FISIKA FLUIDA
Kelompok 7 :
Erfina Ferdianty 10521004
Devi Zianka R. 10521034
Elvira Rahma A. 10521027
Feriska Tri H. 10521019
Mahendra 10521017
Muhammad Khafid 10521008
Kelas : 1 A Keperawatan
Dengan mengucapkan syukur atas kehadirat Allah SWT yang mana telah
memberikan rahmat, petunjuk, karunia dan nikmatnya kepada kami. Sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Fisika Fluida” tanpa ada
halangan apapun sesuai waktu yang telah ditentukan..
Tujuan dari pembuatan makalah ini untuk memberikan informas tentang
pengertiaan sejarah, sejarah perkembangan pada zaman dulu & dunia dan
sejarah perkembangan keperawatan di Indonesia.
Dalam penyusunan makalah ini kami mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak. Karena itu, kami ucapkan terima kasih kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan nikmatnya kepada kami, kedua orang tua yang tak
hentinya memberikan doa dan dukungan, serta teman-.teman yang sudah
membantu menyusun makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan karya ilmiah ini.
Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi kita
semua tentang makhluk. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala urusan
kita. Aamiin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja penyakit yang berkaitan dengan fluida?
2. Apa saja alat medis yang berkaitan dengan fluida?
3. Bagaimana cara kerja alat medis yang berkaitan dengan fluida?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui penyakit yang berkaitan dengan fluida.
2. Untuk mengetahui alat medis yang berkaitan dengan fluida.
3. Untuk mengetahui cara kerja alat medis yang berkaitan dengan
1
fluida.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Hidrosefalus
a. Gejala Hidrosefalus
Hidrosefalus pada bayi ditandai dengan lingkar kepala yang
cepat membesar. Selain itu, akan muncul benjolan yang terasa lunak
di ubun-ubun kepala. Selain perubahan ukuran kepala, gejala
hidrosefalus yang dapat dialami bayi dengan hidrosefalus adalah:
Rewel
Mudah mengantuk
Tidak mau menyusu
Muntah
Pertumbuhan terhambat
Kejang
Sakit kepala
Penurunan daya ingat dan konsentrasi
Mual dan muntah
Gangguan penglihatan
Gangguan koordinasi tubuh
Gangguan keseimbangan
Kesulitan menahan buang air kecil
2
Pembesaran kepala
b. Penyebab Hidrosefalus
Hidrosefalus disebabkan oleh ketidakseimbangan antara
produksi dan penyerapan cairan di dalam otak. Akibatnya, cairan di
dalam otak terlalu banyak dan membuat tekanan dalam kepala
meningkat. Kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, yang
meliputi:
c. Pengobatan Hidrosefalus
3
dipilih untuk mengalirkan cairan otak adalah rongga perut.
Operasi ini juga disebut dengan nama VP shunt.
d. Pencegahan Hidrosefalus
2. Glaukoma
4
Trabecular meshwork adalah organ berupa jaring yang terletak di
saluran pengalir cairan aqueous humour.
Glaukoma sudut tertutup. Pada tipe ini, saluran pengalir cairan
aqueous humour tertutup sepenuhnya. Glaukoma sudut tertutup
akut atau yang terjadi secara tiba-tiba merupakan kondisi darurat
dan membutuhkan penanganan dengan segera.
a. Gejala glaukoma
Gejala yang muncul akan berbeda-beda pada setiap penderita
glaukoma. Akan tetapi penderita glaukoma umumnya mengalami
gangguan penglihatan. Beberapa gangguan penglihatan yang muncul
dapat berupa:
Penglihatan kabur
Terdapat lingkaran seperti pelangi ketika melihat ke arah cahaya
terang
Memiliki sudut buta (blind spot)
Kelainan pada pupil mata, seperti ukuran pupil mata tidak sama.
b. Pengobatan glaukoma
Glaukoma bisa ditangani oleh dokter mata atau dokter mata ahli
glaukoma. Pengobatan glaukoma dilakukan untuk mencegah
kebutaan total dan mengurangi gejalanya. Pengobatan tersebut dapat
berbeda-beda, karena disesuaikan dengan kondisi pasien. Metode
pengobatan glaukoma meliputi:
5
hipertensi bisa menyebabkan munculnya penyakit-penyakit serius
yang mengancam nyawa, seperti gagal jantung, penyakit ginjal, dan
stroke.
4. Stroke
a. Penyebab stroke
Berdasarkan penyebabnya, ada dua jenis stroke, yaitu:
6
stroke trombotik dan stroke embolik.
Stroke hemoragik. Stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh
darah di otak pecah dan menyebabkan perdarahan.
Pendarahan di otak dapat dipicu oleh beberapa kondisi yang
memengaruhi pembuluh darah. Kondisi tersebut meliputi
hipertensi yang tidak terkendali, melemahnya dinding
pembuluh darah, dan pengobatan dengan pengencer darah.
Stroke hemoragik terdiri dari dua jenis, yaitu perdarahan
intraserebral dan subarachnoid.
b. Gejala stroke
Ada tiga gejala utama stroke yang mudah untuk dikenali, yaitu:
Salah satu sisi wajah akan terlihat menurun dan tidak mampu
tersenyum karena mulut atau mata terkulai.
Tidak mampu mengangkat salah satu lengannya karena terasa
lemas atau mati rasa. Tidak hanya lengan, tungkai yang satu
sisi dengan lengan tersebut juga mengalami kelemahan.
Ucapan tidak jelas, kacau, atau bahkan tidak mampu
berbicara sama sekali meskipun penderita terlihat sadar.
c. Pengobatan stroke
7
kardiovaskular adalah berbagai kondisi di mana terjadi penyempitan
atau penyumbatan pembuluh darah yang dapat menyebabkan serangan
jantung, nyeri dada (angina), atau stroke.
8
Nyeri di dada (angina).
Muncul keringat dingin.
Mual.
Sesak napas.
Gejala aritmia
Jantung berdebar-debar.
Detak jantung cepat atau lambat.
Pusing.
Nyeri dada.
Sesak napas.
Berkeringat.
Pingsan (sinkop) atau hampir pingsan.
Palpitasi (detak jantung seperti terlewat dan berdebar).
Gejala endokarditis
Demam.
Sesak napas.
Kelelahan.
Pembengkakan di kaki atau perut.
Denyut jantung tidak teratur.
Batuk kering terus menerus.
Muncul ruam kulit atau bintik-bintik kemerahan atau
keunguan yang tidak biasa.
Nyeri dada.
Kelelahan.
Sesak napas.
Detak jantung tidak teratur.
Kaki atau pergelangan kaki bengkak.
Pingsan (sinkop).
9
c. Penyebab
Selain tes darah dan rontgen dada, tes untuk mendiagnosis penyakit
jantung dapat mencakup:
Elektrokardiogram (EKG).
Pemantauan Holter.
Ekokardiogram.
Kateterisasi jantung.
Computerized tomography (CT) scan pada jantung.
Magnetic resonance imaging (MRI) pada jantung.
6. Edema Paru
Edema paru adalah suatu kondisi yang ditandai dengan gejala
10
sulit bernapas akibat terjadinya penumpukan cairan di dalam
kantong paru-paru (alveoli). Edema paru terbagi menjadi edema paru
akut, edema paru kronis, dan high-altitude pulmonary edema
(HAPE).
Edema paru lebih sering diderita oleh orang lanjut usia. Kondisi ini
dialami oleh 1 dari 15 orang berusia 75–84 tahun, dan 1 dari 7 orang
berusia 85 tahun ke atas dengan kondisi gagal jantung.
11
sistol 9pada waktu jantung kuncup) dan berapa angka diasol (pada
waktu jantung mengembang kembali).
2. Tonometer
Digunakan untuk mengetahui TIO (Tekanan Intra Okuler) pada
mata.
3. Sistometer
Digunakan untuk mengukur tekanan kandung kemih
12
13
DAFTAR PUSTAKA
https://www.alodokter.com/penyakit-jantung
https://www.alodokter.com/hidrosefalus
https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/mata/glaukoma/glauko
ma-sudut-terbuka/%3famp=1
https://www.alodokter.com/edema-paru
https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/saraf/stroke/penyakit-
stroke/%3famp=1
https://news.ralali.com/amp/cara-menggunakan-tensimeter-air-raksa/
14