Disusun oleh :
Kelompok 6
KUPANG
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas karunia dan penyertaan-Nya kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
keperawatan anak 1, dengan jenis tugas yang diberikan adalah membuat makalah
mengenai konsep teori asuhan keperawatan pada anak dengan penyakit akut:
hidrocephalus .
laporan ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami mengharapkan
adanya kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat mengembangkan diri dalam
Penyusun
ii
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL
PERNYATAAN PERSETUJUAN
PERNYATAAN PENGUJI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………… i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………….. 1
B. Tujuan
1. Tujuan Umum……………………………………………………. 3
2. Tujuan Khusus…………………………………………………… 3
C. Manfaat
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep dasar
1. Defenis iHidrosefalus……………………………………………. 5
2. Klasifikasi……………………………………………………….. 6
3. Anatomi Dan Fisiologi Aliran CSS……………………………... 7
4. Etiologi………………………………………………………….. 8
5. Manifestasi Klinis……………………………………………….. 11
6. Patofisiologi…..…………………………………………………. 14
7. WOC……………………………………………….. ……………… 17
8. Pemeriksaan Diagnostik………………………………………… 18
9. Penatalaksanaan………………………………………………… 20
10. Komplikasi……………………………………………………… 23
11. Konsep Tumbuh Kembang Anak………………………………. 24
B. Asuhan Keperawatan Dengan Hidrosefalus
1. Pengkajian………………………………………………………. 35
iv
2. Diagnose………………………………………………………… 43
3. Intervensi………………………………………………………... 44
4. Implementasi……………………………………………………. 48
5. Evaluasi…………………………………………………………. 48
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Identitas Klien……………………………………………………. 49
2. Keluhan Utama…………………………………………………... 50
3. Riwayat Kesehatan………………………………………………... 50
4. Riwayat Kesehatan Lingkungan…………………………………. 52
5. Riwayat Psikososial……………………………………………… 53
6. Riwayat Tumbuh Kembang……………………………………… 53
7. Imunisasi…………………………………………………………. 54
8. Pola Kebiasaan Sehari – Hari……………………………………. 54
9. Pemeriksaan Fisik………………………………………………... 56
10. Pemeriksaan Sraf Otak…………………………………………… 59
11. Pemeriksaan Reflek Patologik…………………………………… 59
12. Tanda Ransangan Meningeal…………………………………….. 60
13. Pengukuran Lingkar Kepala……………………………………… 61
14. Pemeriksaan Penunjang…………………………………………... 61
15. Penatalaksanaan…………………………………………………... 63
16. Data Focus………………………………………………………... 66
17. AnalisaData…………………………………………………….... 68
B. Diagnosa……………………………………………………………….. 71
C. Intervensi……………………………………………………………... 72
D. Implementasi…………………………………………………………. 76
E. Evaluasi………………………………………………………………. 82
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………….. 105
B. Saran………………………………………………………………… 108
DAFTAR PUSTAKA
v
vi
BAB I
PENDAHULUAN
serebrospinal pada sistem saraf pusat. Kasus ini merupakan salah satu
masalah yang sering ditemui di bidang bedah saraf, yaitu sekitar 40%
hingga 50%. Penyebab hidrosefalus pada anak secara umum dapat dibagi
menjadi dua, prenatal dan postnatal. Baik saat prenatal maupun postnatal,
Malaysia: anak 5-12 tahun 15%, India: anak 2-4 tahun 4%, Di Negara
mencapai 0,2-4 setiap 1000 kelahiran. Di Sumatra Barat dari bulan Januari
hidrosefalus kongenital adalah 0,5-1,8 pada tiap 1000 kelahiran dan 11%-
vii
bermakna insidensi untuk kedua jenis kelamin, juga dalam hal perbedaan
ras. Hidrosefalus dapat terjadi pada semua umur. Pada remaja dan dewasa
Pada saat pengembilan data tentang pasien hidrosefalus pada tahun 2016
sebanyak 3 orang dan pada tahun 2017 di Rumah Sakit Dr. Achmad
sering terdapat pada bayi dan anak adalah kelainan congenital, infeksi,
khusus dan benar karena pada anak yang mengalami hidrosefalus ada
kesadaran sampai pada gangguan pusat vital dan resiko terjadi dekubitus
(Darsono, 2005)
vii
1.2 TUJUAN
Hidrosefalus
hidrosefalus
1.3 MANFAAT
ix
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Hidrosefalus berasal dari kata hidro yang berarti air dan chepalon
secara aktif dan berlebihan pada satu atau lebih ventrikel otak atau
x
Hidrosefalus adalah akumulasi cairan serebrospinal dalam ventrikel
xi
2.1.2 Anatomi Dan Fisiologi Aliran CSS
IV.
xii
pleksus koroidideus, dan sisanya di hasilkan oleh pergerakan dari
anak usia 4-13 tahun rata-rata volume cairan liqour adalah 90 ml dan
ml /menit atau 500 ml / hari. Sekitar 14% dari total volume tersebut
2.1.3 Etiologi
a. Kelainan bawaan
xii
rendah dan menutupi foramen magnum sehingga terjadi
akuaduktus.
b. Infeksi
xi
terdapat di daerah basal sekitar sisterna kiasmatika dan
1) CMV (Cytomegalovirus)
demam kelenjar.
2) Campak Jerman(rubella)
3) Mumps
xv
4) Toksoplasmosis
c. Neoplasma
d. Perdarahan
sendiri.
(Darsono, 2005).
xv
a. Tanda – tanda awal :
1) Mata juling
2) Sakit kepala
3) Lekas marah
4) Lesu
7) Melihat kembar
8) Ataksia
(Darsono, 2005).
2) Pupil edema
3) Strabismus
xv
5) Denyut nadi lambat
6) Gangguan respirasi
7) Kejang
8) Letargi
9) Muntah
11) Lesu
12) Apatis
13) Kebingungan
inkoheren (Darsono,
2005).
Manifestasi klinis menurut dibedakan menjadi dua yaitu pada masa bayi dan
a. Bayi
1) Kepala menjadi makin besar dan akan terlihat pada umur 3 tahun.
3) Vena pada kulit kepala dilatasi dan terlihat jelas pada saat bayi
menangis
6) Lemah
xv
8) Perubahan kesadaran
9) Opishtotonus
11) Kesulitan bernafas, apnea, aspirasi dan tidak ada reflek muntah
b. Anak-anak
1) Nyeri kepala
2) Muntah
tahun
6) Strabismus
7) Perubahan pupil
2.1.5 Patofisiologi
xi
serebrospinalis lebih kurang 0,35- 0,40 ml/menit atau 500 ml/hari,
Chiari.
xx
d. Lesi massa yang menyebabkan kompresi intrnsik maupun
adalah jenis yang paling banyak ditemui dimana aliran likuor mengalami
obstruksi.
xx
WOC
Virus kelainan perkembangan pada neonatus bahan – bahankimia
Bakteri
Obstruksi aliran CSS pada aqua ductus selvi viliarakhnoidalis yang sedikit adenomata neoplasma
Inforsi (penutupansebelumlahir) vili dan fungsi absorbs abnormal pleksuskoroidalis
obstruksi
Obstruksimekanik, eksudat purulent produsi CSS ventrikeliv
HIDROSEFALUS
Penekananolehcairan CSS
MK MK MK jalan nafas MK
Ggn.Perfusi Serebri Ggn. Penurunan Resiko Infeksi Ggn. Pertumbuhaan dan perkembaangaa MK
MK Nutrisi
Gangguan Mobilisasi
1. Pemeriksaan funduskopi
penilaian palsu.
5. Lingkaran kepala
garis kisi pada chart (jarak antara dua garis kisi 1 cm) dalam
xx
kepala dapat normal hal ini disebabkan oleh karena hidrosefalus
6. Ventrikulografi
oksipitalis.
(Suriadi, 2005)
xx
2.1.7 Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Medis
1) Diagnosis
lagi.
xx
2) Pengobatan
a. Terapi Medikamentosa
b. Operasi
xx
dokter spesialis bedah saraf. Pada Hydrocephalus
b. Penatalaksanaan Keperawatan
xx
oklusi aliran di dalam shunt (proksimal, katup atau bagian
ortostatik.
2.1.8 Komplikasi
b. Kerusakan otak
c. Penurunan IQ
e. Infeksi
(wong, 2008)
xx
2.2 KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK
tubuh yang lebih komleks dalam pola yang teratur dan dapat
xx
2.2.2 Tahapan Tumbuh Kembang
a. Tahap prenatal
b. Tahap postnatal
xx
a. Perubahan proporsi tubuh yang dapat diamati pada masa bayi
lambat.
xx
b. Pola perkembangan dari umum ke khusus
perkembangan selanjutnya.
yang satu dengan yang lainnya pada akhirnya tidak selalu sama,
yaitu:
a. Genetika
xx
4. Jenis kelamin, wanita akan mengalami pubertas lebih dahulu
dibandingkan laki-laki.
b. Pengaruh hormone
c. Faktor lingkungan
d. Faktor prenatal
4. Kelainan endokrin
xx
5. Infeksi TORCH atau penyakit menular seks
6. Kelainan imunologi
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
yang cedas adalah harapan setiap orang tua. Orang tua selalu
xx
a. Gangguan bicara dan bahasa
b. Cerebral palsy
pertumbuhannya.
c. Sindrom Down
d. Perawakan pendek
endokrin.
xx
e. Gangguan autisme
perilaku.
f. Retardasi mental
hiperaktivitas.
xx
Hal pertama dan utama yang harus dilakukan adalah mengetahui
otak, atau akibat tumor. Baru bisa mengambil langkah yang sesuai
Rocsky.
Kontrol rutin ke dokter juga tetap harus dilakukan. Jika kondisi anak
kontrol rutin bisa dilakukan sebulan sekali atau tiga bulan sekali.
xx
mungkin.Perawatan anak hidrosefalus di rumah juga bisa dibantu
penggunaan kursi roda, atau alat yang bisa melatih anak berdiri.
misalnya bila anak sangat tidak mandiri, tidak bisa makan, harus
Selain itu, Anda juga perlu memerhatikan asupan gizi anak. Anak-
xx
yang banyak di dalam otak akan menekan daging otaknya dan
xx
2.3 ASUHAN KEPERAWATAN
2.3.1 Pengkajian
a. Anamnesis
1. Identitas Pasien
2. Keluhan Utama:
3. Riwayat Kesehatan
xl
perubahan di dalam intracranial. Keluhan perubahan
infeksi.
c. Riwayat perkembangan
terpaut seks.
d. Pengkajian psikososiospritual
xli
melakukan aktivitas secara optimal.Perawat juga
b. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum:
vital.
2. B1(breathing)
xli
observasi ekspansi dada juga perlu dinilai retraksi dada dari
tingkat kesadaran.
3. B2 (Blood)
4. B3 (Brain)
xli
suboksipito bregmatikus dibanding dengan lingkar dada dan
a. Saraf I (Olfaktori)
b. Saraf II (Optikus)
xli
c. Saraf III, IV dan VI (Okulomotoris, Troklearis,
Abducens)
d. Saraf V (Trigeminius)
e. Saraf VII(facialis)
h. Saraf XI (Aksesorius)
a. Tonus otot
b. Kekuatan otot
9. Pengkajian Refleks.
xl
10. Pengkajian system sensorik.
11. B4 (Bledder)
neurologis luas.
xl
12. B5 (Bowel)
13. B6 (Bone)
xl
2.3.2 Kemungkinan Diagnosa Keperawatan yang muncul
2. Penurunan kesadaran
3. Resiko infeksi
metabolisme
pembesaran kepala
xl
2.3.3 Rencana Asuhan Keperawatan
45
h. Pertahankan suhu normal
i. Lakukan tindakan pencegahan terjadinya kejang
j. Berikan anti kejang sesuai indikasi
46
mengontrol infeksi kunjungan dan setelah kunjungan
Infeksi terkontrol c. Gunakan sabun antimikroba untuk mencuci tangan
Kriteria hasil d. Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan
- Pasien bebas dari keperawatan
tanda dan gejala e. Monitor hitungan WBC
infeksi f. Ajarkan pada keluarga tanda dan gejala infeksi
- Menunjukkan g. Ajarkan cara menghindari infeksi
kemampuan untuk h. Kolaborasi terapi
mencegah timbulna
infeksi
- Jumlah leukosit dalam
batas normal
47
2.3.4 Implementasi
2.3.5 Evaluasi
dilakukan
liv
lv
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
pada satu atau lebih ventrikel otak atau ruang subrachnoid yang dapat
Etiologi dari hidrosefalus penymbatan aliran CSS yang sering terdapat pada
Manifestasi klinis dari hindrosefalus yaitu mata juling, sakit kepala, pupil
tindakan operasi.
lvi
Merawat anak hidrosefalus bukanlah sebuah perkara yang mudah. Untuk
perhatian khusus dari orangtua. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
agar anak hidrosefalus tidak 'tertinggal' terlalu jauh dibanding anak seusianya.
Hal pertama dan utama yang harus dilakukan adalah mengetahui penyebab
beberapa hal, antara lain karena bawaan, infeksi di otak, atau akibat tumor.
Baru bisa mengambil langkah yang sesuai untuk merawat anak hidrosefalus di
rumah.Prinsip utama lain yang perlu diperhatikan adalah anak harus tetap
belajar. Tetapi akibat terdapat cairan di otak anak yang tidak bisa mengalir ke
sumsum tulang belakang dengan baik, maka membuat kepala anak tersebut
Dalam melakukan pengkajian pada klien data didapatkan dari klien beserta
kasus ini sedangakan pada tinjauan kasus, saat dikaji ditemukan 3 diagnosa
asupan makan
lvi
Intervensi keperawatan adalah suatu serangakaian tindakan yang dilakukan
oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang
klien dan keluarga klien agar tindakan yang akan diberikan dapat disetujui
rencana dalam bentuk nyata, sebelum diterapkan padaa klien terlebih dahulu
melakukan pendekatan pada klien dan keluarga klien agar tindakan yang akan
diberikan dapat disetujui klien dan keluarga klien, sehingga seluruh rencana
Dari tiga diagnosa keperawatan yang penulis tegakan sesuai dengan apa yang
keperawatan kurang lebih sudah mencapai perkembangan yang lebih baik dan
mencapai hasil yang maksimal memerlukan adanya kerja sama antara penulis
lvi
4.2 SARAN
anak hidrosefalus
4.2.5 Semoga Karya Tulis Ilmiah yang penulis susun dapat dimanfaatkan
lix
DAFTAR PUSTAKA
Darsono dan Himpunan dokter spesialis saraf indonesia dengan UGM. 2005
BukuAjar Neurologi Klinis. Yogyakarta: UGM Press.
Nining wiyati, dkk 2008. Asuhan Kebidanan Pada ibu bersalin Cetakan ketiga.
Yogyakarta : Fitramaya.
Sjamsuhidajat. R, Jong WD, Hidrosefalus ini Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 2,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 2004. halaman 808-811.
Apriyanto1, Rhonaz Putra Agung2, Fadillah Sari 3. 2013. Hidrosefalus Pada Anak1
Dokter Spesialis Bedah Saraf RSUD Raden Mattaher, Jambi.JMJ,
Volume1, Nomor 1, Mei 2013, Hal: 61 – 67
lx
lxi