Utamakan
Regina Pung Pung, A. (2014). Patient
Safety Administrasi Dan Wijono, Joko. (1999). Manajemen Mutu
Manajemen Kesehatan, Pelayanan Kesehatan.
(online), Surabaya : Airlangga University
(www.academia.edu/9191556/pa Press
tient_safety.htm., diakses
tanggal 4 september 2017) Van Servellen, G. (2009). Health Care
Simamora, R. H. (2019). Pengaruh Professional Concepts, Practice,
Penyuluhan Identifikasi Pasien and Evidence Library of
dengan Menggunakan Media Congress Cataloging-in
Audiovisual terhadap Publication Data (Vol. 2169).
Pengetahuan Pasien Rawat Inap. Vincent, C., Burnett, S., & Chartey, T.
Jurnal Keperawatan Silampari , (2013). The measurement and
Vol 3 No 1, 342-351. monitoring of safety. The
Simamora, R. H. (2019). Health Foundation. Retrieved
Documentation of Patient from
Identification into the Electronic http://scholar.google.com/schol
System to Improve the Quality r?hl=en&btnG=
of Nursing Services. Search&q=intitle:The+measur
INTERNATIONAL JOURNAL ment+and+monitoring+of+safe
OF SCIENTIFIC & y#4
TECHNOLOGY RESEARCH ,
Vol 08 No 09, 1884-1886

Simamora, R. H. (2019). Buku Ajar:


Pelaksanaan Identifikasi Pasien.
Ponogoro, Jawa Timur: Uwais
Inspirasi Indonesia.

Tutiany, Lindawati, Krisanti. P. (2017).


Bahan Ajar Keperawatan
Manajemen Keselamatan
Pasien. Kementerian Kesehatan
RI.

Anda mungkin juga menyukai