Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

“Penerapan Teknologi Tepat Guna INA- Shunt Untuk Terapi Bayi Hidrosefalus”

Dosen Pengampuh: Dewa Ayu Putu M. K SST. M. Kes

OLEH:

NAMA : ELENSI NJUKA TANA

NIM: PO 530324019463

TINGKAT: II B

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES KUPANG

PRODI DII KEBIDANAN

TAHUN 2021

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

BAB I ANALISIS
MASALAH......................................................................................3

BAB II PERMASALAHAN..........................................................................................4

BAB III PEMECAHAN


MASALAH............................................................................6

LAMPIRAN..................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I

ANALISIS SITUASI

Hidrosefalus merupakan Menumpuknya cairan di dalam rongga jauh di dalam


otak. Kelebihan cairan menekan otak dan dapat menyebabkan kerusakan otak.
Kondisi ini paling sering terjadi pada bayi dan orang berusia lanjut. Hidrosefalus
ditandai dengan pembesaran kepala pada bayi. Orang dewasa dan anak-anak
mengalami sakit kepala, gangguan penglihatan, kesulitan kognitif, gangguan
koordinasi, dan inkontinensia. Penanganan umumnya berupa selang (shunt) yang
dimasukkan lewat operasi ke dalam ventrikel untuk mengalirkan kelebihan cairan.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI tahun 2013, jumlah


penderita hidrosefalus bawaan (kongenital) sebanyak 14.216 18.955. Dari jumlah
tersebut, sebagian besar penderita adalah mereka yang berasal dari keluarga tidak
mampu, sehingga tidak sedikit pula dari mereka memeriksakan anaknya ke dokter
pada saat terlambat.

3
BAB II

PERMASALAHAN

Bayi yang mengidap hidrosefalus hampir semua bagian tubuh akan akan
terkena dampak dari kondisi ini, mulai dari gangguan pertumbuhan, hingga
kecerdasan otak anak. Jika tidak segera mendapat penanganan yang tepat, maka akan
berujung pada kerusakan otak, serta gangguan kesehatan lain.

Cairan yang diproduksi oleh otak akan mengalir melalui sumsum tulang
belakang dan diserap oleh pembuluh darah. Dalam kondisi tertentu, cairan tersebut
dapat meningkat. Beberapa hal yang dapat meningkatkan jumlah cairan pada otak,
seperti adanya sumbatan di otak dan sumsum tulang belakang, pembuluh darah tidak
mampu menyerap dengan baik, serta otak menghasilkan cairan yang terlalu banyak.

Untuk mencegah berbagai masalah tersebut, sebaiknya ibu mengetahui gejala


awal hidrosefalus pada bayi yang ditandai dengan beberapa hal berikut ini.

1. Perubahan Bentuk Pada Kepala


Seperti pada penjelasan sebelumnya, hidrosefalus ditandai dengan
pembengkakan pada kepala akibat menumpuknya cairan yang diproduksi di
organ tersebut, sehingga tidak dapat diserap dengan baik oleh pembuluh
darah. Berikut ini gejala yang tampak pada organ kepala:
a. Meningkatnya perubahan ukuran lingkar kepala dengan sangat cepat.
b. Bayi memiliki ukuran lingkar kepala yang lebih besar dari bayi lain
seusianya.

4
c. Benjolan lunak di atas kepala sangat terlihat.
d. Kulit kepala yang tipis dan mengkilap.
e. Aliran darah vena di kulit kepala yang terlihat.

2. Perubahan Fisik Tubuh Bayi


Bukan hanya ukuran kepala saja yang mengalami perubahan, beberapa
perubahan juga terjadi pada fisik yang ditandai dengan:
a. Mata bayi terus memandang ke bawah.
b. Penurunan nafsu makan atau bahkan tidak mau makan sama sekali.
c. Muntah-muntah.
d. Tubuh kejang.
e. Mudah mengantuk.
f. Kekuatan otot tubuh bayi melemah.
g. Selalu rewel dan mudah marah.
h. Pertumbuhan fisiknya terhambat.
Hidrosefalus pada bayi terkadang sudah dapat didiagnosis sebelum
bayi terlahir. Kondisi tersebut dapat ditemukan saat ibu
melakukan USG saat pemeriksaan rutin kehamilan. Gejala awal
hidrosefalus pada bayi akan bervariasi sesuai dengan usia, perkembangan
penyakit, hingga kondisi masing-masing tubuh bayi. Waspadai gejalanya
agar ibu bisa memperoleh langkah penanganan yang tepat.

5
BAB III

PEMECAHAN MASALAH

Alat Pirau (shunt device) adalah alat yang terdiri atas sistem pirau katup celah
seminular (shunt device system semilunar slit valve) dipasangi tonjolan anti selip.
Katup seminular ini terpasang pada sistem pompa dan selang kateter yang berfungsi
mengalirkan cairan otak berlebihan. Pemasangan alat iini dapat mengalirkan volume
cairan otak pasien hidrosefalus hingga setengahnya. Sistem ini aman dipasang pada
bayi berusia 10 hari sehingga pasien dewasa dengan syarat keadaan pasien stabil.

Sistem pirau katup seminular dipasang atau ditanam kedalam tubuh pasien
hidrosefalus dengan melakukakan tindakan operasi dengan prosedur yang baku. Alat
pirau mempunyai sistem pirau katup celah seminular untuk mengalirkan cairan otak
searah dari rongga ventrikel menuju rongga peritoneal. Peralatan ini mempunyai
suatu sistem atau alat pirau dengan katup yang mempunyai bentuk celah setengah
lingkaran. Yang digunakan dalam sistem alat pirau yang berfungsi untuk mengalirkan
cairan otak searah dari rongga ventrikel menuju ke rongga perut pada pasien
hidrosefalus.

1. Tujuan Penggunaan Dan Indikasi


INA- Shunt di indikasikan untuk mengalirkan cerebrospinal fluid
(CSF) dari ventrikel otak menuju ke rongga peritoneal, pada pasien
hidrosefalus.
2. Informasi penting tentang keamanan atau kinerja alat:

6
INA- Shunt di buat dari bahan yang di pharmaeucetical dan medical
grade sehingga aman digunakan sebagai alat pirau yang ditanam didalam
tubuh pasien hidrosefalus. Proses produksi INA- Shunt menggunakan prinsip
steril dan melalui tahap sterilisasi akhir dalam kemasan yang terjaga
sterilasasinya sehingga aman digunakan sebagai alat invasif pada pasien.

3. Tahapan kinerja
Sistem pirau katup semikular dipasang atau ditanam ke dalam tubuh
pasien hidrosefalus dengan melakukan tindakan operasi dengan prosedur yang
baku sebagai berikut:
a. Prosedur preoperatif
b. Anasthesia
c. Persiapan posisi pasien
d. Insisi kulit
e. Pengeburan tulang kepala
f. Pemasangan shunt
g. Pemeriksaan fungsi pompa
h. Penutupan dan penjahitan luka
i. Manejemen post-operatif
4. Peringatan dan saran
Produk ini hanya untuk penggunaan sekali pakai, produk ini hanya
boleh di aplikasikan kepada pasien oleh tenaga ahli yang memiliki
kompetensi dalam tindakan pemasangan alat ini pada pasien.
Keunggulan sistem ini terdapat pada katup seminular yang berfungsi
mencegah cairan masuk kembali kedalan rongga kepala juga mengatur aliran
sehingga tidak terlalu memengatuhi aktivitas pasien. Tonjolan antiselip
dimaksudkan untuk mengantisipasi bahaya selang kateter yang seharusnya
tersalur ke perut terisap ke dalam rongga otak sehingga berisiko menyebabkan

7
kematian pasien. Sistem pirau katup celah seminular ini telah digunakan pada
180 pasien hidrosefalus.

LAMPIRAN

8
9
DAFTAR PUSTAKA

Sudiharto, P. 2009. Pengembangan Teknologi Kesehatan Untuk


Menjawab Tantangan dan Kebutuhan Masa Depan demi Kemandirian
Bangsa. Yogyakarta.
Banta, H.D., Behney, C.Y., 1981. Policy Formulation and Technology
Assessment” Milbank Memorial Fund Quarterly 59(3) : 445 – 479 3.
Besari, M.S. 2008 ; Teknologi di Nusantara, Jakarta : Salemba
Teknika. 4. Bone. E., terjemahan, Imam, R.H. 1988 : Bioteknologi dan
Bioetika. Yogyakarta; Kanisius

10

Anda mungkin juga menyukai